Anda di halaman 1dari 13

SAP WAHAM

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN


(SAP)

Pokok bahasan : Gangguan jiwa


Sub Pokok Bahasan : Waham
Target dan Sasaran : Mahasiswa S1 Keperawatan
Tempat dan Waktu : Ruang Kuliah waktu (10 menit)
Tanggal : Jumat, 7 Nopember 2008

A. Latar Belakang
Modernisasi dan kemajuan tehnologi membawa perubahan dalam cara berfikir dam dalam pola
hidup masyarakat luas. Sejalan dengan modernisasi dan kemajuan tekhnologi, manusia
dihadapkan pada perubahan-perubahan yang akan membawa konsekwensi di bidang kesehatan
fisik dan jiwa. Perubahan-perubahan dalam kehidupan seseorang, baik perubahan nilai budaya,
perubahan system kemasyarakatan, perkerjaan serta adanya ketegangan antara idealisme dan
realitas, mengakibatkan timbulnya stress. Bertambahnya stress dalam kehidupan tidak
menyebabkan kematian secara langsung, namun beratnya gangguan tersebut menganggu
produktivitas hidup seseorang dan dapat menghambat pembangunan. Adannya perubahan dalam
kehidupan seseorang, membuat orang tersebut harus mengadakan adaptasi dan menanggulangi
stressor tersebut. Tetapi tidak semua orang mampu untuk menghadapi dan menanggulangi
stressor tersebut hal ini dapat menjadi sumber tekanan, frustasi dan konflik yang akhirnya dapat
menjadi stress baik fisik maupun mental. Kemampuan dalam mengatasi masalah tersebut sangat
tergantung pada kemampuan dan ketahanan individu tersebut, sehingga tidak jarang pada
beberapa individu akan timbul stress yang memuncak bahkan mengarah pada gangguan jiwa.
Salah satu penyakit gangguan jiwa yang menyebabkan klien mengalami gangguan isi pikir :
waham
Penyembuhan klien tidak saja dengan pemberian obat, tetapi lebih penting adalah bagaimana
perawatan yang diberikan dalam suasana lingkungan yang therapiutik. Untuk itu perawat di
tuntut memiliki ketrampilan yang khusus agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara
optimal dengan menitik beratkan pada keadaan psikososial tanpa mengabaikan fisiknya. Peran
perawat dalam perawatan klien dengan gangguan jiwa sangat penting terutama dalam memenuhi
dan berupaya seoptimal mungkin mengorentasikan klien ke dalam realita, dengan cara
menciptakan lingkungan yang terapiutik, melibatkan keluarga, menjelaskan pola prilaku klien
(untuk diskusi membagi pengalaman, mengatasi masalah klien), menganjurkan kunjungan
keluarga secara teratur.
B. Tujuan
1. Umum
Setelah diberikan penyuluhan/proses pengajaran selama 10 menit mahasiswa mengetahui tentang
gangguan isi pikir waham.
2. Khusus
Setelah diberikan penyuluhan/proses pengajaran selama 10 menit mahasiswa mampu
menyebutkan :
a. Pengertian waham
b. Penyebab waham
c. Jenis-jenis waham
d. Tanda dan gejala waham
e. Penanganan Medis
f. Tindakan Keperawatan
C. Materi (terlampir)
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Transparansi
2. hand out

F. Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan peserta
1 Pendahuluan
1. Memulai dengan mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan disampaikan.
2
1. Menjawab salam

2. Memperhatikan
3. Memperhatikan
4. Memperhatikan
2 Kegiatan inti
1. Mengkaji tingkat pengetahuan mahasiswa.
2. Menjelaskan pengertian waham
3. Menjelaskan penyebab waham
4. Menjelaskan tanda dan gejala waham
5. Menjelaskan penanganan medis
6. Menjelaskan tindakan keperawatan klien waham
7. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk bertanya tentang waham

