Anda di halaman 1dari 23

CULTURE

ACTIVATION
BSDP 0 FOR Mantri

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
Bangga
Menjadi
Mantri BRI

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
StrukturTUJUAN
Desa, Program Desa,
Sosiologis Desa
PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini,


peserta diharapkan mampu menjadi
Mantri yang memiliki kepedulian,
ketulusan dan berkontribusi kepada
Komunitas di Wilayah Kerjanya

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
Dua Sisi Mantri

Mantri BRI adalah marketing dan analisis mikro yang


bertugas tidak hanya mengurusi bagian kredit, tapi juga
simpanan serta tugas-tugas kedinasan yang lainnya.
Tugas dan tanggung jawab seorang Mantri antara lain:
a. Melaksanakan pemasaran produk BRI Unit baik
pinjaman, simpanan maupun jasa bank lainnya
b. Bertanggungjawab terhadap proses pinjaman.
c. Melakukan prakarsa usulan putusan pinjaman BRI
Unit sesuai ketentuan yang berlaku agar pinjaman
yang diberikan layak.
d. M e l a ks a n a ka n p e m b i n a a n , p e n a g i h a n , d a n
pengawasan pi nj aman mul ai dari pi n j a m a n
dicairkan sampai lunas.
e. Bertanggungjawab terhadap tunggakan-tunggakan
yang terjadi akibat keterl ambatan nasabah
membayar pinjaman.

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
Disamping tugas dan tanggung jawab Mantri
yang telah disebutkan, Mantri memiliki peran yang
sangat vital bagi pertumbuhan ekonomi negara. Mantri
menjadi salah satu sebab pertumbuhan ekonomi desa
melalui pengembangan usaha mikro masyarakat.
Penerjunan Mantri-Mantri ke daerah-daerah, terutama
daerah yang masih terbatas akses modal dan masih
marak terjadi praktek ”lintah darat” menjadi suatu
harapan bagi tumbuhnya perekonomian desa yang
ditopang usaha mikro. Akses modal merupakan suatu
yang harus dimiliki karena jika tidak akan menghambat
kegiatan usaha.
Selain kehadiran
Mantri membuat
akses modal bagi
masyarakat gampang
di rai h, Mantri j u ga
berperan dalam
mengedukasi
masyarakat tentang
memi l i k i s i m p a n a n
uang yang aman,
selain itu dengan
adanya Mantri para
pelaku usaha seperti
petani dan nelayan
dapat mengenal
pencatatan keuangan
dari usaha taninya.
BRI CORPORATE UNIVERSITY
center of excellence
Kehadiran Mantri di daerah-daerah, pasar, dan tempat
lain merupakan sebuah pertolongan bagi para pelaku
usaha mikro. Diluar kewajiabn tugasnya, apa yang
dilakukan para Mantri ini merupakan suatu hal yang
dipandang sangat membantu bagi pelaku usaha mikro
yang mungkin memang membutuhkan bantuan
terhadap usahanya. Dengan bergeraknya roda
perekonomian mikro diseluruh penjuru negeri, maka
akan turut serta membuat negeri ini memiliki harapan
untuk memajukan perekonomian dengan usaha mikro
rakyat sebagai pondasinya. Mantri yang menjalankan
fungsi dan tugasnya sebagai struktur dari Bank dan
perannya dalam membantu usaha mikro masyarakat
merupakan dua sisi yang luar biasa.

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
Apa yang dilakukan Mantri ini merupakan suatu bentuk
altruisme yang sangat penting dan harus terus ditumbuhkan
serta ditingkatkan dalam melayani negeri melalui sektor usaha
mikro.

Altruisme merupakan suatu tindakan sukarela untuk


membantu orang lain tanpa pamrih, atau ingin sekedar
beramal baik
(Schroder, Penner, Dovido, & Piliavin, 1995).

Menurut Auguste Comte altruisme berasal dari bahasa


Perancis, autrui yang artinya orang lain. Comte memercayai
bahwa individu-individu mempunyai kewajiban moral untuk
berkidmat bagi kepentingan orang lain atau kebaikan manusia
yang lebih besar.

