Anda di halaman 1dari 23

BUSINESS PLAN

Jenis Usaha: Warung Mie__________________________________


Nama Usaha: WARMINDO_Z___________________________________
Nama Peserta: Muhammad Azhar___________________________________
I. GAMBARAN BISNIS
a. Latar Belakang Pemilihan Bisnis

Usaha Warmindo Mungkin sudah banyak yang tahu, tapi saya membuat usaha ini
agar beberapa orang dapat merasakan Varian Indomie yang berbeda juga lezat.
Banyak orang yang menyukai Indomie sebagai makanan cepat saji yang cocok
dimakan saat waktu santai, kumpul-kumpul, acarapesta ,dan pada saat seseorang
yang ingin Makanan praktis untuk mengganjal perutnya yang lapar .

Latar Belakang Pemilihan Bisnis ___________________________________


• Banyak Yang menyukai Indomie.
• Bisnis Indomie disukai oleh kalangan muda hingga tua.
• Dapat makan ditempat maupun dibawa pulang.
• Memiliki sistem pelayanan yang unik, yakni pelanggan
dapat memilih mie dan toping yang disediakan berupa
kartu.

Catatan:
II. KONSEP BISNIS & INOVASI
a. Konsep Bisnis

Rencana usaha saya adalah untuk membuat Warung Indomie dibeberapa tempat yang ada di J
akarta. Indomie merupakan salah satu mie instan kesukaan dikalangan disemua kalangan.

Alasan saya menggunakan booth karena sistem booth lebih terkesan bersih dan Eksklusif .Boot
h juga memiliki ruang yang sediki ttidak memakan banyak tempat.

Nama Usaha WARMINDO_Z karna pembuka dan pendiri usaha ini berhasal dari kalangan
generasi Z. Juga Indomie sangat melekat pada generasi sekarang.

b. Inovasi Bisnis ___________________________________


• Warmindo yang disediakan Booth yang menarik
• Pelanggan dapat memilih mie dan toping yang disediakan berupa kartu
• Varian Mie goreng yang berbeda-beda
• Varian Mie kuah yang berbeda-beda
• Dapat makan ditempat atau dibawa pulang
• Tempat yang menarik juga kece
Catatan:
CONTOH VISUALISASI INOVASI
 Booth

 Mie Goreng

 Mie Kuah
Catatan:
c. Deskripsi Produk

Indomie merupakan Mie instan cepat saji yang disajikan dengan cara digoreng maupun
kuah.Mie yang saya buta memiliki variasi toping yang berbeda dengan rasa yang
beragam dan lezat.

Produk Utama (Indomie)


• Indomie Goreng (berbagai varian)
• Indomie kuah ( berbagai Varian)
Produk Pelengkap
• Teh manis (Panas/Dingin)
Catatan:
CONTOH VISUALISASI PRODUK
 Mie goreng

 Mie kuah

 Teh manis
Catatan:
d. Segmentasi Pelanggan

Target Pasar

Tingkat Sosial
No Tingkat Pendidikan/Profesi Usia Jenis Kelamin
Ekonomi
1. Pelajar 10-18 Tahun P/L Menengah
2. Mahasiswa >18 Tahun P/L Menengah
3. Kalangan tua <60 tahun P/L Menengah

Catatan:

e. Metode Penjualan

1. Booth akan tersedia dibeberapa Temapt di Jakarta


2. Endorse tempat Warmindo yang terkece
3 Lokasi penjualan di Pasar atau mal-mal terdekat

Catatan:
III. KEBUTUHAN BISNIS
a. Lokasi

Lokasi Produksi

Lokasi Penjualan

Catatan:

b. Denah
Gambaran Denah Ruang Produksi
Gambaran ______________________________

Catatan:
c. Peralatan dan Fasilitas
Untuk mengawali usaha ini, saya harus menyiapkan beberapa peralatan produksi.
Perlengkapan yang dibutuhkan saya bedakan berdasarkan besaran kemungkinan
pesanan, yaitu skala rumahan dan skala pabrik:

Jenis Alat Usaha Jenis Alat Usaha


No. Kebutuhan Alat Produksi
Skala Rumahan Skala Pabrik
1.
2.
3.
4.
5.

