PENDAHULUAN
non fisik. Potensi dalam diri masyarakat sangatlah penting untuk diaktualisasikan
kondisi masyarakat yang hidup sehat dan sejahtera di masa yang akan datang.
Dari aspek persampahan, maka kata sehat akan berarti sebagai kondisi yang akan
dapat dicapai bila sampah dapat dikelola dengan baik sehingga bersih dari
sampah adalah persoalan global yang dihadapi oleh masyarakat masa kini.
menghasilkan sampah. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang
pola konsumsi masyarakat, juga timbul banyak masalah yang sampai saat ini
belum bisa diselesaikan. Salah satu masalah tersebut adalah masalah lingkungan
hidup yang tercemar, terutama disebabkan oleh timbunan sampah sebagai akibat
Hal ini juga diakibatkan oleh meningkatnya daya beli masyarakat terhadap
berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha
َ اد ِفي ٱلۡبَ ِ ّر َوٱلۡبَح ِۡر ِب َما ك ََسبَتۡ َأيۡ ِدي ٱلن ّ َِاس ِليُ ِذي َق ُهم بَع َۡض ٱل َّ ِذي
ْ ع ِمل ُوا ُ َظ َه َر ٱ ۡل َف َس
َ ل ََعل َّ ُهمۡ يَرۡجِ ُع
ون
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Al-Rum [30]:41).
Ayat di atas menjelaskan bahwa kerusakan lingkungan dapat terjadi akibat
bahkan sampai sekarang sebagian manusia masih saja melakukan hal yang dapat
3
Tim Penulis PS, Penanganan dan Pengolahan Sampah, Jakarta: Penebar Swadaya,
2011, hal. 6.
3
kerusakan itu.
yang tidak tepat. Masyarakat secara umum menganggap bahwa sampah adalah
benda yang sudah tidak dapat digunakan lagi sehingga semua jenis benda yang
sudah dipakai akan dibuang ke sembarang tempat dan akan membuat timbunan
sebagian dari iman. Artinya seorang muslim telah memiliki iman yang sempurna
jika dalam kehidupannya ia selalu menjaga diri, tempat tinggal dan lingkungannya
dalam keadaan bersih dan suci baik yang bersifat lahiriyah (jasmani) maupun
batiniyah (rohani).
sampah, pendauran ulang dan pemanfaatan kembali sampah atau yang dikenal
dengan sebutan Reduce, Reuse dan Recycle (3R) melalui upaya-upaya cerdas,
kesadaran masyarakat untuk memilah sampah. Salah satu solusi untuk mengatasi
secara bijak dan pada gilirannya akan mengurangi sampah yang diangkut ke TPA
nilai jual yang cukup baik, sehingga pengelolaan sampah berwawasan lingkungan
175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun. Dilihat dari komposisinya,
5
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan
Sampah, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, 2016, hal. 14.
5
jenis sampah yang paling dominan adalah organik (sisa makanan dan sisa
sisa sampah lainnya adalah logam, karet, kain, kaca, dan lain-lain. Sementara dari
sisi sumbernya, yang paling dominan berasal dari rumah tangga (48%), pasar
tradisional (24%), dan kawasan komersial (9%). Sisanya dari fasilitas publik,
dan ditimbun di TPA (69%), dikubur (10%), dikompos dan didaur ulang (7%),
dibakar (5%), dibuang ke sungai (3%), dan sisanya tidak terkelola (7%).
banyak kota besar di Indonesia. Hal ini karena meningkatnya jumlah produksi
sampah, baik karena hasil aktivitas industri maupun hasil aktivitas rumah tangga
sampah di TPS selama ini baru sebatas pengurangi volume sampah baik
alami untuk menghasilkan pupuk kompos. Akan tetapi cara ini cenderung
menimbulkan dampak negatif bukan hanya untuk kesehatan tapi juga menganggu
6
Timbulan Sampah Nasional Capai 64 juta ton per Tahun, Bisnis.com.
https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20190221/99/891611/timbulan-sampah-
nasional-capai-64-juta-ton-per-tahun (10 November 2019).
6
pemilihan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau digunakan
karena sampah mempunyai nilai jual yang cukup baik serta harus dapat merubah
Kabupaten Gowa yang berdiri sejak tahun 2016 merupakan program desa dengan
sebanyak 100 warga. Melalui bank sampah, masyarakat akan berperan sebagai
nasabah dan akan mendapatkan buku tabungan bank sampah. Pada bank sampah,
jenisnya. Mereka juga mendapatkan sejenis buku tabungan. Pada buku tabungan
mereka tertera nilai rupiah dari sampah yang sudah mereka tabung dan memang
kardus, dan lain-lain, untuk bisa merupiahkan tabungan sampah dari masyarakat.
