Anda di halaman 1dari 7

JURNAL

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI KEHIDUPAN


"LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI"
Rhodiah Khairunnisa (201220151)
Rhodiahkhairunnisa0@gmai.com

Dosen Pengampu : Dr. Hindun, S.Ag., M.Pd.I

Abstrak
The supervision process is a B.Latar Belakang
seriesof activities carried out in the Supervisi merupakan tahapan
supervision of education.This process is proses yang sangat penting bagi suatu
important in seeing the extent of the organisasi dalam mengawasi dan
success of a goal in the teaching and mengendalikan pelaksanaan program
learning process. Supervision yang telah direncanakan demi
techniques are ways to achieve certain tercapainya tujuan yang telah
goals, both related to solving the ditetapkan. Sergiovanni dan Starrat
problem of teachers in teaching, the (1979:2) mengatakan bahwa supervisi
problem of principals in developing perlu dilakukan atas dasar perbaikan
institutions and other problems related yang harus dilakukan terhadap
to and oriented to improving the quality sumberdaya manusia yang ada, materi,
of education.Educational supervision dan sumberdaya keuangan. Hal ini
processes and techniques are necessary sejalan dengan yang dikemukakan oleh
and important to be learned and applied Ngalim Purwanto (2009:14), bahwa
properly and correctly in an educational untuk melaksanakan rencana atau
institution. Because both of these things program sehingga tercapai hasil yang
will also necessarily concern the quality baik salah satunya adalah dengan cara
of the school. melakukan pengawasan atau supervisi
yang kontinyu dan kosekuen
Keywords— proses dan teknik supervisi
Metode Penelitian
PENDAHULUAN Penelitian ini menggunaka
A. Tujuan metode studi literatur,dimana penulis
Tujuan dari penulisan artikel ini mengumpulkan data dan materi dari
yaitu untuk memenuhi tugas mata berbagai sumber yang berkaitan dengan
kuliah Administrasi dan Supervisi topik yang dibahas dalam artikel
Pendidikan, serta menambah wawasan ini,yaitu Proses dan Teknik Supervisi
tentang Proses dan Teknik Supervisi Pendidikan,yangmeliputiproses(perenca
Pendidikan, yang meliputi proses naan,pelaksanaan,evaluasi dan tindak
(perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan lanjut) dan teknik (individu &
tindak lanjut) dan teknik (individu & kelompok, langsung, dan tidak
kelompok, langsung, dan tidak langsung).tujuan dari artikel ini untuk
langsung) membuat deskripsi gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan siswa dalam mengerjakan tugas
akurat mengenai fakta–fakta,sifat-sifat atau proyek tertentu. Tugas
serta hubungan antar fenomena yang dapat berupa penulisan esai,
diselidiki.Penelitian ini menggunakan presentasi, atau membuat poster.
pendekatan penelitian content analysis 4. Observasi Observasi adalah
atau dikenal juga dengan meta analisis, instrumen pembelajaran yang
yaitu dengan cara analisis isi dan digunakan untuk mengamati
penggabungan beberapa jenis penelitian perilaku atau keterampilan siswa
yang sudah pernah dilakukan dalam situasi tertentu. Observasi
sebelumnya. dapat dilakukan oleh guru atau
siswa sendiri. Tujuan
PEMBAHASAN Penggunaan Instrumen
A. INSTRUMEN PENGAMATAN Pembelajaran Penggunaan
DALAM PMB Instrumen instrument pembelajaran
pembelajaran adalah alat atau memiliki beberapa tujuan, di
sarana yang digunakan dalam antaranya:
proses belajar mengajar untuk a.Mengukur Hasil Belajar Siswa
membantu guru dalam Tujuan utama penggunaan
mengukur dan mengevaluasi instrumen pembelajaran adalah
hasil belajar siswa. Instrumen untuk mengukur hasil belajar
pembelajaran meliputi berbagai siswa. Dengan menggunakan
bentuk, seperti tes, kuis, tugas, instrumen pembelajaran, guru
dan observasi. Jenis-Jenis dapat mengetahui sejauh mana
Instrumen Pembelajaran Ada siswa telah menguasai materi
beberapa jenis instrumen pelajaran.
