Anda di halaman 1dari 15

 Kekeliruan asumsi chactment area.

Perencanaan dan pembangunan drainase selayaknya


dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh serta
terkordinasi antar instansi. Saat ini masih ada instansi
yang merencanakan dan melaksanakan pembangunan
fisik drainase secara parsial. Asumsi perhitungan
chatment area secara parsial dapat dilihat pada
pembanguna jalan. Dalam perencanaan jalan desain
drainasenya hanya memikirkan untuk pengamanan
jalan saja, padahal air hujan yang ditampung oleh
saluran tersebut tidak hanya berasal dari permukaan
jalan saja, kemungkinan saluran jalan tersebut
menampung akumulasi air dari beberapa saluran
dihulunya. Disamping itu arah aliran seharusnya
memperhatikan dan mengikuti arah dan pola aliran
drainase kota.
 Masalah bentuk penampang
dan dimensi Saluran
Penampang
Saluran di
Semakin berkembangnya daerah pemukiman Pemukiman dan
mengakibatkan makin sulitnya membuat drainase kota
penampang dan dimensi saluran yang sesuai
dengan standar dan kebutuhan.
Penampang alami seperti Tukad Ayung sangatlah
baik dipertahankan sebagai daerah retensi banjir.
Penampang yang umum dibuat adalah tipe tegak,
trapesium, tegak dengan lantai setengah lingkaran
atau penampang ganda.

Penampang Ganda Tukad Badung


Penampang Saluran Tukad Mati
Penampang Alami Tukad Ayung
 Masalah lahan pertanian yang terpencar
Akibat berkembangnya permukiman yang sangat pesat
menyebabkan terdesaknya lahan irigasi pada beberapa
kawasan. Kondisi ini membawa konsekwensi terjadinya
lahan irigasi yang terpencar-pencar. Terpencarnya
lahan irigasi mengakibatkan banyak saluran irigasi
yang hilang karena tertutup oleh pelat di daerah
permukiman. Kondisi ini membawa konsekwensi
pengelolaan Subak yang sangat susah.
 Masalah Topografi
Masalah yang berkaitan dengan drainase kota Denpasar
ternyata telah menjadi masalah yang cukup serius. Banyak
saluran drainase yang dibuat dengan kemiringan seadanya,
akibatnya aliran air menjadi sangat lambat dan terjadi
sedimentasi yang terus menerus. Hal ini dilakukan karena
kondisi medan yang tidak memungkinkan. Masalah ini
diperparah oleh kondisi pasang surut mengingat Denpasar
berada di daerah pesisir. Bila air laut pasang maka terjadi
arus balik (back water) pada saluran drainase terutama yang
berhubungan dengan itu seperti sekitar daerah sanur,
suwung dan pemogan. Arus balik pada saluran drainase ini
akan mengurangi kemampuan saluran untuk melewatkan
banjir.
 Masalah banjir dan genangan
Jl. Hangtuah, Sanur Kauh

 Banjir atau genangan air di kota Denpasar untuk saat


ini sudah cukup memprihatinkan. Di beberapa
tempat genangan air ini sangat sulit untuk
dipecahkan, bahkan cenderung akan bertambah Jl. Gn. Cemara desa Tegal Kerta
parah karena terjadinya komplikasi berbagai hal
seperti kesadaran masyarakat dalam membuang
sampah, tidak terkoordinasinya (tidak tuntasnya)
pemeliharaan saluran serta terbatasnya lahan untuk
memperbesar dimensi saluran yang ada saat ini.
Jl. Gn. Cemara desa Tegal Harum

Jl . By Pass Ngurah Rai Jl. Tk. Batanghari, Desa Panjer


Desa Pemogan
Jl.Gunung Batur, Pemecutan
Kantor & Perumahan
BPTP Desa Pedungan
 Masalah bendung tetap di sungai
Bangunan-bangunan air di sungai seperti bendung
dilihat dari fungsinya adalah untuk meninggikan
muka air sehingga dengan mudah disadap di intake
untuk kemudian dialirkan dengan sistem gravitasi ke
lahan persawahan terjauh. Di Denpasar dengan
kondisi topografi yang relatif datar pembendungan
aliran air di sungai mengakibatkan tinggi muka air
bertambah sehingga diperlukan tanggul-tanggul
pengaman dari luapan air yang kadang-kadang lebih
tinggi dari lahan disekitarnya. Ketika ada banjir di
sungai mengakibatkan aliran air dari luar menjadi
terhambat. Disamping itu kecepatan aliran disungai
berkurang sehingga di hulu terjadi sedimentasi,
sedangkan dihilirnya terjadi erosi.
I
II

