Doa Pembukaan
1. Pencemaran udara,
3. Pencemaran air.
Manusia harus bersahabat dengan alam
Kej 1: 26-31
%HU¿UPDQODK$OODK³%DLNODK.LWDPHQMDGLNDQPDQXVLDPHQXUXWga
mbar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu
menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati
PHUHNDODOX$OODKEHU¿UPDQNHSDGDPHUHND³%HUDQDNFXFDKdan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
GDQDWDVVHJDODELQDWDQJ\DQJPHUD\DSGLEXPL´%HU¿UPDQODAllah,
“Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yangberbiji di
seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan
menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung
di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala
tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. Maka
Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang
dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Pertanyaan
'DODPVXDVDQDKHQLQJWXOLVNDQODKKDVLOUHÀHNVLNDOLDQNHG
DODPbuku catatan.
6HWHODKVHOHVDLPHPEXDWUHÀHNVLEDFDODKDUWLNHOEHULNXW
LQLDJDUsemakin meneguhkan niat untuk ikut terlibat dalam menjaga
kelesatrian alam!MENJAGA NUSANTARAMangrove, Menyelamatkan dan
Menghidupi(Oleh: Rini Kustiasih)Lumpur pesisir yang menenggelamkan
kaki Saerih [34] di hutan mangrove seluas setengah hektar di Desa Ambulu,
Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tak mematahkan
semangatnya menanam. Puluhan pemuda lain seperti Saerih menancapkan
satu per satu bibit mangrove. Semangat mereka membara di tengah panas
terik.Minggu [12/10] sekitar pukul 13.30, matahari masih Berjaya-jayanya.
Pemuda-Pemudi yang dikoordinasi Saerih berteduh sebentar di bawah
rerimbunan pohon bakau di hutan itu. Sebagian bibit mangrove sudah
ditanam dan sisanya akan dilanjutkan setelah matahari condong ke Barat.
Perjalanan dilanjutkan ke muara Sungai Beutik, yang bermuara ke Laut
Jawa, sekitar 2 kilometer dari hutan mangrove tersebut.
Lanjutan
Keutamaan Ekologis
Upaya kelestarian mangrove di Ambulu sekaligus menjadi jawaban atas
rencana Pemerintah Kabupaten Cirebon yang akan menjadikan daerah
mereka sebagai salah satu sentra industri di Cirebon Timur. “Banyak
makelar yang mencari tanah di Ambulu belakangan ini. Kami menolak
industrialisasi di pesisir. Kami mendukung usaha perikanan dan kelautan
yang lebih ramah lingkungan. Kalaupun harus ada pabrik di pesisir,
pabrik itu sebaiknya bergerak di bidang perikanan dan kelautan atau
ada kaitannya dengan penghidupan warga sehari-hari,” kata Ridwan,
ketua Pembela Tanah Ambulu (peta).Warga merindukan kelestarian
alam tanah Ambulu yang memungkinkan mereka mendengarkan suara
burung-burung pantai. Burung-pburung itu dulu banyak bertengger dan
hidup di kawasan mangrove. Sayang, kini burung-burung itu banyak
menghilang karena habitatnya di rusak. “Dulu ada bangau tong-tong,
manuk persut, belekok, walangkada yang sekarang sudah jarang
kelihatan.
Lanjutan
Ke mana ya burung-burung itu pergi?” ungkapnya.
Tanpa adanya mangrove yang baik, kawasan itu juga rentan tersapu
angin puting beliung. Tetumbuhan bakau di pesisir menjadi pagar alami
dan pelindung bagi tempat tinggal mereka dari angin-angin kencang
dan badai gelombang yang sering terjadi di sana.Ambulu pun kini
mengantisipasi rob ke permukiman. Abrasi yang parah membuat air laut
lebih cepat mencapai perkampungan setiap kali air laut pasang. Tahun
2013, desa itu terendam rob setinggi hampir 1 meter. Sekolah sampai
diliburkan karena terendam rob.Warga Ambulu berharap penanaman
mangrove bisa memperkecil risiko bencana ekologis. Kelestarian
lingkungan pesisir di sisi lain juga membawa dampak positif bagi
perekonomian warga setempat. “Semoga mangrove ini nantinya
melindungi kami dari bencana sekaligus membawa rezeki dan
kesejahteraan,” tutur Deddy. (sumber : Kompas, Selasa, 25 November
2014, halaman 24)Anak-anakku yang terkasih…Ketika manusia mau
bersahabat dan hidup berdampingan secara harmonis dengan alam,
maka alampun akan memberikan kelimpahan bagi manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Semogapengalaman hidup ini
mendorong kita untuk memperlakukan alam secara arif dan bijaksana
dan mendorong kita untuk terlibat secara aktif dalam berbagai upaya
pelestarian alam
PR/Tugas