Anda di halaman 1dari 10

I.

Pembuatan sediaan padat


a. Tahap menimbang
1. Bahan padat 25 mg
 Menggunakan timbangan miligram dengan kepekaan 2,5 mg. Maka
penimbangan terkecil adalah 1/5% x 2,5 mg = 50 mg.
 Untuk menimbang bahan padat 25 mg, maka perlu dilakukan pengenceran
dengan bahan pengisi yang tidak menimbulkan efek (bahan inert), misalnya
glukosa atau saccaratum lactis (SL).
 Jika zat tidak berwarna ditambahkan karmin 50 mg, jika berwarna tidak perlu
ditambah karmin
 Menentukan perbandingan pengenceran bahan padat dan bahan inert (digunakan
1:9)
 Menentukan perhitungan penimbangan masing-masing obat
- Timbang bahan inert 450 mg (untuk perbandingan 1:9)
- Mengambil bahan padat dengan sendok penyu lalu timbang bahan padat 50
mg.
- Keduanya dicampur dan selanjutnya campuran ditimbang 25/50 x 500 mg =
250 mg campuran
 Yang benar menggunakan zat padat 50 mg dan 450 SL(1:9) supaya jika digerus
biar gak masuk lubang/tertinggal di mortir. Timbang SL dulu baru ditambah
bahan aktif. Setelah homogen, ditimbang lagi berapa banyak yang diambil dari
mortir. Untuk melapisi mortir dg SL dikira-kira saja.

2. Bahan padat 25 g
 Menggunakan timbangan gram halus dengan kepekaan 50 mg. Maka
penimbangan terkecil adalah 1/5% x 50 mg = 1000 mg = 1 g.
 Melakukan penyetaraan timbangan dengan meletakkan kertas perkamen pada
kedua pinggan timbangan.
 Mengambil bahan padat 25 g dengan sendok penyu lalu letakkan diatas kertas
perkamen pada pinggan sebelah kanan dan meletakkan anak timbangan di
pinggan sebelah kiri.
 Memegang anak timbangan gram halus menggunakan penjepit untuk
menghindari menempelnya lemak/kotoran dari tangan sehingga tidak
mempengaruhi berat.
 Menaikkan penahan gandar timbangan perlahan-lahan untuk melihat apakah
bahan yang ditimbang masih kurang atau telah berlebih.
 Proses penimbangan telah selesai ketika jarum telah menunjukkan
kesetimbangan.
 Timbangan dilapisi kertas perkamen kiri dan kanan
 Timbang pada alat timbangan gram balance
 Jika zat oksidator menggunakan sendok porselin

3. KMnO4 2 g
 Menggunakan timbangan gram halus dengan kepekaan 50 mg. Maka
penimbangan terkecil adalah 1/5% x 50 mg = 1000 mg = 1 g.
 Melakukan penyetaraan timbangan dengan meletakkan gelas arloji yang akan
ditara di pinggan timbangan sebelah kanan, sedangkan sejumlah butir-butir
penara dengan wadahnya diletakkan di pinggan timbangan sebelah kiri.
 Memegang anak timbangan gram halus menggunakan penjepit untuk
menghindari menempelnya lemak/kotoran dari tangan sehingga tidak
mempengaruhi berat.
 Menaikkan penahan gandar hingga tercapai kesetimbangan. Apabila belum
setimbang, butir penara dapat ditambahkan atau dikurangi. Perlu diingat bahwa
penahan gandar tidak boleh berada pada posisi terangkat setiap kali penambahan
atau pengurangan butir penara.
 Mengambil KMnO4 2 g dengan sendok porselin/stainless steel lalu
meletakkannya diatas gelas arloji yang telah ditara dan meletakkan anak
timbangan di pinggan sebelah kiri. Perlu diingat bahwa anak timbangan tidak
boleh dicampur dengan penara atau diletakkan dalam wadah penara.
 Menaikkan penahan gandar timbangan perlahan-lahan untuk melihat apakah
bahan yang ditimbang masih kurang atau telah berlebih.
 Proses penimbangan telah selesai ketika jarum telah menunjukkan
kesetimbangan.
 Menggunakan gelas arloji karena KMnO4 dapat bereaksi dengan zat lainnya.
 Kertas perkamen dengan KMnO4 akan bereaksi maka kertasnya akan berwarna.
 Pembungkus obatnya menggunakan kertas yang tidak bereaksi dg KMnO4

