Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan
Oleh :
Nama anggota:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga tugas
Keperawatan Keluarga yang berjudul pendirian usaha baru ini dapat tersusun hingga
selesai.Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah bekontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.Harapan
penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pera pembaca,
untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini.Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHLUAN
1. Latar Belakang...............................................................................................1
2. Rumusan Masalah..........................................................................................1
3. Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan....................................................................................................20
2. Saran..............................................................................................................20
DAFTAR PUSTKA...................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
Melihat realita di zaman sekarang sangat sulit mencari pekerjaan, karena lowongan
pekerjaan lebih sedikit dibandingkan pencari pekerjaan. Di desa maupun di kota sama- sama sulit
mencari pekerjaan. Kami mencoba untuk meneliti cara mendirikan usaha, agar muncul usaha-
usaha baru untuk para pencari kerja. Langkah pertama untuk mendirikan usaha yaitu dengan
mengetahui tata cara mendirikan suatu usaha baru. Maka dari itu kami memilih judul
makalah “CARA MENDIRIKAN USAHA“ untuk memperdalam materi kewirausahaan.
Beberapa penelitian telah berusaha mencoba untuk menemukan tempat bermulanya ide
pendirian bisnis berskala kecil. National Federation of Independent Business Foundation,
menemukan bahwa “pengalaman kerja terdahulu” menyebabkan 45% ide baru. “Minat pribadi”
berjumlah 16% dari total penelitian, dan “munculnya kesempatan” berjumlah 11%.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka diperoleh rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Darimana Ide Mendirikan Bisnis Baru dapat kita peroleh?
2. Apa Alasan-Alasan Mendirikan Usaha Baru?
3. Bagaimana Memulai Usaha?
4. Bidang Usaha apa yang ingin Dilakukan?
5. Pengertian dan Jenis-Jenis Badan Usaha?
6. Apa saja Jenis-Jenis Izin Usaha?
7. Bagaimana Proses Pendirian Badan Usaha?
8. Apa saja Faktor Penyebab Kegagalan Usaha?
1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengetahui Asal Ide Usaha Baru
2. Mahasiswa mengetahui Alasan-Alasan Mendirikan Usaha Baru
3. Mahasiswa mengetahui Cara Memulai Usaha
4. Mahasiswa mengetahui Usaha Apa yang ingin dilakukan
5. Mahasiswa mengetahui Pengertian dan Jenis-Jenis Usaha
6. Mahasiswa mengetahui Proses Pendirian Badan Usaha
7. Mahasiswa mengetahui Jenis-Jenis Izin Usaha
8. Mahasiswa mengetahui Proses Pendirian Badan Usaha
9. Mahasiswa mengetahui Faktor Penyebab Kegagalan Usaha
2
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa penelitian telah berusaha mencoba untuk menemukan tempat bermulanya ide
pendirian bisnis berskala kecil. National Federation of Independent Business Foundation,
menemukan bahwa “pengalaman kerja terdahulu” menyebabkan 45% ide baru. “Minat pribadi”
berjumlah 16% dari total penelitian, dan “munculnya kesempatan” berjumlah 11%.
Longenecker, et. all, (2001) mengungkapkan beberapa sumber ide awal pendirian usaha
baru, perusahaan. Sumber ide awal tersebut dapat berasal dari:
a. Pengalaman Pribadi
Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja maupun di rumah.
Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun sekarang seringkali membuat
seseorang untuk melihat kemungkinan untuk memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki
pelayanan, menduplikasi konsep bisnis dalam lokasi berbeda.
b. Minat
Kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan menjadi bisnis. Misalnya,
seorang murid yang suka berolahraga sky mungkin dapat memulai bisnis penyewaan alat-alat
sky. Dengan demikian, ia mendapatkan penghasilan dari kegiatan yang dia senangi.