pembelajaran yang umum b. Menguji Efektivitas Metode
digunakan dalam proses belajar Pengajaran Instrumen
mengajar: pembelajaran juga dapat
1. Tes atau Ujian Tes atau ujian digunakan untuk menguji
adalah salah satu instrumen efektivitas metode pengajaran
pembelajaran yang paling umum yang digunakan oleh guru.
digunakan. Tes dapat berupa tes Dengan mengukur hasil belajar
tertulis, tes lisan, atau tes siswa setelah menggunakan
praktik. Tes digunakan untuk metode tertentu, guru dapat
mengukur pengetahuan, mengetahui apakah metode
pemahaman, dan keterampilan tersebut efektif atau tidak.
siswa dalam suatu mata c. Memberikan Feedback kepada
pelajaran atau topik tertentu. Siswa Penggunaan instrumen
2. Kuis Kuis adalah instrumen pembelajaran juga dapat
pembelajaran yang digunakan memberikan feedback kepada
untuk mengukur pengetahuan siswa tentang kemampuan
atau pemahaman siswa secara mereka dalam mata pelajaran
singkat. Kuis biasanya terdiri tertentu. Feedback dapat
dari beberapa pertanyaan dengan membantu siswa untuk
pilihan jawaban yang dapat memperbaiki kelemahan mereka
dipilih oleh siswa. dan meningkatkan hasil belajar
3. Tugas atau PR Tugas atau PR mereka di masa depan. Cara
adalah instrumen pembelajaran Memilih Instrumen
yang digunakan untuk Pembelajaran yang Tepat
mengembangkan keterampilan Memilih instrumen
pembelajaran yang tepat dapat pembelajaran yang umum
membantu meningkatkan digunakan, seperti tes, kuis,
efektivitas proses belajar tugas, dan observasi. Tujuan
mengajar. Berikut adalah penggunaan instrumen
beberapa hal yang perlu pembelajaran adalah untuk
dipertimbangkan dalam memilih mengukur hasil belajar siswa,
instrumen pembelajaran: menguji efektivitas metode
1. Tujuan Penggunaan Instrumen pengajaran, dan memberikan
Hal pertama yang perlu feedback kepada siswa. Memilih
dipertimbangkan adalah tujuan instrumen pembelajaran yang
penggunaan instrumen. Apakah tepat dapat membantu
instrumen digunakan untuk meningkatkan efektivitas proses
mengukur hasil belajar siswa belajar mengajar.
atau untuk menguji efektivitas a. Pengertian Instrumen
metode pengajaran? Penilaian Penilaian adalah
2.Ketersediaan Waktu sebuah prosedur yang digunakan
Ketersediaan waktu juga perlu untuk memperoleh suatu
dipertimbangkan dalam memilih keputusan dengan
instrumen pembelajaran. Jika mengimplementasikan informasi
waktu terbatas, instrumen yang yang didapat untuk mengukur
singkat dan mudah dikerjakan hasil belajar siswa dengan
dapat menjadi pilihan yang menggunakan instrumen tes
tepat. 3. Keterampilan Siswa maupun non tes1. Penilaian
Keterampilan siswa juga perlu memberikan gambaran tentang
dipertimbangkan dalam memilih suatu kualitas tertentu. Dalam
instrumen pembelajaran. Jika penilaian bukan saja mencari
siswa memiliki keterampilan jawaban terhadap pertanyaan
tertentu, seperti keterampilan yang diberikan, namun lebih
menulis atau membuat kepada menjawab pertanyaan
presentasi, tugas atau proyek bagaimana dan sejauh mana
dapat menjadi pilihan yang proses yang menunjukkan hasil
tepat. 4. Karakteristik Materi yang diperoleh siswa atau sejauh
Pelajaran Karakteristik materi mana keterampilan siswa
pelajaran juga perlu tersebut selama pembelajaran
dipertimbangkan dalam memilih yang telah dilakukan. Adapun
instrumen pembelajaran. Jika instrumen adalah sebuah
materi pelajaran bersifat perangkat yang memiliki fungsi
kognitif, tes atau ujian dapat sebagai alat untuk mengukur
menjadi pilihan yang tepat. suatu objek ukur atau
Namun, jika materi pelajaran mengumpulkan data dari suatu
bersifat praktis, observasi atau variabel2. Instrumen penilaian
tugas dapat menjadi pilihan yang ini merupakan perangkat yang
lebih tepat. Instrumen digunakan oleh guru untuk
pembelajaran adalah alat atau mengumpulkan data,
sarana yang digunakan dalam menganalisis mengukur, serta
proses belajar mengajar untuk mengimplementasikan berbagai
membantu guru dalam informasi yang diperoleh guna
mengukur dan mengevaluasi menentukan tingkat ketercapai
hasil belajar siswa. Ada tujuan pembelajaran yang telah
beberapa jenis instrumen dilaksanakan yang diperoleh
melalui kompetensi menerapkan konsep-konsep
pengetahuan, keterampilan, dan pelajaran dibarengi dengan sikap
sikap sebagai cakupan layaknya seorang ilmuan. b.
