Anda di halaman 1dari 15

Grafik fungsi nonlinier

= − =

1.3 Fungsi Linier dan Kemiringan


Fungsi linier adalah fungsi yang dapat dinyatakan dalam
bentuk ( ) = + dengan m dan b adalah konstanta. Jika
m = 0 atau ( ) = maka fungsi ini disebut fungsi konstan.
Jika m = 1 dan b = 0 atau ( ) = maka fungsi ini disebut
fungsi identitas.

Fungsi Linier Fungsi konstan


y = mx + b y = 0x + b atau y = b

= + (2,2)
(0,1)

(–4 ,–1)

12
Gradien atau Kemiringan
Misalkan fungsi linier (fungsi identitas) f(x) = x, maka
Grafik f(x) = x

x y
2 2
1 1
1 1
1
1 0 0 1 1

1 -1 -1 1

1 -2 -2 1

Berdasarkan tabel dan grafik di atas maka setiap ada


perubahan x misal sebesar 1 maka akan terjadi juga
perubahan terhadap y sebesar 1 juga. Dengan kata lain, laju
perubahan fungsi linier atau kemiringan dari grafiknya
adalah konstan yaitu 1 yang diperoleh dari
perbandingan antara perubahan terhadap y (perubahan
vertikal) dengan perubahan terhadap x (perubahan
horisontal).
Perhatikan grafik di bawah ini. Misalkan titik (x1,y1) dan
(x2,y2) terletak pada garis dan m adalah kemiringan garis
tersebut

13
y

( )
y2 ,

( , )
y1

x1 x2

maka perubahan terhadap y = −


perubahan terhadap x = −
dan kemiringan garis =
= =

Contoh. Gambar grafik fungsi ( )= − 1 dan hitung


kemiringannya.
Penyelesaian
Karena fungsi berbentuk ( ) = + maka fungsi
ini adalah fungsi linier dan grafik fungsi berbentuk garis
lurus. Untuk menggambar garis lurus dapat dilakukan
dengan menghubungkan dua titik yang memenuhi fungsi.
(0) = (0) − 1 = −1
sehingga diperoleh dua
(3) = (3) − 1 = 1
titik yaitu (0,–1) dan (3,1)

14
Kemiringan :

( )
= =

Kemiringan akan sama untuk setiap dua titik di garis


tersebut. Misalkan (6) = (6) − 1 = 3 , dengan
menggunakan titik (6,3) dan (3,1) akan diperoleh kemiringan
= = . Juga akan sama jika kita balik = = =
. Jadi kemiringan garis adalah bilangan m dalam persamaan
untuk fungsi ( ) = − 1.
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa

Kemiringan garis yang diberikan oleh ( )= +


adalah m.

Jika garis miring dan naik dari kiri ke kanan maka


perubahan dalam x dan dalam y akan bertanda sama,
sehingga kemiringan garis akan positif (gambar i). Jika garis
miring dan turun dari kiri ke kanan maka perubahan dalam x
dan dalam y akan berbeda tanda sehingga kemiringan garis
akan negatif (gambar ii). Sebagai contoh grafik berikut ini.

15
Garis Horisontal dan Garis Vertikal
Garis horisontal diberikan dengan persamaan =
atau ( ) = (yang merupakan fungsi). Sedangkan garis
vertikal diberikan dengan persamaan bertipe = (bukan
merupakan fungsi).
Garis Horisontal Garis Vertikal

Pada garis horisontal, perubahan terhadap y untuk


setiap dua titik adalah 0 dan perubahan terhadap x tidak nol,
maka kemiringan garis horisontal adalah 0. Sedangkan pada
garis vertikal, perubahan terhadap y tidak nol dan perubahan
terhadap x selalu 0 maka kemiringan garis vertikal tidak
terdefinisi.

Contoh. Gambar grafik persamaan berikut dan hitung


Kemiringannya
(i) = 2,5 (ii) =3

Penyelesaian
(i) Karena x tidak ada dalam persamaan y = 2,5 maka untuk
semua x nilai y selalu 2,5.

16
x y Kemiringan :
-1 2,5
0 2,5 2,5 − 2,5
=
1 2,5 1−0
2 2,5
=0

(ii) Karena y tidak ada dalam persamaan x = 3 maka untuk


semua y nilai x selalu 3.

x y
3 -2
3 0
3 1
3 2

1.4 Persamaan Linier


Persamaan garis yang melibatkan titik potong dan
kemiringan
Perhatikan grafik 2 fungsi berikut dan bandingkan !

17
Dari grafik terlihat bahwa dua grafik tersebut sejajar. Jika
setiap titik pada grafik fungsi y = 2x naik (secara vertikal)
sebesar 2 satuan maka grafik fungsi y = 2x akan bergeser ke
atas dan berhimpit dengan grafik fungsi y = 2x + 2 dan
memotong sumbu y di (0,2).
Bentuk fungsi linier ( ) = + juga disebut bentuk
persamaan yang melibatkan titik potong dan kemiringan.
Grafik persamaan bentuk ini adalah garis lurus yang sejajar
grafik ( ) = . Konstanta m biasa disebut dengan
kemiringan dan titik potong dengan sumbu y adalah (0,b).
Dengan kata lain, jika diketahui kemiringan m dan (0,b)
adalah titik potong dengan sumbu y maka persamaan garis
dapat ditulis dengan = + .

