Anda di halaman 1dari 3

Bersama Anak Bangsa Mengatasi Pencemaran Sungai Dengan Metode

Penyulingan dan Pendekatan 3R (Guna Menjemput Sampah Sungai Sebagai


Solusi Berbagai Masalah)

Oleh: Zainal Ilmi

UIN Antasari, Banjarmasin

A. Latar Belakang

Permasalahan sampah di lingkungan sungai sudah menjadi bagian yang


tak dapat di pungkiri, hal ini di karenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat
akan kebersihan sungai, dan juga dari pihak pengelolaan masih belum produktif
dalam memberikan fasilitas dan pendekatan kepada masyarakat. Sehingga dampak
yang terjadi pada sungai yang tercemar sampah yaitu, menimbulkan masalah baik
sosial, lingkungan dan kesehatan. Selain itu masih banyak dampak yang akan
terjadi jika hal ini tidak segera di atasi, maka dengan ini perlu upaya dalam
mengatasi pencemaran sampah di sungai yaitu dengan metode penyulingan dan
pendekatan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle).

B. Pembahasan

Sumber kekayaan yang sangat penting untuk dijaga adalah air, sebagai
sumber kehidupan bagi manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Allah SWT
berfirman dalam surah Al Mu’minun ayat 18

          
   

Artinya: dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami
jadikan air itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya Kami benar-benar
berkuasa menghilangkannya.

Berdasarkan ayat tersebut terkandung makna bahwa Allah SWT


menurunkan air dari langit menurut suatu ukuran, Ukuran berupa kuantitas air,
maupun kualitas air yang sesuai dengan peruntukannya. Dalam suatu hadits juga
disebutkan larangan mencemari air, yang berbunyi sebagai berikut: Janganlah
salah satu dari kalian kencing diair yang diam (tidak mengalir), kemudian mandi
disana. (HR. Al Bukhari).6 Pencemaran air di zaman modern ini tidak hanya
sebatas pada air kencing, buang air besar, maupun hajat manusia yang lain.
Namun banyak ancaman pencemaran lain.

Pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui pola 3R, perlu


dioptimalkan di dalam penerapannya karena program ini berkaitan dengan
kebijakan dan strategi nasional pengembangan pengelolaan persampahan terutama
berkaitan dengan kebijakan pengurangan sampah sejak dari sumbernya, sesuai
yang diamatkan dalam UU No 18 Tahun 2008, tentang Pengelolaan Sampah dan
Permen PU No 21/PRT/M/2006, tentang kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan Persampahan. Upaya kegiatan 3R membutuhkan partisipasi aktif
seluruh stakeholders yang terkait dengan masalah persampahan. Mengingat upaya
pengurangan volume sampah di sumber sangat erat kaitannya dengan perilaku
masyarakat, diperlukan suatu upaya penyadaran dan peningkatan pemahaman
untuk mendorong perubahan perilaku yang dilakukan secara berjenjang, baik
melalui promosi atau diseminasi maupun kampanye yang terus menerus.
Desiminasi dan sosialisasi penanganan 3R menjadi sangat penting dalam
pengelolaan sampah, perlu dilakukan terus-menerus kepada setiap strata lapisan
masyarakat baik secara individu maupun kelompok, dengan menggunakan bahasa,
sarana-prasarana dan media yang sesuai dengan target kelompok yang dituju.

Limbah plastik yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dapat


diolah menjadi energi. Proses perombakan limbah plastik menjadi energi dikenal
dengan istilah distilasi. Proses distilasi merupakan pemutusan ikatan rantai karbon
penyusun plastik. Plastik tersusun atas molekul hydrocarbon yang berasal dari
fraksi minyak bumi. Plastik yang mempunyai struktur paling sederhana adalah
polyethylene (PE). Umumnya susunan molekul PE terdiridari 1000 atom karbon
didalam tulang punggungnya. “Metode distilasi atau penyulingan yaitu suatu
metode pemisahan metode kimia berdasarkan perbedaan kecepatan kemudahan
menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang
berdasarkan perbedaan titik didih yang membutuhkan suhu yang sangat tinggi”
(Dean, 2010). Hal ini sesuai dengan yang telah dilakukan oleh Purwanti Ani dan
Sumarni, (2008) yang telah meneliti “proses pirolisis menggunakan bahan baku
berupa plastik poliethylene jenis LDPE pada suhu 400o C-600o C dimana jumlah
minyak berupa bensin yang dihasilkan meningkat dengan peningkatan suhu
dinding reaktor, sedangkan jumlah padatan yang tersisa menurun dengan semakin
meningkatnya suhu dinding reaktor”. Hal ini terjadi karena dengan semakin
meningkatnya suhu dinding reaktor maka kecepatan reaksi pembentukan molekul
yang lebih kecil juga semakin meningkat.

C. Simpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam


mengatasi pencemaran sungai melalui pendekatan 3R dan metode penyulingan
dapat memberikan manfaat dan nilai tambah yang produktif bagi masyarakat.

D. Daftar Pustaka

Budi. Kanwil DJKN Banten. Generasi Millennial Sumber


Ide.https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13270/Generasi-
Millennial. Di akses pada, 03 November 2020. Pukul 14.42 WITA

Departemen agama RI. 2002. Al Qur’an dan Terjemahannya. (Jakarta: Bumi


Aksara).

Firmanti, Anita. 2020. Modul Pengolahan Sampah Berbasis 3R. (Pusat Penelitian
dan Pengembangan Pemukiman-Balitbang Kementrian Pekerjaan
Umum,Bandung).

Hiola, Reni dan Nur Ayini. Pengolahan Sampah Plastik Dengan Metode
Penyulingan Sederhana Menjadi Minyak Mentah Di Desa Dambalo
Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara. (Laporan Akhir Kks
Pengabdian Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Universitas
Negeri Gorontalo, 2017).

Anda mungkin juga menyukai