Modul 1 New
Modul 1 New
= − =
= + (2,2)
(0,1)
(–4 ,–1)
12
Gradien atau Kemiringan
Misalkan fungsi linier (fungsi identitas) f(x) = x, maka
Grafik f(x) = x
x y
2 2
1 1
1 1
1
1 0 0 1 1
1 -1 -1 1
1 -2 -2 1
13
y
( )
y2 ,
( , )
y1
−
x1 x2
14
Kemiringan :
( )
= =
15
Garis Horisontal dan Garis Vertikal
Garis horisontal diberikan dengan persamaan =
atau ( ) = (yang merupakan fungsi). Sedangkan garis
vertikal diberikan dengan persamaan bertipe = (bukan
merupakan fungsi).
Garis Horisontal Garis Vertikal
Penyelesaian
(i) Karena x tidak ada dalam persamaan y = 2,5 maka untuk
semua x nilai y selalu 2,5.
16
x y Kemiringan :
-1 2,5
0 2,5 2,5 − 2,5
=
1 2,5 1−0
2 2,5
=0
x y
3 -2
3 0
3 1
3 2
17
Dari grafik terlihat bahwa dua grafik tersebut sejajar. Jika
setiap titik pada grafik fungsi y = 2x naik (secara vertikal)
sebesar 2 satuan maka grafik fungsi y = 2x akan bergeser ke
atas dan berhimpit dengan grafik fungsi y = 2x + 2 dan
memotong sumbu y di (0,2).
Bentuk fungsi linier ( ) = + juga disebut bentuk
persamaan yang melibatkan titik potong dan kemiringan.
Grafik persamaan bentuk ini adalah garis lurus yang sejajar
grafik ( ) = . Konstanta m biasa disebut dengan
kemiringan dan titik potong dengan sumbu y adalah (0,b).
Dengan kata lain, jika diketahui kemiringan m dan (0,b)
adalah titik potong dengan sumbu y maka persamaan garis
dapat ditulis dengan = + .
18
Grafik ( ) = + menggunakan m dan b.
Menggambar grafik persamaan linier dapat juga
dilakukan dengan menggunakan kemiringa m dan titik
potong dengan sumbu y.
= =
(-4,5) =− +
(0,2)
3
(4,-1)
4
19
Diawali dari titik potong dengan sumbu y (0,2) dan dengan
menggunakan kemiringan = − . Untuk memperoleh titik
yang lain maka titik (0,2) digeser sebesar 3 satuan ke bawah
dan kemudian 4 satuan ke kanan, sehingga diperoleh titik
(4, –1).
Kemiringan =− dapat ditulis juga =
= =
=
Untuk memperoleh titik yang lain maka titik (0,2)
digeser sebesar 3 satuan ke atas dan kemudian 4 satuan ke
kiri, sehingga diperoleh titik (–4,5).
Dari keterangan di atas maka jika diketahui titik
potong dengan sumbu y dan kemiringan dari suatu garis
lurus maka dapat diperoleh persamaan garis lurus yang
melibatkan titik potong dan kemiringan.
20
Untuk menyelesaian contoh soal di atas, digunakan bentuk
persamaan yang melibatkan titik potong dan kemiringan
yaitu = +
= +
=− + Substitusi m dengan −
4 = − (5) + Berdasarkan titik yang dilewati maka
Dilakukan substitusi y dengan 4 dan x
dengan 2
4 = − (5) +
4 = −4 +
=8 Titik potong dengan sumbu y adalah (0,8)
Jadi persamaan garisnya adalah = − (2) + 8.
21
atau menggunakan persamaan garis yang melibatkan titik
potong dan kemiringan
= +
Contoh. Tentukan persamaan garis yang melewati titik
(–1, 1) dan (3,5).
Penyelesaian
Pertama kita menentukan kemiringan garis
y−y 5−1 4
m= = = =1
x−x 3 − (−1) 4
Langkah berikutnya dapat dilakukan dengan 2 cara:
a. Menggunakan persamaan garis yang melibatkan satu
titik pada garis dan kemiringan
Pada cara ini dibutuhkan satu titik sembarang pada garis.