Contoh. Tentukan kemiringan dan titik potong dengan


sumbu y dari garis dengan persamaan
(i) =− − 3.
(ii) 4 − + 2 = 0
Penyelesaian
(i) = − 3. Kemiringan =
Titik potong dengan sumbu y = (0,–3)
(ii) 4 − + 2 = 0
Persamaan diubah dalam bentuk y = mx +c , sehingga
persamaan menjadi
4− +2 =0
− = −2 − 4 (menambah persamaan dengan
−2 dan − 4 di kedua sisi)
= 2 + 4 (mengalikan persamaan dengan
−1 di kedua sisi)
Jadi : Kemiringan =
Titik potong dengan sumbu y = (0,4)

18
Grafik ( ) = + menggunakan m dan b.
Menggambar grafik persamaan linier dapat juga
dilakukan dengan menggunakan kemiringa m dan titik
potong dengan sumbu y.

Contoh. Gambar grafik fungsi =− +2


Penyelesaian
=− +2 Kemiringan = −
Titik potong dengan sumbu y = (0,2)
a. Kita dapat plot titik (0,2)
b. Menggambar grafik linier diperlukan minimal 2 titik yang
memenuhi persamaan linier. Untuk mendapatkan satu
titik lagi dapat dicari dengan menggunakan titik potong
dengan sumbu y dan kemiringaan m.
Kemiringan =− dapat ditulis =

= =

(-4,5) =− +

(0,2)

3
(4,-1)
4

19
Diawali dari titik potong dengan sumbu y (0,2) dan dengan
menggunakan kemiringan = − . Untuk memperoleh titik
yang lain maka titik (0,2) digeser sebesar 3 satuan ke bawah
dan kemudian 4 satuan ke kanan, sehingga diperoleh titik
(4, –1).
Kemiringan =− dapat ditulis juga =

= =

=
Untuk memperoleh titik yang lain maka titik (0,2)
digeser sebesar 3 satuan ke atas dan kemudian 4 satuan ke
kiri, sehingga diperoleh titik (–4,5).
Dari keterangan di atas maka jika diketahui titik
potong dengan sumbu y dan kemiringan dari suatu garis
lurus maka dapat diperoleh persamaan garis lurus yang
melibatkan titik potong dan kemiringan.

Contoh. Tentukan persamaan garis yang mempunyai


kemiringan dan titik potong dengan sumbu y di (0,–2).
Penyelesaian
Dari soal diketahui = dan b = –4 jadi persamaan garis :
= +
5
= −4
3

Contoh. Tentukan persamaan garis yang mempunyai


kemiringan − dan melewati titik (5,4).
Penyelesaian

20
Untuk menyelesaian contoh soal di atas, digunakan bentuk
persamaan yang melibatkan titik potong dan kemiringan
yaitu = +
= +
=− + Substitusi m dengan −
4 = − (5) + Berdasarkan titik yang dilewati maka
Dilakukan substitusi y dengan 4 dan x
dengan 2
4 = − (5) +
4 = −4 +
=8 Titik potong dengan sumbu y adalah (0,8)
Jadi persamaan garisnya adalah = − (2) + 8.

Persamaan garis yang melibatkan satu titik pada garis dan


kemiringan
Misalkan satu titik yang melewati garis yang tidak
vertikal adalah P (x , y ) dan bayangkan pada garis tersebut
ada titik lain misalkan P(x,y).
Maka
=m
Kalikan kedua sisi dengan x − x
y−y
(x − x ) = m (x − x )
x−x
y − y = m (x − x )

Jadi jika diketahui kemiringan garis dan koordinat titik pada


garis maka persamaan garis dapat diperoleh menggunakan
persamaan garis yang melibatkan satu titik pada garis dan
kemiringan yaitu
y − y = m (x − x )

21
atau menggunakan persamaan garis yang melibatkan titik
potong dan kemiringan
= +
Contoh. Tentukan persamaan garis yang melewati titik
(–1, 1) dan (3,5).
Penyelesaian
Pertama kita menentukan kemiringan garis
y−y 5−1 4
m= = = =1
x−x 3 − (−1) 4
Langkah berikutnya dapat dilakukan dengan 2 cara:
a. Menggunakan persamaan garis yang melibatkan satu
titik pada garis dan kemiringan
Pada cara ini dibutuhkan satu titik sembarang pada garis.
Pada contoh soal di atas ada dua titik pada garis yaitu
titik (–1, 1) dan (3,5). Misalkan dipilih satu titik yaitu (3,5)
maka persamaan garis :
y − y = m (x − x )
y − 5 = 1 (x − 3)
y=x−3+5
y=x+2
b. Menggunakan persamaan garis yang melibatkan titik
potong dengan sumbu y dan kemiringan. Pada cara ini
ditentukan titik potong dengan sumbu y dengan
menggunakan 1 titik yang dilewati garis. Sudah
diketahui m=1 dan misalkan diambil titik (–1, 1) maka
= +
1 = 1(−1) +
1 = −1 +
=2
Jadi persamaan garisnya adalah y = x + 2

