Anda di halaman 1dari 19

a rat ζ,16

Pengembangan IPTEK Kebumian untuk


Menunjang Pembangunan lnsani
yang Benkelanjutan

B-9 Desember- 2O1 1


Gedung Arie Frederik Lasut Lt. 2
Dekanat FTM UPN "Veteran" yo$/akarta

SEMINAR FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL


UNiVERSITAS PEMBANGUNAN NAS10NAL・ VETERAN"YOGYAKARTA
/し

JL SWK■ 04(Lingkar utara)coNDONCCATUR,YOGYAKARTA


Gedung Arie F Lasut Lt l Te p(o274)487814E‐ ma‖ :semlnaLftm@upnyk ac id
Semlnar Naslonal Kebumlan 2O11
Pengembangan IPTEK Kebumian untuk Menunjang
Pembangunan lnsani yang Berkelanjutan
@2077

Seminar Fakultas Teknologi Mineral


Universitas pembangunan Nasional "Veteran"
yogyakarta
Jl. SWK 1O4 (Lingkar Utara) Condong Catur, yogyakana
Gedung Arie F. Lasut Lt. tTetp. (O27 4) 4a7A74
E-mail: seminar_ft m_upnyk@yahoo.com

S.nktl pol.n6a.l.n pa3il Z2


Und.rg-Und.ng lfomor 19 T.hun 2OO2
tsntroa H.k Ctpt
1. Barang siapa dengan senga.,a melanggar dan tanpa hak melakukan
perbuatan sebagaimana dlmaksud dalam pasat
2 Ayat (1) atau pasal 49
Ayat (1) dan A)€t (2) dipidana dengan pidana penjara masing,masin!
paling singkat 1 (satu)bulan danlatau denda pating- seOtfii
Rp1O00.000,O0 (satu juta rupiah), atau pidana peniara paling
tama 7
(tujuh) tahun danlatau denda patiog banyak
Rp5.OOO.OOO.OOO,OO 0ima
miliar rupiah).
2.8arang siapa dengan sengaja menyaarkan, memamerkan,
mengedarkan,
menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil peLngguran
:tau
hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat
penjara pating tama 5 (tima) tahun danlatau
iff OiilOun"
9engan lidana denda pating
banyak Rp5oo.OOO.OOO,OO (tima ratus.iura rupiah).
Kata Pengantar

alam rangka Dies Natalis UPN "Veteran" yang ke-53, Fakultas Teknologi Mineral
9D menyelenggarakan Seminar Nasional Kebumian dengan tema "Pengembangan IPTEK
Kebumian untuk Menjunjung Pembangunan lnsani yang Berkelanjutan". Seminar ini
diharapkan dapat digunakan sebagai wahana menyampaikan hasil analists dan pemikiran
mengenai upaya pengelolaan sumberdaya bumi guna mencapai keseimbangan dalam ekonomi,
sosial, dan lingkungan, menuju kehidupan yang lebih baik.

Peran IPTEK kebumian sangat dimungkinkan untuk menunjang tiga pilar utama yang
diusung oleh konsep pembangunan berkelanjutan (yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang
saling bergantung dan memperkuat. Pembangunan Nasional memerlukan kesepakatan semua
pihak untuk memadukan tiga pilar pembangunan berkelanjutan secara propostonal. UpN
"Veteran" Yogyakarta sebagai institusi pendidikan tinggi yang sudah banyak menghasilkan
pioneer, khususnya outcome lulusan bidang kebumian (pertambangan, perminyakan, geologi dan
geofisika, serta pengelolaan lingkungan) sudah sewajarnya jika turut berkomitmen dalam
mengendalikan dan menjaga eksistensi keseimbangan bumi dan pengelolaannya.

Atas kerjasama yang baik dan bantuan dari semua pihak dalam menyukseskan Seminar
Nasional, panitia mengucapkan terimakasih.

Yogyakarta, 23 Desember 2011

Ketua Panitia

Dr. Agus Harjanto, ST, MT


DafLar lsi
KATA PENGANTAR l"
SAMBUTAN GUBERNUR DIY YOGYAKARTA iV
SAMBUTAN REKTOR UPN"VETERAN"YOGYAKARTA vi
SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL,UPN"VETERAN"YOGYAKARTA ix
SAMBUTAN KETUA PANITIA SEMINAR x
DAFTAR:S: xi
SUSUNAN PANITIA xv‖ i

UCAPAN TERIMA KASIH xix


Makalah Kunci
Arah Penelitian lptek Kebumian Sesual Perkembangan Saat lni∼ :rwandy Arif xx

Maka:ah utama(dalam cD)


Maka:ah Pendelkllng
Tema■
ARAH PENGEMBANGAN IPrEK KEBU‖ :AN
■ Penentuan Kekuatan Geser Jangka PanJang Batupasir dengan Pendekatan ■―

Perilaku Rayapan Geser ViskoEiastik∼ Sin口 h SaptOno
2. ldentifikasi Dan Karakterisasi Tanah Alofan Sebagai Adsorben Alami∼ Pranoto, ■-9
Fur Dwi Kurniawati,Masfufatun Nurul Husna,An Su‖ 」けanni,dan Eddy Heraidy
3. KaJian Potensi Resonansi Getaran Gedung Akibat Gempabumi∼ Ayusari Wahyuni l― ■6
dan Wahyudi
4 1ndikasi Tsunanni dan Upwe‖ ing Berdasarkan Kuantifikasi Sedimen dan Forami‐ ■-27
n:fera Perairan Kendari Sulawesi Tenggara ∼ Prerlonowati dan Wahyu Budi
Setyawan
5 Karakterisasi Variable Acak:nterburden MN Untuk Desain Lereng Tunggal Men3 1-38
gunakan Metode KOLMOGOROttSMiRNOV ∼ Masagus Ahmad Azizi, Suseno
Kramadibrata,Ridho KWattimena dan lndra Dla■ Sidi
6 Pengaruh Kandungan Mineral Logam Pada Sampel Batuan Terhadap Hasil Peng l_47
ukuran Respon lP(:nduced Poiarization)Dalam Domain Wanu di Laboratorium
Sebuah Study Pendahuluan∼ Yatini
7. Pemanasan Global Memicu intens:tas Gempa Bumi di lndonesia ∼ Ketut l-58
Gunawan dan Sugeng
. 8 Analisis Ergononコ i Dengan Metode Utah Shoulder Moment Estimation Pada Peng_ 1-65
operasian Alat Bor Mekan:s Jenis Jackleg untuk Pemasangan Ground Support
Tambang Bawah Tanah Doz PT. FreepOrt indonesia,Tlmika, Papua ∼ Kresno,
Premonowau dan Au‖ awan Tri Brata
9 Penggunaan Metoda Sasw Untuk KaJian Kebolehkorekan(Excavatab‖ ity)」 aSad ■-77
Batuan∼ Suharsono
■0. Pendidikan■ nggi Teknik Pertambangan di lndonesia Saat!ni dan Mendatang∼ ■-84
Koesnaryo