3
keluarga akan merasakan susah-enaknya berbisnis. Sekali waktu anak dan anggota keluarga akan
menemukan ide bisnis yang kadang apabila diterapkan akan berjalan.
b. Mengambil keuntungan dari lokasi, peralatan, produk atau layanan, pekerjaan , pemasok, dan
bankir yang ideal.
c. Menghindari pendahuluan yang tidak diinginkan, kebijaksanaan proses, dan ikatan sah dari
perusahaan yang ada. Presiden, kebijakan, prosedur, komitmen hukum dari perusahaan yang
sudah ada yang tidak diinginkan.
Sebelum memulai usaha, terlebih dahulu perlu pemilihan bidang yang ingin ditekuni.
4
2. Modal
Dalam arti sempit modal dapat dikatakan sebagai keahlian seseorang. Dengan keahliaan
tertentu seseorang dapat bergabung dengan mereka yang memilki modal uang untuk
menjalankan usaha.
3. Waktu
Setiap usaha memiliki masa yang berbeda – beda ada yang dalam jangka waktu pendek
adapula dalam jangka waktu menengah atau panjang.
4. Laba
Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah besarnya margin laba yang diinginkan.
Disamping itu dalam hal laba yang perlu dipertimbangkan adalah jangka waktu memperoleh laba
tersebut.
5. Pengalaman
Pengalaman ini merupakan pedoman atau guru agar tidak melakukakn kesalahan dalm
menjalankan usaha nantinya.
Bidang usaha yang dapat digeluti untuk pemula sesuai dengan minat dan bakat, terutama
untuk usaha kecil dan menengah antara lain sbb :
1. Sektor kecantikan
Contohnya: salon dan spa.
2. Sektor keterampilan
Contohnya: service elektronik ( TV, kulkas , radio, AC), Service mesin motor.
3. Sektor Konsultan
Contohnya: konsultan manajemen, konsultan hukum, konsultan psikiater dan konsultan
lainnya.
4. Sektor Industri.
Sektor industri akan menghasilkan suatu produk olahan. Untuk usaha kecil dan menengah
misalnya membuka pabrik makanan.
5. Sektor Tambang
Sektor tambang dapat dilakukan untuk usaha kecil dan menengah seperti usaha
penambangan pasir.
5
6. Sektor Kelautan.
Usaha yang dapat dilakukan di sektor kelautan adalah usaha penangkapan ikan baik
untuk skala kecil maupun menengah.
7. Sektor Perikanan
Usaha disektor perikanan antara lain membuka usaha tambak ikan atau udang baik di air
tawar maupun di air laut, dan juga dapat membuka usaha pemancingan ikan dan budidaya ikan
hias.
8. Sektor Agribisnis
Usaha di agribisnis dapat dilakukan dengan membuka pertanian jangka pendek misalnya
usaha penanaman sayur mayur, jangka menengah misalnya penanaman buah-buahan dan jangka
panjang misalnya penanaman palawija.
9. Sektor perdagangan.
Usaha di sektor perdagangan dapat dilakukan dengan membuka toko atau kios.
6
2.4 Memulai Usaha
Ada lima sebab atau cara seseorang untuk mulai merintis usahanya, yaitu:
4. Coba – coba
5. Terpaksa
2. Membeli perusahaan
Usaha ini dilakukan dengan cara membeli perusahaan yang sudah ada. Pembelian usaha
dilakukan terhadap perusahaan yang sedang berjalan atau perusahaan yang tidaka aktif, tetapi
masih memiliki badan usaha.
- Bentuk bangunan
- Pemilihan karyawan
- Iklan bersama
7
4. Mengembangkan usaha yang sudah ada
Pengusaha melakukan pengembangan atas usaha yang sudah ada sebelumnya, baik
pengembangan berupa cabang atau penambahan kapasitas yang lebih besar.
Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan.
