Anda di halaman 1dari 19

MULTIPEL SKLEROSIS

&
G2 BIPOLAR
Disusun oleh :
Kelompok I / E6
Skenario kasus 4
L seorang perempuan berusia 47 thn, terdiagnosa mengalami multiple
sklerosis 3 thn yg lalu, ia juga terdiagnosa gangguan bipolar 1 thn yg
lalu,
L mengalami gejala neurologis yg ringan, kadang2 kebas & rasa gatal
pada ekstremitas atas, ibunya mengatakan L Nampak bingung, L
mengalami ide referensi dari televisi & menghilang seharian dari rumah.
L mengatakan ia sangat ketakutan pada rentan waktu tertentu, sehingga
ia berdiam diri dalam mobilnya & mobilnya di parkir pada suatu tempat,
ia mengatakan ia takut pulang kerumah, ia pernah tinggal di rumah
orang yg tidak di kenal & pada suatu waktu ia meminta di antar
kerumahnya.
Keluarga khawatir karena L bertindak seolah-olah tidak ada yang salah
dengan perilakunya dan L menolak bertanggung jawab atas
perbuatannya.
Pengertian
Multipel Sklerosis (MS) adalah penyakit
degenerati sistem saraf pusat (SSP) kronis
yang meliputi kerusakan mielin (material
lemak & protein dari selaput saraf) (rencana
asuhan keperawatan klinik)
MS merupakan penyakit kronis dari sistem
saraf pusat degeratif dikarakteristikan oleh
adanya bercak kecil demielinasi pada otak
dan medula spinalis. (KMB, Brunner)
Gangguan bipolar adalah suatu
gangguan yg ditandai dengan
perubahan mood antara rasa
girang yg ekstrem dan depresi
yang parah.
Orang dgn gangguan bipolar
(bipolar disorder) mengendarai
suatu roller coaster emosional,
berayun dari satu ketinggian
rasa girang kedalam depresi
tanpa adanya penyebab
eksternal. Episode pertama
berupa manik atau depresi.
Anatomi & fisiologi sel saraf
Sel saraf :
Badan sel yang juga disebut perikarion, adalah bagian
neuron yang mengandung inti dan sitoplasma
disekelilingnya,  dan tidak mencakup cabang – cabang sel.
Dendrit umumnya pendek dan bercabang-cabang mirip
pohon. Dendrite menerima banyak sinaps dan merupakan
tempat penerimaan sinyal dan pemrosesan utama di neuron
Akson Kebanyakan neuron hanya memiliki satu akson. ada
sejumlah kecil yang tak mempunyai akson sama sekali
Sistem saraf pusat
Otak :
Otak Besar atau Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia
yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak
Depan.
Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat
dengan ujung leher bagian atas.
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga
kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau
sumsum tulang belakang
Limbic System (Sistem Limbik) terletak pada bagian tengah otak
membungkus batang otak ibarat kerah baju.
Medulla spinalis merupakan bagian dari susunan saraf pusat yang
berbentuk silinder memanjang dan terletak seluruhnya di dalam canalis
verterbalis, dikeliling oleh tiga lapis selaput pembungkus yang di sebut
meninges
5. Patofisiologi
- Dimielinasi menyebar tdk teratur keseluruh sistem
saraf pusat.
- Mielin hilang dr silinder aksis dan akson itu
sendiri berdegenerasi.
- Adanya plak/potongan kecil pd daerah yg terkena
menyebabkan sklerosis, terhentinya alur impuls
saraf dan menghasilkan berfariasinya manifestasi
yg tergantung pd saraf” yg terkena.
- Daerah yg plg banyak terserang ad. Saraf optik,
khiasama, traktus, serebrum, batang otak, dan
medulla spinalis
Patofisiologi gangguan bipolar belum dapat ditentukan
hingga saat ini dan belum ditemukan marker biologis
yang berhubungan secara mutlak dengan gangguan
bipolar. Obat-obat psikiatri golongan mood stabilizer
diketahui memiliki efektifitas yang  cukup tinggi
dalam mengendalikan mood yang tidak stabil tersebut.
