Sarwinda Pamareta *
Muhammadiyah University of Metro, Metro City 34111, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran es krim Wall’s dengan pendekatan SWOT yang dapat
digunakan oleh PT Roxy Prameswari Lampung. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif yaitu prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berdasarkan hasil analisa kuantitatif terhadap variabel penelitian. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi. Alat analisis yang digunakan adalah menggunakan analisa faktor
internal dan eksternal serta analisa SWOT.
Berdasarkan hasil analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threats) diperoleh strategi utama untuk
pengembangan usaha yang sesuai dengan sasaran perusahaan yaitu: mempertahankan harga dan menjaga kualitas
produk untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, memperluas jaringan kerjasama dengan agen distributor yang
potensial untuk menambah pangsa pasar, membangun atau menyewa kantor dan pergudangan di beberapa wilayah,
melakukan riset pasar secara periodik, penetrasi pasar baru, meningkatkan kegiatan promosi, meningkatkan kontrol atas
perusahaan pemasok
17
Sarwinda Pamareta
Menurut American Marketing Association (dalam objektif alternatif-alternatif strategi yang layak dengan
Assauri, 2011: 4), pemasaran diartikan sebagai hasil demikian memberikan dasar tujuan untuk memilih strategi
prestasi kerja kegiatan usaha yang langsung berkaitan yang spesifik.
dengan mengalirnya barang atau jasa dari produsen ke Analisis lingkungan perusahaan terbagi menjadi dua
konsumen. Dalam pengertian lain dikatakan bahwa yaitu analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan
pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan eksekusi, eksternal.
mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi, 1. Analisis Lingkungan Internal
hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa-jasa, Analisis lingkungan internal ini diperlukan untuk
untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan mengetahui kekuatan dan kelemahan bersaing.
lembaga-lembaganya (Kasali, 2007: 53) 2. Analisis Lingkungan Eksternal
Manajemen strategi menurut Radiany dan Sularso Analisis lingkungan internal bertujuan untuk
(2007: 1), adalah suatu tindakan manajerial yang mencoba mengembangkan sebuah daftar terbatas dari peluang
untuk mengembangkan potensi perusahaan di dalam yang dapat menguntungkan sebuah perusahaan dan
mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna ancaman yang harus dihindarinya.
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Matriks Internal- Eksternal (IE) ini dikembangkan
Menurut David (2008: 37) terdapat beberapa dari model General Electric (GE). Parameter yang
alternatif strategi utama yang dapat diterapkan oleh suatu digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan
perusahaan, yaitu: dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan
1. Strategi Integrasi. model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di
a. Strategi Integrasi ke Depan (Forward tingkat korporat atau divisi unit bisnis yang lebih detail
Integration Strategy) (Rangkuti, 2010: 42). Menurut David (2008: 345) Matrik
b. Strategi Integrasi ke Belakang (Backward IE dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yang berbeda-
Integration Strategy) beda. Pertama, ketentuan untuk divisi-divisi yang masuk
c. Strategi Integrasi Horizontal (Horizontal dalam sel I, II, dan IV dapat digambarkan sebagai tumbuh
Integration Strategy) dan membangun. Kedua, divisi-divisi yang masuk dalam
2. Strategi Intensif (Intensive Strategy). sel III, V, dan VII dapat ditangani dengan baik melalui
a. Strategi Penetrasi Pasar (Market Development strategi menjaga dan mempertahankan. Ketiga, ketentuan
Strategy) umum untuk divisi yang masuk dalam sel VI, VIII, dan IX
b. Strategi Pengembangan Pasar (Market adalah panen atau divestasi.
Development Strategy) Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor
c. Strategi Pengembangan Produk (Product secara sistematis untuk merumuskan strategi pemasaran.
Development Strategy) Analisis SWOT sendiri merupakan singkatan dari Strength
3. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy). (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang)
a. Strategi Diversifikasi Konsentrik (Concentric dan Threats (Ancaman). Analisis ini didasarkan pada
Deversification Strategy). logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,
b. Strategi Diversifikasi Konglomerat namun secara simultan dapat meminimalkan kelemahan
(Conglomerate Deversification Strategy) dan ancaman (Rangkuti, 2010: 18). Analisa SWOT adalah
c. Strategi Diversifikasi Horisontal (Horizontal sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat
Deversification Strategy). deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan
4. Strategi Bertahan (Defensive Strategy).. situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang
a. Strategi Penciutan Biaya (Retrachment Strategy). kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-
b. Strategi Penciutan Usaha (Divestiture Strategy). masing. Analisis ini sangat dikenal sebagai alat pencocokan
c. Strategi Likuidasi (Liquidation Strategy) yang penting yang membantu para manajer
mengembangkan empat jenis strategi.
