Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

HERPES ZOSTER

Oleh :
Kelompok II
E/6 KEPERAWATAN
DEFINISI
 Herpes zoster ad penyakit yg disebabkan o/ infeksi virus
varicela zoster yg menyerang kulit & mukosa. Infeksi ini
merupakan reaktivasi virus yg terjadi setelah infeksi primer.
 Herpes zoster ad radang kulit akut & setempat, terutama
terjadi pada orang tua yg khas ditandai adanya nyeri radikuler
unilateral serta timbulnya lesi vesikuler yg terbatas pd
dermatom yg dipersyarafi serabut saraf spinal maupun
ganglion serabut saraf sensorik dari nervus kranialis.
 Herpes zoster (shingles, cacar monyet) merupakan kelainan
inflamatorik viral dimana virus penyebabnya menimbulkan
erupsi vesikuler yg nyeri disepanjang distribusi saraf sensorik
dari satu a/ lebih ganglion posterior.
 
ETIOLOGI
 Herpes zoster disebabkan o/ reaktivasi dr virus varicella
zoster . virus varicella zoster terdiri dr kapsid berbentuk
ikosahedral dengan diameter 100 nm. Kapsid tersusun
atas 162 sub unit protein–virion yg lengkap dgn
diameternya 150–200 nm, & hanya virion yg terselubung
yg bersifat infeksius. Infeksiositas virus ini dgn cepat
dihancurkan o/ bahan organic , deterjen, enzim
proteolitik, panas & suasana Ph yg tinggi. Masa
inkubasinya 14–21 hari.
PATOFISIOLOGI
 Virus varicella zoster didapat saat seseorang terkena cacar air dimana
virus ini tinggal dlm system syaraf & dpt aktif kembali bila pasien
mengalami stress berlebihan a/ penurunan daya tahan tubuh mis: badan
tidak fit ini disebut reaktivasi virus.
 Biasanya virus varicela zoster pd herpes zoster menyerang bagian
kulit, mukosa & saraf disebagian tubuh & hanya satu sisi tubuh
(unilateral), kanan, a/ kiri. Sesuai penjalaran dari ujung-ujung saraf.
Ruang berkumpul sesuai dermatom saraf.
 Herpe zoster dpt menular namun daya penularannya lebih lemah
dibandingkan herpes simplex (cacar air). Penularan virus varicella
zoster berupa varicella simplex (cacar air) yg dpt berubah menjadi
herpes zoster melaluai reaktivasi virus.
 Penularan herpes zoster dpt melalui kontak langsung dgn lesi kulit &
menyebar melalui udara dibarengi dgn daya tahan tubuh menurun. Pd
penyakit infeksi virus biasanya org menjadi kurang fit & tdk ada nafsu
mkn & daya tahan tubuh makin rendah sehingga mudah terkena infeksi
bakteri.
Faktor Resiko Herpes zoster
 Usia lebih dari 50 tahun

 Org yg mengalami penurunan kekebalan


(immunocompromised) sep:HIV &leukimia. Adanya lesi pada
ODHA merupakan manifestasi pertama dari
immunocompromised.
 Org dgn terapi radiasi & kemoterapi.

 Org dgn transplantasi organ mayor seperti transplantasi


sumsum tulang.
Faktor pencetus kambuhnya Herpes zoster : Trauma / luka,
Kelelahan, Demam, Alkohol, Gangguan pencernaan, Obat –
obatan, Sinar ultraviolet, Haid & Stress
MANIFESTASI KLINIK
Gejala prodomal
 Keluhan biasanya diawali dgn gejala prodomal yg berlangsung selama 1 – 4 hari.

 Gejala yg mempengaruhi tubuh : demam, sakit kepala, fatigue, malaise, nusea, rash, kemerahan,
sensitive, sore skin ( penekanan kulit), neri, (rasa terbakar atau tertusuk), gatal & kesemutan.
 Nyeri bersifat segmental & dpt berlangsung terus menerus a/ hilang timbul. Nyeri jg bisa terjadi
selama erupsi kulit.
 Gejala yg mempengaruhi mata : Berupa kemerahan, sensitive terhadap cahaya, pembengkakan
kelopak mata. kekeringan mata, pandangan kabur, penurunan sensasi penglihatan dll.
Timbul erupsi kulit
 Kadang terjadi limfadenopati regional, Erupsi kulit hampir selalu unilateral & biasanya terbatas
pd daerah yg dipersarafi o/ satu ganglion sensorik. Erupsi dpt terjadi di seluruh bagian tubuh, yg
tersering di daerah ganglion torakalis.
 Lesi dimulai dgn macula eritroskuamosa, kemudian terbentuk papul–papul &dlm wkt 12–24
jam lesi berkembang menjadi vesikel. Pd hr ke-3 berubah menjadi pastul yg akan mengering
menjadi krusta dlm 7–10 hr. Krusta dpt bertahan sampai 2–3 mgg kemudian mengelupas. Pd
saat ini nyeri segmental jg menghilang
 Lesi baru dpt terus muncul sampai hari ke 4 & kadang2 - hari ke 7

 Erupsi kulit yg berat dpt meninggalkan macula hiperpigmentasi & jaringan parut (pitted scar)

 Pada lansia biasanya mengalami lesi yg lebih parah & mereka lebih sensitive terhadap nyeri yg
dialami.
KOMPLIKASI
 Neuralgia pasca herpes zoster (NPH) merupaka nyeri yg tajam &
spasmodic (singkat & tdk terus meneus) sepanjang nervus yg terlibat. Nyeri
menetap di dermatom yg terkena setelah erupsi
 Herpes zoster menghilang, batsan waktunya ad/ nyeri yg masih timbul satu
bln setelah timbulnya erupsi kulit. Kebanyakan nyeri akan berkurang &
menghilang spontan setelah 1-2 bulan.
 Ganggreng superfisialis, menunjukan herpes zoster yg berat,
mengakibatkan hambatan penyembuhan & pembentukan jaringan parut
 Komplikasi mata antara lain : keratitis akut, skleritis, uveitis, glaucoma
sekunder, ptosis koriorenitis, neuritis optika, dan paresis otot penggerak
bola mata.
 Herpes zoster diseminata/generalisata

 Komplikasi sistemik antara lain : endokarditis, meningosefalitis, paralisis


saraf motorik, progressive multi fokal leukoenche phatopathy & angitis
serebralgranulomatosa disertai himiplegi (2 terakhir ini merupakan
komplikasi herpes zoster optalmik
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 Tzanck Smear : mengidentifikasi virus herpes tetapi tdk dpt
membedakan herpes zoster &herpes simplex.
 Kultur dari cairan vesikel & tes antibody : digunakan u/
membedakan diagnosis herpes virus
 Immunofluororescent : mengidentifikasi varicella di sel kulit

 Pemeriksaan histopatologik

 Pemerikasaan mikroskop electron

 Kultur virus

 Identifikasi anti gen / asam nukleat VVZ (virus varisela


zoster)
 Deteksi antibody terhadap infeksi virus
PENATALAKSANAAN

 Pengobatan topical
 Pengobatan sistemik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Sekian
&
Terima kasih
(See you next time)

Anda mungkin juga menyukai