2. Bahan padat 25 g
Menggunakan timbangan gram halus dengan kepekaan 50 mg. Maka
penimbangan terkecil adalah 1/5% x 50 mg = 1000 mg = 1 g.
Melakukan penyetaraan timbangan dengan meletakkan kertas perkamen pada
kedua pinggan timbangan.
Mengambil bahan padat 25 g dengan sendok penyu lalu letakkan diatas kertas
perkamen pada pinggan sebelah kanan dan meletakkan anak timbangan di
pinggan sebelah kiri.
Memegang anak timbangan gram halus menggunakan penjepit untuk
menghindari menempelnya lemak/kotoran dari tangan sehingga tidak
mempengaruhi berat.
Menaikkan penahan gandar timbangan perlahan-lahan untuk melihat apakah
bahan yang ditimbang masih kurang atau telah berlebih.
Proses penimbangan telah selesai ketika jarum telah menunjukkan
kesetimbangan.
Timbangan dilapisi kertas perkamen kiri dan kanan
Timbang pada alat timbangan gram balance
Jika zat oksidator menggunakan sendok porselin
3. KMnO4 2 g
Menggunakan timbangan gram halus dengan kepekaan 50 mg. Maka
penimbangan terkecil adalah 1/5% x 50 mg = 1000 mg = 1 g.
Melakukan penyetaraan timbangan dengan meletakkan gelas arloji yang akan
ditara di pinggan timbangan sebelah kanan, sedangkan sejumlah butir-butir
penara dengan wadahnya diletakkan di pinggan timbangan sebelah kiri.
Memegang anak timbangan gram halus menggunakan penjepit untuk
menghindari menempelnya lemak/kotoran dari tangan sehingga tidak
mempengaruhi berat.
Menaikkan penahan gandar hingga tercapai kesetimbangan. Apabila belum
setimbang, butir penara dapat ditambahkan atau dikurangi. Perlu diingat bahwa
penahan gandar tidak boleh berada pada posisi terangkat setiap kali penambahan
atau pengurangan butir penara.
Mengambil KMnO4 2 g dengan sendok porselin/stainless steel lalu
meletakkannya diatas gelas arloji yang telah ditara dan meletakkan anak
timbangan di pinggan sebelah kiri. Perlu diingat bahwa anak timbangan tidak
boleh dicampur dengan penara atau diletakkan dalam wadah penara.
Menaikkan penahan gandar timbangan perlahan-lahan untuk melihat apakah
bahan yang ditimbang masih kurang atau telah berlebih.
Proses penimbangan telah selesai ketika jarum telah menunjukkan
kesetimbangan.
Menggunakan gelas arloji karena KMnO4 dapat bereaksi dengan zat lainnya.
Kertas perkamen dengan KMnO4 akan bereaksi maka kertasnya akan berwarna.
Pembungkus obatnya menggunakan kertas yang tidak bereaksi dg KMnO4
4. Menthol 200 mg
Menggunakan timbangan miligram dengan kepekaan 2,5 mg. Maka
penimbangan terkecil adalah 1/5% x 2,5 mg = 50 mg.
Melakukan penyetaraan timbangan dengan meletakkan kertas perkamen pada
kedua pinggan timbangan.
Mengambil Menthol 200 mg dengan sendok porselin/stainless steel lalu
meletakkannya diatas kertas perkamen yang telah ditara pada pinggan sebelah
kanan dan meletakkan anak timbangan di pinggan sebelah kiri.
Memegang anak timbangan miligram menggunakan penjepit untuk menghindari
menempelnya lemak/kotoran dari tangan sehingga tidak mempengaruhi berat.
Menaikkan penahan gandar timbangan perlahan-lahan untuk melihat apakah
bahan yang ditimbang masih kurang atau telah berlebih.
Proses penimbangan telah selesai ketika jarum telah menunjukkan
kesetimbangan.
Menghaluskan menthol dengan cara PBI digerus dg etanol sampai tepat larut
kemudian ditambah bahan pengering (SL). Saccarum lactis yang ditambahkan
sampai halus dan kering perlu ditimbang seberapa banyak. Biasanya buat bedak
tabur.