Adapun badan hukum yang ada adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupaka usaha milik pribadi artinya modal dimiliki oleh
perseorangan. Kelebihan perusahaan perseorangan ini yaitu pendiriannya mudah, modalnya
relatif kecil, tidak diperlukan organisasi yang besar, semua wewenang keputusan manajemen ada
ditangan pemilik dan keuntungan sepenuhnya menjadi hak pemilik usaha. Kelemahan
perusahaan perseorangan ini adalah relatif sulit berkembang karena biasanya menggunakan
manajemen keluarga. Contoh perusahaan perseorangan ini adalah usaha dagang (UD) atau toko
bangunan (TB).
2. Firma(Fa)
Firma merupakan perusahaan yang pendiriannya dilakukan oleh dua orang atau lebih dan
menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Kelebihan firma adalah manajemen lebih baik
dan perolehan dana dari pihak luar relatif lebih mudah. Dan bertujuan untuk mencari keuntungan
semata. Kelebihan firma adalah jka salah satu pemilik firma tidak ada, akibatnya kelanjutan
usahanya menjadi tidak menentu.
3. Perseroan Komanditer
Perseroan komanditer merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan.
Tujuan pendirian perseroan komanditer adalah memberikan peluang bagi perseorangan untuk
ikut menanamkan modalnya dengan tanggung jawab terbatas. Kelebihan perusahaan jenis ini
adalah dalam hal tanggung jawab terutama bagi sekutu aktif dan pasif.
4. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan beberapa orang. Berikut ini
beberapa jenis-jenis koperasi yang dapat kita dirikan yaitu:
8
4.) koperasi serbaguna usaha;
6.) Yayasan (badan usaha yang tidak bertujuan mencari keuntungan, tetapi lebih menekankan
usahanya pada tujuan sosial).
6.Perseroan Terbatas(PT)
Perseroan terbatas atau yang lebih dikenal dengan nama PT adalah badan hukum yang
memiliki tanggung jawab terbatas. Jenis-jenis perseroan terbatas di indonesia dilihat dari dua
segi yaitu:
a. Perseroan Tertutup
Perseroan tertutup merupakan perseroan terbatas yang modal dan jumlah pemegang
sahamnya memenuhi kriteria tertentu dan tidak melakukan penawaran umum.
b. Perseroan Terbuka
Perseroan terbuka adalah perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya
memenuhi kriteria tertentu atau perseroan yang melakukan penawaran umum, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal.
9
1. Modal dasar (authorized capital)
2. Modal ditempatkan atau dikeluarkan (issued capital)
3. Modal Setor (paid-up capital)
Perizinan asaha dalah alat/ instumen untuk membina, mengarahkan, mengawasi, dan
menerbitkan penerbitan usaha. Dalam praktiknya, dokumen-dokumen yang diperlukan oleh
suatu usaha adalah:
Prosedur atau langkah-langkah dalam mendirikan usaha berbadan hokum, antara lain
embuat SITU (Surat Izin Tempat Usaha) dan HO (Surat Izin Gangguan), membuat SIUP (Surat
Izin Usaha Perdagangan), membuat NPWP (Nomor Induk Wajib Pajak), embuat TDP (Tanda
Paftar Perusahaan), membuat nomor rekening bank atas nama perusahaa, membat AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
1. Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan (HO)
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) merupakan pemberian izin tempat usaha yang kepada
seseorang atau badan usaha yang tidak menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan di
lokasi tertentu. Sedangkan Surat Izin Gangguan (HO) adalah pemberian izin tempat usaha
10
kepada perusahaan atau badan di likasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, gangguan, atau
kerusakan lingkunagan. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan (HO/Hinder
Ordonantie) harus diperpanjang atau dadaftar setiap lima tahun sekali.
Langkah-langkah buntuk mendapatkan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin
Gangguan (HO), yaitu sebagai berikut.