kompetensi tiap siswa. Sesuai Prinsip-Prinsip Intrumen
dengan Peraturan Pemerintah Penilaian Dalam kegiatan
No. 23 tahun 2016, instrumen penilaian, ada beberapa prinsip
penilaian adalah suatu alat yang yang menjadi penongkat
digunakan oleh guru dapat keberhasilan dan harus dijadikan
berupa tes, penugasan, angka, pedoman guru ketika melakukan
pengamatan, perseorangan, atau kegiatan penilaian, yaitu;
kelompok, dan bentuk lain yang 1. Valid Validitas kerap
sesuai dengan karakteristik dimaknai dengan kesahihan.
kompetensi dan tingkat Suatu tes dikatakan valid apabila
perkembangan siswa. Pengertian mengukur apa yang seharusnya
instrumen dalam lingkup diukur. Penilaian harus
evaluasi diartikan sebagai dilakukan berdasarkan pada data
perangkat yang digunakan oleh yang mencerminkan
guru guna menilai tingkat kemampaun yang diukur.
ketercapai tujuan pembelajaran Dengan demikian, untuk
yang diperoleh dari hasil belajar memperoleh data yang dapat
siswa yang meliputi 3 ranah mencerminkan kemampuan
yakni ranah kognitif, afektif dan yang diukur, maka digunakan
psikomotorik sebagai cakupan suatu instrumen yang sahih yaitu
kompetensi tiap siswa. berupa instrumen yang
Penggunaan instrumen penilaian mengukur apa yang seharunya
harus memenuhi kaidah dan diukur.
ketentuan yang telah ditetapkan 2. Reliabilitas Reliabilitas sering
oleh pemerintah3. Dengan diartikan sebagai tarap
demikian, instrumen penilaian kepercayaan dan keajegan.
dibutuhkan dalam sistem Suatu tes dikatakan reliable bila
penilaian untuk menentukan tes tersebut digunakan untuk
tingkat keberhasilan proses mengukur secara berulung-ulang
belajar yang mampu mengukur memberikan hasil yang tetap
semua aspek kompetensi siswa atau sama.
yang menuntut siswa menjadi 3. Adil dan Obyektif Penilaian
lebih aktif.Suatu instrumen perlu mengutamakan rasa
dibutuhkan dalam kegiatan keadilan dan obyektifitas siswa,
penilaian yang digunakan tidak adanya perbedaan antara
sebagai landasan dalam proses jenis kelamin, perbedaan
pelaksanaanya. Berdasarkan budaya, serta berbagai hal yang
sejarah pengembanganya, memberikan dedikasi pada
penyusunan instrumen penilaian pembelajaran. Karena penilaian
mengacu pada validasi dan yang dilakukan atas
reliabilitas, guru, serta siswa. ketidakadilan dalam dapat
Instrumen penilaian yang menyebabkan menurunya
berkualitas memuat pertanyaan- motivasi belajara siswa, karena
pertanyaan yang secara akurat siswa merasa diabaikan dan
mampu menunjukkan apakah dianaktirikan. Sedangkan
siswa tersebut benar-benar obyektif memiliki makna bahwa
memahami dan mampu suatu proses penilaian harus
menanggalkan pengaruh- kompetensi, dan indikator
pengaruh atau pertimbangan pencapaian hasil belajar yang
subyektif dari penilaian. telah ditentukan. Dengan
4. Kontinyu(terusmenerus) demikian, model, teknik.
Penilaian yang dilakukan secara pendekatan, bentuk dan format
kesinambungan oleh guru akan penilaian perlu berorientasi pada
memberikan gambaran yang kompetensi.