Catatan:
f. Perizinan
Perizinan yang dibutuhkan untuk usaha ______________________________:




g. Modal
Modal untuk usaha ada 2 jenis yaitu modal invetasi dan modal kerja:
 Modal investasi adalah modal yang dibutuhkan untuk kebutuhan usaha;
 Modal kerja adalah modal yang dibutuhkan untuk operasional sehari-hari usaha.

Rencana Modal Investasi A1


No. Kebutuhan Jumlah Kebutuhan
1. Rp
2. Rp
3. Rp
4. Rp
5. Rp
6. Rp
7. Rp

Total Rp
Catatan:
Rencana Modal Kerja
No. Kebutuhan Jumlah Kebutuhan
1. Rp
2. Rp
3. Rp
4. Rp
5. Rp
6. Rp
7. Rp

Total Rp
Catatan:
IV. ANALISA ASPEK KEUANGAN & POTENSI BISNIS
a. Proyeksi Keuntungan A2

Biaya Produksi ______________________________


Nama Bahan Biaya
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

TOTAL Rp

Dengan rincian di atas, biaya bahan yang dibutuhkan adalah Rp_________________.


Rincian di atas dapat menghasilkan produk sejumlah ____________________buah.
Maka, perhitungan harga pokok penjualannya (HPP) adalah:

Rp ** Expression is
HPP 1 buah
= = faulty ** Rp
_________
buah _________

Total HPP Produk = HPP 1 buah Produk x Jumlah Produk Terjual


a (Jika Terjual = Rp____________ x ________________ buah
= Rp______________________________
Semua)
Catatan:
b. Perhitungan Perkiraan Penjualan A3
Perhitungan total penjualan sering disebut dengan perhitungan omset. Perhitungan
total penjualan adalah perhitungan keseluruhan penjualan mulai penjualan harian,
penjualan per produksi, sampai penjualan bulanan.

Dengan menghitung jumlah penjualan setiap hari, saya akan menghitung total
penjumlahan penjualan harian selama 30 hari atau sebulan. Begitu pula dengan
pesanan per produksi, saya akan menghitung total jumlah penjualan setiap produksi
selama sebulan.

Format Perhitungan Penjualan

Total Penjualan Harian = Jumlah Produk Terjual/hari x Harga Jual

Total Penjualan 1 Bulan = Total Penjualan Harian x Hari Penjualan/bulan

Perhitungan Omset Penjualan


Contohnya, saya sudah menjual produk dengan rincian biaya produksi sebelumnya
(A2), HPP Rp_______________/buah dengan harga jual Rp________________/buah.
Dalam sehari produksi, produk yang dapat dihasilkan sejumlah ____________ buah
dan terjual ___________setiap hari. Perhitungan omset antara lain sebagai berikut:

Total Penjualan
a _______ buah x Rp ______ = Rp ____________
Harian

Perkiraan Omset
b Rp ______ x _______hari = Rp ____________
Penjualan 1 Bulan

Catatan:
c. Perhitungan Biaya Operasional A4
Biaya operasional usaha adalah biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional
usaha setiap hari dan bulannya. Biaya Operasional di sini adalah biaya-biaya yang ada
pada perhitungan modal kerja pada perencanaan sebelumnya. Berikut ini merupakan
gambaran Perhitungan Biaya Operasional usaha ___________________________.

