Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPEARAWATAN TUBERCULOSIS RENAL

(TB RENAL)

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK III
E6 / KEPERAWATAN
PENGERTIAN TB DAN TB RENAL
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi kronik yang sudah sangat
lama di kenal pada manusia, (Amin, Zulkifli, etal.2006).
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis, (Price, Sylvia A, et al, 2005).
Sementara itu, Junaidi (2010) menyebutkan tuberculosis (TB) sebagai
suatu infeksi akibat Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang
berbagai organ , terutama paru-paru dengan gejala sangat bervariasi.
Sedangkan Tuberculosis renal adalah Tuberculosis yang menginfeksi
ginjal dan saluran kemih disebabkan oleh organisme mikrobakterium
tuberkulosa. Organisme ini biasanya berjalan dari paru-paru melalui
aliran darah ke ginjal. Mikroorganisme kemudian menjadi dorman di
ginjal selama bertahun-tahun
ETIOLOGI
 TBC disebabkan oleh basil mycobacterium tuberkulosis. M. tuberculosis
termasuk familie mycobacteriaceae yg mempunyai berbagai genus, yg
salah satu spesiesnya adalah M. tuberculosis.
 M. tuberculosis yang paling berbahaya pada manusia adalah type humanis.
sejenis kuman berbentuk batang. Basil TBC mempunyai dinding sel lipid
(lemak), sehingga tahan asam, Oleh karena itu, kuman ini disebut pula
basil Tahan asam (BTA). Kuman ini juga tahan berada di udara kering dan
keadaan dingin karena sifatnya yang dormant, yaitu dapat bangkit kembali
dan menjadi lebih aktif. Selain itu, kuman ini juga bersifat aerob.
 Tuberculosis ginjal dan saluran kemih disebabkan oleh organisme
mikrobakterium tuberkulosa. Organisme ini biasanya berjalan dari paru-
paru melalui aliran darah ke ginjal. Mikroorganisme kemudian menjadi
dorman di ginjal selama bertahun-tahun.
PATOFISIOLOGI
 Individu rentan yg menghirup basil tuberculosis & menjadi
terinfeksi. Bakteri dipindahkan melalui jalan nafas ke alveoli, tempat
dimana mereka terkumpul dan mulai untuk memperbanyak diri.
Basil juga dipindahkan melalui system limfe dan aliran darah ke
bagian tubuh lainya (ginjal, tulang, korteks serebri), dan area paru-
paru lainya (lobus atas).
 System imun berespon dgn melakukan reaksi inflamasi. Fagosit
(neutrofil dan makrofag) menelan byk bakteri, limfosit spesifik
tuberculosis melisis (menghancurkan) basil & jaringan normal.
Reaksi jaringan ini mengakibatkan penumpukan eksudat dlm alveoli,
menyebabkan bronkopneumonia. Infeksi awal biasanya terjadi 2
sampai 10 minggu setelah pemajanan
TANDA & GEJALA
 Tanda : Penurunan berat badan, Anoreksia, Dispneu, Sputum purulen/hijau,
mukoid/kuning.