Juga dengan pengolah pupuk organik untuk menyalurkan sampah organik yang
7
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012
Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce,Reuse dan Recycle Melalui Bank Sampah, diakses pada
tanggal 17 Januari 2017, dari http://jdih.menlh.go.id-pdf-ind-IND-PUU-7-2012-Permen LH 13 th
2012 bank sampah.
7
pikir dalam diri masyarakat untuk lingkungan, serta mendorong masyarakat Desa
B. Rumusan Masalah
ekonomi masyarakat?
masyarakat?
masyarakat.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
itu, hasil penelitian ini juga bermanfaat bagi pengambil kebijakan di Desa
D. Kajian Pustaka
penelitian lain yang relevan dengan dengan penelitian ini antara lain:
9
1. Donna Asteria dan Heru Heruman, “Bank Sampah sebagai Alternatif Strategi
menjadi lebih bersih dan asri, serta kemandirian warga secara ekonomi.
8
Donna Asteria dan Heru Heruman, “Bank Sampah sebagai Alternatif Strategi
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Tasikmalaya”, Vol. 23, No.1, Jurnal, (Universitas
Indonesia, 2015), h. 1-6.
dengan adanya pengelolaan sampah yang baik melalui pembentukan bank
Fokus penelitian untuk melihat pola kerjasama dalam bank sampah, dan
dan juga untuk melihat apa saja dampak sosial dan dampak ekonomi terhadap
masyarakat atas keberadaan Bank Sampah Berlian. Hasil dari penelitian ini
sampah plastik di Bank Sampah Berlian berjalan cukup baik. Kegiatan daur
yang sangat banyak bagi masyarakat dan anggotanya antara lain manfaat
yang dirasakan oleh masyarakat selain manfaat sosial juga manfaat ekonomi.
Kegiatan ini juga memberikan ilmu dan pengetahuan bagi masyarakat tentang
Masyarakat Kelurahan Gading Kasri, karena hasil uji F tidak signifikan. Hal
11
Fika Fitriasari dan Dewi Nurjannah, “Analisis Pengaruh Bank Sampah Malang (BSM)
Terhadap Pendapatan Masyarakat Kota Malang”, Vol. 12 No. 1, Business Management Journal,
(Universitas Muhammadiyah Malang, 2016), h. 1-18.
12
Ni Made Ratiabriani, “Partisipasi Masyarakat dalam Program Bank Sampah: Model
Logit”, Vol. 9 No. 1, Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, (Universitas Udayana, 2016), h. 1-6.
11
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh
penelitian adalah terletak pada analisis yang digunakan dan tempat dimana
Kabupaten Gowa. Untuk itu peneliti mencoba melihat tentang Peranan Bank
Bank Sampah.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sampah
1. Pengertian Sampah
benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi seperti kotoran, daun dan kertas. 13
Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengolahan Sampah adalah sisa kegiatan sehari-
hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. 14 Sampah merupakan
bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah
penginapan, hotel, rumah makan, industri, puingan bahan bangunan dan besi-besi
tua bekas kendaraan bermotor. Sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas
sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang
industri) tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak
13
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.3-cet.4,
Jakarta: Balai Pustaka, 2007, h. 990.
14
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan
Sampah, pdf, h. 3.
15
Cecep Dani Sucipto, Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah, (Yogyakarta:Gosyen
Publising, 2012), h.1.
16
Azrul azwar, Pengantar Ilmu Lingkungan, (Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1990), h.6.
13
14
buangan yang bersifat padat atau setengah padat, yang merupakan hasil
sampingan dari kegiatan perkotaan atau siklus kehidupan manusia, hewan maupun
tumbuh-tumbuhan.17
adalah suatu benda sisa kegiatan sehari-hari manusia maupun proses alam yang
2. Sumber Sampah
a. Sampah Domestik
akibat kegiatan manusia secara langsung, misalnya dari rumah tangga, pasar,
kegiatan rumah tangga yang berupa sisa hasil pengolahan makanan, barang
bekas dari perlengkapan rumah tangga, kertas, gelas, kardus, kain, tas bekas,
kayu, triplek, bambu, semen bekas, batu bata, pecahan keramik, potongan
tidak mudah membusuk seperti kertas, kardus, plastik, kaleng dan lain-lain.
