ABSTRAK
Latar belakang: Salah satu penyakit degeneratif yang paling banyak diderita lansia adalah
hipertensi. Banyak masyarakat yang menganggap bahwa hipertensi hal yang wajar dan biasa
terjadi pada lansia sehingga tidak perlu diatasi. Swedish massage merupakan bentuk intervensi
keperawatan yang berfungsi menurunkan tekanan darah guna mencegah terjadinya komplikasi lebih
lanjut. Implementasi dilakukan selama 20-30 menit pada satu kali pertemuan, selama 12 kali. sebelum
dan sesudah implementasi dilakukan pengecekan tekanan darah terlebih dahulu. Tujuan: Karya ilmiah
ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas intervensi swedish massage terhadap penurunan
tekana darah pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimen dengan One
Group pretest-posttest dengan 8 responden. Analisa data menggunakan Paired Sample T-Test. Hasil:
penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara swedish massage dengan penurunan
tekanan darah saat sebelum dan sesudah intervensi (p value = 0,000). Saran: Peneliti
merekomendasikan agar intervensi keperawatan terapi Swedish Massage dapat digunakan sebagai
salah satu cara penanganan hipertensi non farmakologis yang efektif dan efisien di rumah.
Kata kunci : Hipertensi, Lansia, Swedish Massage
ABSTRACT
Background: One of the most common degenerative diseases affecting the elderly is hypertension.
Many people assume that hypertension is a normal and common thing in the elderly so it does not need
to be overcome. Swedish massage is a form of nursing intervention that serves to reduce blood
pressure to prevent further complications. Implementation is carried out for 20-30 minutes at one
meeting, for 12 times. before and after the implementation of blood pressure checking is done first.
Purpose: This scientific work was made with the aim to determine the effectiveness of Swedish
massage interventions to reduce blood pressure in the elderly. Method: This study used a Quasi
Experiment design with One Group pretest-posttest with 8 respondents. Data analysis uses Paired
Sample T-Test. Results: the study showed a significant effect between Swedish massage with a
decrease in blood pressure before and after the intervention (p value = 0,000). Suggestion:
Researchers recommend that Swedish Massage therapy nursing interventions can be used as an
effective and efficient way of handling non-pharmacological hypertension at home.
menimbulkan kondisi relaksasi pada fisik 01/02 Kelurahan Limo, didapatkan hasil
dan mental (Hajbaghery, Abasi dan bahwa dari 10 lansia yang melakukan
Behestabad, 2012). Shresta, Patricia dan pemeriksaan tekanan darah terdapat 8
Devkota (2013); Erol, Ertung dan Ozturk, lansia yang menderita hipertensi dan 2
(2014), Terapi masase merupakan salah lansia lainnya tidak mengalami hipertensi.
satu bentuk komunikasi non verbal dengan 5 dari 8 lansia berjenis kelamin perempuan
“sentuhan” yang dapat mendukung proses dan 3 dari 8 lansia berjenis kelamin laki-
komunikasi antara perawat dan lansia laki.
Swedish masaage merupakan salah
satu terapi yang dapat menurunkan METODE PENELITIAN
tekanan darah sistolik (TDS) secara Penelitian ini merupakan penelitian
signifikan 12 mmHg dan penurunan Quasi Eksperimen dengan One Group
tekanan darah diastolik (TDD) sebesar 5 pretest-posttest. Sampel dalam penelitian
mmHg. (Supa’at, dkk (2013). Hasil ini berjumlah 8 Lansia yang menderita
penelitian Mohebbi (2014), Pijat (massage) hipertensi. Teknik pengambilan sampel
adalah Terapi non farmakologi yang yang yang digunakan adalah randomized control
efektif digunakan untuk mengurangi TD trial. Kriteria inklusi meliputi klien
sistolik dan diastolik pada penderita bersedia menjadi responden, klien dengan
hipertensi. Pernyataan tersebut didukung hipertensi ringan dan sedang dimana
Hasil penelitian Mina Jouzi (2016), dan tekanan sistol 140-159 mmHg dan diastol
Khaledifar, Nasiri, Khaledifar, & 90-100 mmHg, dan tidak memiliki
Khaledifar, (2017), Massage therapy komplikasi penyakit lain.
adalah memanipulasi jaringan lunak dan Kriteria eksklusi meliputi klien tidak
otot-otot pada tangan atau kaki dengan memiliki masalah hipertensi, klien yang
tujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah, mengkonsumsi obat antihipertensi.