Menurut Baron dan Byrne (1996) altruisme merupakan bentuk


khusus dalam penyesuaian perilaku yang ditujukan demi
kepentingan orang lain, biasanya merugikan diri sendiri dan
biasanya termotivasi terutama oleh hasrat untuk
meningkatkan kesejahteraan orang lain agar lebih baik tanpa
mengaharapkan penghargaan.

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
Ciri-Ciri Altruisme
Leads menjelaskan bahwa ada tiga ciri altruisme, yaitu
1. Tindakan tersebut bukan untuk kepentingan diri
sendiri Ketika sipelaku memberikan tindakan
altruistic boleh jadi ia mengambil resiko yang berat,
namun ia tidak mengharapkan imbalan materi,
nama, kepercayaan, tidak pula untuk menghindari
kecaman orang lain. Tindakan tersebut semata-
mata untuk kepentingan orang lain.
2. Tindakan tersebut dilakukan secara sukarela, tidak
b e r ke i n g i n a n u n t u k m e m p e ro l e h a p a p u n .
Kepuasaan yang diperoleh dari tindakan sukarela
ini adalah semata-mata ditinjau dari sejauh mana
keberhasilan tindakan tersebut. Misalnya, bila
donor darah yang diberikan memberikan manfaat
untuk menolong kehidupan, maka si pemberi
pertolongan semakin puas.
BRI CORPORATE UNIVERSITY
center of excellence
3. Hasilnya baik bagi si penolong maupun yang
menolong. Tindakan altruistic tersebut sesuai
dengan kebutuhan orang yang ditolong dan si
pelaku memperoleh internal reward (contohnya:
kebanggaan, kepuasan diri, bahagia, dan lain
sebagainya) atas tindakannya (Nashori, 2008:36).

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
Faktor-Faktor Altruisme

Menurut Faturochman bahwa perilaku menolong itu dipicu oleh


faktor-faktor :

1. Situasi sosial

Hal ini berkaitan dengan besar kecilnya kelompok. Ada korelasi


negative antara pemberian pertolongan dengan jumlah
pemerhati. Makin banyak orang yang melihat suatu kejadian
yang memerlukan pertolongan makin kecil munculnya dorongan
untuk menolong. Dalam keadaan sendirian, seseorang yang
melihat satu korban, ia akan merasa bahwa dirinya bertanggung
jawab penuh untuk menolong korban tersebut. Sebaliknya, bila
ada beberapa orang yang menyaksikan peristiwa itu, maka
masing-masing beranggapan bahwa apabila ia tidak menolong,
maka orang lain akan memberikan pertolongan. Kondisi dimana
masing-masing orang merasa bahwa memberi pertolongan
adalah bukan tanggung jawabnya sendiri dikenal sebagai
diffusion of responsibility. Kondisi-kondisi seperti ini tidak akan
muncul bila kelompok yang mengamati memiliki kohesivitas
yang tinggi. Dengan kata lain, orang-orang yang ada disekitar
kejadian merupakan suatu kelompok yang satu dengan yang
lainnya sudah saling mengenal (Faturochman, 2009).

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
2. Biaya menolong

Dengan keputusan memberi pertolongan berarti akan


ada cost tertentu yang harus dikeluarkan untuk
menolong itu. Pengeluaran untuk menolong bisa berupa
materi (biaya, barang), tetapi yang lebih sering adalah
pengeluaran psikologis (member perhatian, ikut sedih
dan lainnya). Tidak hanya pengeluaran yang harus
dikeluarkan untuk menolong (cost of helping) yang
menjadi pertimbangan, tetapi juga pengeluaran yang
harus ditanggung oleh korban kelak atau pengeluaran
untuk mengembalikan ke kondisi semula (victim cost).
Korban yang parah di satu sisi mendorong penolong
untuk segera menolong, di sisi lain timbul pertimbangan
bahwa hal itu berarti memerlukan pengeluaran lebih
banyak. Apabila secara sepintas korban dianggap mampu
menanggung pengeluaran itu, maka akan muncul
pertolongan lebih cepat. Sebaliknya, bila calon penolong
menganggap kemampuan korban menanggung biaya
tidak besar, maka akan menghambat muncul
pertolongan sesegera mungkin (Faturochman, 2009).

