Anda di halaman 1dari 8

Judul : Mengapa Negara Gagal (Awal Mula Kekuasaan, Kemakmuran, dan Kemiskinan)

Penulis : Daren Acemoglu & James A. Robinson


Alih bahasa : Arif Subiyanto
Penerbit : Kompas Gramedia
Tahun: : 2017
Halaman : xxiii + 560 hlm
Dimensi fisik : 15 cm x 23 cm
Saran, kritik, dan diksui:
Fabebook http://facebook.com/Agung.H.Mazkuri
Twitter http://twitter.com/Hwa_Agung
Academia Edu http://unmermadiun.academia.edu/AgungHidayatMazkuri

REVIEW BUKU “MENGAPA NEGARA GAGAL”


Memahami Akar Kemelaratan dan Ketimpangan Kemakmuran Saat Ini

Agung Hidayat Mazkuri


Kata kunci: Review buku, kemelaratan, kesenjangan ekonomi, politik, teori kemelaratan

“Kesenjangan ekonomi dunia berawal dari Revolusi Industri yang merebak di Inggris pada abad ke-18
dan ke-19, lalu tampaknya meluas sampai Eropa Barat dan daerah-daerah koloni Eropa” (h. 135).

B
uku berjudul asli Why Nations Fail: The ketimpangan kemakmuran terjadi. Jawabannya,
Origins of Powers, Prosperity and Poverty melihat kembali institusi politik-ekonomi
yang ditulis oleh Daren Acemoglu dan mereka terbentuk. Oleh karenanya, teori yang
James A. Robinson dan diterbitkan oleh Crown dikembangkan penulis buku ini dapat disebut
Publishing Goup, New York pada 2012, begitu Teori Institusi.
layak dibaca. Kelebihan buku ini adalah fakta- Beberapa teori—disebut “hipotesis” oleh
fakta sejarah yang dibentangkan dengan narasi penulis buku—sudah diajukan. Pertama, teori
yang memukau pembacanya dalam memper- geografi yang diusung, misalnya, oleh Montes-
kuat argumen teorinya. Terlebih, subjek buku quieu dan Jared Diamond yang mana tokoh
ini adalah kemelaratan dan timpangnya ke- kedua ini notabene pakar ekologi dan biologi
makmuran. Topik yang dekat dengan kehidup- evolusioner. Akar kemelaratan disebabkan iklim
an kita sehari-hari. dan letak serta kondisi geografi, kira-kira begitu
tesis mereka, negara yang terletak di iklim
Teori-teori kemelaratan tropis/panas tak bisa maju. Teori ini mentah
Tujuan ditulisnya buku sepertinya untuk dengan sendirinya karena fakta Singapura,
membantah teori-teori yang menjelaskan misalnya, merupakan negara dengan PDB
mengapa kemelaratan, bahkan kemelaratan sepuluh besar dunia. Contoh lain yang
akut seperti di Somalia yang tetap bertahan mematahkan teori ini, gambaran kontras
menjadi identitas globalnya hingga hari ini, dan masyarakat serumpun Korea yang di selatan dan
1
utara—Korea Utara tidak beriklim tropis. kemari melintasi garis-garis khayali equator
Bentuk institusi politik dan ekonomilah yang globe.
menjadikan Korea Selatan dan Korea Utara Dimulai dari fakta historis “kota terbelah”
berbanding terbalik. Kedua, teori kebudayaan, Nogales hari ini dengan menyusuri mundur
misalnya yang dinyatakan Max Webber dalam kisahnya ke zaman berkobarnya perang antara
Reformasi Protestan dan etos kerja Kristen Meksiko dengan AS pada 1846-1848, berakhir
Protestan. Teori bisa benar, bisa salah. Benar untuk kemenangan AS yang berakibat
karena norma-norma sosial (misalnya nilai-nilai bergesernya tapal batas dua negara itu.
falsafah hidup, nilai-nilai keagamaan, dan etos Pergeseran tapal batas ini juga terjadi di
kerja) dan semangat kebangsaan adalah Nogales. Warga Nogales di dua sisi tapal batas
pembentuk watak budaya satu masyarakat. bermoyang sama. Meski warga Nogales di sisi
Ketiga, teori kebodohan yang populer dewasa Meksiko relatif sejahtera dibanding warga lain
ini. Kira-kira menyatakan bahwa kemelaratan di kawasan Meksiko, pendapatan mereka rata-
yang menimpa masyarakat suatu bangsa adalah rata hanya sepertiga dari pendapatan rata-rata
akibat kebijakan keliru yang diambil oleh elit- saudaranya yang tinggal di Nogales bagian AS.
elit di masa lalu. Pun, warga Nogales di sisi Meksiko tak
hipotesis kebodohan mengatakan [bahwa mendapatkan pelayanan publik (perumahan,
munculnya] negara-negara miskin adalah pendidikan, kesehatan, dsj) sebaik saudaranya
korban kondisi gagal pasar karena para di sisi Nogales yang masuk peta politik AS. Kita
ekonom dan pembuat kebijakan tidak tahu sudah menduga apa penyebabnya. Warga
cara mengatasi kondisi tersebut dan meng- Nogales, Sonora, hidup di bawah bayang-
ambil kebijakan yang salah di masa lalu (h. bayang politisi korup dan pemerintahan
67). Meksiko yang payah. Melompat mundur lagi ke
Saran yang diajukan biasanya adalah langkah- tahun 1516 ketika penjelajah dan penakluk
langkah instan seperti yang kerap disarankan Spanyol, de Solis, pertama kali menjejak kaki di
lembaga-lembaga internasional. Kisah Kofi delta di pesisir timur ujung selatan benua
Busia, perdana menteri Ghana, yang mengganti- Amerika. Berikutnya melompat ke kerajaan
kan Nkrumah, lawan politiknya, dengan jalan Kongo di Afrika yang rajanya begitu antusias
(formalisme-)demokrasi adalah contoh yang membeli senjata dari kedatangan penjelajah
bisa merontokkan hipotesis kebodohan. Ia Eropa dan ia mengintensifkan ekspor budak,
mewarisi tampuk kepemimpinan ketika caranya menangkapi warganya dengan berbagai
keadaan ekonomi Ghana dalam keadaan gawat, muslihat. Bukan berarti masyarakat Kongo
Busia tetap saja mengambil kebijakan hampir waktu itu tidak berkenan mengadopsi teknologi
serupa dengan pendahulunya, mengabaikan secara positif, tapi bayang-bayang perampasan
saran-saran penasihat ekonominya. Bukan Busia hak oleh raja dan elitnya sepertinya penyebab
bodoh dalam membuat kebijakan ekonomi yang tak tergeraknya mereka untuk berkreasi dan
efisien, melainkan kebijakan yang dia tempuh berinovasi ketika terjadi “kontak teknologi”
ditujukan untuk mengakomodai pendukungnya dengan penjelajah dan penjajah Eropa.
dan memastikan konstituen di pemilihan Selanjutnya kita dibawa terbang ke Britania
berikutnya. untuk kemudian menuju Australia yang dulu
Basis Teori Institusi adalah fakta-fakta adalah tempat pembuangan “sampah masya-
historis, buku ini menyuguhkan kisah-kisah rakat” Inggris. Kisahnya, dimulai dari sepasang
bangsa-bangsa di dunia, yang membuat terpidana Henry dan Susannah yang menjalani
imajinasi pembacanya berloncatan ke sana sanksi pidana pembuangan ke Australia
berdasar penal colony pada 1788. Berikutnya
menuju Jepang, ketika Mathew C. Perry me-
2
rangsek ke teluk Edo (sekarang Tokyo) pada Spanyol yang menyusul di kemudian waktu,
1853, setelah armadanya memecundangi armada Jepang di Asia, dan Botswana di Afrika.
perang kekaisaran Tiongkok dalam Perang 2. Penolakan, antipati, dan blokade terhadap
Candu. Kedatangan Perry memaksa penguasa masuknya teknologi oleh penguasa quo yang
lokal memberi konsesi dagang. Jepang kemudi- ekstraktif karena takut akan terkikis
an membenahi institusinya karena sadar adanya pengaruhnya baik politis atau ekonomi.
ancaman dari luar. Struktur politik-ekonomi Misalnya, di kekaisaran Austro-Hungaria
Jepang ketika itu tak ubahnya seperti Eropa di dan kekaisaran Rusia, keduanya menutup
Abad Pertengahan. Institusi politik-ekonominya diri dari adopsi teknologi. Juga di Kekaisaran
ekstraktif: elit mengutip pajak dari rakyat dan Tiongkok yang memblokade diri dari
memonopoli perdagangan dengan pihak luar. teknologi, tapi memilih respon kontak
Jepang di bawah pengaruh klan samurai teknologi itu hanya yang berguna untuk
Tokugawa adalah Jepang yang melarat. mempertahankan institusi ekstraktif:
Uniknya, Restorasi Meiji awalnya berangkat dari mengimpor senjata. Walaupun begitu,
keinginan melakukan kontak dagang lebih cengkeraman dan pengaruh mereka semua
intensif lagi dari klan samurai Satsuma yang pada akhirnya runtuh. Rusia runtuh karena
mengontrol wilayah yang cukup otonom di krisis ekonomi dan kemelaratan yang
kekaisaran Jepang. Banyak kisah lainnya. meluas, yang pada akhirnya memantik
perang sipil antara kaum merah dan kaum
Basis teori: perbedaan kecil yang putih dan peristiwa ini kita kenal Revolusi
memengaruhi jalannya sejarah Bolshevik. Atau, ambruknya Dinasti
Titik berangkat argumentasi Teori Institusi Tiongkok karena, di antaranya, armada
adalah Revolusi Industri di Britania yang perangnya menjadi bulan-bulanan armada
kemudian menjalar ke beberapa negara Eropa laut Inggris dalam Perang Candu.
Barat hingga ke beberapa negeri jajahannya di 3. Diwarisi, dipertahankan, dilestarikan, dan
seberang lautan. Bagaimana model institusi di satu bertransformasinya institusi ekstraktif era
bangsa terbentuk ketika terjadi kontak dengan kolonial oleh elit-elit di situ paska
penjelajah, penakluk, dan/atau penjajah Eropa. kemerdekaan, misalnya yang terjadi di
Eropa adalah tanah lahirnya babak baru cara Ghana. Sejatinya watak institusi ekstraktif
pandang ilmu pengetahuan modern (sains) era kolonial itu dahulunya juga bagian dari
yang kemudian melahirkan teknologi. Uniknya, pola politik-ekonomi ekstraktif bangsa itu,
masing-masing bangsa memiliki kondisi politik kemudian diadopsi dan dikembangkan oleh
domestik berbeda dan—ini poin terpenting— penjajah dengan memanfaatkan instrumen
memiliki respon berbeda satu sama lain dalam adat di situ dengan tujuan mengeksploitasi
jalannya sejarah: perbedaan-perbedaan kecil negeri terjajah. Polanya: memanfaatkan
dalam jalan sejarah inilah yang menentukan. ketua suku, tetua adat, atau kaum
Inilah basis Teori Institusi. bangsawan, bahkan kalau perlu meng-
Dalam pembacaan saya, beberapa respon angkatnya sebagai kepanjangan tangan. Ini
atas kontak itu dapat kita padatkan dalam poin- terjadi misalnya Spanyol di Peru kuno,
poin: Inggris di Sierra Leone, Ottoman di Mesir
1. Respon tepat atas momentum terjadinya yang kemudian dilanjutkan Inggris, atau
kontak itu dan keberuntungan jalannya Belgia di Kongo. Terjadi dalam pola-pola
sejarah yang tak terprediksi. Respon ini sedikit berbeda, tapi secara umum adalah
diwakili oleh kisah Inggris sendiri, beberapa sama. Tujuannya, mematahkan perlawanan
negara Eropa Barat seperti Prancis dan gerakan lokal.

3
Namun begitu, hal yang sepertinya sering Apakah institusi politik ekstraktif tidak bisa
disinggung dan diulangi penulis adalah adanya menghasilkan pertumbuhan ekonomi? Jawab-
perbedaan-perbedaan kecil yang secara signifi- nya bisa, tapi jika tenaga penggeraknya “habis
kan memengaruhi jalannya sejarah secara tak nafas”, seketika mandek. Kisah bangsa Maya
langsung. Faktor-faktor sejarah yang tak ter- dan Uni Soviet adalah bukti.
prediksi dan di luar kendali pelaku sejarah.
Peradaban bangsa Maya (terletak di selatan
Meksiko modern: Belize, Guatemala, dan
Adu nafas institusi ekstraktif dan Honduras barat) muncul dan berkembang kira-
institusi inklusif kira pada tahun 500-an SM. Bangsa-bangsa
Dari sekian kisah-kisah historis yang dipapar- Maya tidak mendirikan imperium. Bangsa ini
kan buku, mudah kita simpulkan bahwa akar adalah bangsa dengan capaian peradaban tinggi
kemiskinan suatu bangsa adalah institusi waktu itu, baik di bidang pembuatan bangunan,
ekstraktif. Timbulnya diakibatkan berbagai ilmu pengetahuan, dll. Tentu saja itu semua
faktor yang tidak bisa digeneralisasi. “Gagal atau bisa diraih karena pertumbuhan ekonomi yang
berhasilnya pembangunan industri di suatu spektakuler. Namun, sayangnya semua itu
negara sangat ditentukan oleh fungsi dan diraih di bawah institusi ekstraktif. Setelah
mekanisme institusi di negara tersebut (h. “habis nafas”, peradaban Maya bangkrut dan
346).” Ciri-ciri institusi ekstraktif adalah benar-benar lenyap dengan kedatangan para
kekuasaan di tangan segelintir elit dan kontrol conquistador Spanyol.
masyarakat sangat lemah atas penggunaan Pola-pola hubungan institusi di antara
kekuasaan itu. Kelompok elit ini sering negara kota bangsa Maya merdeka satu sama
mengarahkan dan membentuk institusi lain, tidak ada sentralisasi kekuasaan. Jawaban
ekonomi guna mengeruk sumberdaya yang ada logis kenapa hubungan di antara negara kota
untuk didistribusikan di antara kelompoknya bangsa Maya adalah penaklukan satu sama lain
melalui rekayasa institusi politiknya. melalui perang. Memang, ada beberapa kota
... institusi ekonomi ekstraktif hanya akan menggalang kerja sama bidang militer, tapi itu
memperkaya kelompok elite yang dengan tidak luput, utamanya, diarahkan untuk
kekayaan, dan kekuasaan ekonominya me- kepentingan raja dan kelompok elitnya, pemicu
mungkinkan mereka untuk mengukuhkan dan perang saudara dan munculnya berbagai
melestarikan dominasi politiknya (h. 86). kelompok yang berebut kekuasaan serta
Dengan kata lain, ciri paling mudah dikenali berambisi saling merampok. Memang, bangsa
dari suatu negara yang institusi politik- Maya tidak menghadapi—yang oleh Schumpter
ekonominya ekstraktif adalah tidak meratanya disebut—penghancuran kreatif, tapi tidak
distribusi kemakmuran (kekayaan nasional) di adanya sentralisasi kekuasaan yang inklusif
antara warga negara, terakumulasi ke kelompok adalah pemantik lahirnya institusi ekstraktif.
elit kecil. Jomplang! Pengalaman bangsa Maya itu tidak hanya
membuktikan bahwa institusi ekstraktif bisa
Cepat atau lambat, institusi ekstraktif akan mendorong pertumbuhan ekonomi, namun
memantik instabilitas karena di dalamnya juga menegaskan adanya kendala-kendala
mengendap kendala-kendala fundamental yang fundamental yang mustahil diatasi, yaitu
sulit diatasi. Hilang tingkat kepercayaan dan instabilitas politik yang merebak dan akhirnya
kerjasama di antara elemen. Misalnya ketidak- memicu kehancuran bangsa dan pemerintahan
puasan dan sikap skeptis terhadap pemegang (h. 157).
institusi. Yang terjadi pada bangsa Maya hampir mirip
dengan yang terjadi di Somalia, yaitu gagalnya
4
konsolidasi dan sentralisasi politik antara bidang militer dan ruang angksa, tidak untuk
kelompok-kelompok yang berebut pengaruh teknologi-teknologi inovatif yang berguna
dan bertikai di Somalia. Sentralisasi politik yang untuk keberlangsungan ekonomi bagi masya-
inklusif merupakan syarat mutlak lahirnya rakatnya, sebab masyarakat tidak diberi
motor-motor penggerak kemakmuran dan itu kebebasan berinovasi dan mengambil apa yang
dibutuhkan adanya monopoli atas penegakan menjadi insentif inovasinya sebagaimana di
hukum dan penjaga ketertiban. Dari sentralisasi Barat.
itu, kekuasaan didistribusikan ke beragam Kisah institusi ekstraktif Soviet memberikan
institusi. pelajaran bahwa institusi-institusi ekstraktif
Uni Soviet juga pernah mencatatkan tidak bisa merangsang kemajuan teknologi
pertumbuhan ekonomi mencengangkan. Soviet berkelanjutan karena dua hal. Pertama, tidak
tidak memiliki sistem pajak komperhensif dan adanya insentif untuk orang-orang berinovasi.
tertata baik. Lenin meninggal pada 1924. Stalin Kedua adanya penolakan elit atas pemberian
menggantikannya pada 1927 dan dia meng- insentif bagi yang berkreasi dan bekerja keras.
galakkan industrialisasi. Cara yang ia tempuh Ekonomi inklusif lahir dari transformasi
adalah membuat Komite Rencana Pembangun- masyarakat di mana ada hal-hal kecil dalam
an Lima Tahunan, bertugas menyusun arah jalannya sejarah akan tetapi menentukan. Ciri-
pembangunan ekonomi di bawah kontrol dan ciri politik inklusif dapat kita buat poin-poin
pengawasan negara, berlaku pada 1928-1933. berikut:
Langkah industrialialisasi di bawah rezim Stalin 1. Adanya kesadaran dalam diri masyarakat
cara kerjanya sederhana: mengembangkan akan hak ekonomi dan jaminan institusi atas
sektor industri di mana sektor pertanian insentif bagi temuan dan inovasinya.
dijadikan tumbal dengan cara dibebani kutipan Artinya, ada keterlibatan dan pelibatan
tinggi. Rezim Soviet tidak mengenal hak milik. masyarakat dalam aktivitas ekonomi. Ini
Oleh karenanya sistem pertanian bersifat bisa muncul ketika negara memberi ke-
kolektif. Stalin dengan kepemimpinan tangan bebasan masyarakat mengembangkan diri
besi bisa mendistribusikan hasil pertanian dalam berwiraswasta dan berinovasi serta
untuk menggenjot kemajuan sektor industri jaminan dan perlindungan atas insentif yang
yang menjadi tujuan utama pembangunannya. didapat dari itu, jaminan dari persaingan
Berhasil. Namun begitu, pola ini mengandung yang unfair, kemudahan mengakses modal.
permasalahan pelik karena tidak mengenal Selain itu, tak kalah penting, adanya
insentif bagi mereka yang bekerja keras dan jaminan dari negara atas kebutuhan men-
berinovasi. Petani-petani enggan bekerja keras. dasar sosial yang disediakan demi akses
Akibatnya, Soviet berikutnya diterjang wabah terhadap kehidupan layak: akses hunian,
kelaparan karena kelangkaan bahan pangan. akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan
Tak kurang dari 6 juta orang tewas. layanan-layanan publik mendasar lainnya.
Soviet memang mencatatkan pertumbuhan Dengan adanya jaminan sosial semacam ini,
ekonomi, bahkan diramalkan oleh beberapa bagi yang gagal berinovasi tak perlu cemas
ekonom akan segera mengalahkan AS waktu atas pemenuhan kebutuhan mendasarnya
itu. Misalnya seperti prediksi Paul Samuelson, dan keluarganya.
penerima Nobel. Bagaimanapun pada 1970-an 2. Adanya konsolidasi dan sentralisasi kekuasa-
pertumbuhan ekonomi Soviet mulai menujuk- an dari berbagai elemen kekuatan di masya-
kan tanda-tanda “habis nafas” dan menjadi titik rakat, dari sentralisasi kekuasaan itu
awal keruntuhannya dan benar-benar runtuh kemudian kekuasaan didistribusikan ke
pada dekade 1990-an. Di bidang inovasi tek- beragam institusi politik.
nologi Soviet hanya mencatatkan keunggulan di
5
Dalam pembacaan saya pribadi atas buku, suguhan fakta historis yang disuguhkan penulis
ada dua model perubahan suatu masyarakat buku, dapat disimpulkan bahwa lahirnya
menuju institusi inklusif. Pertama, secara institusi ekonomi inklusif merupakan hasil dari
alamiah bertransformasinya masyarakat, “secara adanya institusi politik yang demokratis.
tidak disengaja”. Contoh, bagaimana institusi Demokratis yang bukan sekedar demokrasi-
AS tercipta secara alamiah sudah terbentuk pilih-memilih, akan tetapi demokrasi subtantif.
sejak ratusan tahun lalu, bermula dari kisah Berangkat dari kesadaran masyarakat atas hak-
berdirinya Virginia Company di Jamestown. hak ekonominya dan kemakmuran dalam ber-
Atau, bagaimana awal mula institusi inklusif hadapan dengan kekuasaan. Demokrasi sudah
tumbuh di Australia bermula dari inisiatif sipir mendarah daging dalam diri warga Nogales, AS.
di wilayah pembuangan sampah masyarakat Para warga Nogales, Arizona, tahu bahwa
Inggris berhak atas hasil-hasil pertaniannya, pemerintah yang dianggap kurang efisien dan
meski sistem penjualan dimonopoli. Model sesekali korup itu bekerja untuk mereka (h. 1).
yang pertama ini umumnya terjadi di koloni-
Kasus AS dan Australia memperlihatkan evolusi
koloni Inggris yang didominasi orang-orang
demokrasi-yang-sebenar-benarnya dari bawah,
kulit putih. Kedua, diinisiasi oleh elit
yaitu dari masyarakat yang menyadari
masyarakat itu. Misalnya yang terjadi Botswana
kepentingan ekonominya tidak bisa lepas dari
yang dimotori oleh Seretse Khama, Jepang yang
institusi politik berjalan. “... mereka harus
dimotori oleh Kaisar Meiji, dan Tiongkok yang
berjuang keras untuk mendapatkan hak-hak
diinisiasi oleh Deng Xiaoping setelah
politik dan institusi politik-ekonomi yang
munculnya friksi antarelit Komunis Tiongkok
inklusif (h. 347).”
sepeninggal pemimpin besar Mao. Di luar
Kedua, institusi ekonomi inklusif dalam
dugaan Deng mampu menyingkirkan Kelompok
buku ini sumbernya bermula dari Revolusi
Empat, yaitu orang-orang kuat dan lingkaran
Industri yang dipicu oleh berbagai temuan
dekat Mao. Deng mencanangkan reformasi
teknologi industri. Kehadiran teknologi ini
institusi ekonomi Tiongkok ke arah lebih
dalam tataran domes1tik telah menciptakan
inklusif, walaupun di bawah institusi politik
perubahan besar-besaran tatanan sosial,
ekstraktif.
menyingkirkan para pelaku tatanan ekonomi
Rakyat China sangat memerlukan peningkatan ekstraktif sebelumnya, dan yang tidak kalah
taraf hidup dan semua gerakan menentang penting adalah tetap saja terpinggirkannya
Partai Komunis sudah dibabat habis selama orang-orang tidak beruntung: hilangnya
masa kepemimpinan Mao, khususnya selama lapangan pekerjaan dan mata pencarian tadi
masa-masa Revolusi Kebudayaan (h. 493).