alat tulis, toner foto copy, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia
dari laboratorium, pita mesin ketik, klise film, komputer rusak, dan lain-lain.
dari bahan baku yang digunakan, proses produksi, dan keluaran produk
yang dihasilkan.
langsung, terdiri dari sampah dari rumah tangga dan sampah dari
manusia secara tidak langsung, terdiri dari sampah sisa bangunan, sampah
3. Jenis-jenis Sampah
dua, yakni sampah organik dan anorganik. Sampah organik misalnya sisa
makanan, daun, sayur dan buah, sedangkan sampah anorganik misalnya logam,
barang pecah-belah, dan abu. Kemudian, berdasarkan bisa atau tidaknya dibakar
sampah dibagi menjadi sampah yang mudah terbakar (kertas, plastik, daun kering,
dan kayu) dan sampah yang tidak mudah terbakar (kaleng, besi, barang pecah
potongan daging), dan yang sulit membusuk (plastik, karet gelang, kaleng).20
organik dan sampah anorganik. Jenis sampah juga sering dikelompokkan menjadi
limbah benda padat (waste), limbah cair atau air bekas (sewage), dan kotoran
membusuk dan berasal dari rumah tangga, restoran, hotel, dan sebagainya.
yang mudah terbakar seperti kertas, karton, plastik, dan lainnya maupun yang
sulit terbakar seperti kaleng bekas, pecahan kaca, gelas, dan lainnya.
c. Sampah industri (industrial wastes), yaitu sampah yang berasal dari aktivitas
d. Ashes (abu), adalah hasil sisa pembakaran dari bahan bahan yang mudah
terbakar seperti hasil pembakaran tumbuhan padi yang sudah dipanen pada
dan sebagainya.
e. Sampah jalan (street sweeping), adalah sampah hasil pembersihan jalan yang
20
Wahit Iqbal Mubarak dan Nurul Chayatin, Ilmu Kesehatan Masyarakat:Teori dan
Aplikasi, (Jakarta: Salemba Medika, 2009), h. 275-276.
21
K.E.S Manik, Pengelolaan Lingkungan Hidup, (Jakarta: Djambatan, 2007), h. 67.
18
g. Sampah bangkai binatang (death animal), adalah bangkai binatang yang mati
oleh orang.
a. Sampah Organik
maupun tumbuhan. Sampah jenis ini secara keseluruhan dapat dengan mudah
terurai melalui proses alami. Pada umumnya sampah organik adalah sampah
yang bersumber dari rumah tangga dan pasar tradisional yang berupa kulit
buah dan sisa sayuran. Selain itu yang termasuk dalam sampah organik
b. Sampah Anorganik
seperti mineral dan minyak bumi atau dari proses industri. Sampah jenis ini
keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, dan sebagian lainnya dapat
diuraikan oleh alam namun membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah
jenis ini pada tingkat rumah tangga berupa botol, botol plastik, tas plastik,
dan kaleng.
23
Soekidjo Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat:Ilmu dan Seni, (Jakarta:Rineka Cipta,
2007), h. 191.
24
Ricki M Mulia, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h. 97.
20
tercemar sampah, polusi udara dan polusi tanah yang diakibatkan oleh sampah
yang secara tidak langsung juga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat yang
yang sudah terpilah sesuai dengan jenisnya dapat dijual sehingga dapat dikatakan
Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga. Pengelolaan sampah ini terdiri atas pengurangan dan
Tahun 2012).25
sampah rumah tangga, dan sampah spesifik.26 Sampah rumah tangga merupakan
sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak
termasuk tinja dan sampah spesifik. Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah
sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus,
meliputi: sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun; sampah yang
mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun; sampah yang timbul akibat
bencana; puing bongkaran bangunan; sampah yang secara teknologi belum dapat
pengelolaan dan pemusnahan sampah dapat dilakukan dengan dua metode yaitu
metode yang memuaskan dan metode yang tidak memuaskan. Metode yang
25
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, h. 5-8.
26
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan
Sampah, h. 4-5.