menstimulus aktivasi parasimpatis dan Prosedur tindakan dalam penelitian adalah
meningkatkan pelepasan hormon, endorfin responden yang telah terpilih menjadi
sehingga menyebabkan penurunan denyut sample diberikan pengarahan terlebih
jantung, tekanan darah, dan pernapasan, , dahulu tentang tindakan swedish massage
dan penurunan tingkat stress. terapy setelah memahami kemudian
Hasil dari studi pendahuluan yang diberikan inform concent untuk
dilakukan pada tanggal 9 Maret 2019 ditandatangi sebagai pernyataan setuju.
dengan memeriksa tekanan darah pada Tindakan selanjutnya adalah mengukur
pada lansia laki-laki dan perempuan di RT tekanan darah dan melakukan pengkajian
2 TD Sistolik
sesudah terapi 135.83 136.50 81-87 0.983
3 TD diastolik
sebelum terapi 92.67 93.00 90-95 1.633
4 TD diastolik
sesudah terapi 84.83 85.00 81-87 2.041
Tabel 1 merupakan nilai rincian tiap sesudah pemberian terapi Terapi Swedish
hasil pengukuran tekanan darah sistolik Massage. Hasil penelitian ini dapat dilihat
dan diastolik yang dilakukan sebelum dan bahwa hasil rerata (mean) dari TD Sistolik
sebelum terapi yaitu 144.83 dengan standar diastolik sesudah terapi yaitu 84.83 dengan
deviasi sebesar 1.169; nilai mean TD standar deviasi sebesar 2.041. Menurut
sistolik setelah terapi 135.83 dengan tabel diatas, data yang paling beragam
standar deviasinya yaitu 0.983; nilai mean terdapat pada tekanan darah sistolik
TD diastolik sebelum terapi 92.67 dan sesudah terapi dilihat dari besaran standar
standar deviasinya 1.633; dan mean TD deviasinya.
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Pengaruh Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Sebelum dan Sesudah Terapi Swedish Massage
No Indikator Mean 95% CI T P value (sig. 2 – tailed)
1 TD Sistolik
sebelum - sesudah 9.000 8.061-9.939 24.648 0.000
terapi
2 TD Diastolik
sebelum -sesudah 7.833 7.043-8.623 25.489 0.000
terapi
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, R, dkk. (2017). Pengaruh Terapi Pijat Swedia Terhadap Perubahan Tekanan
Darah Pada Pasien Lansia Dengan Hipertensi Di Balai Sosial Lanjut Usia
“Mandalika” NTB. Vol.3 No. 1 Maret - Juni 2017.
Allender, J.A., Rector, C., Warner, K.D. (2014). Community and Public Health Nursing:
Promoting the Public’s Health.(8th, ed). Philadelphia: Lippincot William dan
Wilkins
American College of Cardiology. (2017). 2017 Guidelines for the Prevention, Detection,
Evaluation, and Management of High Blood Pressure in Adults. Retrieved from
ACC.org/GMSHBP
Awoke. A. Awoke.T.Alemu.S., & Megabiaw,B. (2015).Prevalence and associated factors of
hipertention among a dult in Gondar. Northwest Ethiopia : Community based cross –
sectional study.2-7
Badan Pusat Statistika. (2017). Statistik Penduduk Lanjut Usia. Statistik Penduduk Lanjut
Usia, 1–288. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Budi Darmojo.(2015). Gerontologi dan Pengantar Geriatri : Buku Ajar Geriatri. Edisis
5.Jakarta : FKUI.
Berman, A., Snyder, S. J., & Frandsen, G. (2016). Fundamentals of Nursing: 12 Concepts,
Process, and Practice (10 ed.). New Jersey: Pearson Education Inc.
Brunner, Suddarth. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta: EGC.
Complementary and Alternative Medicine. Vol (2013), Article ID 171852, 8
pages. Alamat Link; http://dx.doi.org/10.1155/2013/171852
Dinas Kesehatan Depok. 2018. Profil Kesehatan Kota Depok Tahun 2017. Diakses tanggal
13 Mei 2019. http://www.depkes.go.id/resources/ download/profil/PROFIL_KAB_
KOTA2017/3276_Jabar_Kota_Depok_2017.pdf
Seng, L.,Seow,E., Subramaniam, M., Abidin, E., Vaingankar, J.A., & Chong, S.A (2015)
Jounal of gerontology & geriatrics Hipertention and its associated risk among
Singapure elderly residential population, 6.
hhtps://doi.org/10.1016/j.jcgg.2015.05.002
Supa’at I, Zakaria Z, Maskon O, Aminuddin A, Nordin NAMM. (2013). Effects of
Swedish Massage Therapy on Blood Pressure, Heart rate, and Inflammatory Markers
in Hypertensive Women. Evidence- Based
Touhy, T. A., Jett, K.F.J. (2018). Ebersole and Hess’ Gerontological Nursing &
Healthy Aging, Fifth edittion St.Louis. Missouri : Elsevier Mosby
Yekti, S. 2011. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta: PT. Andi offset.