X:11
Tema 2
PERTAMBANGAN DAN PEMBANGUNAN BERXELANJUT'IN
t. Tinjauan Pengupasan Tanah penutup yang Dikerjakan oleh
Usaha Jasa pertam_ 2_7
bangan vs Dikerjakan sendiri - Teguh surahman dan yanto rndonesianto
2. Perancangan Kembali Lereng Menggunakan Metode Analisi Balik pada pit
2_72
Tutupan di PT. Adaro rndonesia Karimantan seratan Dewi Ayu
- Kusumaningsih,
Singgih Saptono, Bagus Wiyono dan peter Eka Rosadi
3' Pengaruh sio2 Terhadap proses Laterisasi Minerar Bauksit Daerah
rayan Timur, 2-23
Kecamatan Toba, Kabupaten Sangau Kalimantan Barat _ Suprapto, purwanto
dan Syaiful Adnan Fathoni
4. Kajian sistem Angkutan Batubara untuk penjualan di Darat dan di FoB 2-37
Bargelvessel - Wawong D,vi Ratminah
5. Kajian Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada usaha 2-41,
Pertambangan Menggunakan Matrik Leopold Modifikasi - Budiarto, Waterman
Sulistyana dan Andy pranajati
6. Kajian corporate sociar Responsibirity Terhadap Femberdayaan Ekonomi 2-54
Masyarakat Kabupaten Kutai Barat provinsi Karimantan Timur - D. Haryanto dan
Masurung
7. Kajian Teknis operasi peledakan untuk Meningkatkan Nilai perolehan Hasil 2_69
Peledakan Di rambang Batubara Kab. Kutai Kartanegara provinsi Karimantan
Timur - Reny Susanti dan Tedy Agung Cahyadi
8. Manajemen Resiko (Risk Management) pada Kegiatan pemboran Ekprorasi Bijih 2-77
- Nurkhamim, Tri Wahwningsih dan lndah Setyowati
9. Penambangan pasir sungai Di sekitar Gunung Merapi pasca Erupsi rahun 2010 2-ag
- Priyo Widodo
1o. Memanfaatkan celah{elah Kawasan Karst Gunungkidul untuk Memberdayakan 2-g7
Ekono-mi Rakyat Secara Berkelanjutan Melalui pendekatan Zonasi _ Koesnaryo
11. Analisis stabilitas Lereng penyebab Gerakan Tanah di Bowong saluran lnduk 2-i:C,6
Kalibawang Kulon progo - Bambang Wsaksono
12. Analisis Perubahan Morforogi purau, studi Kasus p.
Kodingareng Keke, 2-r!s
Kepulauan Spermonde Kotamadya Makassar - Haerany Sirajuddin
13. studi Pendahuluan Endapan Hidrothermal Daerah palakka Kabupaten Barru 2-L27
Propinsi surawesi seratan - Kaharuddin MS, Meinarni rhamrin dan Haerany
Sirajuddin
14. Kontrol Analisa Geostatik pada pemodelan Geologi Reservoir prospek Lapangan 2-737
"Fauzan" Cekungan patembang Utara - Eddy Winarno, C. prasetyadi, dan Nur Arif
Nugroho
15. sistem Penimbunan Batubara pada stockpite di pr. Bukit Asam (persero) TBK., 2-l4a
Tanjung Enim, Sumatera Selaian - Hartono, Kresno, Sudarsono dan Deristu
Samurai T

XlV
Iema 3
KOI{SERVASI AUTBER DAYA AIR

7. Kajian Kualitas Air Kolam lkan Bawal Pada Kelompok Pembudidaya lkan
(KPl) 31
Mina Mulya, Tempelsari, Maguwoharjo, Depok, Sleman, D'l'Yoslakarta -
Jaka

Purwanta
2.KomputasiAnalisisHidroulikaJaringanPipaAirMinum-M.BaitullahAlAmin}14
3. Konservasi Airtanah Berbasis sistem Keamanan Nasional - sari Bahagiarti 3-3O
Kusumayudha
Analisis Hidrogeologi Kawasan Pantai Lekok-Nguling Kabupaten Pasuruan Jawa
3-36
4.
Timur Berdasarkan Data Geolistrik Resistivitas dan Pengeboran - Sunaryo
5. Analisa Kedalaman Air Tanah Daiam dengan Metode Resistivitas di Mojosongo- 3-47
surakarta Periode 201G2011 - Sorja Koesuma, Darsono dan Sarjoko Lelono
6.EvaluasiLajurAlirKritisdanTeknikoptimasiLajuAliruntukMencegahnya}51
Terjadinya Liquid Load-up - Harry Budiharjo S
T.studiHidrogeologiDalamRancanganPenambanganEndapanBatubaradi3.S4
Daerah Bingn Teluk, Kecamatan Rawas llir, Kabupaten Musi Rawas, PT' Gorby
Putra Utama Provinsi Sumatera Selatan - Suyono
8. Studi Hidrogeologi Lapangan Panas Bumi Kamojang - lB. Jagranatha, Lanjar 3-77
Sudarto dan Anhar Adhi Firdaus

Tema 4
PERSPEI(TIF LII{GKUNGAN ilIENUJU GREEN EXPLORAITON

L. Penentuan Status Sungai cigambreng Berdasarkan Karakter Biologi, Fisika dan 4-7
Kimia Perairan - Nugraha Bagoes Soegesty, Hilda Safitri, Yona Maifitri' Rio
PutraRamadhan dan Pardi
2. Penataan Wilayah Pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan Berbasis +9
Geospasial (Studi kasus Kabupaten Kulonprogo) - Anton Sudiyanto
3. optimalisasi Manfaat Revegetasi Acacia Man$um dan Sengon Pada Lahan +21-
Bekas Penambangan Batubara - Waterman Sulistyana
4. Pemanfaatan Limbah Batugamping untuk Bahan Baku Marmer Sintetis di Daerah +24
Ponjong, Gunung Kidul, Daerah lstimewa YoA/akarta - Humbarsono dan Firdaus
Maskuri