 Gejala :
Gejala dari jenis tuberculosis pada renal ini adalah awalnya gejala tuberculosis
renal adalah ringan, disertai :
 Demam
 Malaise
 Hematuria (adanya darah dalam urin) dan piuria
 Nyeri, disuria dan sering berkemih yang terjadi adalah akibat keterlibatan kandung
kemih..
 Batuk
 Sesak nafas.
 Nyeri dada
KLASIFIKASI TUBERCULOSIS
 Kategori 1 : kasus baru dengan sputum positif,
kasus baru dgn TB berat.
 Kategori 2 : kasus kambuh, kasus gagal dengan
sputum BTA positif
 Kategori 3 : kasus BTA negatif dengan kelainan
paru yang tidak luas, kasus TB ekstra paru selain
dari yang dalam kategori 1.
 Kategori 4 : TB kronik
JENIS-JENIS TUBERCULOSIS
 Tuberculosis pada saluran nafas bagian atas :
epiglottis. Laring, faring
 Tuberculosis pada mulut, tonsil dan lidah
 Tuberkulosis Meningitis
 Tuberkulosis pada pericardium
 Tuberkulosis Kelenjar getah bening
LANJUTAN….
 Tuberkulosis tulang dan sendi
 Tuberkulosis ginjal dan saluran kemih
 Tuberkulosis pada alat kelamin pria
 Tuberkulosis usus
 Tuberculosis Mata
 Tuberkulosis kulit dan jaringan ikat
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
beberapa jenis pemeriksaan u/ menegakkan diagnose tuberculosis paru pada
orang dewasa yaitu
 Pemerisaan dahak pada sediaan langsung :
 Pemeriksaan dilakukan dengan metode pewarnaan Ziehl-Neelsen (ZN) atau
dipusat-pusat kesehatan yg lebih lengkap dgn menggunakan sinar ultraviolet.
 Biakan dahak dapat meningkatkan jumlah yang positif, tetapi mungkin
memerlukan 4-8 minggu sebelum anda mendapat hasilnya.
 Tes resintesi obat hanya dapat dilakukan di laboratium khusus
 Seka laring dilakukan pada pasien-pasien yang tidak mempunyai dahak
 Cairan lambung (sering diambil pada “lavemen” atau “cuci lambung”)
 Bronskopi, mengumpulkan bahan dari bronkus melalui specimen yang di
ambil dengan bronskokop.
 pemeriksaan utogram intravena. Untuk melihat adanya pembentukan rongga
dan pengapuran di ginjal/kandung kemih
KOMPLIKASI
Komplikasi Penyakit TB paru bila tidak ditangani dengan benar akan
menimbulkan komplikasi seperti: pleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis,TB
usus.
Menurut Dep.Kes (2003) komplikasi yang sering terjadi pada penderita TB Paru
stadium lanjut:
 Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran nafas bawah) yang dapat
mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan nafas.
 Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial.
 Bronkiectasis dan fribosis pada Paru.
 Pneumotorak spontan: kolaps spontan karena kerusakan jaringan Paru.
 Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal dan
sebagainya.
 Insufisiensi Kardio Pulmoner
PENATALAKSANAAN
 Penyuluhan
 Pencegahan
 Pemberian obat-obatan : OAT (obat anti
tuberkulosa), OBH, Vitamin
 Konsultasi secara teratur
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Nyeri akut
 Kurang Pengetahuan
 Nutrisi, Ketidakseimbangan kurang dari
kebutuhan tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN
N Diagnosa Intervensi NIC Hasil NOC Kriteria Evaluasi
o keperawatan
1
Nyeri akut pemberian analgesic tindakan pasien memperlihatkan
untuk mengurangi individu untuk
atau menghilangkan mengendalikan pengendalian nyeri yang
nyeri nyeri di buktikan oleh indicator
memfasilitasi keparahan nyeri
dapat diamati pasien menggunakan
penggunaan obat dan dilaporkan
resep atau obat bebas analgesic dan non
secara aman dan analgesic untuk
efektif
meredakan nyeri secara
meringankan atau
mengurangi nyeri tepat
sampai pada tingkat pasien melaporkan nyeri
kenyamanan yang
kepada petugas kesehatan
dapat di terima pasien
N Diagnosa Intervensi NIC Hasil NOC Kriteria Evaluasi
o keperawatan
2 Defisiensi membantu pasien Tingkat pemahaman pasien dan keluarganya
pengetahuan memahami informasi yang yang di tunjukan menyatakan memahami
berhubungan dengan proses tentang proses tentang proses penyakit,
penyakitnya penyakit, perilaku prognosis dan program
mencegah dan melakukan kesehatan serta pengobatan
deteksi dini infeksi pada pengendalian infeksi pasien dan keluarga
pasien beresiko mampu melaksanakan
menganalisa factor risiko prosedur yang di jelaskan
potensial, menetukan risiko secara benar
kesehatan, dan
memprioritaskan strategi
yang menurunkan risiko
individu atau kelompok
N Diagnosa Intervensi NIC Hasil NOC Kriteria Evaluasi
o keperawatan
3 Nutrisi, mengumpulkan dan keinginan untuk adanya peningkatan
ketidakseimban menganalisa data pasien makan ketika dalam bearat badan
gan : kurang untuk mencegah dan keadaan sakit atau berat badan ideal sesuai
dari kebutuhan meminimalkan kurang gizi sedang dalam menjalani dengan tinggi badan
tubuh pemberian makanan dan pengobatan mampu
cairan untuk mendukung tingkat ketersediaan mengidentifikasi
proses metabolic pasien zat gizi untuk kebutuhan nutrisi
yang malnutrisi atau memenuhi kebutuhan tidak adanya malnutrisi
beresiko tinggi terhadap metabolic
malnutrisi tingkat kesesuaian
memfasilitasi pencapaian berat badan, otot dan
berat badan lemak dengan tinggi
badan, rangka tubuh,
jenis kelamin dan usia
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai