Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN

KURSUS JURU LEDAK KELAS II


BAHAN GALIAN

1. Kunjungan ke Gudang bahan peledak


Defenisi gudang adalah tempat penyimpanan suatu barang atau material dengan ukuran
tertentu sesuai peruntukannya
Adapun gudang yang kita jelaskan di sini adalah gudang bahan peledak yang berada
di lokasi PT. ADARO Indonesia yang terdiri dari beberapa gudang antara lain :
1. Gudang AN ( ammuniun Nitrat )
2. Gudang dinamit
3. Gudang detonator

Persyaratan gudang bahan peledak antara lain :


1. Jauh dari pemukiman penduduk minimal 500 meter
2. Mempunyai ventilasi yang cukup dengan suhu dalam gudang berkisar antara 35
sampai dengan 55° c
3. Mempunyai saluran air dengan tujuan agar lantai gudang tidak terendam air
4. Mempunyai alat pemadam kebakaran yang mencukupi untuk luasan tersebut ( Fire
Hidran, Apar, Watergun dll ) yang terletak di luar ruangan
5. Penangkal petir yang berada di antara gudang ke gudang dengan tahanan max 0,5
Ohm
6. Plafon atas dengan rangkaian kawat dengan maksud pengaman ruang dari pencurian
7. Mempunyai pintu masuk sesuai isian gudang dan alat yang masuk serta cukup ruang
untuk bisa melakukan manuver alat angkut tersebut
8. Bencard untuk control keluar masuknya barang dan thermometer sebagai alat control
suhu dalam ruangan
9. Disekeliling lokasi di beri pagar kawat dan pintu masuk ke lokasi gudang di buat satu
arah atau satu pintu
10. Semua gudang mempunyai kunci pintu sebanyak 3 bagian atau gembok
Tata cara memasuki gudang handak :
Melapor ke kepala gudang untuk izin memasuki daerah tersebut dan mematuhi segala
peraturan yang berlaku dan mengisi buku tamu
Setelah mendapat izin dari kepala gudang handak kemudian kita diantar oleh beberapa
orang yang berwenang untuk membuka kunci gudang antara lain :
a. Kepala Gudang
b. Polisi
c. KTT

1. Gudang AN ( ammonium Nitrat )


Adapun beberapa ketentuan yang berlaku di dalam gudang AN tersebut antara lain :
1. Luas ruangan harus mampu menampung maksimal 500 Ton AN per gudang
2. Ventilasi ruang secukupnya dengan suhu ruangan berkisar antara 35 – 50° C
3. Pintu masuk hanya satu buah dan disesuaikan dengan alat berat yang akan
masuk ke ruangan tersebut ( Forklift )
4. Jarak tumpukan AN dengan dinding gudang 80 cm
5. Jarak antara lantai dengan tumpukan 30 cm
6. Total tumpukan besar = 2 tumpuk
Total tumpukan kecil = 8 tumpuk
7. Bincard untuk mencatat keluar masuknya barang dalam gudang
8. Termometer untuk control suhu ruangan
9. Tidak boleh ada penerangan di dalam gudang dengan maksud tidak terjadi
hubungan arus pendek sehingga dapat menimbulkan api

2. Gudang Dinamit
Adapun beberapa ketentuan yang berlaku di dalam gudang dinamit hampir sama dengan
ketentuan yang berlaku di gudang AN antara lain :
1. Luas ruangan harus mampu menampung maksimal 40000 Kg bahan dinamit yang terdiri
dari Dodol, booster
2. Memiliki dua pintu masuk yang tidak saling berhadapan ( 1 pintu masuk ke ruang serah
terima dan ke dalam gudang penyimpanan )
3. Ventilasi ruang secukupnya dengan suhu ruangan berkisar antara 35 – 50° C
4. Bincard untuk setiap tumpukan dan buku tamu
5. Aturan tumpukan Maksimal 5 tumpuk 4 baris
6. Penambahan tanggul di sekeliling gudang dengan ukuran ± L = 1 m dan H = 2 m

3. Gudang Detonator
Adapun beberapa ketentuan yang berlaku di dalam gudang detonator hampir sama dengan
ketentuan yang berlaku di gudang dinamit antara lain :
1. Luas ruangan harus mampu menampug maksimal 80000 Pcs yang terdiri dari berbagai
macam detonator listrik dan nan el
2. Memiliki dua pintu masuk yang tidak saling berhadapan ( 1 pintu masuk ke ruang serah
terima dan ke dalam gudang penyimpanan )
3. Ventilasi ruang secukupnya dengan suhu ruangan berkisar antara 35 – 50° C
4. Bincard untuk setiap tumpukan dan buku tamu
5. Aturan tumpukan maksimal 5 tumpuk, 4 baris
6. Penambahan tanggul di sekeliling gudang dengan ukuran ± L = 1 m dan H = 2 m
Kemudian ke lokasi hopper Ammuniun Nitrat, untuk memuat AN dalam bentuk karungan
besar ke MMU ( Mobil Mixing Unit )

2. Kunjungan ke lapangan
Lokasi blasting PT. PAMA PERSADA NUSANTARA dengan maksud untuk melihat
secara langsung proses pencampuran ANFO dari MMU ke lubang blasting, melihat proses
rangkaian yang digunakan, Metode yang digunakan ( metode listrik ), jumlah lubang,
penyambungan surface delay ( 25 ms ) dan in hole delay ( 500 ms ) dan lainnya
Pengamanan lokasi blasting dengan memasang safety line di sekeliling area blasting, dan
dari hasil keterangan dari petugas di sana kita dapat data-data sebagai berikut :
Lubang = 181
Borden = 7 m
Spasing = 8 m
Dalam lubang ( H ) = 8.5 m
Diameter lubang ( Ǿ ) = 7 7/8 = ( 187 mm ) Ld =0,8gr/cc = 21,97 kg/m
Menggunakan primer = 181 Pcs
ANFO = 13000 Kg
Powder factor = Utk HW 0,24 Kg/bcm
Detonator listrik 2 Pcs untuk IP ( Ignition Point )

T=4m

Volume = B x S x H
= ( 7 x 8 x 8,5 )
8,5 m
PC = 4 m = 476 Bcm dalam 1 lubang
* Total volume blasting yang diharapkan
= 476 Bcm x 181 Lubang
J = 0,5 m
subdrill = 86.156 Bcm
* Berat hasil peledakan
= 4 x 21,97
= 87,88 kg / lubang x 181
= 15,906.28 kg
PF = 0.24 Kg/Bcm (
Demikian hasil laporan lapangan ini kami buat dengan sebenarnya dan masih jauh dari
sempurna, oleh itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan laporan ini serta dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Hormat kami,

Penyusun

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN


KURSUS JURU LEDAK KELAS II
BAHAN GALIAN
KELOMPOK VI

Anda mungkin juga menyukai