22
Manik, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ada banyak cara yang dapat
dilakukan untuk mengelola sampah, tetapi yang umum adalah dengan cara
dan kandungan yang terdapat dalam limbah padat tersebut. Limbah padat yang
mengandung bahan organik dan tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya
(B3) dapat diproses secara biologi dengan dilakukan melalui proses aerobik
mengurangi volume limbah padat dan untuk memperoleh produk yang berguna
seperti kompos dan biogas. Limbah padat organik yang berupa sisa makanan
dapat diolah menjadi makanan ternak (animal feeding). Selanjutnya, limbah padat
limbah padat ini sebaiknnya didaur ulang sehingga dapat bermanfaat kembali,
namun bila tidak memungkinkan limbah jenis ini dapat dibakar agar terurai
lebih kecil.29
27
Wahit Iqbal Mubarak dan Nurul Chayatin, Ilmu Kesehatan Masyarakat:Teori dan
Aplikasi, (Jakarta: Salemba Medika, 2009), h. 279-280.
28
K.E.S Manik, Pengelolaan Lingkungan Hidup, (Jakarta: Djambatan, 2007), h. 69.
29
Ricki M Mulia, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h. 97-100.
23
penerapan dari konsep (zero waste) yakni pendekatan serta penerapan sistem
sesedikit mungkin. Konsep ini juga merupakan konsep pengelolaan sampah yang
yang anda rasa sudah tidak perlu lagi, salah satunya adalah memberikan
membutuhkan.
dari barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi. Dengan cara ini, barang
yang sudah tidak terpakai bisa digunakan kembali menjadi barang lain.
30
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan
Sampah, h. 13.
persampahan yang memadai, kelompok penggerak yang mumpuni, optimalkan
dimulai sejak awal dari sumbernya, yaitu sejak perwadahan sebagai bagian dari
subsistem terdepan. Hal ini berhubungan langsung dengan peran serta masyarakat
sebagai penghasil sampah itu sendiri. Kegiatan itu melibatkan kita semua, karena
penanganan sampah dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode yang
ternak dan metode yang tidak memuaskan yang meliputi open dumping
Mendaur ulang).
31
Abdul Rozak, Peran Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan (WPL) Dalam
Pemberdayaan Perekonomian Nasabah Tahun 2014, hal: 3. Skripsi. Diakses pada tanggal 05
Desember 2019, dari http://repository.uinjkt.ac.id >dspace>bitstream, h. 25.
32
Cecep Dani Sucipto, Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah, (Yokyakarta: Gosyen
Publising, 2012), h.16.
24
B. Konsep Bank Sampah
nilai ekonomi ditabung sampai pada jumlah dan waktu tertentu untuk kemudian
ditukar dengan sejumlah uang.33 Bank sampah adalah tempat menabung sampah
yang telah terpilah menurut jenis sampah. Cara kerja bank sampah pada nasabah,
umum yang disetorkan nasabah adalah uang, akan tetapi dalam Bank Sampah
terjadi kegiatan pelayanan terhadap penabung sampah yang dilakukan oleh teller
pengepul/pihak ketiga.36
33
Cecep Dani Sucipto,Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah, (Yokyakarta: Gosyen
Publising, 2012), h. 204.
34
Anih Sri Suryani. 2014. Peran Bank Sampah Dalam Efektifitas Pengelolaan Sampah
(Studi Kasus Bank Sampah Malang). Diakses pada tanggal 05 Desember 2019, dari
http://jurnal.dpr.go.id>article>view
35
Bambang Wintoko, Panduan Praktis Mendirikan Bank Sampah Keuntungan Ganda
Lingkungan Bersih dan Kemapanan Finansial, Cet. I, (Yogyakarta: Pustaka Baru Pers, 2013),
h. 57-60.
36
Shopiyatul Muntazah, Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya
Pemberdayaan Masyarakat di Bank Sampah Bintang Manggrove Kelurahan Gunung Anya
Tambak Kecamatan Gunung Anyar Surabaya. Diakses pada tanggal 16 Juli 2017, dari
http://jurnal-lmahasiswa.unesa.ac.id>view
25
Dari beberapa definisi di atas, dapat diartikan Bank Sampah merupakan
suatu tempat pengelolaan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis dengan
pengelolaan yang kreatif. Bank Sampah juga mengadopsi managemen bank pada
umumnya selain bisa pengelolaan sampah juga bisa menjadi sarana pendidikan
gemar menabung untuk masyarakat dan anak-anak. Bank Sampah bukan hanya
mengubah dari segi ekonomi akan tetapi mengubah pemikiran masyarakat akan
sampah bersama, oleh karena dengan adanya rasa peduli dan menjaga akan ada
manfaat yang dirasakan oleh masyarakat yaitu lingkungan bersih dan nyaman.
pangan bagi warga yang kurang mampu. Oleh karena manfaat lain adanya
masyarakat akan tetapi juga membangun lingkungan yang bersih dan hijau untuk
37
Muh. Saleh Jastam, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah
(StudiKasus di Bank Sampah Pelita Harapan, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini,
Makassar), diakses pada tanggal 05 Desember 2019, dari http://journal.uin-
alaudin.ac.id>download.