4. Menthol 200 mg
 Menggunakan timbangan miligram dengan kepekaan 2,5 mg. Maka
penimbangan terkecil adalah 1/5% x 2,5 mg = 50 mg.
 Melakukan penyetaraan timbangan dengan meletakkan kertas perkamen pada
kedua pinggan timbangan.
 Mengambil Menthol 200 mg dengan sendok porselin/stainless steel lalu
meletakkannya diatas kertas perkamen yang telah ditara pada pinggan sebelah
kanan dan meletakkan anak timbangan di pinggan sebelah kiri.
 Memegang anak timbangan miligram menggunakan penjepit untuk menghindari
menempelnya lemak/kotoran dari tangan sehingga tidak mempengaruhi berat.
 Menaikkan penahan gandar timbangan perlahan-lahan untuk melihat apakah
bahan yang ditimbang masih kurang atau telah berlebih.
 Proses penimbangan telah selesai ketika jarum telah menunjukkan
kesetimbangan.
 Menghaluskan menthol dengan cara PBI digerus dg etanol sampai tepat larut
kemudian ditambah bahan pengering (SL). Saccarum lactis yang ditambahkan
sampai halus dan kering perlu ditimbang seberapa banyak. Biasanya buat bedak
tabur.
 Untuk mengeringkannya menggunkan bahan yang paling inert sampai tepat
larut. Kemudian menambahkan bahan lain dg geometric delusion(yang kecil
ditambah yang besar).
 Campuran eutektik tidak perlu tambah pelarut yang lain. Jika ada kamfer dan
menthol langsung campur saja. Kamfer dan menthol akan menurunkan titik
didih.

Penimbangan mudah menguap di miligram balance. Jika di timbang di gram balance lebih
leluasa dalam penambahan. Pemilihan penimbangan sesuai sifat bahan aktif

b. Cara mendapatkan kondisi halus


1. ZnO
Dilakukan pengayakan dengan ayakan mesh 60. Menggunakan cara
penggilingan/levigation yakni proses memperkecil ukuran partikel suatu bahan
dengan pertolongan bahan kedua yang tidak mudah dipisahkan setelah proses
berakhir. Umumnya bahan yang digunakan adalah pelarut organik yang tidak mudah
menguap dan tidak melarutkan bahan padat tersebut, misalnya minyak mineral
(paraffin liquidum) dan gliserin.
Mesh 60 = jumlah lubang/inci
B40 = setara dg 60  1 inci ada 60 lobang
B30 = lubangnya lebih besar
Jika di udara akan membentuk ZnCO3 sehingga perlu diayak. ZnO3 akan
menggumpal.

2. Asam salisilat
Menggunakan cara pulverization by intervention. Asam salisilat ditambah etanol
96% secukupnya sambil digerus sampai tepat larut kemudian ditambah bahan
pengering/inert (misal SL, Talk, Amilum) dan digerus sampai kering dan homogen.
Kelarutan lebih sulit dan penguapan lama jika menggunakan etanol 70%. Kenapa
tidak pakai kloroform akan menyebabkan toksisitas. Perlu keamanan dan
memperhatikan toksisitas. Penggunaan eter dan kloroform di lemari asam.

c. Campuran homogen
1. Arah pencampuran yang benar adalah berlawanan arah jarum jam (mengarah ke
pusat) supaya bahannya tidak keluar dan terkumpul sehingga mudah homogen.
Sentripetal (menuju ke pusat/berlawanan arah jarum jam  terkumpul ketengah).
2. Homogenitas tercapai jika mencampur 2 bahan yang warna sama yakni dengan cara
diberi pewarna. Pada salah satu bahan diberi pewarna lalu dicampurkan dengan
bahan lainnya. Jika sudah homogen, warna dari campuran tersebut menjadi sama.
Pemberian pewarna (karmin) ditambah di bahan aktif saat menggerus. Dengan syarat
karmin tidak beraksi dg bahan aktif  mencampur supaya warna merata.
Menimbang karmin bersama bahan tambahan, supaya kadar bahan aktif tetap sama.
Lapisi mortir, letakkan bahan aktif lalu tambah karmin baru tambah bahan tambahan.
Penambahan bahan tambahan dengan secara ANA/geometric delusion sedikit-sedikit
(kira-kira sejumlah yang sama dengan bahan aktifnya)  supaya cepat homogen.
Geometric delusion menambahkannya bertahap. Pengambilan bahan tambahan
sesuai dg jumlah yang ada dimortir.
Homogenitas tercapai jika warna merata, tidak ada yang menggerombol