lebih jelas tentang keadaan 7. Mendidik Penilaian
siswa. Penilaian bukan sekedar diharapkan dapat
dilaksanakan di akhir kegiatan menyumbangkan pengaruh
pembelajaran saja, namun harus positif terhadap perolehan hasil
dilaksanakan dari awal sampai belajar siswa. Maka dari itu,
akhir pembelajaran, dilakukan penilaian harus dapat dirasakan
secara bertahap, terencana, dan sebagai sebuah penghargaan
berkali-kali. Hal ini bertujuan untuk memotivasi siswa ketika
agar memperoleh data hasil mereka berhasil (positive
belajar siswa secara utuh dan reinforcement) dan bisa di
koprehensif. jadikan pemantik semangat
5. Praktibilitas Tes memiliki untuk bisa memperbaiki hasil
taraf praktibilitas yang tinggi belajar mereka ketika hasil yang
jika tes tersebut bersifat praktis didapat kurang baik (negative
dan mudah reinforcement), jadi siswa akan
pengadministrasianya. Tes yang tetap mendapatkan sebuah
praktis adalah; apresiasi ketika mereka berhasil
a. Mudah dilaksanakan, ataupun ketika siswa gagal
misalnya peralatan yang dalam penilaian.
digunakan tidak banyak serta 8. Transparan Penilaian
siswa leluasa memilih sebaiknya dilaksanakan secara
mengerjakan soal tes yang terbuka untuk berbagai kalangan
dianggap mudah terlebih dahulu. dan dapat dipertanggung
b. Mudah memeriksanya, artinya jawabkan, sehingga ketentuan
ketersediaan kunci jawaban atau akan keberhasilan maupun
pedoman skoring pada tes. kegagalan belajar siswa nyata
c. Kelengkapan petunjuk, untuk kelompok orang yang
artinya tes dilengkapi dengan berkepentingan. Penilaian
petunjuk yang jelas sehingga dilakukan tanpa adanya
dapat dialokasikan ke orang lain. manifestasi ataupun privasi, hal
6. Terfokus pada Kompetensi ini dilakukan agar tidak adanya
Proses penilaian memiliki tujuan salah sangka yang dapat
agar dapat menilai pencapaian merugikan semua pihak.
kemampuan yang diraih oleh 9. Bermakna Penilaian
siswa terkait dengan diharapkan mempunyai makna
kemampuan kognitif, afektif, saling berhubungan dan
psikomotorik serta nilai yang memiliki pengaruh bagi semua
tercermin dari kebiasaan pihak. Penilaian memiliki arti
berpikir, tindakan serta tingkah bermakna bila informasi dari
laku. Penilaian berbasis kelas penilaian memberikan pengaruh
perlu dilaksanakan guna yang positif dan bermanfaat
membantu siswa mencapai untuk siswa, orang tua, guru,
kompetensi dasar, standar serta pihak lain yang relevan.
Hasil dari proses penilaian tertentu saja yang merupakan
sepatutnya memberikan bagian dari lingkup tersebut.
gambaran atas ketercapaian Suchman dalam Arikunto dan
tujuan pembelajaran, kelebihan Jabar memandang, “evaluasi
dan kekurangan siswa serta sebagai sebuah proses
potensi dalam kompetensi yang menentukan hasil yang telah
telah ditentukan5. c. Teknik dicapai beberapa kegiatan yang
Instrumen Penilaian Teknik direncanakan untuk mendukung
instrumen penilaian merupakan tercapainya tujuan”. Pengertian
cara yang digunakan dalam evaluasi lebih dipertegas lagi
melakukan penilaian terhadap oleh Sudjana dalam Dimyati dan
aspek yang dinilai6. Secara Mudjiono. “dengan batasan
keseluruhan teknik penilaian sebagai proses memberikan atau
meliputi teknik tes dan teknik menentukan nilai kepada objek
non tes7. Namun pada penelitian tertentu berdasarkan suatu
ini yang digunakan adalah kriteria tertentu”. Lebih lanjut
teknik Tes. Arifin mengatakan, “evaluasi
adalah suatu proses bukan suatu
hasil(produk). Hasil yang
B. PERAN SUVERVISI DALAM diperoleh dari kegiatan evaluasi
EVALUASI PROGRAM adalah kualitas sesuatu, baik
PENDIDIKAN Evaluasi yang menyangkut tentang nilai
merupakan suatu proses atau arti, sedangkan kegiatan
sistematis dalam untuk sampai pada pemberian
mengumpulkan, menganalisis nilai dan arti itu adalah
dan menginterprentasikan evaluasi”. Hal yang senada juga
informasi untuk mengetahui disampaikan oleh Purwanto.
