Anda di halaman 1dari 3

Menjaga Bumi

Ilmu dan Lingkungan


Wardah Hanifah Ramadhani
PKU XV

Muhammad Abduh1 pernah berkata, “aku pergi ke negara Barat, aku melihat Islam
namun tidak melihat orang muslim. Dan aku pergi ke negara Arab, aku melihat orang muslim
namun tidak melihat Islam”. Apa faktor utama Muhammad Abduh berkata demikian? Rupanya
kalimat itu ia katakan saat berada di Perancis dengan kondisi lingkungan yang rapi, indah dan
bersih.2 Berbeda dengan kondisi Mesir—tempat kelahirannya—yang terdapat banyak penganut
agama Islam tetapi kondisi lingkungannya justru tidak mencerminkan agama yang cinta bersih.
Padahal dalam Islam, syariat untuk hidup bersih sangat ditekankan. Hal ini dapat dilihat dalam
ibadah kesehariannya—salat—yang harus diawali dengan bersuci terlebih dahulu.
Indonesia adalah negara yang masuk dalam kawasan Pacific Ring of Fire (Cincin Api
Pasifik), yakni kawasan yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Kawasan ini melingkupi negara-negara yang berada di cekungan Samudra Pasifik.3 Di antara
negara-negara di kawasan Pacific Ring of Fire, Indonesia termasuk salah satu negara yang
memiliki banyak gunung berapi. Maka wajar, apabila Indonesia sering mengalami bencana
gunung meletus dan gempa bumi. Ini salah satu bencana alam yang merupakan faktor alam. Lalu
bagaimana dengan banjir, kerusakan lingkungan, munculnya virus, pemanasan global, apakah ini
disebabkan oleh alam dengan sendirinya? Tentu tidak. Ada hubungan yang sangat erat dengan
pola hidup manusia.
Contohnya banjir. Ada beberapa penyebab banjir seperti membuang sampah
sembarangan dan penebangan pohon tanpa reboisasi. Kedua penyebab tersebut adalah perbuatan
yang tidak bertanggung jawab dan tentu saja mengundang petaka. Padahal Allah menciptakan
manusia dengan tujuan menjadi khalifah fil Ardh, “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman
kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah
Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan
kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku

1
Muhammad Abduh adalah seorang pemikir pembaharu Islam yang sangat berpengaruh di dalam sejarah
pemikiran Islam. Pemikirannya yang cemerlang telah memberi dampak yang signifikan terhadap berbagai tatanan
kehidupan seperti dalam hal penafsiran Al-Quran, pendidikan, sosial masyarakat, politik, dan peradaban.
2
Admin, Ibtimes.id, https://ibtimes.id/muhammad-abduh-ada-muslim-tapi-tidak-ada-islam/ diakses pada 4
Agustus 2021
3
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Sesungguhnya salah satu tugas khalifah ialah
menjaga bumi. Tetapi pada kenyataannya banyak diantara manusia tidak melaksanakannya.
Allah berfirman: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”4
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati, menjelaskan, bahwa masalah sampah menjadi
permasalahan nasional yang perlu diberi perhatian secara serius dengan mengelola secara
holistik, sistemasis dan terintegrasi. Pada tahun 2019 KLHK mencatat jumlah timbulan sampah
sebesar 67,8 juta ton/tahun yang terdiri dari sampah organik dengan porsentase sebesar 57%,
sampah plastik sebesar 15%, sampah kertas sebesar 11% dan sampah lainnya sebesar 17%.5
Kerusakan yang terjadi akibat sampah bukan hanya menyebabkan banjir, tetapi juga kecelakaan
kerja bagi para pekerja kebersihan maupun pemulung yang berada di Tempat Pembuangan Akhir
(TPA). Seperti pak Wawan yang meninggal dunia akibat tertusuk paku, belum pulih lalu tertusuk
tusuk sate yang memicu tumbuhnya bakteri karena infeksi. Ini dilakukannya karena sampah
tidak dipilah sehingga kerap kali para pekerja harus bertaruh nyawa. 6 Belum lagi gas metana dan
CO2 yang dihasilkan oleh sampah organik yang membusuk membuat udara menjadi kotor.
Sementara itu dalam Al-Quran diceritakan, “Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah
berbuat kerusakan di bumi!” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami justru orang-orang yang
melakukan perbaikan.”7 Inilah keanehan manusia yang zalim,
Lalu apa solusi yang bisa ditawarkan oleh kita sebagai khalifah fil Ardh. Buya Azmedia
seorang warga Bali melakukan pengolahan sampah organik dengan mengubahnya menjadi
pupuk kompos.8 Namun memang hal ini memerlukan ketelatenan dan kesabaran. Barangkali kita
bisa memulai Langkah kecil dengan memisahkan sampah, organik dan non-organik. Kemudian
sampah-sampah yang berupa pecahan kaca, tusuk sate, atau apapun yang dapat melukai bisa
dipisahkan dan diamankan dengan baik.

4
QS. Ar-Rum: 41
5
Admin, Okezone, https://nasional.okezone.com/read/2021/02/25/337/2368472/indonesia-ternyata-
hasilkan-67-8-juta-ton-sampah-setiap-tahun diakses pada 14 Agustus 2021 pukul 21.20 WIB
6
Admin, Kompasiana,
https://www.kompasiana.com/mariahardayanto/5d7f49b3097f360972495582/jangan-terulang-petugas-sampah-
tewas-akibat-menginjak-tusuk-sate?page=all diakses pada 14 Agustus 2021 pukul 21.50 WIB
7
QS. Al-Baqarah: 11
8
https://www.youtube.com/watch?v=Xz474q2Kzc0 diakses pada 14 Agustus 2021 pukul 22.56 WIB
Lebih baik lagi, kita mencoba mengurangi sampah dengan lebih hemat dalam mengonsumsi
makanan dan tidak mubadzir.

Anda mungkin juga menyukai