II. Pembuatan sediaan cair


a. Tahap menimbang
1. Cairan kental (gliserin) 10 ml
 Mengukur air 10 ml pada gelas ukur kemudian air dituangkan pada beaker glass
untuk di kalibrasi
 Menuangkan gliserin pada beaker glass yang telah di kalibrasi sampai
menyentuh tanda kalibrasi
2. Cairan kental (Propilen glikol) 10 g
 Menggunakan timbangan gram halus dengan kepekaan 50 mg. Maka
penimbangan terkecil adalah 1/5% x 50 mg = 1000 mg = 1 g.
 Melakukan penyetaraan timbangan dengan meletakkan gelas arloji setangkup/
erlenmeyer tertutup gelas arloji yang akan ditara di pinggan timbangan
sebelah kanan, sedangkan sejumlah butir-butir penara dengan wadahnya
diletakkan di pinggan timbangan sebelah kiri.
 Memegang anak timbangan gram halus menggunakan penjepit untuk
menghindari menempelnya lemak/kotoran dari tangan sehingga tidak
mempengaruhi berat.
 Menaikkan penahan gandar hingga tercapai kesetimbangan. Apabila belum
setimbang, butir penara dapat ditambahkan atau dikurangi. Perlu diingat bahwa
penahan gandar tidak boleh berada pada posisi terangkat setiap kali penambahan
atau pengurangan butir penara.
 Menuangkan Propilen glikol secara langsung dari botolnya lalu meletakkannya
diatas gelas arloji setangkup/erlenmeyer tertutup gelas arloji yang telah
ditara sebanyak 10 g dan meletakkan anak timbangan di pinggan sebelah kiri.
Perlu diingat bahwa anak timbangan tidak boleh dicampur dengan penara atau
diletakkan dalam wadah penara.
 Menaikkan penahan gandar timbangan perlahan-lahan untuk melihat apakah
bahan yang ditimbang masih kurang atau telah berlebih.
 Proses penimbangan telah selesai ketika jarum telah menunjukkan
kesetimbangan.
3. Air panas 50 mL
 Melakukan kalibrasi alat terlebih dahulu yakni dengan mengukur air 50 ml pada
gelas ukur kemudian air dituangkan pada beaker glass lalu diberi tanda.
 Memanaskan air menggunakan erlenmeyer dalam penangas air
 Menuangkan air panas pada beaker glass yang telah di kalibrasi sampai
menyentuh tanda kalibrasi
4. Cairan mudah menguap (Oleum Cajuputi)
 Menggunakan timbangan gram halus dengan kepekaan 50 mg. Maka
penimbangan terkecil adalah 1/5% x 50 mg = 1000 mg = 1 g.
 Melakukan penyetaraan timbangan dengan meletakkan gelas arloji setangkup/
erlenmeyer tertutup gelas arloji yang akan ditara di pinggan timbangan
sebelah kanan, sedangkan sejumlah butir-butir penara dengan wadahnya