8. Menjawab pertanyaan mahasiswa 6


1. Mahasiswa menjawab dengan aktif
2. Mahasiswa memperhatikan
3. Mahasiswa memperhatikan
4. Mahasiswa memperhatikan

5. Mahasiswa memperhatikan
6. Mahasiswa memperhatikan
7. Mahasiswa bertanya tentang hal-hal yang kurang di mengerti dari penjelasan tadi
8. Mahasiswa memperhatikan
3 Penutup
1. Menyimpulkan materi pengajaran bersama mahasiswa
2. Memberi evaluasi secara lisan

3. Memberi reward kepada mahasiswa atas jawaban dan partisipasinya


4. Mengucapkan terima kasih atas perhatian mahasiswa yang begitu kooperatif
5. Mengucapkan salam penutup 2
1. Mahasiswa memperhatikan

2. Mahasiswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan


3. Mahasiswa mengucapkan terima kasih
4. Mahasiswa mengucapkan terima kasih atas penjelasan yang diberikan.

5. Menjawab salam

G. Evaluasi
1. Prosedur : Akhir pengajaran
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : Essay
4. Jumlah soal : 2 soal
5. Jenis soal ; Menguraikan secara lisan

H. Referensi
1. Keliat,B.A, (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta, EGC.

2. Stuart,G.W. Dan Sundeen,S.J. (1998), Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta, EGC.

3. Lismidar,H, (1990) Gangguan isi pikiri, Jakarta, EGC.

4. Townsend,M.C, (1998) Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri, Edisi
3, Jakarta, EGC.
MATERI WAHAM

1. Pengertian waham
Waham merupakan suatu kenyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun
tidak dinyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realitas sosial.
2. Penyebab waham
Waham dapat disebabkan karena ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain, panic,
menekan rasa takut, stres yang berat yang mengancam ego yang lemah, kemungkinan faktor
herediter.
Secara khusus faktor penyebab timbulnya waham diuraikan dalam beberapa teori yaitu :
a. Faktor predisposisi
Teori Biologi
Faktor-faktor genetik ikut mempengaruhi perkembangan psikologis. Bila suatau individu
memiliki anggota keluarga dengan kelainan psikologis maka individu tersebut memiliki resiko
tinggi untuk mengalami kelainan psikologis yang sama. Pada penelitian terbaru menyatakan
bahwa skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suatu kecacatan sejak lahir yang
terjadi pada Hipokampus otak. Teori biokimia menyatakan bahwa peningkatan dopamin
neurotranmiter mengakibatkan peningkatan aktivitas yang berlebihan dan gangguan dalam
asosiasi.
Teori Psikososial
Individu yang tumbuh dalam keluarga yang penuh konflik dan ansietas yang tinggi akan
mengalami hambatan dalam perkembangan psikologisnya sehingga tidak dapat melakukan tugas
perkembangan secara optimal. Anak yang tumbuh dalam keluarga psikosis akan menerima
pesan-pesan yang membingungkan yang menyebabkan ketidakmampuan anak mempercayai
orang lain. Kelainan psikosis dapat pula merupakan hasil ego yang lemah, bila individu
mendapat stres yang berat yang mengancam ego yang lemah maka individu cenderung akan
berespon maladaptif.
b. Faktor Presipitasi
Biologis
Stressor biologis yang berhubungan dengan respon neurobiologis yang maladaptif termasuk
gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur proses imformasi dan abnormalisasi
yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk menanggapi rangsangan.
Stres lingkungan
Secara biologis menetapakan ambang toleransi terhadap stres yang berinteraksi denga stressor
lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan prilaku.
Pemicu gejala
Terdapat pada respon neurobiologis yang maladaptif yang berhubungan dengan kesehatan,
lingkungan, sikap dan prilaku individu seperti gizi buruk, kurang tidur, infeksi, kelebihan rasa
bermusuhan atau lingkungan yang penuh kritik, gangguan dalan berhubungan interpersonal,
kesepian, kemiskinan, tekanan pekerjaan dan sebagainya.
3. Jenis-jenis waham
Adapun jenis-jenis waham antara lain :
a. Waham Kebesaran
Penderita merasa dirinya orang besar, mempunyai kekuatan, kepandaian atau kekayaan yang luar
biasa , misalnya dia adalah seorang ratu adil, dapat membaca pikiran orang lain, mempunyai
puluhan rumah atau mobil.
b. Waham sisip pikir
Bahwa pikiran ditempatkan ke dalam benak orang seseorang atau pengaruh luar.
c. Waham somatik
Perasaan mengenai berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya, sering didapatkan pada
skizoprenia.