tingkat keberhasilan pelaksanaan Kegiatan evaluasi merupakan
program sekolah/madrasah proses yang sistematis. Evaluasi
dengan kriteria tertentu untuk merupakan kegiatan yang
keperluan pembuatan terencana dan dilakuakan secara
keputusan.2 Evaluasi berasal berkesinambungan.Sedangkan
dari kata evaluation yang artinya Program supervisi pendidikan
suatu upaya untuk menentukan sendiri adalah rancangan
nilai atau jumlah. Kata-kata mengenai asas serta usaha
yang terkandung didalam supervisi pendidikan.
defenisi tersebut pun Pelaksanaan evaluasi yang
menunjukkan bahwa kegiatan dilaksanakan dalam
evaluasi harus dilakukan secara pembelajaran ingin menjamin
hati-hati, bertanggung apakah kegiatan yang
jawab,menggunakan strategi, dilaksanakan dalam
dan dapat dipertanggung pembelajaran telah memenuhi
jawabkan. Evaluasi standar yang telah ditetapkan.
dilaksanakan untuk Dapat disimpulkan Evaluasi
menyediakan informasi tentang program supervisi pendidikan
baik atau buruknya proses dan adalah pemberian estimasi
hasil kegiatan. Evaluasi lebih (Penilaian) terhadap pelaksanaan
luas ruang lingkupnya dari pada supervisi pendidikan untuk
penilaian, sedangkan penilaian menentukan keefektifan dan
lebih terfokus pada aspek kemajuan dalam rangka
mencapai tujuan supervisi inspirator bagi guru untuk mengatasi
pendidikan yang telah berbagai masalah yang berkaitan
ditetapkan. Dalam evaluasi dengan tugas mengajar.
program superrvisi pendidikan
untuk perbaikan pengajaran DAFTAR PUSTAKA
melibatkan penentuan perubahan Arikunto, Suharsimin dan Jabar,
yang terjadi pada periode Safruddin Abdul. Evaluasi Program
tertentu, perubahan yang Penndidikan Pedoman praktis Bagi
diharapkan dari semua personel Mahasiswa dan Praktis Pendidikan
dalam supervisi dan dalam (Jakarta: Bimi Aksara, 2010), 1-2.
perbaikan program melibatkan
kepala sekolah (supervisor), Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan
guru, dan murid. Supervisor dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka
guru bekerjasama untuk Cipta, 2006), 191.
membawa perubahan-perubahan
dalam diri anak didik. Lebih dari Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran
pada itu semua yang harus Prinsip Teknik,Prosedur (Bandung:
dipertimbangkan sebagai ruang Remaja Rosdakarya, 2010), 3.
lingkup supervisi pendidikan
adalah meliputi rencana Purwanto Ngalim, Administrasi dan
perbaikan, organisasi Supervisi Pendidikan, (Bandung:
perencanaan, tujuan yang akan Remaja Rosda karya, 1999), 76
dicapai, teknik-teknik
pencapaian tujuan, dan
perubahan-perubahan yang
dilakukan di bidang kurikulum
dan bimbingan.

KESIMPULAN
Sebagai seorang supervisor,
pengawas sekolah seharusnya dapat
memberikan perhatian yang secara
objektif dan sungguh-sungguh
terhadap aspek yang dapat menjadi
hambatan dan tantangan tugas guru
dalam melaksanakan proses belajar
mengajar. Sehingga supervisor dapat
memahami permasalahan guru
tersebut dan mencarikan solusi yang
tepat. Selain itu supervisor juga
dapat memberikan kesempatan
kepada guru dalam mengembangkan
ide dan kreatifitasnya yang pada
akhirnya akan berdampak terhadap
pelaksanaan belajar mengajar yang
efektif. Idealnya pengawas sekolah
sebagai supervisor akademik harus
menjadi idola para guru, karena
keberadaan pengawas sekolah di
tengah-tengah mereka menjadi

Anda mungkin juga menyukai