oleh adanya penghancuran-kreatif. Buku ini
Situasi-situasi tak terduga dalam dua model tidak menyinggung sama sekali tentang
terjadinya perubahan di atas tadi, oleh penulis bagaimana perlindungan dan peberdayaan
buku diistilahkan “perbedaan-perbedaan kecil kaum-kaum kalah. Institusi inklusif meng-
yang memengaruhi jalannya sejarah”. ibaratkan negara sebagai “satu-tubuh”, dalam
kemakmuran tersirat pemahaman bias bahwa
Yang luput: beberapa catatan kemakmuran merupakan kemakmuran segenap
warga negara di situ. Bagaimanapun, yang kita
membacai buku ini
sebut negara bukanlah gambaran satu-tubuh,
Ada beberapa catatan yang sekiranya bisa
melainkan “kumpulan tubuh-tubuh”. Lahirnya
disampaikan dalam review ini. Pertama. Meski
institusi inklusif dalam frasa lain adalah cikal
buku ini tidak menyinggung tentang, saya
bakal corak ekonomi kapital. Institusi inklusif
istilahkan, “demokrasi subtantif”, beberapa
pada dasarnya propasar, pergeseran corak
6
ekonomi dari feodalisme-agraris ke borjuasi- yang secara relatif merdeka diantara ketiga
teknologi. Dalam konteks globalisasi ekonomi, negeri tetangganya, kesultanan Ternate, Tidore,
kelompok peasant terpiggirkan ini tak terpotret dan Bacan, demi mendirikan rezim ekonomi
dalam kajian buku—sekaligus fenomena ini bisa ekstraktif dan monopoli pasar rempah-rempah.
dijadikan perspektif pembanding dalam mem- Sekitar tahun 1900 Belanda telah berhasil
bacai buku ini. Dunia dewasa ini yang telah menetapkan dominasinya di seluruh
begitu mengglobal di bawah institusi pasar kepulauan ... membentuk stratifikasi sosial
tunggal yang didorong oleh WTO. Organisasi menurut ras yang menyebar di Jawa, yang
yang efektif berlaku pada 1994. Fakta-fakta ini meluas ke luar Jawa.”1
tidak bisa dikesampingkan begitu saja ketika Menciptakan stratifikasi sosial dan kelas-kelas
membacai buku yang diterbitkan dalam versi
ekonomi. Bisa direnungkan pula, apa yang
asli pada 2012 ini.
diciptakan VOC adalah apa yang dipraktikkan
de Toledo dengan sistem mita yang merupakan
Relevansi teori dalam konteks sistem kerja rodi yang diadopsi dan
Indonesia kita hari ini? dikembangnya dari skema budaya lokal,
Membacai buku ekonomi-politik dan struktur reductiones, encomienda, repartimiento, dan
bangunan teorinya, kita diajak “melihat trajin di masyarakat Inca (Peru). “Taktik yang
mundur”. Selain dimaksudkan sebagai basis bukan hanya menjadikan Kerajaan Spanyol
bangunan teori, bacaan bergenre ini yang ada di berikut para penakluk dan keturunan mereka
tangan kita hanya menjadi kumpulan dongeng berlimpah harta, tetapi juga menyulap Amerika
bilamana kita tidak mampu melakukan Latin ... melarat (h. 14)”. Gambaran muram
aktualisasi untuk konteks zaman dan ruang negara-negara Latin hari ini tidak lepas dari
yang mengikat kita. Memahami teori dan institusinya yang warisan kolonial. Kemerdeka-
konteks serta pola-pola struktur masyarakat an negara-negara Latin yang terjadi saat itu
adalah syarat mengupayakan ke mana kebanyakannya motif penggeraknya merupakan
perubahan. respon kelas borjuasi di negara-negara jajahan
Indonesia dalam buku ini diwakili “kisah Spanyol kala itu yang menguasai panggung
Maluku”, termuat dalam 7 halaman (h. 283–289) politik dan ekonomi di situ atas reformasi yang
tanpa penegasan apakah institusi Indonesia hari terjadi di negara induk, Spanyol.
ini berwatak ekstraktif atau inklusif. Kontak Membacai watak institusi Indonesia,
pertama orang Maluku dengan orang Eropa terlebih soal ketimpangan distribusi kekayaan
terjadi pada abad ke-16, ketika Portugis nasionalnya, juga bisa mencari cermin pada
berupaya mencari langsung ke pemasok, bukan motif-motif yang melatarbelakangi terjadinya
melalui jalur dagang Ottoman. Abad itu, kemelaratan dan ketimpangan di negara-negara
Maluku adalah pusat penghasil rempah-rempah bekas koloni Spanyol di benua amerika Latin
dunia dan menjadikan perekonomian Asia hari ini, sebagaimana paling dominan di-
Tenggara berkembang pesat, meskipun juga singgung dalam buku ini.
kebanyakannya di bawah rezim ekstraktif.
Rempah adalah komoditas berharga zaman itu, Penutup
sebelum digantikan oleh komoditas minyak Buku dengan jumlah 560 halaman inti ini, yang
sebagaimana sekarang. Namun begitu, Belanda hendak mengajukan satu teori kemelaratan,
dengan bendera VOC yang pada akhirnya
menguasai dan menancapkan dominasi.
1
Dikisahkan dalam kisah Maluku ini, Belanda W. F. Wertheim., 1999, Masyarakat Indonesia Dalam
membantai mungkin sekitar 15.000 warga Banda Transisi: Studi Perubahan Sosial, penerjemah Misbah ZE,
Tiara Wacana, Yogyakarta, h. 111.
7
adalah bacaan kompleks untuk dipahami. Penyuguhan dan gaya penulisan, terutama
Penulis menyuguhkan banyak kisah dari bagaimana memilih judul bab dan subbab
berbagai belahan dunia. Maksudnya itu nyleneh, menggugah, dan kadang provokatif.
sepertinya karena memang tidak mudah Kekurangan dari buku, setidaknya menurut
menentukan seperti apa Teori Institusi ini saya, adalah bagaimana penyajian topik. Satu
persisnya bekerja, akan berbeda dari satu topik yang dibahas dalam satu bab, kemudian
tempat dengan lain tempat bekerjanya dalam anda akan menemukan kelanjutan pem-
membincangkan terciptanya institusi inklusif. bahasannya di bab lain dan dalam subbab
Lahirnya institusi inklusif ini juga dapat kita lainnya. Gaya menulis eksposisi, mungkin. Bisa
maknai lahirnya pergeseran corak ekonomi dari jadi karena buku ini, meski termasuk bacaan
pemenuhan kebutuhan material manusia dari berat, ditujukan dengan gaya penyampaian yang
konvensional ke mekanisasi mesin, dari sistem bisa dipahami semua khalayak. Caranya,
serfdom di zaman kerajaan dan feodalisme ke bercerita ya bercerita saja.
kapitalisme awal yang mengagungkan pasar dan Butuh keseriusan untuk menemukan ide
kontrak. Tatatan ekonomi hari ini dan mendasar yang hendak disampaikan atas
kemakmuran dan ketimpangannya karena bangunan teorinya. Namun begitu, sebagai
persebaran penguasaan ilmu pengetahuan penutup, buku ini adalah buku yang betul-betul
modern (sains). Kemajuan dan peningkatan layak baca, setidaknya buku ini membuka
taraf hidup merupakan berkah dari perubahan cakrawala kita dalam memahami bagaimana
cara pandang manusia terhadap ilmu kemelaratan, bahkan kemelaratan akut, bisa
pengetahuan di zaman modern, yang berikut- terjadi. []
nya melahirkan teknologi.

Literatur:
W. F. Wertheim., 1999, Masyarakat Indonesia Dalam Transisi: Studi Perubahan Sosial, penerjemah
Misbah ZE, Tiara Wacana, Yogyakarta, h. 111.

Anda mungkin juga menyukai