d. Waham curiga
Individu merasa dirinya selalu disindir oleh orang-orang disekitarnya sehingga ia selalu curiga
terhadap sekitarnya. kecurigaan yang berlebihan atau tidak rasional dan tidak mempercayai
orang lain.
e. Waham Agama
Waham Agama dengan tema agama, dalam hal ini klien selalu mengkaitkan tingkah lakunya
yang telah ia perbuat dengan keagamaan. Kenyakinan bahwa dirinya terpilih sebagai Yang Maha
Kuasa atau alat dari Tuhan.
f. Waham Nihilistik
Yakin bahwa dunia ini sudah hancur atau bahwa ia sendiri atau orang lain sudah mati. Sering
ditemukan pada klien dengan Depresi.
g. Waham siar pikir
Waham tentang pikiran yang sedang disiarkan ke dunia lain
4. Tanda dan gejala waham
Tanda dan gejala waham antara lain :
a. Menyatakan dirinya orang besar
b. Mempunyai kekuatan pendidikan atau kekayaan yang luar biasa
c. Menyatakan perasaan di kejar-kejar oleh orang lain atau sekelompok orang
d. Mengatakan perasaan mengenai penyakit yang ada di dalam tubuhnya
e. Menarik diri dan isolasi
f. Sulit menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain,
g. Rasa curiga yang berlebihan
h. Kecemasan meningkat
i. Sulit tidur
j. Suara monoton
k. Eksperi wajah datar
l. Kadang tertawa atau menangis sendiri
m. Rasa tidak percaya pada orang lain.
5. Penanganan Medis
a. Farmakoterapi
b. Terapi kejang listrik
Terapi kejang listrik adalah pengobatan untuk menimbulkan kejang grandmall secara artificial
dengan melewatkan aliran listrik melalui electrode yang dipasang pada satu atau dua temples,
terapi kejang listrik dapat diberikan pada skizoprenia yang tidak mempan dengan terapi
neuroleptika oral atau injeksi, dosis terapi kejang listrik 4-5 joule/detik.
c. Psikoterapi dan Rehabilitasi
Psikoterapi suportif individual atau kelompok sangat membantu karena berhubungan dengan
praktis dengan maksud mempersiapkan klien kembali ke masyarakat, selain itu terapi kerja
sangat baik untuk mendorong klien bergaul dengan orang lain, klien lain, perawat dan dokter.
Maksudnya supaya klien tidak mengasingkan diri karena dapat membentuk kebiasaan yang
kurang baik, dianjurkan untuk mengadakan permainan atau latihan bersama.
6. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip therapiutik
b. Jangan membantah dan mendukung waham klien yaitu :
Katakan perawat menerima keyakinan waham klien “ saya menerima kenyakinan anda”
disertai ekspresi menerima.
Katakan perawat tidak mendukung “sukar bagi saya untuk mempercayainya” disertai ekspresi
ragu.
Tidak membicarakan isi waham klien
c. Yakinkan klien berada dalam lingkungan aman dan terlindungi
Anda berada ditempat yang aman, kami akan menemani anda
Gunakan keterbukaan dan kejujuran
Jangan tinggalkan klien sendiri
d. Membantu klien mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistis
 Tanyakan apa yang biasa dilakukan klien (kaitkan dengan aktivitas sehari-hari dan perawatan
diri) kemudian anjurkan klien melakukan saat ini
Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.
 Jika klien selalu bicara tentang wahamnya dengarkan sampai kebutuhan wahamnya tidak ada,
perawat perlu memperhatikan bahwa klien penting
e. Membantu klien mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
Observasi kebutuhan klien sehari-hari
Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di rumah sakit maupun di rumah
(rasa takut, ansietas, marah)
 Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien yang memerlukan waktu dan
tenaga (aktivitas dapat dipilih bersama klien, jika mungkin buat jadwal)
Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu menggunakan wahamnya
f. Membantu klien dapat berhubungan dengan realita
Bicarakan dengan klien dalam kontek realitas (realitas diri, realitas orang lain, realistas tempat
dan waktu)
Sertakan klien dalam therapy aktivitas kelompok (orientasi realitas)
Beri penguatan atau pujian terhadap kegiatan yang dilakukan klien
Kolaborasi dalam pemberian obat anti psikosis
g. Membantu klien dapat menggunakan obat untuk mengendalikan wahamnya
Diskusikan dengan klien tentang obat untuk mengendalikan waham
Bantu klien untuk memastikan bahwa klien minum obat sesuai program dokter
Observasi tanda dan gejala terkait dengan efek samping obat