Pada contoh soal di atas ada dua titik pada garis yaitu
titik (–1, 1) dan (3,5). Misalkan dipilih satu titik yaitu (3,5)
maka persamaan garis :
y − y = m (x − x )
y − 5 = 1 (x − 3)
y=x−3+5
y=x+2
b. Menggunakan persamaan garis yang melibatkan titik
potong dengan sumbu y dan kemiringan. Pada cara ini
ditentukan titik potong dengan sumbu y dengan
menggunakan 1 titik yang dilewati garis. Sudah
diketahui m=1 dan misalkan diambil titik (–1, 1) maka
= +
1 = 1(−1) +
1 = −1 +
=2
Jadi persamaan garisnya adalah y = x + 2
22
Garis-garis Sejajar (paralel)
Perhatikan grafik-grafik berikut :
23
Garis-garis saling Tegak Lurus
(a) Tegak lurus (b) Tegak lurus (c) Tidak tegak lurus
Apa yang dapat disimpulkan dari ketiga grafik di atas?
Gambar (a) dan (c) memperlihatkan 2 garis saling
tegak lurus dan gambar (c) memperlihatkan 2 garis tidak
tegak lurus. Gambar (a) memperlihatkan bahwa garis vertikal
dan garis horisontal saling tegak lurus. Sekarang perhatikan
kemiringan garis-garis di gambar (b). Pada gambar (b) ada 2
garis dengan persamaan =− − 4 dan = 2 − 4.
=− − 4 mempunyai kemiringan =−
=−
= 2 − 4 mempunyai kemiringan =2
atau dengan kata lain . = −1
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa
Dua garis dengan kemiringan saling tegak
lurus jika dan hanya jika hasil kali kemiringan sama dengan
–1 atau . = −1. Selain itu dua garis juga saling tegak
lurus jika satu garis adalah garis vertikal (x=a) dan garis yang
lain adalah garis horisontal (y=b).
24
Penyelesaian
Pertama setiap persamaan diselesaikan dalam y kemudian
tentukan kemiringan masing-masing persamaan.
(i) +4=− =− −4
4 − 16 − 1 = 0 =4 +
Diperoleh kemiringan =− = 4.
Hasil kali 2 kemiringan tersebut . = − . 4 = −1,
sehingga dua garis tersebut dikatakan tegak lurus.
(ii) − 3 = −2 = −2 + 3
3 −6 =4 =2 +
Diperoleh kemiringan = −2 = 2.
Karena dua kemiringan tersebut tidak sama dan hasil
kalinya tidak sama dengan −1 maka dikatakan dua garis
tersebut tidak sejajar dan tidak tegak lurus.
(iii) 1 + 5 = =5 +1
2 = 5 + 10 =5 +
Diperoleh kemiringan =5 = 5 juga diperoleh
titik potong dengan sumbu y yaitu (0,1) dan (0, ).
Karena = = 5 dan titik potong dengan sumbu y
berbeda maka dikatakan dua garis tersebut sejajar.
25
Latihan Soal
1. Tentukan persamaan garis yang memiliki gradien 2 dan memotong sumbu y di
(0, -3)
3
2. Tentukan persamaan garis yang memiliki gradien 2 dan memotong sumbu x di
(-4, 0).
3. Tentukan persamaan garis yang melalui titik A(-1, 3) dan B(5, -4).
4. Tentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis 𝑥 − 2𝑦 = 5 dan melalui
titik (1,3).
5. Tentukan koordinat titik sudut dari segitiga yang ketiga sisinya berada pada
garis 𝑥 − 2𝑦 = −1, 3𝑥 − 𝑦 − 13 = 0, 2𝑥 + 𝑦 − 13 = 0.
6. Segitiga ABC terletak pada bidang kartesius dengan A(2, 4), B(-1, 2), dan C(7,1).
Tentukan persamaan dari garis tinggi yang ditarik dari titik A ke sis BC.