Anda di halaman 1dari 3

Genangan dan Banjir di Kelurahan Bumiayu, Kota Malang

Gambar 1: saluran drainase di kelurahan Bumiayu

Hujan yang mengguyur kelurahan Bumiayu, kecamatan Kedung kandang, kota


Malang pada hari sabtu 28 oktober 2017 selama kurang lebih 1 jam menimbulkan luapan air
dari saluran drainase di sepanjang jalan. Air yang meluap dari drainase menggenangi jalan
sejauh 250 m dengan kedalaman sedimen 60 cm, lebar saluran 60 cm dan lebar jalan 7m.
Hal tersebut menyebabkan akitifitas lalu lintas terganggu akibat genangan di jalanan tersebut.
Tidak hanya itu terkadang curah hujan yang sangat deras juga menyebabkan banjir yang
merendam halaman rumah warga, jalan, bahkan halaman pesantren terdekat sehingga tidak
hanya aktifitas lalu lintas dan aktifitas warga tetapi, kegiatan pengajian juga ikut terganggu,
kata seorang ibu warga kelurahan Bumiayu.

Genangan dan banjir tersebut di sebabkan oleh beberapa hal yaitu :


Saluran drainase yang dipenuhi oleh tanah

Gambar 2: sedimen tanah pada saluran Drainase


membuang sampah di saluran drainase

Gambar 3 dan 4 : Sampah pada saluran drainase

kurangnya kesadaran masyarakat mengfungsikan saluran drainase dengan baik.

Genangan air yang tidak dapat mengalir

Gambar 5: air yang hanya tergenang di saluran drainase

Penutup gorong-gorong depan rumah warga yang di cor sehingga sulit di bersihkan
Tanah tidak dapat menyerap air dengan baik

Gambar 6. Air tidak dapat terserap


Saluran drainase yang kecil.

Gambar 7. Saluran drainase yang kecil

Untuk mencegah genangan air, bahkan banjir beberapa warga setempat membuat
resapan sendiri di rumahnya untuk mencegah air masuk ke dalam rumah. Mereka juga
sempat melakukan gotong royong untuk membersihkan saluran drainase dari tumpukan tanah
yang terbawa oleh air. Namun hal itu hanya di lakukan beberapa waktu saja. Setelah itu
mereka kembali membiarkan saluran drainase di timbun tanah. Saluran drainase yang
berkedalaman sepinggang orang dewasa di biarkan tertumpuk tanah hingga kedalamnnya
hanya semata kaki. Itu di sebabkan kurang kesadaran masyarakat. Bahkan RT/RW setempat
pun tidak peduli dengan hal tersebut kata seorang bapak warga Bumiayu.

Melihat permasalahan tersebut menurut saya cara yang dilakukan warga setempat tidak
efektif. Mereka hanya melakukan pembersihan apabila hujan dan terjadi genangan di jalan
atau banjir. Apabila hal tersebut tidak terjadi mereka tidak akan menjaga kebersihan di saluran
drainase yang ada. Solusi untuk mengatasi genangan dan banjir tersebut adalah kerjasama
dengan melibatkan 2 pihak antara lain : pemerintah kota Malang dan warga Bumiayu.
Pemerintah kota malang seharusnya menormalisasikan kembali saluran drainase dengan
mengadakan sosialisasi berkelanjutan kepada masyarakat setempat, kemudian memantau
perkembangan di lapangan misalnya agenda rutin pembersihan saluran drainase yang
tersumbat, membuang sampah pada tempatnya, menguras tanah yang tertumpuk pada
saluran. Dengan begitu ketika hujan air dapat mengalir. Namun apabila masih terjadi banjir
maka saluran drainase yang harus di perlebar sehingga dapat menampung air lebih banyak.
Permasalahan tersebut harusnya juga bisa diatasi oleh RT/RW setempat dengan
menghimbau masyarakat untuk membuat resapan di rumah masing-masing. Karena
memasuki musim hujan hal tersebut bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya banjir
maupun genangan.

Anda mungkin juga menyukai