Oleh
Ni Made Bundari

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


WIRA MEDIKA PPNI BALI
2008-2009
1. Pengertian waham
Waham merupakan suatu kenyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun
tidak dinyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realitas sosial.
2. Penyebab waham
Waham dapat disebabkan karena ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain, panik,
menekan rasa takut, stres yang berat dan mengancam, kemungkinan faktor keturunan.
3. Jenis-jenis waham
Adapun jenis-jenis waham antara lain :
Waham Kebesaran
Penderita merasa dirinya orang besar, mempunyai kekuatan, kepandaian atau kekayaan yang luar
biasa , misalnya dia adalah seorang ratu adil, dapat membaca pikiran orang lain, mempunyai
puluhan rumah atau mobil.
Waham sisip pikir
Bahwa pikiran ditempatkan ke dalam benak orang seseorang atau pengaruh luar.
Waham somatik
Perasaan mengenai berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya, sering didapatkan pada
skizoprenia.
Waham curiga
Individu merasa dirinya selalu disindir oleh orang-orang disekitarnya sehingga ia selalu curiga
terhadap sekitarnya. kecurigaan yang berlebihan atau tidak rasional dan tidak mempercayai
orang lain.
Waham Agama
Waham Agama dengan tema agama, dalam hal ini klien selalu mengkaitkan tingkah lakunya
yang telah ia perbuat dengan keagamaan. Kenyakinan bahwa dirinya terpilih sebagai Yang Maha
Kuasa atau alat dari Tuhan.
Waham Nihilistik
Yakin bahwa dunia ini sudah hancur atau bahwa ia sendiri atau orang lain sudah mati. Sering
ditemukan pada klien dengan Depresi.
Waham siar pikir
Waham tentang pikiran yang sedang disiarkan ke dunia lain
4. Tanda dan gejala waham
Tanda dan gejala waham antara lain :
Menyatakan dirinya orang besar
Mempunyai kekuatan pendidikan atau kekayaan yang luar biasa
Menyatakan perasaan di kejar-kejar oleh orang lain atau sekelompok orang
Mengatakan perasaan mengenai penyakit yang ada di dalam tubuhnya
Menarik diri dan isolasi
Sulit menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain,
Rasa curiga yang berlebihan
Kecemasan meningkat
Sulit tidur
Suara monoton
Eksperi wajah datar
Kadang tertawa atau menangis sendiri
Rasa tidak percaya pada orang lain.
5. Penanganan Medis
Farmakoterapi
Terapi kejang listrik
 Psikoterapi suportif individual atau kelompok sangat membantu karena berhubungan dengan
praktis dengan maksud mempersiapkan klien kembali ke masyarakat, selain itu terapi kerja
sangat baik untuk mendorong klien bergaul dengan orang lain, klien lain, perawat dan dokter.
Maksudnya supaya klien tidak mengasingkan diri karena dapat membentuk kebiasaan yang
kurang baik.
6. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip therapiutik
b. Jangan membantah dan mendukung waham klien yaitu :
Katakan perawat menerima keyakinan waham klien “ saya menerima kenyakinan anda”
disertai ekspresi menerima.
Katakan perawat tidak mendukung “sukar bagi saya untuk mempercayainya” disertai ekspresi
ragu.
Tidak membicarakan isi waham klien
c. Yakinkan klien berada dalam lingkungan aman dan terlindungi
Anda berada ditempat yang aman, kami akan menemani anda
Gunakan keterbukaan dan kejujuran
Jangan tinggalkan klien sendiri
d. Membantu klien mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistis
 Tanyakan apa yang biasa dilakukan klien (kaitkan dengan aktivitas sehari-hari dan perawatan
diri) kemudian anjurkan klien melakukan saat ini
Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.
 Jika klien selalu bicara tentang wahamnya dengarkan sampai kebutuhan wahamnya tidak ada,
perawat perlu memperhatikan bahwa klien penting
e. Membantu klien mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
Observasi kebutuhan klien sehari-hari
Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di rumah sakit maupun di rumah
(rasa takut, ansietas, marah)
 Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien yang memerlukan waktu dan
tenaga (aktivitas dapat dipilih bersama klien, jika mungkin buat jadwal)
Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu menggunakan wahamnya
f. Membantu klien dapat berhubungan dengan realita
Bicarakan dengan klien dalam kontek realitas (realitas diri, realitas orang lain, realistas tempat
dan waktu)
Sertakan klien dalam therapy aktivitas kelompok (orientasi realitas)
Beri penguatan atau pujian terhadap kegiatan yang dilakukan
Kolaborasi dalam pemberian obat anti psikosis
g. Membantu klien dapat menggunakan obat untuk mengendalikan wahamnya
Diskusikan dengan klien tentang obat untuk mengendalikan waham
Bantu klien untuk memastikan bahwa klien minum obat sesuai program dokter
Observasi tanda dan gejala terkait dengan efek samping obat