Untuk mengeringkannya menggunkan bahan yang paling inert sampai tepat
larut. Kemudian menambahkan bahan lain dg geometric delusion(yang kecil
ditambah yang besar).
Campuran eutektik tidak perlu tambah pelarut yang lain. Jika ada kamfer dan
menthol langsung campur saja. Kamfer dan menthol akan menurunkan titik
didih.
Penimbangan mudah menguap di miligram balance. Jika di timbang di gram balance lebih
leluasa dalam penambahan. Pemilihan penimbangan sesuai sifat bahan aktif
2. Asam salisilat
Menggunakan cara pulverization by intervention. Asam salisilat ditambah etanol
96% secukupnya sambil digerus sampai tepat larut kemudian ditambah bahan
pengering/inert (misal SL, Talk, Amilum) dan digerus sampai kering dan homogen.
Kelarutan lebih sulit dan penguapan lama jika menggunakan etanol 70%. Kenapa
tidak pakai kloroform akan menyebabkan toksisitas. Perlu keamanan dan
memperhatikan toksisitas. Penggunaan eter dan kloroform di lemari asam.
c. Campuran homogen
1. Arah pencampuran yang benar adalah berlawanan arah jarum jam (mengarah ke
pusat) supaya bahannya tidak keluar dan terkumpul sehingga mudah homogen.
Sentripetal (menuju ke pusat/berlawanan arah jarum jam terkumpul ketengah).
2. Homogenitas tercapai jika mencampur 2 bahan yang warna sama yakni dengan cara
diberi pewarna. Pada salah satu bahan diberi pewarna lalu dicampurkan dengan
bahan lainnya. Jika sudah homogen, warna dari campuran tersebut menjadi sama.
Pemberian pewarna (karmin) ditambah di bahan aktif saat menggerus. Dengan syarat
karmin tidak beraksi dg bahan aktif mencampur supaya warna merata.
Menimbang karmin bersama bahan tambahan, supaya kadar bahan aktif tetap sama.
Lapisi mortir, letakkan bahan aktif lalu tambah karmin baru tambah bahan tambahan.
Penambahan bahan tambahan dengan secara ANA/geometric delusion sedikit-sedikit
(kira-kira sejumlah yang sama dengan bahan aktifnya) supaya cepat homogen.
Geometric delusion menambahkannya bertahap. Pengambilan bahan tambahan
sesuai dg jumlah yang ada dimortir.
Homogenitas tercapai jika warna merata, tidak ada yang menggerombol
a. tahap menimbang
-gliserin = kalibrasi beaker glass. Ditimbang perlu data BJ pd cawan yang sudah ditara
-propilen glikol = menggunakan cawan porselin/beaker glass (permukaannya lebar untuk bahan
yang tidak mudah menguap) ditimbang di gram balance
-air panas 50 ml = kalibrasi dengan beaker glass. Tidak bole langsung diukur ke beaker glass
karena tidak kuantitatif
-oleum cayupiti 5 g = ditimbang pd gram balance menggunakan gelas arloji yang bertutup yang
sudah ditara (menggunakan gelas arloji setangkup yang bawah diameter lebih kecil, supaya
mudah dibuka)
b. Cara memasukkan cairan dari beaker glass ke dalam botol tanpa menggunakan corong
mengepaskan mulut beaker glass dng botol
jika cairan encer tidak perlu batang pengaduk dilewatkan ke ujungnya
jika kental perlu batang pengaduk
-dari botol ke beaker glass perlu batang pengaduk
c. Cara mencampur bahan yang berupa :
- Cairan mudah menguap dg cairan yang tidak mudah menguap
supaya homogen menggunakan erlenmeyer tertutup dg digoyang-goyangkan harus dipastikan
tercampur homogen, perlu waktu lebih lama. Teknik pencampuran supaya homogen, tidak
banyak menguap, lebih cepat = menggunkan beaker glass yang sudah dikalibrasi, mencampurkan
bahan yang mudah menguap dituangkan ke cairan yang tidak mudah menguap, diaduk dg batang
pengaduk, kemudian setelah homogen dipindahkan ke tempat yang akan digunakan
- cairan dg BJ berbeda
Cairan yang berat jenis lebih kecil dimasukkan terlebih dahulu/ ditambahkan pada cairan dg
bj lebih besar, yakni gliserin dimasukkan kedalam air
D cara melarutkan
- bahan padat mudah larut air
- bahan padat sukar larut dalam air (1 gram paracetamol) dalam 100 mL air.