26
C. Pengertian Lingkungan
benda hidup atau mati, benda nyata atau abstrak, termasuk manusia itu sendiri,
serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi sesama makhluk hidup
lingkungan hidup pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup,
merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana sejak manusia dilahirkan
sampai ia meninggal dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya
dan daya tenggang, yang dalam istilah asing disebut carying capatic. Lingkungan
38
Dr. M. Bahri Ghazali, M.A, Lingkungan Hidup dalam Pemahaman Islam, (Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h.11, cet.1
27
tidak dapat mendukung jumlah kehidupan tanpa batas. Apabila daya dukung
kepentingan masyarakat itu sendiri, maka unsur masyarakatlah yang menjadi tolak
ukur dan menjadi peran atau tokoh yang harus mendapatkan perhatian utama
yang paling canggih, namun demikian, ia tetap merupakan salah satu unsur alam.
Kecanggihan ini terjadi oleh manusia, karena ia dilengkapi dengan bentuk fisik,
manusia dapat ditinjau dari segi fisik maupun dari segi budayanya.40
39
Ricki M. Mulia, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), cet. 1, h. 6.
40
Juli Oemirat slamet, Kesehatan Lingkungan, (Jogjakarta: Gadjah Mada University
Press, 2009, cet.8, h. 21.)
28
kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan
yang bisa saling terkait dengan bidang pemberdayaan yang lain adalah
pemberdayaan bidang lingkungan salah satu yang menarik adanya program bank
terdapat dua aspek yang penting.42 Adapun aspek tersebut, antara lain: pertama,
tepat. Kedua, mencari solusi dalam berbagai bidang kehidupan yang bisa saling
menimbulkan bank sampah yang bisa bermanfaat untuk lingkungan dan juga
masyarakat.
martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk
41
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia, h. 4.
42
Alifiano Arif Muhammad, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah di Perum
Gumuk Indah, Kalurahan Sidoarum, Kecamatan Godean, Sleman, h.18.
43
Agnes Sunarningsih, Strategi Pemberdayaan Masyarakat, (Yogyakarta: Aditya Media
bekerja sama dengan Jurusan Sosiatri Fisipol UGM, 2004), h. 21.
29
Pemberdayaan masyarakat merupakan proses untuk memfasilitasi dan
pemberdayaan. Menurut Ife dalam buku Edi Suharto: membangun rakyat dan
maupun sosial.47
44
M. Jakfar Puteh, dkk, Islam dan Pemberdayaan Masyarakat (Tinjauan Teoritik dan
Aflikatif), Yogyakarta: Parama Publishing, h. 5.
45
Edi Suharto, Membagun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian
StrategisPembangunan Kesejahtraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h. 57.
46
Sabirin, Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal, (Banda Aceh: Ar-Raniry
Pres, 2012), h. 20.
47
Iswandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran Dalam Pembangunan Kesejahtraan
Sosial, (Jakarta: LP FEUI, 2002), h. 60.
30
Adapun cara yang ditempuh dalam melakukan pemberdayaan yaitu dengan
mereka tersebut.
mereka dapat lebih memperhatikan hidupnya untuk memperoleh rasa percaya diri,
1. Tujuan Pemberdayaan
dari pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh
48
Anwar, Manajemen Pemberdayaan Perempuan, (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 03.
31
sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau
yang bersifat ekonomi, sosial maupun ekologi seperti memiliki kepercayaan diri,
kehidupannya.
pembangunan, ini terkait dengan teori sumber daya manusia yang memandang
beban suatu bangsa, bila mutunya tinggi, untuk itu pembangunan hakekat
2. Indikator Pemberdayaan
49
Suprijal, Kontribusi Balai Latihan Kerja (BLK) Dalam Pemberdayaan Kentrampilan
Kerja Bagi Masyarakat Gampong Ruak Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan, Skripsi,
tidak diterbitkan. Banda aceh: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-raniry, 2017, hal.25.
50
Edi Suharto, Membangun Masyarakat, Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT. Retika
Adhitama, 2005), hal. 60.
32
33
tambah ekonomis tetapi juga nilai tambah sosial dan nilai tambah budaya. Jadi
keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu;
sebagai berikut:
51
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet ke 4 (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), h. 443.
52
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h. 63.
