Anda di halaman 1dari 14

Parotitis

Oleh : Kelompok II

• Attas : p.201101183
• Sukardin : p.201101184
• Musnahir Ando : p.201101191
• Sariha Lamengge : P. 201101284
• Masriani : P. 201101285
• Lily Hendriyani : P. 201201586
• Asril : P. 201201587
Penyakit Gondongan (Mumps
atau Parotitis) adalah suatu
penyakit menular dimana
sesorang terinfeksi oleh virus
(Paramyxovirus) yang
menyerang kelenjar ludah
(kelenjar parotis) di antara
telinga & rahang sehingga
menyebabkan pembengkakan
pada leher bagian atas atau pipi
bagian bawah.
Etiologi Parotitis
 Agen penyebab parotitis
epidemika adalah anggota dari
kelompok paramyxovirus, yg
juga termasuk didalamnya
virus parainfluenza, measles,
& virus newcastle disease. 

• Virus ini aktif dalam


lingkungan yg kering tapi
virus ini hanya dapat bertahan
selama 4 hari pada suhu
ruangan. 
Klasifikasi Parotitis

a. Parotitis Kambuhan

Anak-anak mudah terkena


parotitis kambuhan yg timbul pada
usia antara 1 bulan hingga akhir
masa kanak-kanak.

b. Parotitis Akut

Parotitis akut ditandai dgn rasa


sakit yg mendadak, kemerahan
& pembengkakan pada daerah
parotis.
Manifestasi Klinis Parotitis

Adapun tanda & gejala yg timbul setelah terinfeksi :

1.Pada tahap awal (1-2 hari) penderita Gondong


mengalami gejala: demam (suhu badan 38,5 – 40 °C), sakit
kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang
bagian belakang saat mengunyah & adakalanya disertai kaku
rahang (sulit membuka mulut).
2.Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah
telinga (parotis) yg diawali dgn pembengkakan salah satu sisi
kelenjar kemudian ke 2 kelenjar mengalami pembengkakan.
3.Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3 hari
kemudian berangsur mengempis.
Patofisiologi Parotitis

Pada umumnya penyebaran paramyxovirus sebagai


agent penyebab parotitis (terinfeksinya kelenjar
parotis) antara lain akibat:

1.Kontak langsung dgn penderita parotitis lain


2.Percikan ludah
3.Muntahan
4.urine
Lanjutan…….

Virus tersebut masuk dalam tubuh bisa melalui hidung atau


mulut. Semakin byk penumpukan virus di dalam tubuh sehingga
terjadi proliferasi di parotis/epitel traktus respiratorius
kemudian terjadi viremia (ikurnya virus ke dalam aliran darah)
dan selanjutnya virus berdiam di jaringan kelenjar/saraf yang
kemudian akan menginfeksi glandula parotid.
Akibat terinfeksinya kelenjar parotis maka dalam 1-2 hari
akan terjadi demam, anoreksia, sakit kepala & nyeri otot
(Mansjoer, 2000).  Kemudian dalam 3 hari terjadilah
pembengkakan kelenjar parotis yg mula-mula unilateral
kemudian bilateral, disertai nyeri rahang spontan & sulit
menelan.
KOMPLIKASI KLINIS
 Komplikasinya meliputi septicemia, osteomielitis
mandibular, ekstensi fasial, obstruksi jalan napas,
mediastinitis, thrombosis vena jugulris interna, &
disfungsi nervus fasialis.
 Gondongan telah dilaporkan menyebabkan
komplikasi yg dapat terjadi akibat penanganan atau pengobatan
yg  kurang dini yaitu :
 Meningoensepalitis
 Ketulian
 Orkitis
 Ensefalitis atau Meningitis
 Ooforitis
 Pankreatitis
 Nefritis
 Tiroiditis
 Artrit
 Miokarditis
 Kelainan pada mata
PENATALAKSANAAN PAROTITIS
 Penderita rawat jalan
Penderita baru dapat dirawat jalan bila tidak ada
komplikasi (keadaan umum cukup baik).
a. Istirahat yang cukup, di berikan kompres.
b. Pemberian diet lunak dan cairan yang cukup
c. Kompres panas dingin bergantian
d. Medikamentosa
LANJUTAN……
 .  Penderita rawat inap
Penderita dgn demam tinggi, keadaan umum
lemah, nyeri kepala hebat, gejala saraf perlu
rawat inap diruang isolasi
a. Diet lunak, cair dan TKTP
b. Analgetik-antipiretik
c. Berikan kortikosteroid untuk mencegah
komplikasi
PENCEGAHAN

 Pencegahan dapat dilakukan secara imunisasi pasif dan


imunisasi aktif.
1. Pasif
        Gamma globulin parotitis tidak efektif dalam mencegah
parotitis atau mengurangi komplikasi.
2. Aktif 
      Dilakukan dengan memberikan vaksinasi dengan virus
parotitis epidemika yg hidup tapi telah dirubah sifatnya
(Mumpsvax-merck, sharp and dohme) atau diberikan
subkutan pada anak berumur 15 bulan (Ngastiyah, 2007)
PMEERIKSAAN DIAGNOSTIK
 Darah rutin
 Amilase serum
 Pemeriksaan serologis
- Hemaglutination inhibition (HI) test
- Neutralization (NT) test
- Complement – Fixation (CF) test
 .  Pemeriksaan Virologi

Anda mungkin juga menyukai