GENANGAN III

IV

V
Daerah rawan genangan banjir SISTEM I
Data Genangan
N Saluran Daerah Genangan Air Luas Ketinggian
o Induk Ha M’
.
Drainase Kota Denpasar Sistem I 1 Tukad Badung  Genangan air di lingkungan 1,5 020– 050
Saluran Induk dan Genangan Air permukiman Jl. Gatsu VI
dan sekitarnya
Selain Kantong banjir dan genangan air tersebut diatas, 2 Tukad Tagtag  Genangan air Jl. Gatsu, Jl. 6,25 030 – 060
Sari Gading, Jl. Ratna di Kel.
terdapat juga luapan air sesaat karena penyumbatan
Tonja
oleh sampah pada lokasi :
3 Saluran Irigasi  Genangan air Jl. Suli, Jl. 2,70 030 – 040
Oongan Kamboja di Desa Dangin
• Saluran Jalan A. Yani dan Jalan Ken Arok
Puri Kangin, Desa Sumerta
• Saluran Jalan Kaliasem Kauh
• Saluran dan gorong-gorong Jalan Astasura
• Saluran dan gorong-gorong Jalan Teuku Umar
Daerah rawan genangan banjir SISTEM II
Drainase Kota Denpasar Sistem II
Saluran Induk dan Genangan Air

Selain kantong banjir tersebut terdapat juga luapan air sesaat karena
penyumbatan oleh sampah :
•Saluran Irigasi Subak Poh Manis
•Saluran Irigasi Subak Padanggalak di Jalan Waribang
•Saluran badan Jalan Prof. Ida Bagus Mantra
•Saluran Irigasi Subak Temaga Jalan Gatot Subroto Timur
Data Genangan
No. Saluran Daerah Genangan Air Luas Ketinggian
Induk Ha M’