Menurut David (2008: 41) formulasi strategi bisnis Kekuatan adalah kemampuan internal, sumber daya,
perusahaan dipengaruhi oleh visi, misi dan tujuan dan faktor situasional positif yang dapat membantu
kemudian mengidentifikasi faktor lingkungan internal yang perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai
mencakup kekuatan dan kelemahan, serta faktor tujuannya. Kelemahan adalah keterbatasan internal dan
lingkungan eksternal yang mencakup peluang dan ancaman faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa
sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam membuat, perusahaan. Peluang adalah faktor atau tren yang
mengevaluasi dan memilih strategi. David (2008: 44) menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat
mengungkapkan teknik formulasi strategi dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan.
diintegrasikan ke dalam tiga tahap kerangka pengambilan Ancaman adalah faktor pada lingkungan eksternal yang
keputusan yaitu tahap pengumpulan input (input stage) tidak menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi
yaitu meringkas informasi dasar untuk merumuskan performa perusahaan (Kotler dan Armstrong, 2008: 64).
strategi, tahap pencocokan (matching stage) yaitu berfokus
pada menciptakan alternatif strategi yang layak dengan
mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci dan tahap
keputusan (decision stage) yaitu mengevaluasi secara
18
Sarwinda Pamareta
19
Sarwinda Pamareta
20
Sarwinda Pamareta
21
Sarwinda Pamareta
akan memiliki data riil dari pasar yang akan dituju. Di sisi meningkatkan
lain untuk meningkatkan pemasaran, maka perusahaan kepuasan dan
perlu melakukan penetrasi pasar baru. Hal ini kembali loyalitas konsumen.
berkaitan dengan adanya riset pasar, karena untuk 2 Memperluas jaringan
melakukan penetrasi ke pasar baru diperlukan data-data kerjasama dengan
terkini tentang pasar yang akan dituju. agen distributor yang
6,149 4
potensial untuk
3. Strategi S-T (Strenghts-Treathts) menambah pangsa
Strategi ini adalah untuk menggunakan kekuatan pasar
yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3 Membangun atau
Strategi yang dapat digunakan yaitu dengan meningkatkan menyewa kantor dan
kegiatan promosi. Selain melalui iklan media cetak, 6,119 5
pergudangan di
elektronik maupun online, perusahaan juga perlu beberapa wilayah
melakukan event-event yang bertujuan untuk lebih 4 Melakukan riset pasar
mengenalkan produk es krim Wall’s. kegiatan tersebut 6,150 3
secara periodik
selain untuk menjaga loyalitas konsumen, juga dapat 5 Penetrasi pasar baru 5,731 7
meningkatkan penjualan. 6 Meningkatkan
6,290 2
kegiatan promosi
4. Strategi W-T (Weaknesses- Treathts) 7 Meningkatkan
Strategi ini didasarkan pada kegiatan perusahaan kontrol atas 5,814 6
yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan perusahaan pemasok
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Strategi
yang dapat dilakukan yaitu dengan penghematan melalui Berdasarkan hasil perhitungan TAS, alternatif
dengan meningkatkan kontrol atas perusahaan pemasok. strategi yang paling diminati dan diprioritaskan untuk
Maksudnya perusahaan harus mampu bernegosiasi dengan dilakukan oleh perusahaan yaitu mempertahankan harga
pemasok agar kecukupan pasokan produk untuk dan meningkatkan kualitas produk untuk meningkatkan
didistribusikan selalu terjaga. Di sisi lain perusahaan juga kepuasan dan loyalitas konsumen dengan skor TAS sebesar
harus mampu bernegosiasi kapan harus menambah jumlah 6,326. Alternatif strategi tersebut lebih diprioritaskan oleh
stok dan kapan harus berhenti untuk menambah jumlah perusahaan dikarenakan selama ini tingginya tingkat
stok. Ada kecenderungan perusahaan pemasok untuk terus kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap produk
menambah pasokan produknya kepada perusahaan perusahaan yang memiliki harga yang terjangkau dengan
distributor atau dengan kata lain perusahaan pemasok kualitas produk lebih terjamin dibandingkan produk lain.
mentargetkan agar perusahaan distributor mampu menjual Selain itu kepuasan dan loyalitas konsumen tersebut
produknya dalam kuantiti tertentu. Tentunya jika hal ini menjadi suatu media promosi paling efektif yang dimiliki
tidak disiasati dengan baik maka perusahaan distributor oleh perusahaan untuk menarik konsumen lain agar mau
akan over pasokan di gudang. Untuk maksud ini maka hal membeli produk yang dipasarkan.