53
Agnes Sunarningsih, Strategi Pemberdayaan Masyarakat, h. 25.
34
masyarakat.
3. Strategi Pemberdayaan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, strategi adalah ilmu dan seni
kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai.54 Strategi merupakan istilah yang
sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang
telah ditentukan. Person dkk didalam buku Edi Suharto: menyatakan bahwa
bahwa tidak ada literatur yang menyatakan bahwa proses pemberdayaan itu
satu lawan satu antara pekerja sosial dengan individu dalam setting pertolongan
54
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.3-cet.4,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 1092.
55
Edi Suharto, Membangun Masyarakat, Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT. Retika
Adhitama, 2005), h. 66.
35
dimilikinya.
c. Makro, pendekatan ini disebut dengan strategi sistem besar (Large System
ini. Strategi sistem besar memandang klien sebagai orang yang memiliki
E. Kerangka Konseptual
menerbitkan promes (surat sanggup bayar) atau yang dikenal sebagai banknote.56
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit
Sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak digunakan
lagi atau sesuatu yang sudah dianggap tidak berharga atau tidak berguna lagi.58
adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu
yang yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya.59 Adapun pengertian sampah menurut salah satu pakar, sampah adalah
sesuatu yang tidak dipergunakan lagi, yang tidak dapat dipakai lagi, yang tidak
disenangi dan harus dibuang, maka sampah tentu saja harus dikelola dengan
sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari
56
Wikipedia, Pengertian Bank, artikel ini diakses pada 05 Desember 2019 pukul 11 :15
WITA, dari http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bank
57
Undang-undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008, artikel diakses 05 Desember
2019 pukul 10:01 WITA dari www.bi.go.id
58
Belia dan Sukan, Kamus Bahasa Melayu Nusantara, (Dewan Bahasa dan Pustaka
Brunei Kementrian Budaya, 2003).
59
Budiman Chandra, Pengantar Kesehatan Lingkungan, (Jakarta: EGC, 2006)
cet. ke-1, h. 24.
60
Kuncoro Sejati. Pengolahan Sampah Terpadu”, (Yogyakarta: Kanisius, 2009).
37
sistem seperti perbankan. Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi
Sedangkan makna peran yang dijelaskan dalam status, kedudukan, dan peran
dari kalangan yang memiliki hubungan erat dengan drama atau teater yang hidup
subur pada zaman yunani kuno atau romawi. Dalam hal ini, peran berarti karakter
yang disandang atau dibawakan oleh seorang aktor dalam sebuah pentas dengan
dalam ilmu sosial berarti fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki
jabatan tertentu. Atau juga kontribusi bisa diartikan sebagai serangkaian perilaku
yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik
BANK SAMPAH
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
fenomena sosial dari sudut pandang partisipan atau dapat dikatakan untuk
tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.63
2. Lokasi Penelitian
63
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2012), h. 4.
39
40
B. Pendekatan Penelitian
lebih menekankan pada aspek dan makna tindakan secara menyeluruh dimana
suasana, waktu dan tempat yang berkaitan itu menjadi faktor penting yang harus
kata tertulis atau lisan dan perilaku dari orang-orang yang diamati. Hal tersebut
kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
yang alamiah.64
atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya atas barang dan jasa yang langka
bahwa kegiatan ekonomi selalu lekat dalam konteks sosial. Keterlekatan ekonomi
bukan hanya terbatas pada jaringan hubungan antar personal, ekonomi ditandai
64
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Komunikatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2012), hal.15.
41
1. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung
dari lapangan. Dan data ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung
yang dibuat oleh peneliti. Dalam mendapatkan data primer, dapat dilakukan
a. Wawancara
atau lebih untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Dalam melakukan
pertanyaan tertulis untuk diajukan, dan mencatat apa yang dikemukakan oleh
informan, oleh karena itu jenis-jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti
65
Granovetter, “Economic Action and Social Structure: The Problem of Embeddedness”,
(American Journal of Sociology 91, 1985) (3): 481: 510.
66
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Komunikatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2008), hal. 211.
42
b. Observasi
c. Dokumentasi
2. Data Sekunder
sedang diteliti.
D. Instrumen Penelitian
yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama. Pada penelitian ini, alat yang
dan kamera.
Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah model
analisis interaktif dengan metode triangulasi yang dikembangkan oleh Miles dan
1. Reduksi Data
data, harus lebih dulu dikaji kelayakannya dengan memilih data mana yang
2. Penyajian Data
3. Kesimpulan
67
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Komunikatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2013), hal. 405.