1 Tukad Ayung  Genangan air Jl. Gatsu Timur Desa 0,75 020– 040
Kesiman Petilan
 Genangan air Jl. Gumitir,
2 Tukad Abianbase Lingkungan Br. Toh Jiwa Desa 3,5 030 – 050
Saluran Kesiman Kertalangu
pembuangan
Subak
Padanggalak
Daerah rawan genangan banjir SISTEM III
Data Genangan
N Saluran Daerah Genangan Air Luas Ketinggi
o Induk Ha an
Drainase Kota Denpasar Sistem III M’
.
Saluran Induk dan Genangan Air 1 Tukad Mati  Genangan air Jl. Cargo dan 5 020– 040
sekitarnya Kel. Ubung
Selain Kantong banjir dan genangan air tersebut diatas, 2 Tk. Teba, Tk.  Genangan air Jl. Buluh Indah 3,5 020 – 030
terdapat juga luapan air sesaat karena penyumbatan Muding / Cb Tk. dan sekitarnya Desa
oleh sampah pada lokasi : Mati Pemecutan Kaja
3 Tk. Padang  Genangan air Jl. Gn. Agung, 3,5 030 – 060
• Tukad Mati pada Bendung Tegeh – Jl. Pura Demak sambian/ Cabang Jl. Gn. Batur dan pemukman
• Sepanjang Tukad Teba dan Bendung Subak Mergaya Tk. Mati sekitarnya
Jl. Imam Bonjol 4 Tk Camplung/  Genangan air di Lingkungan 40 030 – 060
• Saluran Jalan Cargo Kel. Ubung Cabang Tukad Desa Tegal Kerta dan Desa
• Saluran Jalan Gunung Agung Desa Pemecutan Kaja Teba Tegal Harum (Perumnas)
5 Saluran Irigasi  Genangan air dilingkungan Jl. 44 020 – 090
Subak Cuculan Demak, Jl. Kertapura Desa
Pemecutan Kelod
 Genangan air diLingkungan Br. 5,2 020 - 040
Abian Timbul Desa Pemecutan
Kelod
Daerah rawan genangan banjir SISTEM IV
Data Genangan
N Salura Daerah Genangan Air Luas Ketinggi
o n Ha an
. Induk M’
1 Tk. Loloan  Jl. Waturenggong, SD 12 3,5 020– 060
Panjer dan sekitarnya Kel.
Drainase Kota Denpasar Sistem IV 2 Tk. Ngenjung Panjer 4 030 -
Saluran Induk dan Genangan Air 3 Tk. Punggawa  Jl. Tk. Yeh Penet, Lingkungan 050
Br. Peken, Lingkungan Br.
Selain kantong banjir tersebut diatas terdapat juga luapan air 4 Tk. Panjer Pande Kel. Renon 3,5
sesaat karena penyumbatan oleh sampah :  Jl. Bedugul, Jl. Dewata dan 020 -
• Gorong-gorong Jl. Tjok Tresna permukman sekitarnya Desa 050
• Gorong-gorong Jl. Hangtuah 5 Tk. Rangda Sidakarya 35
• Saluran Jl. Hangtuah  Lingkungan Pemukiman Bumi
040 –
• Saluran Jl. By Pass Ngurah Rai Ayu Kel. Sanur
060
• Tukad Ngenjung di Jl. Tukad Balian
• Tukad Panjer di Jl. Tk. Pakerisan dan Jl. Bedugul
• Tukad Rangda di Jl. Sidakarya, Jl. Kresek dan Jl. Penulisan
• Tukad Pekaseh di Jl. P. Serangan, P. Buton, Jl. P. Saelus, Jl.
Gurita.
Daerah rawan genangan banjir SISTEM V
Drainase Kota Denpasar Sistem V Data Genangan
N
Saluran Induk Daerah Genangan Air Luas Ketinggian
Saluran Induk dan Genangan Air
o Ha M’
.
Luapan dan genangan air sesaat oleh penyumbatan
1 Sal. Irigasi  Jl.P. Seram, Jl.P. Tarakan, 12 020 – 060
sampah pada saluran dan gorong – gorong :
Sbk. Kepaon Jl.P. Buton sekitarnya
 Jl. Satelit dan Jl. P.
• Saluran Irigasi Subak Kepaon Br. Juet Sari Pemogan 2 Sal. Irigasi Serangan Desa Dauh Puri 65 050 – 070
• Saluran pembuangan Subak Kerdung Munduk Barat Sbk. Kerdung Kelod
di depan Kantor TNI Prajaraksaka Munduk Kauh  Lingkungan Kantor BPTP
• Saluran Irigasi Subak Kerdung Munduk Kangin di Jl. 3 Sal. Irigasi Sbk. Br. Sanggaran Kel. 0,2 020 – 050
P. Kawe dan Jl. By Pass Ngurah Rai Kerdung Pedungan
Munduk Kangin
Sal. Irigasi DI.  Lingkungan Gria Anyar Br.
4 Batannyuh Rangkan Sari Desa 32,00 020 – 050
Pemogan
 Lingkungan Jl. Sunia
Negara s/d ujung selatan 0,25 020 – 060
Jl. Pemogan Desa
Pemogan
 Jl. By Pass Ngurah Rai dan
Pertokoan Mebel 0,75 020 – 040
KONSEP DESAIN JARINGAN DRAINASE
Data topografi Data hidrologi Data t.g. lahan
Analisa topografi Data hujan Koef. C

Data sal existing

sistem
Chatchment area

5
Segmen saluran Hujan rencana
Intensitas
Analisa Hidrologi
Q Rancangan

Analisa hidrolika

Jar. Drainage
&Dimensi sal. ideal
Penyempitan
Kap. Sal. ex Analisa Masalah
Rumusan Masalah
Peta sal. ex

Masterplan
Identifikasi daerah genangan
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KOTA DENPASAR

 Berdasarkan kondisi sistem drainase saat ini


maka disusun usaha perbaikan drainase yang
memungkinkan dapat dipilih dari beberapa
alternatif berikut:
1. Penurunan debit dengan pembuatan resapan air
dan daerah simpanan (retention area) di daerah
hulu dan tengah.
2. Pembuatan saluran tambahan untuk mengurangi
daerah tangkapan
3. Perbaikan dan/atau normalisasi saluran drainase
4. Pembuatan pintu klep untuk mengatasi air tinggi
di saluran induk
5. Pengurugan daerah-daerah rendah
6. Pembuatan stasiun pompa dan kolam
penampungan

Anda mungkin juga menyukai