Anda di halaman 1dari 17

STRUKTUR RANGKA RUANG

(SPACE FRAME)

4.1 Struktur Rangka Ruang (Space Frame)


I. Pengertian
Pertumbuhan minat dalam struktur space frame telah berkembang di seluruh dunia
selama setengah abad terakhir. Pencarian bentuk struktur baru yang dapat
mengakomodasi ruang dalam bentang besar selalu menjadi tujuan utama dari seorang
arsitek dan insinyur. Dengan munculnya teknik bangunan dan
material-material konstruksi yang baru, struktur Space Frame dapat memberikan
jawaban yang tepat sesuai dengan persyaratan dalam sebuah konstruksi, yaitu
ringan, ekonomis, dan proses konstruksinya cepat.
Sejumlah besar penelitian teoretis dan program eksperimental telah
dilakukan oleh banyak universitas dan lembaga penelitian di berbagai negara. Sebagai
hasilnya, banyak informasi berguna yang telah disebarluaskan. Hasil dari
eksperimental tersebutpun telah dimanfaatkan dan telah diaplikasikan
dalam sebuah praktek kosntruksi.
Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan space frame mengalami banyak
kemajuan. Hal ini terjadi disebabkan oleh banyaknya kebutuhan struktur yang
memilik bentang besar ditambah lagi dengan kebutuhan akan komponen arsitektural.
Aplikasi dari struktur space frame antara lain, arena olahraga indoor, terminal
transportasi, hangar pesawat, ruang produksi pabrik, gudang dan lain-lain.
II. Definisi Space Frame
Space Frame System adalah suatu sistem konstruksi rangka ruang dengan suatu
sistem sambungan antara batang / member satu sama lain yang menggunakan bola /
ball joint sebagai sendi penyambungan dalam bentuk modul-modul segitiga sehingga
Space Frame ini mudah untuk dipasang, dibentuk dan dibongkar kembali dan
pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cepat.
Seluruh komponen Space Frame ini sudah dapat diproduksi di dalam negeri. Space
Frame ini juga merupakan media desain seperti bentuk pyramid, dome dan lainnya,
terutama untuk bentangan besar yang memerlukan ruang bebas kolom seperti untuk
bangunan hangar, stadion, pabrik dan skylight.

SKSB 5 | 1
Space Frame adalah suatu rangka ruang yang terbuat dari bahan pipa besi hitam
berikut conus, hexagon dan baut baja yang dihubungkan satu dengan lainnya dengan
ball joint / bola sebagai mediatornya.Ball joint ini dapat terbuat dari baja padat atau
stainless steel. Finishing untuk ball joint dan member yaitu dengan Elektrostatic powder
coating, duco atau hotdip zincalume galvanized.

• Space Frame di bagi menjadi beberapa sistem diantaranya :


a. Modul Triangular lebih efisien dalam mentransfer beban.

b. Struktur 3-D pola-pola geometris  menutup area besar dengan beban yang
lebih ringan  lebih effisien dari struktur rangka 2D
c. Bentuk Kurva Dobel mampu merentang dengan jarak panjang

SKSB 5 | 2
• Detail space frame

• NODE
 Diameter node antara ø50 mm s/d ø400 mm dengan kualitas bahan standard
sesuai ketentuan
 Dibuat dengan teknik menempa atau dengan mesin produksi
 Semua node harus dilubangi dengan kontrol digital menggunakan mesin
sesuai dengan kalkulasi desain

SKSB 5 | 3
• TUBE
 Semua bagian tube ditetapkan berdasarkan kuat tegang dan tekanan
berdasarkan kalkulasi design.
 Kualitas baja dengan standard pengelasan yang tinggi.
 Tube diproduksi dengan standard mutu baja dan panjang 26,9 mm hingga
324 mm sesuai dengan kalkulasi desain
 Dibuat dengan penempaan atau mesin produksi tabung untuk menghasilkan
kualitas penyatuan berbagai sisi tube

• MUR & BAUT


 Semua mur debuat sesuai standard
 Klasifikasi kekuatan 6.8, 8.8, atau 10.9
 Semua baut diproduksi dengan bentuk heksagonal

SKSB 5 | 4
• SUPORT
 Semua mur dipasang dengan pengontrolan pengkodean angka berdasarkan
mesin kalkulasi desain
 Plat teflon harus diletakkan dibawah

• PURLIN
 Profil yang menghubungkan dengan cladding pada struktur space frame sesuai
dengan kalkulasi desain
 Purlin merupakan profil dengan bentuk memanjang atau kotak bisa sama warna
atau berbeda
 Kemiringan atap bisa ditentukan melalui purlin
 Purlin dihubungkan dengan node memakai mur

SKSB 5 | 5
• CLADDING
 Dapat ditutup berbagai macam material. Lembaran baja, panel aluminium,
panel polycarbonat transparan, dll.