diletakkan di pinggan timbangan sebelah kiri.
 Memegang anak timbangan gram halus menggunakan penjepit untuk
menghindari menempelnya lemak/kotoran dari tangan sehingga tidak
mempengaruhi berat.
 Menaikkan penahan gandar hingga tercapai kesetimbangan. Apabila belum
setimbang, butir penara dapat ditambahkan atau dikurangi. Perlu diingat bahwa
penahan gandar tidak boleh berada pada posisi terangkat setiap kali penambahan
atau pengurangan butir penara.
 Menuangkan Oleum cajuputi secara langsung dari botolnya lalu meletakkannya
diatas gelas arloji setangkup/erlenmeyer tertutup gelas arloji yang telah
ditara sebanyak 5 g dan meletakkan anak timbangan di pinggan sebelah kiri.
Perlu diingat bahwa anak timbangan tidak boleh dicampur dengan penara atau
diletakkan dalam wadah penara.
 Menaikkan penahan gandar timbangan perlahan-lahan untuk melihat apakah
bahan yang ditimbang masih kurang atau telah berlebih.
 Proses penimbangan telah selesai ketika jarum telah menunjukkan
kesetimbangan.
b. Cara memasukkan cairan dari beaker glass ke dalam botol tanpa menggunakan corong
yakni dengan mendekat ujung beaker glass yang agak meruncing pada mulut botol lalu
tuangkan cairan kedalam botol secara perlahan.
c. Mencampur bahan
1. Cairan mudah menguap dengan cairan yang tidak mudah menguap (10 ml Oleum
cayuputi dan 10 ml Oleum cocos)
 Menuangkan oleum cocos 10 mL pada botol bertutup terlebih dahulu kemudian
menambahkan 10 mL oleum cayuputi.
 Lalu kocok campuran cairan tersebut dengan cara digoyang-goyangkan secara
perlahan sampai tercampur sempurna
2. Cairan dengan Berat Jenis berbeda (10 ml air dan 10 ml gliserin)
 Menuangkan air 10 mL terlebih dahulu pada botol bertutup kemudian
menambahkan 10 mL gliserin.
 Lalu kocok campuran cairan tersebut dengan cara digoyang-goyangkan secara
perlahan sampai tercampur sempurna
d. Jelaskan cara
1. Melarutkan bahan padat mudah larut air (0,9% NaCl) yakni dengan dilarutkan
langsung dengan air di dalam botol.
2. Melarutkan bahan padat sukar larut dalam air (1 gram Parasetamol) yakni dilarutkan
dalam pelarut campuran (air dan alkohol)
3. Cara membuat syrupus simplex :
 Timbang gula sebanyak 65 g
 Masukkan gula kedalam beaker glass lalu tambahkan larutan metil parraben
0,25% b/v secukupnya hingga diperoleh 100 bagian sirupus simplex