Kelarutan parasetamol dalam air adalag 1:70, artinya untuk melarutkan 1 g paracetamol
dibutuhkan 70 ml
Ditimbang parasetamol 1 g dg alas perkamen di timbangan gram, kalibrasi beaker glass
100 ml diberi tanda
Masukkan 1g paracetamol ke dalam beaker glass yang sudah di kalibrasi tambah air
secukupnya aduk sampai larut dg batang pengaduk bila perlu dilakukan pemanasan u/
mempercepat kelarutan
- Membuat sirupus simplex
Larutan sakrosa dalam air dg kadar 64-66% b/v (misal dibuat 65%)
Sukrosa cukup larut dalam air --- (65% kelarutan jenuh)
Ditimbang sakarosa 65 g dg alas perkamen pd gram balance
Kalibrasi beker glass 100 ml, beri tanda
Masukkan 65 g sakarosa kedalam beker glass yang sudah dikalibrasai, tambahkan air
sekucupnya, aduk sampai larut dg batang pengaduk bila perlu lakukan pemanasan
(waterbath) bisa dg air mendidih
Setelah larut sempurna tambahkan air sampai tanda lalu diaduk sampai homogen
- Bahan aktif tidak larut, diminta sediaan cair
Bahan yang tidak larut di kecilkan ukuran partikelnya, menggunakan mortir permukaan
kasar
Bahan yang tidak larut umumnya sukar terbasahi dimasukan ke air mengambang
menggunakan suspending agent yang sudah dikembangkan. Tidak bisa diaduk begitu saja
perlu digilas supaya udara hilang diganti bahan pembasah. Jika digunakan alkohol yg
mudah menguap, perlu ditambahkan cairannya supaya tidak kering lagi sebuknya
Supaya homogen tidak mudah mengendap ditingkatkan viskositasnya dg suspending agent.
Jumlah tergantung jenis suspending agent.
Peleburan minyak padat biasanya diatas 5°C diatas titik lebur. Saat ditambahan suhunya sama.
Emulgator ditambahkan sesuai dimana dia bisa larut. Jika larut difase minyak ditambahkan di
fase minyak, jika larut air dilarutkan di fase air.
Setelah terbentuk korpus emulsi, setelah pemanasan diturunkan
Gel
Problem utama
mengembangkan gel
menambahkan bahan aktif dalam gelling agent :
-bahan padat larut air
-bahan padat sukar larut : bisa dibantu dengan bahan lain
-bahan padat tidak larut : menghaluskan bahan sehalus mungkin
-cairan fasa minyak : membuat emulgel. Minyak ditambahkan di dalam gel. Gelling agent bisa
berfungsi sbg emulgator
dalam gel ada humektan (bahan yang bisa mempertahankan kdar air dalam sediaan) ex: propilen
glikol, poligol
Tepung tapioka mengembang pd air panas
PASTA
Semisolid mengandung zat padatan tidak larut dalam jumlah banyak
Tidak semua yang tidak larut hidrofob.
Basis berupa hidrofilik, fase lipofilik, bahan padat
Oinment
Mengandung fase minyak
Problem :
-pemanasan basis
-bahan yang ditambahkan dapat dilarutkan dalam salah satu komposisi
-bahan padat yang ditambahkan tidak larut = dihaluskan. ZnO dihaluskan dg cara di ayak dulu,
begitu pula calamin
-bahan mudah menguap : menggunkan erlenmeyer bertutup, ditambahkan tanpa dipanaskan
Krim
-teknik pengadukan ringan tapi cepat. Supaya tidak bergambung ditambah emulgator
penambahan emulgator saat dropletnya kecil-kecil dan terpisah. Harus dipastikan dingin untuk
menghentikan pengadukan
semakin cepat mengaduk, semakin kecil droplet