Anda di halaman 1dari 4

REFLEKSI KASUS

BLOK INTEGRATED NURSING SKILL

Disusun oleh:
Nadia Arifiyanita (20170320065)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021
1. Deskripsi kejadian
Blok Integrated Nursing Skill atau Keterampilan Keperawatan Terintegrasi ini
merupakan blok terakhir yang saya jalani di semester 8 S1 Keperawatan UMY. Blok ini
merupakan pembekalan bagi saya untuk mempersiapkan diri ke jenjang selanjutnya
sehingga menjadi saya menjadi lebih kompeten dalam segi pengetahuan maupun
keterampilan. Saya menjalani Blok KKT ini hampir 1 bulan lamanya, dimana saya me-
review kembali materi dan juga skill yang sudah saya dapat dari semester 1 sampai
semester 8. Beberapa kompetensi skill yang saya pelajari selama blok ini diataranya
berasal dari beberapa stase yaitu stase gawat darurat, stase dewasa, stase maternitas, stase
jiwa, stase anak, stase dasar dan stase gerontk. Tidak hanya mereview skill, namun pada
blok ini juga terdapat pre-conference dan post-conference dimana disini saya menjadi
terlatih dalam pembuatan asuhan keperawatan menggunakan SDKI, SLKI, SIKI. Pada
blok ini saya juga melewati MIniCiex, DOPS, dan juga Longcase. Alhamdulillah saya
bisa mengikuti blok ini dengan baik, meskipun terkadang saya harus pintar membagi
waktu dalam mengerjakan tugas pada blok ini dengan mengerjakan skripsi yang
dilakukan secara beriringan.

2. Ekslorasi perasaan
Selama menjalani Blok KKT ini saya merasa bisa mengikuti pembelajaran dengan
baik walaupun saya sering kali mengeluh dengan adanya tugas yang harus saya kerjakan
secara beriringan dengan mengerjakan skripsi. Tetapi saya juga merasa senang karena
mendapatkan kemampuan yang lebih maksimal baik secara materi, skill maupun
pembuatan rencana asuhan keperawatan.

3. Hal positif dan negative dari kejadian


a. Hal positif:
Hal positif yang saya dapatkan dari blok ini adalah saya menjadi terbiasa
dalam membuat laporan pendahuluan dan rencana asuhan keperawatan dari
berbagai kasus dengan menggunakan buku panduan baru SDKI, SLKI dan SIKI.
Saya juga jmenjadi lebih dapat mempersiapkan diri saya untuk menghadapi
jenjang selanjutnya yaitu profesi dengan mengulang materi dan skill yang sudah
pernah saya pelajari sebelumnya.
b. Hal negative:
Hal negative selama menjalani blok KKT ini adalah pola tidur dan sistem
belajar yang berubah karena terkadang saya harus mengerjakan tugas hingga larut
malam dan tak jarang saya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa
memahami pathway atau perjalanan penyakit dari beberapa kasus yang saya buat.
Selain itu saya juga harus mengerjakan skripsi yang dilaksanakan secara
bersamaan.

4. Analisa
Hal ini menurut saya menarik untuk menjadi refleksi sebab pada blok ini sangat
membekas dan memberikan pengalaman pelajaran berarti bagi saya khususnya untuk
memperdalam kemampuan saya dan mendapat gambaran ketika menjalani profesi nanti.
Dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Terhadap Proses
Penalaran Klinis Pada Mahasiswa Keperawatan (Tabisa & Kusumawati 2020)
menjelaskan bahwa Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu konsep
pembelajaran yang efektif digunakan dalam Pendidikan klinis untuk meningkatkan
keterampilan penalaran klinis mahasiswa keperawatan. Pada jurnal yang terdahulu juga
menyebutkan hal yang sama, dengan judul Eksplorasi Evaluasi Metode Problem Based
Learning Melalui Pendekatan Seven Jump Method Pada Mahasiswa Keperawatan
(Wahyuningsih, 2018) menyebutkan bahwa metode PBL efektif apabila diterapkan pada
mahasiswa keperawatan karena dapat meningkatkan penilaian kognitif dan skill
keperawatan sesuai dengan kasus yang diperoleh. Serta dalam jurnal Ilmiah Keperawatan
tahun 2017, Problem Based Learning (PBL) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Dan Pemahaman Mahasiswa Keperawatan Terhadap Asuhan Keperawatan Medikal
Bedah juga menjelaskan bahwa Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu konsep
dimana pembelajaran dilakukan berdasarkan masalah yang ditemukan. Melalui metode
PBL mahasiswa mendapat kesempatan untuk secara langsung belajar mengintegrasikan
dan mengorganisir informasi yang didapat pada kasus ke dalam asuhan keperawatan.
Sehingga menurut saya hal ini sangat relevan dengan proses pembelajaran yang
diterapkan pada Blok KKT ini, saya bisa lebih memahami pembelajaran dari kasus-kasus
yang yang telah diberikan.

5. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah pada Blok KKT ini saya mendapat banyak sekali
pembelajaran yang lebih maksimal baik dalam segi materi maupun skill sehingga sangat
membantu proses belajar mempersiapkan diri ke jenjang profesi.

6. Rencana tindak lanjut


Sebagai calon perawat saya harus lebih banyak belajar lagi dari berbagai kasus,
dan mendalami berbagai skill juga pembaharuan yang ada untuk menjadi perawat yang
professional di masa yang mendatang. Setelah saya menuntaskan blok KKT ini dengan
semaksimal mungkin saya akan belajar bersungguh-sungguh dengan apa yang telah saya
ketahui dan akan terus mengasah skill saya serta membaca banyak literatur yang relevan
dengan masalah keperawatan yang ada. Agar kelak ketika saya sudah profesi saya
mampu menjalankan profesi dengan sebaik-baiknya.

Anda mungkin juga menyukai