Peralatan yang digunakan


-gelas ukur -mortir halus dan mortir kasar (diberi alas)
-beaker glass -wadah : cawan porselin, gelas arlogi, perkamen
-erlenmyer
-batang pengaduk

a. tahap menimbang
-gliserin = kalibrasi beaker glass. Ditimbang perlu data BJ  pd cawan yang sudah ditara
-propilen glikol = menggunakan cawan porselin/beaker glass (permukaannya lebar untuk bahan
yang tidak mudah menguap) ditimbang di gram balance
-air panas 50 ml = kalibrasi dengan beaker glass. Tidak bole langsung diukur ke beaker glass
karena tidak kuantitatif
-oleum cayupiti 5 g = ditimbang pd gram balance menggunakan gelas arloji yang bertutup yang
sudah ditara (menggunakan gelas arloji setangkup yang bawah diameter lebih kecil, supaya
mudah dibuka)

b. Cara memasukkan cairan dari beaker glass ke dalam botol tanpa menggunakan corong
mengepaskan mulut beaker glass dng botol
jika cairan encer tidak perlu batang pengaduk dilewatkan ke ujungnya
jika kental perlu batang pengaduk
-dari botol ke beaker glass perlu batang pengaduk
c. Cara mencampur bahan yang berupa :
- Cairan mudah menguap dg cairan yang tidak mudah menguap
supaya homogen menggunakan erlenmeyer tertutup dg digoyang-goyangkan harus dipastikan
tercampur homogen, perlu waktu lebih lama. Teknik pencampuran supaya homogen, tidak
banyak menguap, lebih cepat = menggunkan beaker glass yang sudah dikalibrasi, mencampurkan
bahan yang mudah menguap dituangkan ke cairan yang tidak mudah menguap, diaduk dg batang
pengaduk, kemudian setelah homogen dipindahkan ke tempat yang akan digunakan
- cairan dg BJ berbeda
Cairan yang berat jenis lebih kecil dimasukkan terlebih dahulu/ ditambahkan pada cairan dg
bj lebih besar, yakni gliserin dimasukkan kedalam air
D cara melarutkan
- bahan padat mudah larut air
- bahan padat sukar larut dalam air (1 gram paracetamol) dalam 100 mL air.
Kelarutan parasetamol dalam air adalag 1:70, artinya untuk melarutkan 1 g paracetamol
dibutuhkan 70 ml
Ditimbang parasetamol 1 g dg alas perkamen di timbangan gram, kalibrasi beaker glass
100 ml diberi tanda
Masukkan 1g paracetamol ke dalam beaker glass yang sudah di kalibrasi tambah air
secukupnya aduk sampai larut dg batang pengaduk bila perlu dilakukan pemanasan u/
mempercepat kelarutan
- Membuat sirupus simplex
Larutan sakrosa dalam air dg kadar 64-66% b/v (misal dibuat 65%)
Sukrosa cukup larut dalam air --- (65% kelarutan jenuh)
Ditimbang sakarosa 65 g dg alas perkamen pd gram balance
Kalibrasi beker glass 100 ml, beri tanda
Masukkan 65 g sakarosa kedalam beker glass yang sudah dikalibrasai, tambahkan air
sekucupnya, aduk sampai larut dg batang pengaduk bila perlu lakukan pemanasan
(waterbath)  bisa dg air mendidih
Setelah larut sempurna tambahkan air sampai tanda lalu diaduk sampai homogen
- Bahan aktif tidak larut, diminta sediaan cair
Bahan yang tidak larut di kecilkan ukuran partikelnya, menggunakan mortir permukaan
kasar
Bahan yang tidak larut umumnya sukar terbasahi  dimasukan ke air mengambang 
menggunakan suspending agent yang sudah dikembangkan. Tidak bisa diaduk begitu saja
perlu digilas supaya udara hilang diganti bahan pembasah. Jika digunakan alkohol yg
mudah menguap, perlu ditambahkan cairannya supaya tidak kering lagi sebuknya
Supaya homogen tidak mudah mengendap ditingkatkan viskositasnya dg suspending agent.
Jumlah tergantung jenis suspending agent.

III. Pembuatan sediaan semisolid


a. Cara menimbang
1. Vaselin flavum 1 g
 Menggunakan timbangan gram halus dengan kepekaan 50 mg. Maka
penimbangan terkecil adalah 1/5% x 50 mg = 1000 mg = 1 g.
 Melakukan penyetaraan timbangan dengan meletakkan kertas perkamen pada
kedua pinggan timbangan.
 Mengambil Vaselin flavum 1 g dengan spatel lalu letakkan diatas kertas
perkamen yang telah disiapkan saat penyetaraan timbangan pada pinggan
sebelah kanan. Agar bahan setengah padat yang ditimbang tidak banyak
tertinggal pada kertas perkamen, diusahakan agar bahan tersebut diletakkan di
tengah kertas perkamen. Hal ini dapat dilakukan dengan melipat kertas
perkamen menjadi dua atau empat dan mengoleskan bahan setengah padat pada
ujung lipatan sehingga ketika lipatan dibuka kembali maka bahan berada di
tengah. Lalu letakkan anak timbangan di pinggan sebelah kiri.
 Memegang anak timbangan gram halus menggunakan penjepit untuk
menghindari menempelnya lemak/kotoran dari tangan sehingga tidak
mempengaruhi berat.
 Menaikkan penahan gandar timbangan perlahan-lahan untuk melihat apakah
bahan yang ditimbang masih kurang atau telah berlebih.
 Proses penimbangan telah selesai ketika jarum telah menunjukkan
kesetimbangan.

