Anda di halaman 1dari 3

Kel. 2 : Tindakan Sosial.

1. Feyza Aisyah Humaira.


2. Hasan Asy’ari.
3. Muhammad Rayyan Doli Rangkuty.
4. Sahnaz Nurul Aghniya.
5. Shiva Alfarra Dian.
6. Zalfa Nabilah.

Suatu hari, seorang guru menginformasikan bahwa sekolah akan mengutus 2 orang
siswa dan siswi untuk ikut olimpiade.
Guru : “Assalamu’alaikum.”
Murid : “Wa’alaikumsalam.”
Guru : “Sebelum memulai pelajaran, saya ingin memberitahukan bahwa Feyza dan Rayyan
terpilih untuk lomba olimpiade mewakili sekolah.”
Feyza : “Alhamdulillah.”
Rayyan : “Jelaslah aku terpilih, aku kan pintar.”
Gruru : “Oiya, dan apabila kalian menang, sekolah akan memberikan hadiah gratis bimbel
atau kalian juga bisa pilih uang sebesar 5 juta. Jadi, bapak harap kalian belajar baik-
baik.”
(Di rumah Feyza)
Feyza : “Assalamu’alaikum, umi.”
Shiva : “Wa’alaikumsalam, nak.”
Feyza : “Umi, Feyza terpilih ikut olimpiade mewakili sekolah. Do’a-in Feyza menang ya, mi.”
Shiva : “Iya, nak. Jangan lupa banyak belajar dan berdo’a juga ya nak.”
(Rumah Rayyan)
Rayyan : “Mami, aku terpilih dari sekolah untuk olimpiade. Pasti aku menang nih.”
Sahnaz : “Bagus, Ray. Tapi jangan sombong dulu. Kamu harus banyak-banyak belajar juga
jangan main game terus.”
Rayyan : “Selow, mi. Gampang itu.”
Setelah memberitahu orang tua masing-masing, Feyza terus semangat belajar.
Sedangkan Rayyan bermain game dan belajar nya agak terganggu.
Dan tibalah waktu olimpiade.
Feyza : “Bismillahirrahmanirrahim. Insya Allah, bisa..”
Rayyan : “Nanti kalau menanh aku pilih apa ya...?”
Berlangsunglah olimpiade tersebut dan diumumkanlah pemenangnya. Feyza
mendapatkan juara 1 dan Rayyan juara 2.
(Sesampainya dirumah)
Feyza : “Assalamu’alaikum, umi.”
Shiva : “Wa’alaikumsalam, nak. Bagaimana? Apakah kamu bisa olimpiade nya?”
Feyza : “Alhamdulillah, umi. Feyza mendapat juara 1. Ini pasti berkat do’a umi. Makasih ya,
umi.”
(Lalu Feyza pun mencium tangan uminya dan merasa bahagia)
(Dirumah Rayyan)
Mami : “Bagaimana olimpiade nya, Rayyan? Kamu juara?”
Rayyan : “Saya kesal, mi. Masak Feyza yang juara 1, malah aku yang juara 2.”
(Dan Rayyan pun bersedih karena tidak menjadi juara 1)
Keesokan harinya, mereka berdua bertemu pak guru.
Guru : “Selamat kepada kalian, karena telah mengharumkan nama sekolah. Bapak mewakili
sekolah, mengucapkan terimakasih. Dan bapak akan menepati janji akan berikan
hadiah.”
Feyza : “Saya akan bertanya pada umi saya dulu ya, pak.”
Guru : “Emm, Rayyan. Walaupun kamu juara 2, kamu juga bisa memilih kok. Jangan kecewa
dulu, saya juga menghargai usaha kamu.”
Rayyan : “Wah, makasih banyak ya, pak.”
(Rayyan pun menyalam tangak pak guru)
Lalu saat dirumah, Feyza bertanya ke uminya.
Feyza : “Umi, saya mendapatkan hadiah dari sekolah. Dan disuruh memilih antara gratis
bimbel atau uang.”
Shiva : “Yasudah, kamu ambil bimbel nya aja. Karena itu bisa membuatmu belajar lebih giat
lagi.”
Sedangkan di rumah Rayyan.
Rayyan : “Mami, sekolah memberiku hadiah antara bimbel atau uang.”
Sahnaz : “Yaudah, kamu ambil bimbel aja. Biar makin pintar.”
Rayyan : “Buat apa bimbel? Kan udah pintar. Mending ambil uang aja, nambah-nambah beli
hp baru.”
Sahnaz : “Yasudah, terserah kamu. Tapi sisanya ditabung ya.”
Rayyan : “Iya....”
Keesokan harinya, mereka menemui pak guru untuk menagih janji.
Guru : “Jadi, apa yang kalian pilih? Bapak harap keputusan nya sudah matang ya.”
Feyza : “Saya milih bimbel, pak.”
Rayyan : “Saya pilih uang ajalah, pak.”
Setelah mendapatkan hadiah tersebut, Feyza merasa pertimbangannya untuk bimbel
tidak salah. Karena setelah bimbel, Feyza merasa lebih mampu saat belajar. Sedangkan
Rayyan, dia telah membeli HP baru dari uang yang didapatnya.

Anda mungkin juga menyukai