yang dapat dilakukan hanya jika perusahaan selalu menjaga Alternatif strategi yang paling tidak diminati yaitu
hubungan baik dengan perusahaan pemasok penetrasi pasar baru (5,731). Hal ini mengingat terbatasnya
armada operasional perusahaan untuk menjangkau daerah
QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) pemasaran yang ada saat ini. Kendaraan operasional untuk
Pemilihan pengambilan keputusan dengan memasarkan es krim merupakan kendaraan yang memang
menggunakan matrik Quantitative Strategic Planning dikhususkan untuk membawa es krim tetap dalam keadaan
(QSPM). Matrix (QSPM) untuk meringkas dan beku. Sehingga untuk menambah kendaraan operasional
mengevaluasi berbagai alternatif strategi secara objektif masih belum dimungkinkan
berdasarkan faktor internal dan eksternal perusahaan yang
sudah diidentifikasi sebelumnya. QSPM diperoleh dari 5. Kesimpulan dan Saran
hasil perhitungan dengan mengalikan rata-rata bobot dari
masing-masing identifikasi lingkungan internal dan Kesimpulan
eksternal perusahaan dengan nilai daya tarik (AS) maka 1. Faktor internal yang menjadi kekuatan utama adalah
akan diperoleh nilai total daya tarik (TAS). Matrik ini akan brand image dari produk es krim Wall’s yang bagus,
menghasilkan tindakan-tindakan strategi alternatif yang sedangkan faktor internal yang menjadi kelemahan
dapat dilaksanakan PT. Roxy Prameswari Lampung. utama tidak melakukan riset pasar secara periodik.
Pilihan alternatif strategi dari matrik SWOT yang dapat Faktor eksternal yang menjadi peluang utama adalah
dipilih yaitu: tingginya loyalitas konsumen terhadap produk es krim
No Alternatif Strategi Skor Peringkat Wall’s, sedangkan faktor eksternal yang
TAS menjadi ancaman utama bagi perusahaan adalah
1 Mempertahankan kenaikan harga bahan bakar minyak.
harga dan menjaga 6,326 1 2. Hasil pengolahan analisis SWOT (Strenght,
kualitas produk untuk Weakness, Opportunity, Threats) diperoleh strategi
22
Sarwinda Pamareta
utama untuk pengembangan usaha yang sesuai perusahaan sehingga penelitian-penelitian tersebut
dengan sasaran perusahaan yaitu: mempertahankan diharapkan dapat membantu pemilik perusahaan
harga dan menjaga kualitas produk untuk untuk mengontrol kegiatan perusahaannya baik
meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, mengenai keuangan, operasional, serta sumber daya
memperluas jaringan kerjasama dengan agen manusia yang dimilikinya
distributor yang potensial untuk menambah pangsa
pasar, membangun atau menyewa kantor dan DAFTAR PUSTAKA
pergudangan di beberapa wilayah, melakukan riset
pasar secara periodik, penetrasi pasar baru, Assauri, Sofjan. 2011. Manajemen Pemasaran. Rajawali
meningkatkan kegiatan promosi, meningkatkan Pers. Jakarta
kontrol atas perusahaan pemasok.
3. Berdasarkan hasil analisis matrik QSPM, dari delapan David, FR. 2008. Manajemen Strategis Konsep. Salemba
alternatif strategi yang ada terdapat satu alternatif Empat. Jakarta:
strategi yang diprioritaskan untuk dilakukan oleh
perusahaan yaitu mempertahankan harga dan Kasali, Rhenald. 2007. Manajemen Periklanan, Konsep
meningkatkan kualitas produk untuk meningkatkan dan Aplikasinya di Indonesia. Pustaka Utama
kepuasan dan loyalitas konsumen dengan skor TAS Grafiti. Jakarta.
sebesar 6,326.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip
Saran Pemasaran. Erlangga .Jakarta.
Berdasarkan kesimpulan, maka disarankan kepada
perusahaan untuk: Kotler, Philip dan Keller, kevin Lane. 2009. Manajemen
1. PT. Roxy Prameswari Lampung sekiranya dapat Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
secara periodik melakukan riset pasar, sehingga dapat
diketahui kondisi pasar yang kekinian, sebagai Radiany, Rahmady dan Andi Sularso. 2007. Konsentrasi
antisipasi jika terjadi masalah pemasaran. Pemasaran. Penerbit Mahardhika. Surabaya.
2. PT. Roxy Prameswari Lampung sekiranya dapat
menyewa atau bahkan membangun gudang stok Rangkuti, Freddy. 2010. Analisis SWOT Teknik Membelah
barang pada wilayah-wilayah yang memang jaraknya Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
terlalu jauh dari kota bandar Lampung.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk bisa
melakukan penelitian mengenai kegiatan operasional
perusahaan, dan juga mengenai keorganisasian
23