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
3. Norma

Hampir disemua golongan masyarakat ada norma,


bahwa memberi pertolongan kepada orang yang
membutuhkan adalah suatu keharusan. Gejala ini
disebut norma tanggung jawab social (norm of
social responsibility). Meskipun ada norma
semacam itu, tidak berarti setiap orang suka
membantu orang lain. Dalam hal ini ada hal lain
yang tidak bisa diabaikan yaitu norma keuntungan
timbal balik (norm of reciprocity). Norma yang
terakhir ini mencakup juga harapan bahwa dengan
memberi pertolongan sesuatu saat akan diberi
pertolongan, terutama oleh orang yang pernah
ditolongnya. (Faturochman, 2009).

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
Menjadi Mantri merupakan
hal yang luar biasa, dua sisi
yang dijalankan merupakan
tugas yang cukup
membanggakan. Mantri
merupakan pribadi dengan
nilai altruisme yang sangat
tinggi.

Dalam altruisme, terdapat beberapa teori yang


berkembang dan sangat berkaitan dengan rasa bangga
yang harus dimilik seorang Mantri dengan pekerjaan
yang dilakukannya.

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
A. Teori Evolusi
Menurut teori evolusi, inti dari kehidupan adalah
kelangsungan hidup gen. Gen dalam diri manusia telah
mendorong manusia untuk memaksimalkan
kesempatan berlangsungnya suatu gen agar tetap
lestari. Dalam ranah altruisme ini, suatu Tindakan
menolong akan memberikan manfaat tidak hanya
untuk pribadi tetapi kepada keturunannya kelak
sebagaimana dijelasakn dalam teori timbal-balik
biologic (biological reciprocity)
Seseorang menolong karena ia mengantisipasi kelak
orang yang ditolong akan menolongnya, kerabatnya

atau keturunannya
sebagai balasan, dan
apabila ia tidak
menolong, maka
kelak ia pun tidak
akan mendapat
pertolongan.

Dengan berbagai hal baik yang telah dilakukan oleh


Mantri kepada orang lain, baik melalui penyaluran
kredit ataupun edukasi keuangan, maka akan
memberikan kesan tersendiri bagi penerima
pertolongan dan si penerima pertolongan akan
membalasnya dikemudian hari.

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
B. Teori Belajar
Sehubungan dengan sumbangan teori belajar terhadap
tingkah laku menolong ada dua teori yang menjelaskan
tingkah laku menolong, yaitu teori belajar social (social
learning theory) dan teori pertukaran social (social
exchange theory).
a. Teori belajar social (social learning theory)
Dalam teori belajar sosial, tingkah laku manusia
dijelaskan sebagai hasil proses belajar terhadap
lingkungan. Sesuai dengan prinsip belajar, suatu
tingkah laku akan diulang atau diperkuat bila ada
konsekuensi positif dari tingkah laku tersebut.
Menurut teori belajar, apa yang nampak sebagai
altruis, sesungguhnya dapat mempunyai
kepentingan pribadi yang terselubung. Misalnya,
orang dapat merasa lebih baik setelah memberikan
pertolongan, atau menolong untuk menghindari
perasaan bersalah atau malu jika tidak menolong.
Kegiatan Mantri juga merupakan proses belajar
menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya agar
lebih sering menolong sesama.

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
b. Teori pertukaran sosial (social exchange theory)
Menurut teori pertukaran social, interaksi sosial
bergantung pada untung dan rugi yang terjadi.
Sesuai namanya, teori ini melihat tingkah laku
sosial sebagai hubungan pertukaran dengan
m e m b e r i d a n m e n e r i m a ( ta ke a n d g i v e
relationship). Dengan demikian, keuntungan
dari tingkah laku menolong dapat bersifat
menolong untuk memperoleh imbalan dari
l i n g ku n ga n ( ex te r n a l s e l f r ew a r d s ) ata u
menolong untuk mendapatkan kepuasan batin
(internal self rewards). Hal ini juga terdapat
pada kegiatan kerja Mantri, dengan membantu
usaha mikro Mantri akan mendapatkan nasabah
baru dan kepuasan batin (internal self rewards).
karena telah menolong sesama.

