Anda di halaman 1dari 15

Garis

MMT 229 Geometri Analitik


Garis
1. Lokus Persamaan Derajat Pertama
2. Bentuk Khusus Persamaan Derajat Pertama
3. Jarak Garis ke Titik
4. Keluarga Garis

2
1. Lokus Persamaan Derajat Pertama

Persamaan
(1) Ax  By  C  0,
dengan A, B, C adalah konstanta dan A dan B keduanya tidak nol adalah
persamaan umum derajat pertama.
Berikut ini akan ditunjukkan bahwa lokus (grafik) persamaan (1)
adalah garis dengan menunjukkan bahwa semua titik pada lokus terletak
pada garis dan koordinat semua titik pada garis memenuhi persamaan.

3
Lokus Persamaan Derajat Pertama

Misalkan P1(x1, y1) dan P2(x2, y2) adalah titik pada lokus. Jadi,
(a) Ax1  By1  C  0, dan
(b) Ax2  By2  C  0
Dari kedua persamaan tersebut diperoleh
𝐴 𝑥1 − 𝑥2 + 𝐵 𝑦1 − 𝑦2 = 0 atau 𝐵 𝑦1 − 𝑦2 = −𝐴 𝑥1 − 𝑥2 .
Jika B  0, maka
𝑦1 −𝑦2 𝐴
=−
𝑥1 −𝑥2 𝐵
merupakan kemiringan garis melalui kedua titik pada lokus. Dengan
demikian, jika titik P3(x3, y3) sembarang titik pada lokus, maka kemiringan
ruas garis P1P3 adalah (A/B). Jadi disimpulkan bahwa P1, P2, dan P3, dan
semua titik pada lokus terletak pada garis sama.

4
Lokus Persamaan Derajat Pertama

Sekarang akan ditunjukkan bahwa semua titik pada garis memenuhi


persamaan (1), yaitu dengan menunjukkan sembarang titik lain pada garis
memenuhi persamaan (1). Diberikan P4(x4, y4) pada garis. Jadi,
𝑦4 −𝑦1 𝐴
= − atau Ax4  By4  Ax1  By1  0.
𝑥4 −𝑥1 𝐵
Dari persamaan (a),  Ax1  By1  C, dan sehingga
Ax4  By4  C  0.
Jadi titik P4(x4, y4) memenuhi persamaan.
Untuk kasus B  0, persamaan (1) menjadi
𝐶
𝑥=− ,
𝐴
yaitu koordinat semua titik yang mempunyai absis (C/A). Jadi lokusnya
adalah garis sejajar sumbu-y yang berjarak (C/A) dari sumbu.

5
Lokus Persamaan Derajat Pertama

Teorema. Lokus dari persamaan Ax  By  C  0, dengan A, B, C


adalah konstanta serta A dan B keduanya tidak nol, adalah garis.
Jika B  0, maka garis tegak; jika tidak demikian, maka garis
dengan kemiringan (A/B).

6
2. Bentuk Khusus Persamaan Derajat Pertama

Sekarang kita akan mengubah persamaan (1) ke bentuk lain dan menafsirkan
koefisien secara geometris.
(i) Menyelesaikan persamaan (1) untuk y, diperoleh
𝐴 𝐶
𝑦= − 𝑥 − ,
𝐵 𝐵
dengan B  0. Koefisien x merupakan kemiringan garis dan suku konstanta
adalah perpotongan sumbu-y. Mengganti dengan m untuk kemiringan dan b
untuk perpotongan sumbu-y, persamaan di atas ditulis
(2) y  mx  b.
Bentuk ini disebut kemiringan-perpotongan sumbu.

7
Bentuk Khusus Persamaan Derajat Pertama

(ii) Persamaan (1) diubah menjadi


𝐴𝑥 𝐵𝑦 𝑥 𝑦
+ = 1 atau + = 1.
−𝐶 −𝐶 −𝐶/𝐴 −𝐶/𝐵
Penyebut x adalah perpotongan sumbu-x dan penyebut y adalah perpotongan
sumbu-y. Misalkan a dan b untuk perpotongan tersebut, persamaan di atas
menjadi
𝑥 𝑦
(3) + = 1.
𝑎 𝑏
Persamaan ini disebut bentuk perpotongan, dapat digunakan asal garis tidak
melalui titik asal.

8
Bentuk Khusus Persamaan Derajat Pertama

(iii) Persamaan (2) melalui titik (0, b). Jika melalui sembarang titik (x1, y1), maka
y1  mx1  b atau b  y1  mx1.
Substitusi ini ke Persamaan (2), diperoleh y  mx  y1  mx2 atau
(4) y  y1  m(x  x1).
Ini adalah bentuk titik-kemiringan.

𝑦2 −𝑦1
(iv) Jika Persamaan (4) melalui titik (x2, y2), maka 𝑚 = ,
𝑥2 −𝑥1
𝑦2 −𝑦1
dan diperoleh y  y1  (x  x2) atau
𝑥2 −𝑥1
𝑦−𝑦1 𝑥−𝑥1
(5) =
𝑦2 −𝑦1 𝑥2 −𝑥1
merupakan bentuk dua-titik.

9
Bentuk Khusus Persamaan Derajat Pertama

Persamaan (2) – (5) tidak dapat digunakan untuk garis tegak (mengapa?).
Persamaan garis tegak dapat diperoleh langsung, bila diberikan titik manapun
melalui garis. Garis tegak yang melalui (x1, y1) mempunyai absis x1 untuk semua
titik pada garis. Karena itu, persamaan garisnya adalah
x  x1.

Sementara untuk garis mendatar melalui (x1, y1) mempunyai m  0, dan dapat
menggunakan Persamaan (4). Tentu saja, garis ini mempunyai ordinat yang
sama, sehingga persamaan garis mendatar dapat ditentukan langsung
y  y1.

10
Bentuk Khusus Persamaan Derajat Pertama

Contoh. Persamaan garis yang kemiringannya 3 dan melalui (0, –4) adalah
y  3x – 4 (menggunakan (2)).
Jika garis memotong sumbu dengan perpotongan sumbu-x adalah 3 dan
perpotongan sumbu-y adalah 2, persamaan garisnya dengan (3) adalah
𝑥 𝑦
+ = 1 atau 2𝑥 + 3𝑦 = 6.
3 2
Persamaan garis melalui (–3, –5) dengan kemiringan 1 adalah, dengan
bentuk titik-kemiringan, adalah
𝑦 + 5 = 𝑥 + 3 atau 𝑥 − 𝑦 − 2 = 0.
Untuk memperoleh persamaan garis melalui (3, –1) dan (–4, 5) adalah
substitusikan ke Persamaan (5), diperoleh
𝑦+1 𝑥−3
= atau −7𝑦 − 7 = 6𝑥 − 18 atau 6𝑥 + 7𝑦 = 11.
5+1 −4−3

11
Bentuk Khusus Persamaan Derajat Pertama

Berdasarkan contoh, Persamaan (2) – (5) dapat digunakan untuk menulis cepat
dan sederhana persamaan garis yang melalui dua titik tertentu atau melalui
satu titik yang diberikan dengan kemiringan tertentu.

Sebaliknya, untuk menggambar grafik dari persamaan linier dalam x dan y, juga
sederhana. Karena lokus persamaan adalah garis, sehingga cukup dua titik
untuk menggambar garis. Biasanya kedua titik tersebut adalah titik potong
sumbu. Walaupun ini tidak dapat digunakan untuk menggambar garis yang
melalui titik asal.

Contoh. Garis 3𝑥 − 𝑦 − 3 = 0 mempunyai perpotongan sumbu a  1 dan


b  3. Dengan demikian garis digambar melalui (1, 0) dan (0, 3). Sedangkan
garis 3𝑥 − 𝑦 = 0, a dan b keduanya nol. Jadi diperlukan sebuah titik selain
(0, 0) untuk dapat menggambar garis tersebut, misalnya (1, 3).
12
Latihan
1. Sebuah segitiga mempunyai titik sudut (0, 1), (2, 0), dan (1, 0). Gambar
segitiga dan cari persamaan setiap sisi segitiga tersebut.
2. Cari persamaan garis yang perpotongan sumbunya dua kali perpotongan
sumbu garis 2𝑥 − 3𝑦 − 6 = 0.
3. Tegak lurus dari titik asal memotong garis di titik (5, 2). Apa persamaan
garisnya?
4. Dua sisi jajargenjang terletak sepanjang garis 2𝑥 + 3𝑦 − 6 = 0 dan
4𝑥 − 𝑦 = 4. Salah satu titik sudutnya adalah (2, 1). Carilah persamaan
dua sisi lainnya.
5. Dua garis melalui titik (1, 1) membentuk segitiga pada kuadran pertama
yang luasnya adalah 2½. Carilah kemiringan dua garis tersebut.

13
6. Cari persamaan garis yang perpotongan sumbu-x sama dengan garis
3𝑥 − 𝑦 − 3 = 0, tapi inklinasinya setengah dari inklinasi garis tersebut.

7. Diagonal sebuah persegi terletak sepanjang sumbu koordinat dan


panjangnya adalah 2 satuan. Carilah persamaan dari keempat sisi persegi
tersebut.

8. Titik sudut segitiga adalah A(1, 0), B(9, 2), dan C(3, 6). Tentukan
(a) persamaan setiap sisi;
(b) persamaan garis berat dan koordinat titik potong garis tersebut.
(c) persamaan garis tinggi dan koordinat titik potong garis tersebut.
(d) persamaan garis bagi yang tegak lurus sisi dan titik potong garis
tersebut.

14
Referensi.
Fuller, G., 1954, Analytic Geometry, Addison-Wesley Publishing
Company Inc., Cambridge.

Osgood, W.F. & Graustein, W.C., 1921, Plane and Solid Analytic
Geometry, The MacMillan Company, New York.

15

Anda mungkin juga menyukai