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) WAHAM

Diposkan oleh Rizki Kurniadi

Pokok Bahasan : Skizofrenia


Sub Pokok Bahasan : Waham
Sasaran : Keluarga klien Ny “SM”
Tempat : Rumah keluarga klien Ny “SM”
Waktu : 30 menit

I.            MASALAH
Ny. SM dibawa kerumah sakit karena menurut keluarga, saat dirumah klien sering
ngamuk, merusak barang-barang dirumah, dan mengambil barang milik orang lain,curiga
dengan adik ipar nya selalu berbuat jahat pada dia (takut diracun dan mengambil barang-barang
milik dia). Berdasarkan riwayat dan perkembangan kesehatan jiwa klien tersebut keluarga klien
perlu diberikan penjelasan tentang cara perawatan pada anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa agar klien mendapatkan dukungan dari anggota keluarga lainnya.
II.            TUJUAN
A.    TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan tentang kesehatan jiwa di rumah keluarga klien selama 1 x
30 menit diharapkan keluarga mampu memahami tentang gangguan persepsi (halusinasi) dan
gangguan proses pikir.
B.     TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS(TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan jiwa selama 1 X 30 menit diharapkan keluarga
klien mampu :
1.      Menjelaskan pengertian waham
2.      Menyebutkan penyebab waham
3.      Menyebutkan macam-macam waham
4.      Menyebutkan tanda-tanda waham
5.      Menjelaskan penanganan/perawatan klien dengan waham dirumah
III.            WAKTU DAN TEMPAT
A.    Hari/ Tanggal : Rabu, 14 November 2007
B.     Pukul : 15.00 WIB
C.     Tempat : Rumah keluarga Ny. “SM”
IV.            MATERI
Terlampir
    V.            MEDIA DAN SUMBER BAHAN
A.    Media : Leaflet
B.     Sumber Bahan
VI.            METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab.
VII.            RENCANA PENYULUHAN
No Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Audiens
.
1. Pembukaan Menjawab salam
a.       Salam
b.      Memperkenalkan diri 3 menit
c.       Menjelaskan tujuan
2. Penyajian materi
a.       Menjelaskan materi tentang:
        Definisi waham
        Penyebab waham
        Macam-macam waham Mendengarkan dan
        Tanda dan gejala waham Memperhatikan
        Penanganan dan perawatan 14 menit
waham
b.      Memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya
c.       Menjawab pertanyaan yang
terkait dengan pertanyaan
keluarga klien Menanyakan hal-
Penutup 5 menit hal yang belum
a.       Memberikan umpan balik dimengerti
b.      Salam
5 menit