4.2 Keuntungan dan Kerugian Space Frame


 Keunggulan :
• Rentang yang panjang
• Pengaruh thermal lebih fleksibel
• Cantilever mudah diaplikasikan
• Instalasi AC, listrik, sistem pencahayaan, plumbing, dapat dengan mudah
ditempatkan ke space frame
• Mudah ditutup segala macam sistem cladding baik dr luar maupun dalam
(plafond)
• Dapat dipamerkan / visual indah
• Mudah diangkut baik dengan angkutan laut, truck, maupun udara
• Pemasangan mudah dan cepat
SKSB 5 | 6
• Tidak ada batasan bentuk.
• Dapat digunakan untuk bentang yang besar.
• Konstruksi sangat ringan.
• Dari segi estetika sangat menarik.

 Kelemahan :
• Tidak tahan api
• Tenaga ahli masih terbatas
• Harganya mahal

4.3 Aplikasi Space Frame


A. Beijing National Aquatics Center atau Water Cube
Data Umum
Lokasi : Beijing Olympic Green, Beijing (China)
Pemilik : People's Government of Beijing Municipality, Beijing State-owned Assets
Management Co. Ltd
Arsitek Konsultan, Kontraktor (konsorsium 4 perusahaan) :

1. PTW Architects (Australia)


2. Arup Engineering Group (Australia)
3. CSCEC (China State Construction and Engineering Contruction)
4. CSCEC Shenzhen Design Institute (CSCEC+DESIGN)
Waktu Pembangunan : 24 Desember 2003 – 28 Januari 2008
Fungsi : sebagai arena olah raga khususnya olah raga air.
Jenis Struktur Bangunan : space frame (rangka)
Ukuran : Alas : 178 m x 178 m (persegi)
Tinggi : 31 m
Luas Permukaan : > 100.000 m2
Material : EFTE (Ethylene tetrafluoroethylene) sejenis polimer/plastik
Tipe Struktur atap: Three-dimensional Multi-faced Durable Steel casting
Struktur Pendukung : Struktur Weaire-Phelan ( struktur gelembung sabun )

SKSB 5 | 7
Kesimpulan : jenis rangka yang dipakai pada konstruksi Water Cube adalah
suatu metode baru dalam dunia konstruksi.

SKSB 5 | 8
B. STADION MADYA TENGGARONG
DATA STADION
1. Lokasi bangunan : Jl. Perjiwa di tepi Sungai Mahakan
2. Site Area : 32.000 m2
3. Luas lantai dasar : 8600 m2
4. Total floor area : 34.467 m2
5. Luas lapangan sepak bola : 68 x 105m
6. Kapasitas penonton : 25.000 orang
7. Kapasitas tempat duduk VIP : 400 VIP
8. Kapasitas VVIP : 100 VVIP
Stadion ini termasuk stadion madya dengan kapasitas 10.000-30.000 orang.

SKSB 5 | 9
DATA UMUM PROYEK
1. Nama Proyek : Pembangunan Stadion Madya Kutai Kartanegara
2. Pemilik Proyek : Pemerintah TK II Kab Kutai Kartanegara
3. Konsultan Perencana : PT. ARC Studio
4. Konsultan MK : PT. Bimaseta Cipta Optimal
5. Kontraktor : PT. PP (Persero) Tbk – PT. Artha Mas Sejahtera KSO
6. Nilai Kontrak + PPN : Rp. 320.589.999.999,50
7. Waktu Pelaksanaan : 1120 hari kalender (6 Nov 2006 – 30 Nov 2009)
8. Waktu Pemeliharaan : 180 hari
9. Denda Keterlambatan : 1 ‰ (per seribu) dari NK, maksimum 5 %
10.Sumber Dana : APBD TK 1 Kaltim, APBD TK 2 Kukar TA 2006-2009
11.Sifat Kontrak : Unit Price

Design Arsitek
Elemen yang terlihat menonjol dari desain arsitektur Stadion Madya
Tenggarong adalah bentuk atap busur.Atap simetris dengan lengkungan busur
seperti pelangidengan membrane yang membungkus lengkungan tampak
elegan.Design arsitek Stadion Madya Tenggarong sangat menarik, dibalik raga
yang begitu mengadopsi modernitas dan kekinian secara utuh, terdapat sejumput
lokalitas yang menjadi jiwanya. Bentuk bangunan dibuat dari transformasi simbol-
simbol seni karya Tenggarong.
Perisai merupakan alat penangkis dalam peperangan melawan musuh. Selain
itu perisai juga dapat menjadi alat penolong saat waktu kebakaran dan melindungi

SKSB 5 | 10
diri dari nyala api, perlengkapan menari dalam tari perang, dan juga sebagai
perlengkapan untuk upacara. Penutup atap diambil dari transformasi simbol perisai,
yang melambangkan pertahanan dan ketahanan dalam olah raga khususnya sepak
bola.Sedangkan struktur atap merupakan simbol dari tombak yang melambangkan
penyerangan dan kekuatan.
Bangunan ini menyimbulkan suatu pertahanan dan kekuatan.Kedua simbol itu
tidak dapat dipisahkan, karena merupakan suatu komponen yang saling
melengkapi.Dari transformasi nilai-nilai seni karya masyarakat Tenggarong dan
menggabungkan kedua unsur pertahanan dan kekuatan tersebut diwujudkan dalam
suatu bangunan modern, sportif dengan mencerminkan tendon, tidak melupakan
acuan berasal dari perisai dan tombak yang ditransform ke dalam bahasa bangunan.
Design Struktur Atap
Atap Stadion Madya Tenggarong simetris terhadap sumbu x dan sumbu
y.Bentang busur atap yang membentuk lengkung pelangi memiliki panjang 232,93
m dan ketinggian puncaknya pada tengah bentang adalah 37,98 m. Terdapat 30
Rafter dengan struktur kantilever, mulai axis 1 – 30 dengan bentang paling panjang
adalah 36,7 m di tengah bentang.Rafter ini berfungsi mendukung beban dari busur
pelangi.Masing – masing rafter ini menyalurkan bebannya ke kolom beton
bertulang yang menyatu dengan portal beton bertulang dan pondasi bangunan
stadion. Diantara 2 rafter terdapat 4 purlin yang berbentuk busur, purlin ini yang
berfungsi memberikan bentuk seperti ombak pada membrane.Total berat baja atap
adalah 430 Ton, dan total permukaan membrane adalah 6300 m2. Tegangan leleh
untuk material baja, fy = 345 Mpa.

SKSB 5 | 11
Elemen Penyusun Rangka Atap
Komponen utama rangka atap stadion madya tenggarong terdiri dari
1. Bearing
SKSB 5 | 12
Bearing berguna selain untuk memikul beban konstruksi, baik bebanvertikal
maupun beban horizontal arah longitudinal dan transversal, juga untuk
mengakomodasi pergerakan struktur (movement) serta rotasi.Pemilihan tipe
ditentukan sejak perencanaan, berdasarkan data dari perhitungan beban, movement,
maupun rotasi.Jenis bearing yang digunakan di Stadion Madya Tenggarong ini
adalahspherical bearing.

2. Kolom pendek
Kolom pendek berada di antara bearing dengan rafter atap

3. Rafter (CHJ)
Potongan tipikal rafter chj section 1 dan section 15, terlihat seperti berikut

SKSB 5 | 13
4. Busur (AHJ)
Potongan tipikal busur , seperti berikut

5. Purlin (GHJ)
Elemen rangka atap yang berfungsi memberikan bentuk seperti ombakpada
membrane.

Pemasangan Rangka Atap


Sebelum pemasangan rangka atap baja, beberapa pekerjaan persiapan
dilakukan antara lain perbaikan tanah dasar, pembuatan pondasi telapak beton
SKSB 5 | 14
dilokasi dudukan shoring penyangga atap, pemasangan angkur atap dan bearingdi
atas kolom beton bertulang KR1 dan KR 2. Memposisikan rangka atap pada lahan
sesuai dengan sequence pemasangannya dan pengelasan di lapangan untuk
penggabungan rafter –rafter Chj.

Komponen – komponen shoring disusun terlebih dahulu (prefab)


sehinggamembentuk tiang – tiang penyangga dan siap angkat untuk ditempatkan di
posisi yang telah ditentukan sebelumnya.
Dua tipe shoring yang digunakan merupakan kategory heavy duty
shoring,yaitu. King shore dengan beban ijin untuk 1 kolomnya adalah 180 kN dan
Peri PD-8 dengan beban ijin untuk 1 kolomnya adalah 80 kN.

SKSB 5 | 15
Pemasangan rangka atap / erection dimulai dari ujung-ujung busur Ahj disisi
utara dan selatan, yaitu busur Ahj section 1 dan Ahj Section 24.

Ketika pemasangan busur Ahj section 4 sampai dengan section 12, rafterChj
harus dipasang terlebih dahulu, demikan juga berlaku untuk sisi simetrisnya.

Untuk mencegah gerakan horisontal rafter – rafter Chj yang sudahterpasang,


maka diberi pengaku horisontal dengan memasang 1 atau 2 buah purlin.

SKSB 5 | 16
Hasil pengelasan yang baik mutlak diperoleh dalam pekerjaan ini,
sehinggainspeksi dan pengujian yang ketat harus dilakukan. Berbagai uji kualitas
pengelasan yang dilakukan pada proyek ini antara lain, inspeksi las secara visual
oleh tenaga ahli, Penetrant Inspection, Magnetic Particle Inspection (MPI) dan
Xray.

Pemasangan dari kedua sisi ujung utara dan selatan pada akhirnyabertemu di
tengah – tengah bentang. Setelah dilakukan pengujia las pada semua join rangka
atap, maka secara bertahap shoring dibongkar.

SKSB 5 | 17

Anda mungkin juga menyukai