Tenra 5
INDUSIRI TIETALUNGI DI TASA DEPAN
7. Pembuatan Pellet Pasir Besi untuk Burden Dapur'l'lnggi - SudaqEnto dan Riria 5-1
Zendy MirahaU
2. The effects of Light weight Additive (LWA) cement to Reducing Density on 5-72
Strength Stabilization Conditions - KRT. Nur Suhascaryo

xv
Tema 6
E]IERGI FTI'IDA BUUI BAGI XESE'AHTERAAI| UiIAT TAIIUEIA

1. A Petroleum System Review Of Flores Back Arc Basin lndonesia


- Salatun Said, 6-1
Sarl Wulandari Hapsari dan Hendaryono
2' Aplikasi rotafly Assymmetric Excrusion process
oasep) Dua Dimensi untuk G13
Pemoderan Ariran Frurda - Muhamm ad za'im dan wipsar
sunu Brams Dwandaru
3' Perencanaan Erectric submersibre pump (Esp) sebagai pengganti
Rod
sucker 6-27
Pump Dalam Rangka Meningkatkan Laju produksi pada Sumur "X"
Lapangan.Y,
PT. Pertamina Ubep Lirik - Admin Adiyanto dan Dlxah Rini
Ratnaningsih
4' Penentuan Besaran Fisik Reservoir di Formasi "MND Dan GRN" Sumur
Kl e.42
Berdasarkan Analisa Logging dan Core - Avianto Kabul pratiknyo

Toma 7
GEOLOGI UIYTT'K IGilI'IXTURAil RAIfiAT

1. Perhitungan Cadangan Tereka Mangan (Mn) di Daerah Koa dan Sekitarnya,


7-1-
Kecamatan Mollo Barat, Kabupaten Soe, NTT - Agus Harjanto
2. studi Mengenai Garnet Dari Komprek Meratus, Karimantan selatan dan l-72
Kegunaannya pada pelacakan Batuan Sumber lntan _ Joko Soesilo,
Emmy
Suparka, dan Chalid ldham Abdullah
3' Tinjauan Kondisi Georogi Gunung sramet Daram Mendukung pemanfaatan
7-2g
Potensi Panas Bumi Bagi KesejahteraanMasyarakat - Adi candra dan Asmoro
Widagdo
4. Pengaruh Hujan Terhadap Kestabiran Lereng Endapan Materiar pirokrastik 7-32
Merapi di Lereng TenElgara Daerah lstimewa yo$/akarta - purwanto
5. wisata Aram Berbasis Georogi Dan Masyarakat setempat - Ediyanto dan Jatmiko 7-42
Setiawan
6. Kriteria Pemilihan Daerah Endapan pasir Besi di wilayah pesisir pantai Berbasis 7_s2
Petunjuk ceomorfologi - Bambang Kuncoro p

Tema 8
GEOFISIXA Dt BIDANG tI{DUSrRt

1. Verifikasi Hasil Pengukuran rndependen Tak Langsung Vp dan Vs Tanah dengan


&1
Persamaan-Persamaan Empirik - Eddy Hartanto dan Sismanto
2. lntepretasi Data Geofislka untuk penentuan Titik pemboran Air Tanah di Daerah &1o
Merto-yudan, Provinsi Jawa Tengah - puji pratiknyo dan Arif Rianto Budinugoho
3. studi rentang sifat Fisik Medium Air Tanah di Kawasan Karst Maros sulawesi 8:2o
Selatan Berdasarkan Data Geolistrik Tahanan Jenis - Muhammad ArEEd
4. lnversi Anomali Gravitasi Menggunakan Metoda lnversi Linier umum dengan Dua &30
Variabel Bebas (Xy) - Agus Santoso dan Ari Setiawan

XVi
5. lnterpretasi Citra Srtm dan Analisis SeismoteKonik untuk Mengetahui penyebab &3g
Rel Kereta Api Patah di Resort 6.6 Prambanan Akibat pengaruh Gempa 27 Mei
2006 - Sugeng dan Hasan Rosadi
6. Pengaruh Data Petrofisik Dan Geokimia Terhadap potensi Sumur panasbumi g-4s
pada Lapangan X - Dyah Rini Ratnaningslh, lB. Jagranatha dan Hendra pedana

fema 9
EilERGI BARU TERBARUKAI{ DAI{ XONEERVASI E]IERGI

t' Pengaruh Dimensi rerhadap unjuk Kerja Model Kincir Angin Tipe savonius Dua g-L
Tingkat Dengan Sudu-Sudu Yang Dimodifikasi Xelengkungan dan Konfigurasi -
Rines, Dian Afril Sinaga, Kaslanto dan Tumbur Sihala Tua
2. optimasi sintesis Biodieseldari Minyak Jarak pagar (cjco) dengan Reaksi 9-20
Transesterifikasi Menggunakan Gelombang Mikro - Aman Santoso
3. Kcefisien Daya pada Kincir Angin poros Horisontal plat Datar - Budi sugiharto g-2g
4. studi sensitivitas Terhadap properti Reservoar untuk Rencana pengembangan g-3g
Profil Produksi cBM dari Lapangan X rndonesia - petra steven wattimury dan
Sari Wulandari Hapsari
5. Produksi Biogas Dari Limbah cair pabrik Minyak Kerapa sawit - salundik g-s2
Dohong

xvil
tル′
″″″`.′ あ″″/′2ι ″_● θ〃
″´
``″
PengembangantPTEK
'笏 Kebum an untuk Menuniang
Pembangunan lnsan Yang Berke aniutan

Kajian Potensi Resonansi


Getaran Gedung Akibat Gempa Bumi
Studi Kasus Gedung Junusan Fisika
FMIPA UGM Yogyakar^ta

Ayusatt Wahyu雨 4 dan Wahyud 2


4 」urusan Pendidikan Fisika,Fakultas Tarbiyah,UIN Alauddin Makassar,Suisel
2 」urusan Rska Fakultas MIPA Unけ ersitas Gadiah Mada,Yogyakatta
3 al_geophysicsoyahoo oom Hp:0853961187642