22
Garis-garis Sejajar (paralel)
Perhatikan grafik-grafik berikut :

(a) Paralel (b) Paralel (c)Tidak Paralel


Apa yang dapat disimpulkan dari ketiga grafik di atas?
Gambar (a) memperlihatkan 2 garis vertikal x = –2 dan x
= 2 adalah 2 garis yang sejajar. Gambar (b) dan (c)
menunjukkan gambar grafik garis yang tidak vertikal yang
mempunyai persamaan umum = + . Gambar (b)
menunjukkan bahwa 2 garis linier sejajar dan gambar (c) tidak
sejajar. Jika dilihat dari persamaannya maka pada gambar (b)
terlihat bahwa 2 garis yang sejajar mempunyai kemiringan
yang sama yaitu m = 2 dengan titik potong dengan sumbu y
(0,b) yang berbeda, sedangkan gambar (c) terlihat bahwa 2
garis yang tidak sejajar mempunyai kemiringan yang
berbeda.
Jadi dapat disimpulkan bahwa

Garis - garis vertikal selalu sejajar. Garis - garis yang


tidak vertikal akan sejajar jika dan hanya jika garis-garis
itu mempunyai kemiringan yang sama dan mempunyai
titik potong dengan sumbu y yang berbeda.

23
Garis-garis saling Tegak Lurus

(a) Tegak lurus (b) Tegak lurus (c) Tidak tegak lurus
Apa yang dapat disimpulkan dari ketiga grafik di atas?
Gambar (a) dan (c) memperlihatkan 2 garis saling
tegak lurus dan gambar (c) memperlihatkan 2 garis tidak
tegak lurus. Gambar (a) memperlihatkan bahwa garis vertikal
dan garis horisontal saling tegak lurus. Sekarang perhatikan
kemiringan garis-garis di gambar (b). Pada gambar (b) ada 2
garis dengan persamaan =− − 4 dan = 2 − 4.
=− − 4 mempunyai kemiringan =−
=−
= 2 − 4 mempunyai kemiringan =2
atau dengan kata lain . = −1
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa
Dua garis dengan kemiringan saling tegak
lurus jika dan hanya jika hasil kali kemiringan sama dengan
–1 atau . = −1. Selain itu dua garis juga saling tegak
lurus jika satu garis adalah garis vertikal (x=a) dan garis yang
lain adalah garis horisontal (y=b).

Contoh. Tentukan apakah pasangan garis berikut sejajar,


tegak lurus atau bukan keduannya.
(i) +4=− dan 4 − 16 − 1 = 0
(ii) − 3 = −2 dan 3 − 6 = 4
(iii) 1 + 5 = dan 2 = 5 + 10

24
Penyelesaian
Pertama setiap persamaan diselesaikan dalam y kemudian
tentukan kemiringan masing-masing persamaan.
(i) +4=− =− −4
4 − 16 − 1 = 0 =4 +
Diperoleh kemiringan =− = 4.
Hasil kali 2 kemiringan tersebut . = − . 4 = −1,
sehingga dua garis tersebut dikatakan tegak lurus.

(ii) − 3 = −2 = −2 + 3
3 −6 =4 =2 +
Diperoleh kemiringan = −2 = 2.
Karena dua kemiringan tersebut tidak sama dan hasil
kalinya tidak sama dengan −1 maka dikatakan dua garis
tersebut tidak sejajar dan tidak tegak lurus.
(iii) 1 + 5 = =5 +1
2 = 5 + 10 =5 +
Diperoleh kemiringan =5 = 5 juga diperoleh
titik potong dengan sumbu y yaitu (0,1) dan (0, ).
Karena = = 5 dan titik potong dengan sumbu y
berbeda maka dikatakan dua garis tersebut sejajar.

25
Latihan Soal
1. Tentukan persamaan garis yang memiliki gradien 2 dan memotong sumbu y di
(0, -3)
3
2. Tentukan persamaan garis yang memiliki gradien 2 dan memotong sumbu x di
(-4, 0).
3. Tentukan persamaan garis yang melalui titik A(-1, 3) dan B(5, -4).
4. Tentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis 𝑥 − 2𝑦 = 5 dan melalui
titik (1,3).
5. Tentukan koordinat titik sudut dari segitiga yang ketiga sisinya berada pada
garis 𝑥 − 2𝑦 = −1, 3𝑥 − 𝑦 − 13 = 0, 2𝑥 + 𝑦 − 13 = 0.
6. Segitiga ABC terletak pada bidang kartesius dengan A(2, 4), B(-1, 2), dan C(7,1).
Tentukan persamaan dari garis tinggi yang ditarik dari titik A ke sis BC.

Anda mungkin juga menyukai