Untuk gangguan bipolar tipe I, keluarga terdekat dari
individu yang menderita gangguan ini memiliki risiko
tujuh hingga sepuluh persen untuk menderita
gangguan yang sama. Faktor psikososial yang
diketahui sering memicu timbulnya gangguan mood
ini, di antaranya tekanan lingkungan sosial, gangguan
tidur, atau kejadian traumatis lainnya.
6. Manifestasi klinis
1. Kelelahan
2. Gg penglihatan
3. Kebas (mati rasa)
4. Kehilangan fungsi pendengaran
5. Melemahnya kemampuan motorik
dan sensorik di seluruh/sebagian
tubuh, (tangan &kaki)
6. Sesak nafas
7. Kelumpuhan tiba”
8. Kehilangan keseimbangan tubuh,
timbul perasaan seperti melayang
(vertigo)
9. Kesulitan berbicara
Manifestasi klinis g3 bipolar
Episode manic:
Pasien memiliki, secara menetap, tiga atau lebih gejala berikut
(empat atau lebih bila hanya mood iritabel) yaitu:
Grandiositas atau percaya diri berlebihan
Berkurangnya kebutuhan tidur
Cepat dan banyaknya pembicaraan
Lompatan gagasan atau pikiran berlomba
Perhatian mudah teralih
Peningkatan energy dan hiperaktivitas psikomotor
Meningkatnya aktivitas bertujuan (social, seksual, pekerjaan dan
sekolah)
Tindakan-tindakan sembrono (ngebut, boros, investasi tanpa
perhitungan yang matang).
Episode Depresi Mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami lebih dari empat
symptom atau tanda yaitu :
Mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang
Menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan
Sulit atau banyak tidur
Agitasi atau retardasi psikomotor
Kelelahan atau berkurangnya tenaga
Menurunnya harga diri
Ide-ide tentang rasa bersalah, ragu-ragu dan menurunnya
konsentrasi
Pesimis
Pikiran berulang tentang kematian, bunuh diri (dengan atau
tanpa rencana) atau tindakan bunuh diri.
7. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan elektroforesis thdp CSS: u/
mengungkapkan adanya ikatan oligoklonal yg
menunjukkan abnormalitas immunoglobulin.
2. Pemeriksaan potensial bangkitan: dilakukan u/
membantu memastikan luasnya proses penyakit dan
memantau perubahan penyakit.
3. CT scan: dapat menunjukkan atrofi serebral
4. MRI u/ memperlihatkan plak” kecil & u/ mengevaluasi
perjalanan penyakit & efek pengobatan
5. Pemeriksaan urodinamik
6. Pemeriksaan neuropsikologik
Dari penelitian pada penderita gangguan
bipolar berusia dewasa, diketahui bahwa pada
pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran
ventrikel ke-3.
Pemeriksaan PET (Positron Emission
Tomographic) menunjukan penurunan aktivitas
metabolisme pada bagian otak depan (lobus
frontalis). Hingga saat ini dikatakan bahwa
abnormalitas yang terjadi pada bagian-bagian
otak tersebut akan menyebabkan gangguan
dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif.
Pengkajian keperawatan
Pengkajian meliputi:
Identitas klien
keluhan utama meliputi: kelemahan anggota gerak, penurunan daya ingat, gg
sensorik, penglihatan.
riwayat penyakit sekarang: klien sering mengeluhkan parestesia
Riwayat penyakit dahulu: meliputi adanya riwayat infeksi virus pd masa kanak”.
Riw. Penyakit keluarga
Pengkajian psikososiospiritual.
Pengkajian tgkt kesadaran biasanya komposmentis.
Pengkajian fungsi saraf serebral
Pengkajian saraf kranial I-XII
Pengkajian sistem motorik, meliputi kelemahan spastik anggota gerak, merasa
lelah dan berat pd satu tungkai
Pengkajian refleks
Pengkajian sistem sensorik
Diagnosa keperawatan

Koping individual tidak efektif b.d perubahan


fisiologi, cemas dan takut
Gangguan proses keluarga b.d perilaku
manipulatif, menolak untuk menerima
tanggung jawab terhadap tindakan sendiri
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai