Anda di halaman 1dari 5

1.

Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran merupakan rencana program yang bersifat
menyeluruh (holistikkomprehensif) yang berhubungan erat dengan teknik
penyajian bahan ajar Bahasa secara sistematis dan bersifat prosedural secara
teratur dan tidak saling bertentangan dan didasarkan atas pendekatan tertentu
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Dalam sebuah ungkapan : ‫ الطريقة أهم من المادة‬artinya Metode lebih penting
dari subtansi; Pada hakekatnya metode lebih penting daripada materi (subtansi),
statemen ini menarik untuk dicerna dan dianalisis, karena ia akan memberi
implikasi yang jelas pada paradigm metode pembelajaran kita pada khususnya
metode pembelajaran bahasa Arab. Kenyataan ini menunjukkan bahwa seorang
yang cukup pintar dan menguasai suatu ilmu tertentu ternyata acap kali
menemui semacam batu sandungan dalam mengkomunikasikan ilmu tersebut
secara efektif.1
Dalam bahasa Arab kata metode berasal dari kata taḥraqa, yatrḥuqu. Yang
berartijalan,cara,yang sinonim dengan kata usūḥb‫ طرقيطرقمص;;;درهطريقة‬yang
berarti jalan, cara, metode dan system.2
hal-hal yang harus diperhatikan dalam metode pengajaran adalah sebagai
berikut :
1. Tujuan yang hendak dicapai
2. Kemampuan guru
3. Anak didik
4. Situasi dan kondisi pengajaran
5. Fasilitas yang tersedia
6. Waktu yang tersedia
7. Kebaikan dan kekurangan suatu metode.3

Agar siswa dapat menguasai bahasa arab dengan baik, seorang guru perlu
menguasai bermacam-macam metode pengajaran bahasa arab. Kita mengenal
banyak sekali macam metode pengajaran, dari sekian banyak metode yang
dipakai atau ditetapkan dalam pengajaran, biasanya seorang guru dalam
menetapkan metode tersebut memperhatikan minat siswa agar dapat tercurah
pada pelajaran. Diantara metode pembelajaran bahasa Arab adalah:4
a) Metode qawaid (tata Bahasa) dan terjemah.
b) Metode langsung ( mubasyarah)
c) Metode silent way (guru diam)
d) Commonity language learning (belajar bahasa berkelompok)
1
Azhar Arsyad, Metode Pembelajaran Baḥasa Asing (Cet. I; Ujung Pandang: Yayasan Ahkam,
1419 H/1998 M), h. 1
2
A.W Munawir, Kamus al-Munawir Arab Indonesia Terlengkap (Yogyakarta: al-
Munawir, 1984), h. 1395
3
Tayar Yusuf, Op. cit, h. 7
4
Mulyanto Sumardi, Pengajaran Baḥasa Asing (Ṣebuaḥ Tinjauan Dari Ṣegi Metodologis) (Jakarta: Bulan
Bintang, 1974), h.
e) Total physical respon
f) Metode mim mem
g) Metode audio lingual (sam’iyyah syafahiyyah)
h) Pendekatan komunikatif (madkhal ittisali)
i) Metode eklektik (thariqah al-intiqaiyah)

Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam metode pengajaran


adalah sebagai berikut :
a. Tujuan yang hendak dicapai
b. Kemampuan guru
c. Anak didik
d. Situasi dan kondisi pengajaran
e. Fasilitas yang tersedia
f. Waktu yang tersedia
g. Kebaikan dan kekurangan suatu metode

2. Media Pembelajaran
Menurut Berlach dan Ely mengemukakan bahwa media dalam proses
pembelajaran cenderung diartikan alat-alat grafis, fotografis atau elektronis
untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal.5

Jenis-jenis media pembelajaran menurut Widiyastuti 2017 antara lain:


1.) Media visual yakni jenis media yang digunakan hanya
mengandalkan indra penglihatan misalnya media cetak, seperti
buku, peta, jurnal, gambar, dan lain sebagainya.
2.) Media audio yakni jenis media yang digunakan hanya
mengandalkan pendengaran saja, misalnya tape
recorder dan radio.
3.) Media audio visual yaitu jenis media yang digunakan dengan
mengandalkan indra penglihatan dan pendengaran misalnya
film,video, program tv dsb.
4.) Multimedia yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media
dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan
belajar mengajar.