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
C. Teori Empati
Empati merupakan respon yang kompleks, meliputi
komponen afektif dan kognitif. Dengan komponen
afektif, berarti seseorang dapat merasakan apa yang
orang lain rasakan dan dengan komponen kognitif
seseorang mampu memahami apa yang orang lain
rasakan beserta alasannya. Daniel Batson (1995, 2008)
menjelaskan adanya hubungan antara empati dengan
tingkah laku menolong, serta menjelaskan bahwa
empati adalah sumber dari motivasi altruistic. Ketika
seseorang melihat penderitaan orang lain, maka
muncul perasaan empati yang mendorong dirinya
untuk menolong.
Dalam hipotesis empati altruisme dikatakan bahwa
perhatian yang empatik yang dirasakan seseorang
terhadap penderitaan orang lain akan menghasilkan
motivasi untuk mengurangi penderitaan orang tersebut.
Dalam teori ini dijelaskan bahwa orang menolong
untuk mengurangi perasaan negative akibat melihat
penderitaan orang lain.

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
Kemudian terdapat suatu hipotesis kesenangan
empatik (empathic joy hypothesis) Dengan menolong,
perasaan seseorang memang kadang menjadi lebih
baik. Dalam hipotesis tersebut, dikatakan bahwa
seseorang akan menolong bila ia memperkirakan dapat
ikut merasakan kebahagian orang yang akan ditolong
atas pertolongan yang diberikannya.
Sebagai individu, Mantri pasti punya empati, oleh
karena itu dengan melaksanakan pekerjaannya dengan
baik, para Mantri akan mendapatkan kepuasan selain
tugasnya selesai, yakni senang dapat membantu pelaku
usaha mikro dan turut berbahagia dengan kebahagian
yang didapatkan para pelaku usaha mikro karena
usahanya dapat berkembang dengan modal pinjaman
yang diberikan.

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
Bekerja dengan penuh
kepedulian dan ketulusan

Tiga hal penting untuk mencapai sukses adalah,


pertama, kerja keras. Kedua, pantang menyerah,
dan ketiga adalah kepedulian (Thomas A. Edison).

Peduli mengandung arti kita harus memberi


perhatian lebih pada pekerjaan. Bekerja dengan
sepenuh hati dan sungguh-sungguh, merubah
mind set bahwa bekerja bukan hanya sebuah
kewajiban tetapi bekerja adalah peluang
mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya
untuk di bawa pulang ke kehidupan yang
sebenarnya yaitu alam akherat.

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
Terkadang kita merasakan seolah setiap tugas yang kita kerjakan
mengalami hambatan dan memberikan hasil yang tidak maksimal,
jangan terburu-buru menyalahkan diri sendiri. Barangkali belum
hadir rasa ikhlas atau tulus hati dalam menjalankan pekerjaan
yang dilakukan.

Ingatlah, rasa ikhlas menjadi hal utama dan sangat


mendasar bagi tiap orang untuk selalu dihadirkan dalam
setiap gerak-geriknya, termasuk dalam aktivitas bekerja
mencari nafkah untuk keluarga.

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
Bangga menjadi
Mantri BRI

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
Beberapa Mantri BRI menyatakan bahwa bangga
menjadi Mantri BRI karena :
1. Bertemu dan berhadapan dengan orang baru dan
bisa membantu usaha nasabah itu menjadi
kepuasan tersendiri
2. Membantu itu tidak harus dengan materi
3. Karena melayani adalah sama dengan kita
menambah keluarga
4. Membuat orang tersenyum dan senang itu adalah
suatu nilai yang sangat baik di mata Tuhan
5. Karena adanya tunkin,target,bonus dan rasa peduli
akan kebutuhan nasabah
6. Bisa mengabdi pada negeri
7. S a y a s e n a n g b e r t e m u o r a n g b a n y a k ,
mendengarkan banyak hal baru di luar aktivitas
nasabah yg memiliki keberagaman usaha dan
nasabah BRI bisa berkembang maju bersama BRI

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence
TERIMA KASIH

BRI CORPORATE UNIVERSITY


center of excellence

Anda mungkin juga menyukai