3. Merespon
3 menit Menjawab salam

VIII.            RENCANA EVALUASI


Evaluasi penyuluhan akan dilakukan dengan memberikan 5 pertanyaan tentang materi
yang telah disampaikan ke keluarga.
IX.            PENILAIAN KEBERHASILAN
Penilaian keberhasilan dari penyuluhan adalah dengan memberikan 5 pertanyaan dengan
kriteria penyuluhan berhasil apabila keluarga mampu menjawab 4 atau 5 dari pertanyaan dengan
benar, Penyuluhan dikatakan kurang berhasil apabila keluarga hanya mampu menjawab 2 atau
3 pertanyaan dengan benar, Sedangkan penyuluhan tidak berhasil apabila keluarga hanya
mampu menjawab 1 pertanyaan dengan benar.
  Bentuk soal : Esai
Soal-soal pertanyaan esai
1.      Sebutkan pengertian waham
2.      Sebutkan penyebab waham
3.      Sebutkan macam-macam waham
4.      Sebutkan tanda dan gejala waham
5.      Bagaimana cara penangan dan perawatan pasien dengan waham.
 
Lampiran : Materi
WAHAM
A.    Pengertian
Waham adalah keyakinan palsu yang timbul tanpa stimulus dari luar dan mempunyai ciri-ciri
tidak realistic/tidak logis, menetap,egosentrik, yang diyakini kebenarannya oleh pasien sebagai
hal yang nyata.
B.     Penyebab Waham
1. Keturunan
2. Mal adaptasi
3. Stress pada kondisi lingkungan

C.    Macam-macam Waham


1)      Waham kebesaran : Suatu kepercayaan bahwa penderita adalah orang yang penting dan
berpengaruh dan mungkin mempunyai kekuatan yang terpendam atau merupakan orang terkuat
sepanjang sejarah. Misalnya mengaku sebagai nabi, kyai, tentara, dokter, kaya.
2)      Waham curiga : Penderita mempunyai keyakinan bahwa seseorang atau kelompok yang
berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan berulang dan tidak sesuai dengan
kenyataan. Misalnya penderita menolak makan makanan yang disaji karena merasa ada
racunnya.
3)      Waham nihilistik : pasien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi didunia atau sudah
meninggal yang dinyatakan secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.misalnya
mengatakan dirinya adalah mayat dan sudah meninggal.
4)      Magic mistik : Keyakinan penderita tentang kemampuannya melakukan hal-hal yang mustahil
diluar kemammpuannya. Misalnya bisa menghidupkan orang yang mati, bisa mengguna-guna
orang.
5)      Waham bizar :
a.       Sisip pikir : Penderita yakin ada ide pikir orang lain yang disisipkan dalam pikirannya yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
b.      Siar pikir : Penderita yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan yang dinyatakan
secara berulangdan tidak sesuai dengan kenyataan.
c.       Kontrol pikir : Penderita yakin pikirannya dikontrol dari luar. Misalnya melakukan percobaan
bunuh diri atau ingin membunuh orang lain karena ada yang menyuruh.
D.    Tanda dan gejala waham
1)      Merasa ada orang yang mengganggunya
2)      Merasa ada gangguan dalam tubuhnya
3)      Merasa hidup sendiri
4)      Merasa dia adalah orang lain
5)      Merasa mempunyai kekuatan (pendidikan, kepandaian, kekayaan yang luar biasa)
6)      Merasa orang-orang tidak memperhatikanKeyakinan kepada agama yang berlebihan.
E.     Cara penanganan dan perawatan pasien dengan waham
1)      Hindari mendebat pasien dengan wahamnya
2)      Hindari mendukung waham
3)      Jika waham timbul, kontak dengan pasien singkat tapi sering
4)      Membantu aktivitas menjadi mandiri
5)      Terapi obat

Anda mungkin juga menyukai