5
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A “Media Pembelajaran” (Jakarta:PT Raja Grafindo Peersada,2005)hlm.3-4
Penerapan media pembelajaran dalam pembelajaran Bahasa Arab memang
sangat penting, karena Bahasa Arab mempunyai banyak kerumitan dan
membutuhkan daya serap yang tinggi. Selain itu dapat menjadikan keefektifan
dalam pembelajaran bahasa arab. Media pembelajaran dapat dimanfaatkan
secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan harus mempersiapkan sebelum
menggunakannya dan suasana ketenangan ketika menggunakannya.6

3. Evaluasi pembelajaran

Pengertian Eveluasi Pembelajaran Bahasa Arab

Secara bahasa evaluasi berasal dari kata bahasa Inggris “evaluation” yang
artinya penaksiran atau penilaian. Sedangkan secara harfiah, evaluasi adalah
proses menentukan nilai untuk suatu hal atau objek berdasarkan acuan tertentu
untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian Evaluasi juga dapat diartikan sebagai
proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.7

Tujuan Evaluasi (penilaian, prinsip-prinsip, pengukuran, validitas,


reabilitas, dan tahapan pembuatan soal)

Tujuan pertama evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk


mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian kompetensi
oleh siswa sesuai indikator yang dirumuskan (tujuan instruksional) sehingga
dapat diupayakan tindak lanjutnya. Tindak lanjut yang dimaksud sebagai fungsi
evaluasi, dapat berupa :

1. Penempatan pada tempat yang tepat


2. Pemberian umpan balik
3. Diagnosis kesulitan belajar siswa
4. Penentuan kelulusan

 Evaluasi Berdasarkan Tujuan

6
Aminudin “Media Pembelajaran Bahasa Arab” Al-Muzir Vol.7, No.2, 2014

7
M. Ngalim Purwanto, MP., Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Rosdakarya,
2004), cet. Ke-12, hlm.3
- Evaluasi diagnostik (ditunjukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa
beserta faktor-faktor penyebabnya)

- Evaluasi selektif (evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling
tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu)

- Evaluasi penempatan (evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa


dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa)

- Evaluasi formatif (evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan


meningkatkan proses belajar mengajar)

prinsip-prinsip evaluasi menurut Khusnuridlo terdiri dari:8

1. komprehensif, evaluasi ini harus mancakup bidang sasaran yang luas atau
menyeluruh, baik aspek personalnya, materialnya, maupun aspek
operasionalnya.
2. Komparatif, prinsip ini menyatakan bahwa dalam mengadakan evaluasi
harus dilaksanakan secara bekerja sama dengan semua orang. Contohnya
dalam mengevaluasi keberhasilan guru dalam mengajar harus bekerja
sama antara pengawas, kepala sekolah, guru itu sendiri, dan bahkan pihak
murid.
3. Kontinyu, evaluasi ini hendaknya dilaksanakan secara terus menerus
selama proses pelaksanaan program.
4. Obyektif, mengadakan evaluasi ini harus menilai sesuai dengan
kenyataan yang ada.
5. berdasarkan kriteria yang valid, kriteria yang digunakan dalam evaluasi
harus konsisten dengan tujuan yang telah dirumuskan. Kriteria ini
digunakan agar memiliki standar yang jelas apabila menilai suatu
aktivitas supervisi Pendidikan.
6. Fungsional, evaluasi ini memiliki nilai guna, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kegunaan langsungnya ialah dapatnya hasil
evaluasi digunakan untuk perbaikan apay ng dievaluasikan. Sedangkan
kegunaan tidak langsungnya adalah hasil evaluasi itu dimanfaatkan untuk
penelitian atau keperluan lainnya.
7. Diagnostik, setiap hasil evaluasi harus didokumentasikan.

8
Khusnuridlo, Prinsip-Prinsip Evaluasi Program Supervisi Pendidikan. Diakses pada tanggal 13/09/2022
(http://www.khusnuridlo.com).
PENGUKURAN, adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran
tertentu dan hasilnya bersifat kuantitatif

PENILAIAN, adalah kegiatan pengambilan keputusan untuk menentukan


sesuatu dengan ukuran tertentu berdasarkan kriteria dan bersifat kualitatif

EVALUAS, adalah kegiatan yang meliputi pengukuran dan penilaian.

VALIDITAS, adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam


pengukuran.

RELIABILITAS, digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah


alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika
pengukuran tersebut diulang.

TAHAPAN PEMBUATAN SOAL

1. Pilih materi atau topic yang tepat untuk diagkat menjadi bahan ujian.
2. Tentukan dari materi atau topic tersebut, bagian mana yang tepat untuk
dijadikan soal.
3. Buat kisi-kisi soalnya yang disesuaikan dengan indicator capaian dalam
setiap materi.
4. Tulis soal mengacu pada indicator sebagaimana dituangkan dalam kisi-
kisi.
5. Penelaahan dan perakitan soal beserta kunci jawaban atau
pedoman penskorannya.

Anda mungkin juga menyukai