2. Vaselin flavum 200 g


 Menggunakan timbangan gram kasar dengan kepekaan 200 mg. Maka
penimbangan terkecil adalah 1/5% x 50 mg = 4000 mg = 4 g.
 Melakukan penyetaraan timbangan dengan meletakkan kertas perkamen pada
kedua pinggan timbangan.
 Mengambil Vaselin flavum 200 g dengan spatel lalu letakkan diatas cawan
porselin karena jumlahnya banyak yang telah disiapkan saat penyetaraan
timbangan pada pinggan sebelah kanan. Lalu letakkan anak timbangan di
pinggan sebelah kiri.
 Memegang anak timbangan gram kasar menggunakan penjepit untuk
menghindari menempelnya lemak/kotoran dari tangan sehingga tidak
mempengaruhi berat.
 Menaikkan penahan gandar timbangan perlahan-lahan untuk melihat apakah
bahan yang ditimbang masih kurang atau telah berlebih.
 Proses penimbangan telah selesai ketika jarum telah menunjukkan
kesetimbangan.
b. Emulsi adalah sediaan cair, pembuatannya tidak membutuhkan suhu tinggi dan tidak
butuh bahan antimikroba.
Krim adalah sediaan semipadat, pembuatannya membutuhkan suhu tinggi dan butuh
bahan antimikroba. Krim fase minyaknya padat
Perbedaan : krim setengah padat dan emulsi adalah cair.
Persamaan : sama-sama ada fase air dan minyak yang distabilkan dg emulgator
c. Suhu peleburan lipid padat adalah 70°C.
d. Cara pembuatannya dengan memasukkan bahan tersebut kedalam botol, kemudian
dicampurkan dengan bahan lainnya lalu dikocok kuat-kuat sampai tercampur merata.
e. Menggunakan emulgator
f. Cara mencampur bahan padatan pada basis semisolid
1. Mudah larut air : dilarutkan dalam air terlebih dahulu kemudian dicampurkan dengan
basis semisolid yang lain
2. Sukar larut air : dibentuk menjadi serbuk halus terlebih dahulu kemudian diayak
dengan ayakan No. 100 lalu dicampurkan dengan basis semosolid yang lain
3. Mudah menguap : bahan ditambahkan terakhir pada basis semisolid yang telah
tercampur

Peleburan minyak padat biasanya diatas 5°C diatas titik lebur. Saat ditambahan suhunya sama.
Emulgator ditambahkan sesuai dimana dia bisa larut. Jika larut difase minyak ditambahkan di
fase minyak, jika larut air dilarutkan di fase air.
Setelah terbentuk korpus emulsi, setelah pemanasan diturunkan

Gel
Problem utama
mengembangkan gel
menambahkan bahan aktif dalam gelling agent :
-bahan padat larut air
-bahan padat sukar larut : bisa dibantu dengan bahan lain
-bahan padat tidak larut : menghaluskan bahan sehalus mungkin
-cairan fasa minyak : membuat emulgel. Minyak ditambahkan di dalam gel. Gelling agent bisa
berfungsi sbg emulgator
dalam gel ada humektan (bahan yang bisa mempertahankan kdar air dalam sediaan) ex: propilen
glikol, poligol
Tepung tapioka mengembang pd air panas

PASTA
Semisolid mengandung zat padatan tidak larut dalam jumlah banyak
Tidak semua yang tidak larut hidrofob.
Basis berupa hidrofilik, fase lipofilik, bahan padat

Oinment
Mengandung fase minyak
Problem :
-pemanasan basis
-bahan yang ditambahkan dapat dilarutkan dalam salah satu komposisi
-bahan padat yang ditambahkan tidak larut = dihaluskan. ZnO dihaluskan dg cara di ayak dulu,
begitu pula calamin
-bahan mudah menguap : menggunkan erlenmeyer bertutup, ditambahkan tanpa dipanaskan

Krim
-teknik pengadukan ringan tapi cepat. Supaya tidak bergambung ditambah emulgator
penambahan emulgator saat dropletnya kecil-kecil dan terpisah. Harus dipastikan dingin untuk
menghentikan pengadukan
semakin cepat mengaduk, semakin kecil droplet

gel dan unguentum basis satu fase


bahan tidak larut  didispersikan sehalus mungkin  sediaan 2 fase
mencoba mengentalkan sop pakai tepung kanji, minyak dan air diaduk

bahan yang titik lebur tidak tinggi  menggunakan shidding

Anda mungkin juga menyukai