ABSTRAK
enelitian kajian potensi resonansi tetah ditakukan pada gedung jurusan Fisika FMIpA UGM
Yogyakarta dengan membandingkan frekuensi alami pada lantai gedung dengan frekuensi
gempabumi, dan membandingkan nilai frekuensi alami pada gedung dengan tanah dasarnya yang
diukur dengan menggunakan Accelerometer GPL-6A3P. Data getaran yang terekam dianalisis dengan
teknik H/V untuk mendapatkan nilai frekuensi alami. Selain itu, perhitungan nilai percepatan getaran
tanah maksimum, PGA (Peak cround Acceteration) untuk mengetahui potensi bahaya gempabumi di
daerah penelitian diperoleh dengan menggunakan metode Kanai. Hasil pengukuran getaran lantai gedung,
l
diperoleh frekuensi alami pada tantai 3 dan lantai 2 adalah 2 Hz, sedangkan pada lantai adalah 0,6 Hz
dan pada tanah dasar gedung adalah 0,4 Hz. Perbandingan antara frekuensi alami lantai gedung dan
frekuensi gempabumi menunjukkan adanya peluang terjadinya resonansi pada lantai 3 dan 2 gedung
jurusan Fisika FMIPA UGM Yo$/akana, dimana hasil yang diperoleh pada lantai
3 dan 2 memilki nilai
frekuensi yang sama dengan hasir analisis 10 contoh gempa yang telah terjadi di yogyaka fta, yakni 2 Hz.
Nilai percepatan getaran tanah maksimum (pGA) yang dihasilkan dengan menggunakan persamaan Kanai
di lokasi penelitian dengan menggunakan event gempa tanggal 27 Mei 2OOO adalah 598 Gal. Dari hasit
tersebut menunjukkan lokasi daerah penelitian memilki potensi bahaya gempabumi.
Kata Kunci: Resonansi, frekuensi alami, mikrotremor, Eempabumi dan pGA.

■, PENDAHULUAN lndonesia yang tidak termasuk daerah yang rawan


akan gempabumi, yaitu Kalimantan. Hal ini dise-
Sebagian besar w‖ ayah indonesia berada pada
babkan lokasi lndonesia yang berada di pertemuan
daerah rawan gempa Berdasarkan peta seismi―
lempeng Pasifik, lempeng Eurasia dan lempeng
sitas lndonesia, hanya sebagian kec‖ dari w‖ ayah
lndia-Australia (Gambar 1).

1‐ 1(3
Jbn h a r ., lht b ruI .c/{il un run. 2 o / /
Pengom63nn"|" lP I Eh Kebur,an u.ttJk lvenLl.,ang
Pembangunan lnsani Yang Berkelarjutan

Gambar 7. Peta Seismisitas lndonesia (lrsyam dkk, 2OlO)


Keterangan Gambar :

.-' Kedalaman hiposenter lebih dari 300 km


O Ke&laman hiposenter antam 1OO - 300 km
€Er Kedalaman hiposenter kumng dari 100 km

Salah satu peristiwa gempa yang cukup besar bangunan dapat menahan percepatan tanah
terjadi di Yo$/akarta pada tanegal 27 Mei 2006 dasarnya sesuai desain yang disyaratkan dalam
dengan magnitudo 6,3 SR pada kedalaman 12 km SNI-1726-20O2 dalam perencanaan bangunan
pada posisi 7,960 LS dan ho,45o BI (USGS, tahan gempa. Hal inilah yang mendasari perlunya
2O11), dapat digunakan sebagai studi kasus untuk penelitian di Gedung Jurusan Fisika, Fakultas
melakukan studi mitigasi bencana akibat gempa- Matematika dan llmu Pegetahuan Alam (FMlpA)
bumi khususnya di wilayah Yogyakafta. Peristiwa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang meru-
tersebut telah mengakibatkan 5.473 orang pakan salah satu bangunan publik.
meninggal dan 38.423 orang luka-tuka, serta
beberapa bangunan hancur total. Penyebab
banyaknya korban jilva salah satunya adalah 2. TINJAUAN PUSTAKA
akibat runtuhan bangunan. Untuk mengurangi
dampak yang ditimbulkan akibat gempa yang 1. Respon Bangunan Terhadap Getaran Tanah

terjadi di Yogyakarta, diperlukan usaha dalam Menurut UN-Habitat (2006), Selama terjadi gempa
perencanaan banguna n tahan gempa. bumi, fondasi bangunan dan tanah dasar bangun-
Untuk mengetahui kualitas sebuah bangunan, an bergerak mengikuti gaya seismik (gaya gempa).
salah satunya adalah mengetahui nilai frekuensi Sebelum terjadi gempabumi, seluruh elemen
alami yang dimilikinya, dimana bangunan akan bangunan akan berada pada posisi awalnya. Saat
mengalami kerusakan berat jika frekuensi alami terjadi gempabumi, tarah dasar bangunan dan
sebuah bangunan dan frekuensi gempa memiliki lantai satu pada bangunan akan bergerak meng-
nilai yang sama atau berdekatan, sehingga akan ikuti arah gaya seismik. Misalnya, ketika terjadi
terjadi resonansi. gempabumi, tanah bergerak ke kanan, maka
Salah satu usaha dalam perencanaan bangun- bangunan akan bergerak ke arah yang
an tahan gempa sebaiknya mempertimbangkan berlawanan dengan arah gerakan tanah (Gambar
adanya kemungkinan terjadinya resonansi geta ran 2). Dan setelah gempabumi terjadi, sebagian
dengan melakukan pemeriksaan frekuensi alami elemen bangunan yang memilki konstruksi lemah
gedung dan tanah dasar gedung tersebut, dengan akan mengalami kerusakan yang disebabkan ba:
melakukan pengukuran mikrotremor. Selain itu ngunan memilki daya tahan dan penyerapan
percepatan tanah maksimumnya PGA (Peak energi yang rendah.
Ground Acceleratlon) perlu diperhatikan agar

l… 17
Jot mar'..lhsional,%iAun ian 2 o / /
Pengemoangan IPTEK Kebumran untuk Menunjang
Pembanqunan lnsani Yang Ee.kelanjulan

W"に 国噸 Lト
.ru口 ● Rmm bi嗣 Ⅲ Ⅲ ld Ⅲb

Gambat 2. Respon bangunan saat teiadi gempa (UN-Habitat, 2006)

Menurut Coburn dan Spence (2002), penyebab Oepok, Kota Sleman, Yogyakarta. Dimana jenis
utama terjadinya kerusakan pada bangunan tanah di lokasi penelitian terdiri dari Tuf, Abu,
adalah getaran pada tanah dasar bangunan. Breksi, Algomaret, dan Leleran lava tak
Ketika sebuah bangunan digerakkan oleh sebuah terpisahkan. Karakteristik tanah setempat sangat
gaya inersia yang bekerja pada bangunan tersebut, mempengaruhi frekuensi getaran tanah di
maka percepatan getaran bangunan akan mening- permukaan. Hal ini terbukti dari penelitian perce-
kat. Faktcr yang sangat menentukan respon patan getaran tanah maksimum yang telah dilaku-
dinamik bangunan terhadap getaran adalah kan Widigdo (2006) di Yogyakarta menemukan
f rekuensi alami bangunan (n atu ral frequency). adanya variasi nilai PGA berdasarkan gempabumi
Jika sebuah bangunan bergetai' yang diaki- 1943-2006 berkisar antara 38,682 Gal sampai
batkan getaran tanah, responnya akan bergantung dengan 531,619 Gal. Berdasarkan hal tersebut,
pada hubungan antara frekuensi getaran pada maka dalam pembangunan gedung-gedung atau
tanah dasar bangunan dan frekuensi alami bangunan harus mempertimbangkan karakteristik
bangunan. Jika frekuensi getaran tanah lebih kecil tanah yang meliputi: jenis tanah permukaan,
daripada frekuensi alami bangunan, maka percepatan tanah maksimum dan periode domi-
bangunan iidak akan mengalami deformasi, dan nan tanah.
jika frekuensi getaran tanah meningkat, maka
deformasi bangunan juga akan meningkat. Apabila 3. Mikrotremor
kedua fekuensi tersebut sama, maka deformasi Mikrotremor adalah getaran tanah yang pada
bangunan akan mencapai puncaknya. Fenomena umumnya mempunyai sifat continiu, memilki
ini disebut resonansi.
magnitudo yang kecil, dan bersifat stasione.
Mikrotremor bisa berupa getaran akibat aktivitas
2. Kondisi Geologi Daerah Penelitian manusia maupun aktivitas lain, seperti getaran
Secara urnum, kondiei geologi regional Yogyakarta akibat orang berjalan, getaran dari kendaran,
membentang di dekat pantai selatan pulau Jawa. getaran mesin-mesin pabrik, getaran angin, gelom-
Berdasarkan kondisi geologisnya, yoryakarta bang laut, atau getaran alamiah lainnya. Mikro-
berada pada zona tektonik yang aKif. Disamping tremor dapat digunakan dalam perancangan
gempabumi yang disebabkan oleh aktivitas lem- bangunan tahan gempa, yakni dengan mengetahui
peng, Yogyakarta juga dipengaruhi oleh gempa periode natural dari tanah setempat untuk meng-
yang terjadi akibat adanya patahan di sekitar hindari terjadinya resonansi. Mikrotremor juga
wilayah pulau Jawa. Seperti patahan Baribis, dapat digunakan untuk mengetahui jenis tanah
patahan Lembang, dan patahan Bumiayu (Haifani, berdasarkan tingkat kekerasannya (Subardjo,
2008b). 2008), dimana semakin kecil periode dominan
Gedung jurusan Fisika, Fakuttas Matematika dan tanah, maka tingkat kekerasannya semakin besar
llmu pengetahuan Alam Unjversitas Gadjah Mada atau tanah yang mempunyai periode dominan
terletak di desa Caturtunggal, wilayah/kecamatan

1‐ 113
tJし,2″ ″″c′ 12∫ぁ″rr/t%ι ′″′
″″2θ 〃
`′

::ll]1::│:lllξ ][隼 齢 i夕 ::‖ i:│よ tW:ギ


enun'ang

semakin besar semakin lunak atau lembek yang digerakkan oleh suatu gaya eksternal yang
sifatnya. berubah secara sinusiodal terhadap waktu, sistem
berosilasi sesuai dengan frekuensi paksa dan
4. Resonansi amplitudo yang bergantung pada frekuensi gaya
Setiap benda memiliki frekuensi alami yang paksa. Jika frekuensi gaya paksa (frekuensi
besarnya tergantung dari komposisi, ukuran dan gempa) sama dengan atau mendekati frekuensi
bentuknya. Jika frekuensi alami suatu benda sama alami sistem (frekuensi alami pada bangunan),
dengan frekuensi sumber bunyj lain maka akan maka sistem akan berosilasi dengan amplitudo
terjadi resonansi atau penguatan amplitudo yang jauh lebih besar daripada amptjtudo gaya
gelombang, dan benda dikatakan resonan paksa, fenomena ini disebut resonansi (Tipler,
terhadap frekuensi sumber bunyi (Sears dan 1991).
Zernansky, 1994). Ketika sebuah bangunan diguncang oleh
Apabila periode bangunan sama dengan gempa, frekuensi getaran tanah dan gempa akan
periode gempa yang sampai di permukaan, maka merambat secara bersamaan. Respon bangunan
akan terjadi resonansi dan interFerensi getaran sangat bergantung pada frekuensi alami dan
sehingga meningkatkan intensitas kerusakan frekuensi gempa. Misalkan sebuah bangunan
akibat gempa. Berdasarkan hal tersebut maka berlantai 10 dengan frekuensi alami 1 Hertz akan
dalam pembangunan gedung harus mempertim- dipengaruhi oleh getaran tanah dengan frekuensi
bangkan kemungkinan terjadinya resonansi getar_ yang sama. Tetapi pengaruhnya akan lebih kecil
an (Subardjo, 2008). Hal ini sama dengan prinsip jika frekuensi dari getaran tanah memiliki nilai
teor, yang digunakan pada suatu sistem teredam yang lebih besar atau lebih kecil (Gambar 3).
0● 8 一


E ヽoも



F O 〓o長 ゆ き 贅 ︺

Q‐

m一 一

Ffeqoency o「 oЮ und M● ●●vb a10n

Gambar 3. Diagram respon bangunan 70 lantai (Coburn dan Spence,2OO2)

5. Percepatan Getaran Tanah Maksimum


(1)
Percepatan getaran tanah maksimum adalah nilai
percepatan getaran tanah yang terbesar yang
dengan:
pernah terjadi di suatu tempat yang diakibatkan
a =percepatan getaran tanah(Cm/s2)
oleh gempabumi. Nilai percepatan getaran tanah
maksimum dihitung berdasarkan magnitudo
a■ =5;
a2 = 0,6■
gempabumi yang pernah terjadi dan jarak sumber
gempabumi yang pernah terjadi terhadap titik Tg =periode dominan tanah(s)
pengamatan. menggunakan metode yang telah M =Magnitudo gempa(sR)
R =」 arak hipOsenter
dikembangkan oleh Kanai, 1966 (Douglas,2OO4)
P ‐■.66+3,6/R
yang memberikan persamaan:
Q =0,■ 67-■ ,83/R

1‐ 11)
Jbnirua,.'lhstbnal.c/frlutttthn 2o / /
Pengembangan IPTEK Kebum an Lntuk Menurrang
Pembangunan lnsanl Yang Berkelanjulan

3. METODOLOGI Yogyakarta (Gambar 4). Gedung berlantai tiga yang


merupakan salah satu tempat aktivitas pembe-
Lokasi penelitian bertemPat di gedung Jurusan lajaran mahasiswa fisika berdiri di atas tanah
Fisika, Fakultas MIPA UGI\4, desa Caturtunggal, seluas 4.962 m2.
wilayah/kecamatan DePok, kota Sleman,

(c)

Gambat 4. Peta Lokasi Penelitian (a) Peta 7<epulauan lndonesia, (b) Peta Yog)/akafta, (c) Peta Kampus
UG M (www. gooEle. com, 2Ol7)

1. Perekaman Getaran Gedung dan Tanah tahun bangunan didirikan, dan jenis tanah tempat
Dasarnya bangunan berdiri (peta geologi). Selanjutnya
Penelitian inidiawali dengan survey lokasi. melakukan pengukuran microtremor atau
Bangunan yang dipilih adalah bangunan bertingkat mikrogetaran yang terjadi pada gedung dan tanah
yang terdiri lebih dari 3 lantai. Langkah selanjutnya dasar dengan menggunakan alat accelerometer
mencari literatur mengenai bangunan gedung GPL-6A3P. Titik pengukuran dapat terlihat pada
jurusan Fisiaka FIVIPA meliputi luas bangunan, Gambar 5.

oT3
Gambar 5. Posisi pengukunn (kiri) dan proses perekaman (kanan)

l… 2()
, fenuluu. ..'l1trtbna/ .'/{ilunfutn po//
Pengembangan IPTE( Kebumtan untu( [,4enJnlang
Pembangunan lnsan Yang Berkelanlutan

2. Frekuensi eempa Yang Sering Terjadi Di menggunakan software PITSA 8,0 under Linux.
YoS/akarta
Untuk melihat besarnya frekuensi gempa yang 3. Penentuan Nilai Percepatan Getaran Tanah
sering terjadi di Yogyakarta, diperlukan katalog Maksimum (PGA)
gempabumj yang diambil dari database Badan Dalam penentuan nilai PGA, diperlukan data
Meteorologi Klimatologi dan ceofisika (BMKG) gempabumi 27 Mei 2Q06 yang diambit dari
Stasiun Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan database Badan Meteorologi Klimatologi dan
10 event gempa yang sering terjadi di Yogyakarta Geoflsika (BMKG) Stasiun Yogyakarta. perhitungan
tahun 2OO9-2O!0. Dan dianalisis dengan PGA menggunakan metode Kanai.

Secara ringkas diagram alir penelitian dapat diperlihatkan pada Gambar 8.

,,.,,*'*, *,"-,'l .z

Gambar 6. Diagram Alir Penelitian

4. HASIL DAN PEMBAHASA}I lantai gedung dan gempabumi digunakan untuk


mengetahui potensi resonansi.
Hasil dari data rekaman getaran lantai gedung
dibuat grafik analisis H/V (Horizontal to Vertical
1. Getaran Pada Lantai Gedung dan Tanah
Spectral Ratio) yang menggambarkan nilai puncak
Dasarnya
frekuensi dominan pada tiap titik pengukuran.
Hasil analisis H/V untuk menentukan nilai
Kemudian membandingkan nilai frekuensi puncak
frekuensi dominan setiap lantai pada gendung dan
dominan gempa yang sering terjadi di YogJiakarta
tanah dasarnya diperlihatkan dalam Tabel 1.
yang diperoleh dari data hasil rekaman getaran
Analisis getaran lantai gedung diperilhatkan pada
gempabumi BKMG Yogyakarta. Analisis getaran
Gambar 7, Gambar 8 dan Gambar 9.

l… 21
t泥 ″′
ル′ 証♭″″′′%ι c′,■′
を′″20//
``^.1名 Kebum an untuk Menuniang
Pengembangan:PTEK
Pembangunan hsan Yang Berke略 可U● n

Tabe′ ■ Dた t″ bυ sifrekυ ensi gedung dan tanah dasargedυ ng


Lokasl Titik Frek(HZ) Periode (s)
F3■ 2,0 0,5
Lanta1 3 F32 2,0 0,5
F33 2,0 0,5
F2■ 2,0 0,5
Lantai 2 F22 2,0 0,5
F23 2,0 0,5
F■ ■ 0,3 3,3
Lanta1 1 F12 0,7 1,4
F■ 3 0,7 ■,4
T■ 0,2 5,0
Ta nah T2 0,3 3,3
T3 0,7 1,4
T4 0,2 5,0

Gambat 7. Frekuensi gedunE dan tanah dasar gedun| balian utara

:k f3'
:■ 、 17・
`:―

: Fl,


一H

T,

Gambar 8. Frekuensi Eedung dan tanah dasar


EedunE bagian Tengah (Timur_Barat)

1‐ 22
, lbnuiutt, ..'lixona/ .V(ilunmn. 2ol/
Pengembangan TPTEK Kebumian uliLt Menunjang
Pembangunan lnsani Yang EerkelanlJtan

Gambar 9. Frekuensi gedunE dan tanah dasar gedung baEian Selatan

Dari hasil analisis data rekaman getaran lantai Untuk rnelihat peluang terjadinya resonasi pada
gedung diperoleh frekuensi sekitar 2 Hz. Dengan bangunan, ini terlihat pada bangunan pada lantai
menggunakan teknik pengolah H/V, yakni 2 dan 3. Dimana nilai yang diperoieh sama dengan
membandingkan sinyal frekuensi horisontal dan nilai frekuensi gempa yang umumnya terjadi di
vertlkal, terlihat nilai frekuensi alami pada lantai Yogyakarta. Perbandingan frekuensi alam, lantai
gedung mendekaty'sama dengan nilai frekuensi gedung dan tanah dasarnya dapat pula dilakukan
gempa yang sering terjadi di Yogyakarta. Pada untuk melihat peluang terjadinya resonansi. Jika
lantai 3 dan lantai 2 niiai frekuensi alami diperoleh frekuensi tanah dasar sama dengan nilai frekuensi
2 Hz di setiap lokasi titik pengukuran, namun pada pada gedung, maka akan terjadi resonansi. Hasil
lantai 1 diperoleh nilai frekuensi alami yang analisis yang terlihat rentang frekuensi gedung
berbeda di setiap titik pengukuruan. Dimana titik terpaut cukup jauh dari frekuensi tanah dasarnya.
F1.1 memilki nilai frekuensi alami pada lantai 0,3 Tetapi pada lantai l gedung, terlihat nilai frekuensi
Hz, di titik F1.2 memilki nilai frekuensi alami pada yang sedikit mendekati nilai frekuensi pada tanah
lantai 0,7 Hz dan pada titik F1.3 memilki nilai dasar gedung.
frekuensi alami pada lantai 0,7 Hz. SehinEga jika Berdasarkan hasil penelitian Hariyadi (2009)
nilai ketiga titlk tersebut dirata-ratakan akan untuk mendapatkan hubungan konfigurasi
diperoleh nilai frekuensi alami pada lantai 1 bangunan dengan ketahanan bangunan dan daya
adalah 0,6 Hz. Nilai frekuensi alami pada lantai 1 dukung tanah sehingga dapat digunakan sebagai
memilki nilai yang berdekatan/hampir sama guideline dalam membangun rumah hunian
dengan nilai frekuensi alami pada tanah dasar dilakukan analisis ketahanan tanah dan bangunan
gedung. dengan mengukur frekuensi alami tanah dasar dan
Pada tanah dasar bangunan diperoleh bangunannya. Hasil pengukuran menunjukkan
frekuensi alami yang berbeda pula di setiap lokasi rumah hunian di lokasi penelitian dapat dibedakan
titik pengukuran. Dimana titik T1 diperoleh menjadi 3 kategori yaitu: aman, rawan, dan
frekuensi alami pada tanah dasar 0,2 Hz, pada titik bahaya.
T2 diperoleh nilai frekuensi alami O,3 Hz, pada titik Rumah hunian dikatakan aman, jika bangunan
T3 diperoleh frekensi alami pada tanah dasar memiliki frekuensi alami lebih tinggi dibandingkan
bangunan O,7 Hz, dan pada titik T4 diperoleh dengan frekuensi alami tanah dasarnya. Rumah
frekuensi alami pada tanah dasar bangunan O,2 hunian dikatakan rawan, jika bangunan memiliki
Hz. Jika keempat nilai frekuensi alami tersebut frekuensi alami sama dengan frekuensi alami
dirata'ratakan, maka diperoleh nilai frekuensi tanah dasarnya. Dan bahaya, jika bangunan
alami pada tanah dasar gedung adalah 0,4 Hz.

1¨ 23
Jtznrlrut. -'l8 onal ,%ilatntan. 2o//
Pengembangan IPTEK Kebumian untuk f,lenunjang
Pembangunan lnsani Yang Berkelanjutan

memiliki frekuensi alami lebih rendah dari 2010), telah terjadi gempabumi sebanyak 35 kali.
frekuensi alami tanah dasarnya. Pada tahun 2009 terjadi gempabumi sebanyak 17
Selain itu, frekuensi alami pada tanah dasar kali dengan magnitudo 2,6 - 5,3 SR pada
gedung juga dapat diperbandingkan kesc kedalaman 10 - 30 km. Pada tahun 2010, terjadi
suaiannya dengan frekuensi alami yang gempabumi sebanyak 18 kali dengan magnitudo
diperbolehkan dalam standar perencanaan 2,8 - 6,6 SR pada kedalaman 10 - 30 km.
ketahanan gempa untuk bangunan gedung (SNl- Hasil pengolahan getaran gempabumi
f726-2OO2). Dalam SNI frekuensi alami yang Yogyakarta diambil 10 dari 35 event gempabumi
diperbolehkan untuk zona wilayah gempa 4 untuk yang terjadi pada tahun 2009 dan tahun 2010
wilayah Yogyakarta adalah 3,4 Hz. Hal ini diperoleh masing-masing frekuensi dominan
menunjukkan gedung jurusan fisika memenuhi sekitar 0,5 Hz - 5 Hz. Dan pada 10 contoh gempa
ketentuan SNl. yang sering terjadi di Yogyakarta diperoleh
frekuensi sekitar 2 Hz. Salah satu perolehan
1. Frekuensi Gempabumi yang Sering Terjadi di frekuensi gempa dapat diperlihatkan pada Gambar
Yo$rakarta 10.
Dalam kurun waktu dua tahun (tahun 2009 dan

CamOa′ ■o Frekυ ens′ eν ent ge171ρ a tallgga′ ■9 Agustus 2009

2. Percepatan Getaran Tanah Maksimum dengan memasukan parameter-parameter gempa-


Percepatan getaran tanah maksimum, pGA adalah bumi dengan menggunakan persamaan (1). Hasil
nilai terbesar percepatan getaran tanah pada dari pengolahan dengan menggunakan metode
suatu tempat akibat getaran gempabumj dalam Kanai dapat diperlihatkan nilai pGA di sekitar
periode waktu tertentu. Percepatan getaran tanah daerah pengukuran getaran gedung Jurusan
maksimum merupakan salah satu parameter yang Fisika, Fakultas MIPA UGM, desa Caturtunggal,
sering digunakan dalam mengestimasi tingkat \,vilayah/kecamatan Depok, kota Sleman,
kerusakan tanah akibat goncangan gempa. Nilai Yog/akarta adalah 598 cal. Nilai yang diperoleh
percepatan getaran tanah maksimum dipengaruhi dapat pula diperbandingkan dengan hasil dari
oleh beberapa faktor: periode dominan tanah penelitian Wiciigdo (2OOO) yang menunjukkan nitai
lokasi penelitian, besar energi gempa yang percepatan getaran tanah maksimum yang
dilepaskan, jarak dan kondisi perambatan dari diperoleh mendekati nilai percepatan getaran
pusat gempa (hyposenter). Hubungan antara nilai tanah maksimum yangjuga telah diperoleh dengan
percepatan tanah dengan parameter-parameter menggunakan metode yang sama, yakni 38,682 -
yang mempengaruhinya digambarkan dalam 531,619 Gal. Hasil dan peta percepatan getaran
persamaan Kanai. Persamaan ini dikembangkan tanah maksimum Widigdo (2006) diperlihatkan
oleh Kanai pada tahun 1966. pada Gambar 11.
Nilai percepatan getaran tanah maksimum
didapatkan setelah melakukan perhitungan

l… 24
J″ ″ヵrr/・ .12.ぁ″″/,夕 2ι ′
″′れ′
′ ●2θ 〃

::1311::│::11:]fや lil£liよ:甜 :yenuniang



Pelc● ●●
1311 Celann ran訃 睦 k8hun 197●・ 20o5


●●n27腱 1壽

¨一



¨


一一


一[



¨ 
ヽ←
¨


Gambar■ ■ Peta Perceρ atan cetaran Tanaわ Maksimurn Yogyaka″ arしヽ
″dlgdQ 200o

5. KESIMPUTAN Douglas.J, 2OO4, Ground motion estimation


Berdasarkan hasil kajian yang telah dijabarkan equations 1964-2003, Reissue of ESEE
sebelumnya, dan mengacu pada tujuan pene-litian, Report No. 01-1: ,,A comprehensive worldwide
dapat ditarik kesimpulan : summary of strong-motion attenuation
1. Dari hasil pengukuran getaran lantai gedung, relationships for peak ground accelleration
diperoleh frekuensi pada lantai 3 dan lantai 2 and spectral ordinates (1969 to 2000)" with
adalah 2 Hz, frekuensi alami pada lantai 1 correction and additions. ESEE Report No.04-
adalah 0,6 Hz dan frekuensi alami pada tanah 001-SM. lmperial College of
Science,
dasar gedung adalah 0,4 Hz. perbandingan Technology and Medicine, Department of Civil
antara frekuensi alami lantai gedung dan & Environmental Englneering, London.
frekuensi gempabumi yang terjadi di yogya- Haifani, A.M.,2008, G/S Application on Macro-
karta menunjukkan adanya peluang terjadinya Seismic Hazard Analysis in yogtlakafta
resonansi pada lantai 3 dan lantai 2 gedung Prov i nce. MSc Thesis.UGN4-lTC, yogyakarta.
jurusan Fisika FMIPA UGM yogyakarta, dimana Hariyadi.A, 20O9a, Pedoman Teknis pengEunaan
hasil yang diperoteh pada tantai 3 dan lantai 2 Alat Accelerometer GPL-OA3q, Sekolah
memilki nilai frekuensi yang sama dengan hasil Pascasarjana, Program Studi Teknik
analisis 10 contoh gempa yang tetah terjadi di Arsitektur, Jurusan Teknik arsitektur dan
Yogyakafta, yakni 2 l1z. Perencanaan, UGM, Yo$/akarta.
2. Nilai percepatan getaran tanah maksimum Hariyadi.A, 2009b, Studi Konfiqurasi Bangunan
(PGA) yang dihasilkan dengan menggunakan Pada Rumah Hunian Pasca Gemap Di Bantul
persamaan Kanai di lokasi penelitian dengan /akafta Mengllunakan Alat Accelerometer
YoE
menggunakan event gemapa tanggal 27 Mei GPL-6A3P, Tesis, Program Studi Teknik
2006 adalah 598 gal. Sehingga tokasi daerah Arsitektur, Jurusan Teknik arsitektur dan
penelitian menunjukkan potensi bahaya Perencanaan, UGM, Yogyakarta.
gemPabumi. lrsyam.M., Sengara.l.W., Aldiamar F,
Widiyantoro.S., Triyoso.W., Natawidjaja.D.M.,
6. DAFIARPUSTAKA Kertapati.E., Meilano.l., Suhardjono, Asrurifak.
M., Ridwan.M, 20LO, Ringkasan Has,t Studi
BMKG Stasiun Yogyakarta, 2071-, Data spasiat
Tim Revisi Peta cempa lndonesia 2070.
kompilasi kejadian gempabumi di Daerah
Bandung.
lstimewa YoEiyakarta dan sekitarnya. fidak
Sears, W.F. and Zemansky, W.M., 1994, Fisika
dipublikasikan.
Untuk U n iversitas. Blnacipta. lakarta.
Coburn, A. and Spence, R., 2OO2, Earthquake
Standar Nasional lndonesia, 2OO2, Tata Cara
Protection, 2nd ed. John Wiley & Sons, perencanaan Ketahanan Bangunan Gempa
Cambridge.
Untuk cedunE $Nl 03-7726-2002), Badan
Standarisasi Nasional.

l… 25
1)│こ …1
(TTo乙 1,enJqoJ t7 0u‖ uO)ω o● al● ●ο,枷 υeSnノ nr 'unρ oo ●ped ′
Ш71qedω oO ,θ q!ン V
(τ lo乙 !。 ν、 8T Ou‖ uo) ′
o2υ ●7,Sυ θυOSOど ,Sυ O'Od υ● `τ τo乙 `V lunκ ЧeハA

ω790ブ ,0 0,α θ/0′ αO/S′ θυ/^0'S'Sn o′ etr//:o,'ψ "ソ uO!S」 OAり O,c
(TToι !。 内 ετOu‖ uo)ス o,s,Sn“ iseθ ρoO。 9〃 y θンenbtrン oョ υ′」●ンoレV ρυes
““ "y
,ン exeκ 日o人 `epew ЧerpeO sellsJoAlun lυ θωoο υ′Sesllル υoseW υ●9,71qns pυ ●′ ●7● ど _
`VdlWJ `● ンIS!J uoSnJn「 `lsdリ ンS `900ζ ‐
εク6τ ρO′ θθυ′υ]― υoN メO υq,onノ ,suoO ,t7印 WSOど
●ン●イ080( 0“ 。ω l'S′ 暉″ Oec wnttsン en Oイ enbvν e] 」oy seυ ″0例 oO `900ι `le■ qeH― Nn 。
りθυel υ OoO υe3ede"ed`900乙 'W J OpB!plM elueИ e「 `988uelJョ ュ
!q,Oued
“ 'elJe)ie^Eo^ '\!u\al uep sules ,nlun erlsg 'T661 'draldtl
.Oν
`epeν 、 ЧelpeO sel!sJoハ lun `VdlwJ ieX!S!J eり 9ン e「 、8`Sluン o■ 191イ IG
u esn」 nr`SIsO■ `θ `OlpJeqns
ン●イ9相0人 四Oρ Vd″VJ αWSIJ りOlewセ ω″qedω oO」 o,0“
"ed`800乙
uelniue o,lo8 6ue人 luesul ueun6uequod
6uelunuow、 nlun uelШ nqo】 冽ョldl ue6ueqtuo6ued
〃06 2′ υ′
′′ タクタ″′=繋ヽ │‐ '″ η〃 r
`″

Anda mungkin juga menyukai