Gambaran Perhitungan Biaya Operasional Usaha ____________


Jumlah Penggunaan
No Biaya Operasional Total
& Harga Satuan
1 Rp
2 Rp
3 Rp
4 Rp
5 Rp

TOTAL Rp 800.000,-
Catatan:
d. Perhitungan Keuntungan Kotor (Laba Bruto) A5
Perhitungan keuntungan adalah tahap yang biasanya paling disukai oleh pemilik usaha.
Perhitungan keuntungan kotor perlu dilakukan sebelum menghitung keuntungan
bersih. Kegunaan dari perhitungan keuntungan kotor ini adalah perhitungan untuk
mengetahui berapa keuntungan yang diperoleh dan juga pemakaian modal bahan
bakunya. Tahapan ini perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum mendapatkan hasil
keuntungan bersih. Format perhitungan keuntungan kotor adalah sebagai berikut:

Perhitungan Keuntungan Kotor = Total Penjualan Produk (A3) - Total HPP Produk (A2)

Contoh Perhitungan Keuntungan Kotor Usaha _________

Total Penjualan Total HPP Keuntungan


- =
Harian (A3.a) (A2.a) Kotor Harian
Keuntungan Kotor
a
Penjualan Harian

Rp __________ - Rp _________ = Rp _________

Keuntungan Kotor
b Rp _________ x _________ hari = Rp _________
Penjualan 1 Bulan

Catatan:
e. Perhitungan Keuntungan Bersih (Laba Netto) A6
Perhitungan keuntungan bersih adalah perhitungan jumlah total keuntungan kotor
dikurangi dengan total biaya operasional usaha. Kegunaannya adalah dapat
mengetahui berapa keuntungan bersih yang diperoleh dalam usaha selama sebulan.

Perhitungan Keuntungan Bersih = Total Keuntungan Kotor (A5.b) - Total Biaya Operasional (A4)

Contoh Perhitungan Keuntungan Bersih Usaha __________________

Keuntungan Bersih
Rp _________ - Rp _________ = Rp _________
Penjualan 1 Bulan

Catatan:

f. Penentuan Target Penjualan


Dengan gambaran perhitungan keuntungan bersih di atas maka saya akan membuat
target penjualan selama 1 tahun ke depan, untuk produk dengan harga jual
_________/buah.
Keterangan Target 1-3 Bulan Target 3-6 Bulan Target 6-12 Bulan

Penjualan Harian buah buah buah


dalam jumlah Bulanan buah buah buah

Penjualan Harian Rp Rp Rp
dalam rupiah Bulanan Rp Rp Rp
Gambaran
Keuntungan Bulanan Rp Rp Rp
Bersih
Catatan:
g. Break Even Point (BEP)
Adalah Perhitungan jumlah produk /jasa yang dijual untuk menutupi biaya operasional
setiap bulannya.
Biaya Operasional
BEP =
Keuntungan Kotor/Unit
Contoh Perhitungan BEP Usaha _________________

Rp________________
BEP = = ______________
Rp________________
Break Even Point ketika bisnis mampu menjual produk _________buah & dengan nilai
penjualan Rp _____________
h. Payback Period (PP)
Payback period adalah jangka waktu pengembalian modal dalam usaha.
Perhitungannya sebagai berikut:

Payback Total Modal Investasi (A1)


=
Period Alokasi Laba Usaha/Bulan
Contoh Perhitungan Payback Period Usaha _____________________
Rp
Payback Period = = bulan
Rp

Maka, pengembalian modal yang digunakan di awal usaha akan kembali pada waktu
_________________________ perjalanan usaha aktif.

Angka ini dapat diterima karena payback period yang diperoleh masih terbilang Umur
Ekonomis, yaitu kurang dari 10 tahun.

Catatan:
V. ANALISA SWOT
Atas dasar perhitungan yang sudah dilakukan, saya akan mencoba menganalisa
keseluruhan konsep bisnis _________ini menggunakan metode SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, dan Threats) agar dapat menemukan celah akan hal-hal yang
mungkin belum sempat terpikirkan.

Internal
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
• •
• •
• •
• •
• •
• •
• •
Eksternal
Opportunity (Peluang) Threats (Ancaman)

• •
• •
• •
• •
• •
• •

Anda mungkin juga menyukai