11
3. Membuat Nama Logo dan Merek Perusahaan
Anda harus merancang dan mendesign identitas dari usaha terlebih dahulu, yang meliputi
:
a. Nama perusahaan
b. Logo perusahaan
c. Alamat perusahaan
d. Kartu nama dan tag line (slogan)
e. Kop surat dan dokumen-dokumen lainnya
f. Stempel perusahaan
g. Maksud dan tujuan usaha
h. Jumlah usaha
i. Susunan direksi dan komisaris (khusus untuk PT)
12
Surat perizinan yang hanya ditandatangani diatas materai oleh RT/RW dianggap kuarang
sah dihadapan hukum.
a. Pengklasifikasian SIUP
SIUP dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1) SIUP Kecil
13
2) SIUP Menengah
3) SIUP Besar
c. Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Perusahaan baik PT, CV, koperasai maupun perseorangan harus membawa dokumen
yang lengkap beserta copynya untuk pengurusan SIUP ke Dinas Perindustriandan Perdagangan
kota/ kabupaten.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah daftar catatatan resmi sebagai bukti bahwa
perusahaan/ badan usaha talah melakukan wajib daftar perusahaan sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tantang wajib daftar. Berdasarkan pasal 38 KUHD (Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang), akta pendirian perusahaan yang memuat anggaran dasar yang
sudah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Munusia Republik Indonesia,
14
harus didaftarkan di Panitera Pengadilan Negara sesuai domisili perusahaan, kemudian
diumumkan melalui Berita Negara.
1) Untuk Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV)/ Firma (Fa) dan Koperasi
adalah sebagai berikut.
a. Formulir Isian
b. Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan
c. Fotocopy Pengesahaan Akta
d. Asli dan Fotocopy Pengesahaan Akta Pendirian
e. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
f. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha
g. Nomor Pokok Wajib Pajak
h. Fotocopy SIUP
i. Fotocopy KTP
15
j. Fotocopy akta Pendirian dan Pengesahan
k. Fotocopy KTP penanggung jawab koperasi
l. Bukti setor biaya administrasi
m. Fotocopy paspor jika pemilik WNA
2) Perusahaan Perorangan (PO)
a. Formulr Isian
b. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
c. Fotocopy SIUP
d. Fotocopy KTP penanggung jawab
e. Fotocopy NPWP
f. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SIUP)
a. Fungsi AMDAL
AMDAL digunakan untuk :
16
1) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL
2) Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 mengenai Ketentuan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3) Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengenai Pengendalian Pencemaran Air.
4) Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL.
5) Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 mengenai Konversi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistem.
6) Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B. 2335/MENLH/12/93, No. B.
2347/MENLH/12/93 mengenai kreteria usaha wajib AMDAL.
7) Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 mengenai tata ruang.
17
Di dalam akta notaris, dicantumkan nama-nama pendiri, komisaris, direksi, bidang usaha
dan tujuan perusahaan didirikan. Hal ini dibuatkan setelah diadakannya kesepakatan untuk
mendirikan suatu badan usaha.
Secara umum, faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan terhadap hasil yang dicapai
meskipun telah dilakukan studi dan perhitungan secara benar dan sempurna adalah sebagai
berikut:
2. Salah perhitungan
Kegagalan dapat pula terjadi karena salah dalam melakukan perhitungan, misalnya rumus
atau cara menghitung yang digunakan salah sehingga hasil yang dikeluarkan tidak akurat.
4. Kondisi lingkungan
Misalnya saja, pada saat melakukan penelitian dan pengukuran semuanya sudah selesai
dengan tepat dan benar, namun dalam perjalanannya terjadi perubahan lingkungan, seperti
perubahan ekonomi, politik, hukum dan sosial, ataupun perilaku masyarakat.
18
5. Unsur sengaja
Kegagalan yang sangat fatal disebabkan oleh adanya faktor kesengajaan. Artinya,
karyawan sengaja membuat kesalahan yang tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dengan
berbagai sebab.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beberapa penelitian telah berusaha mencoba untuk menemukan tempat bermulanya ide
pendirian bisnis berskala kecil. National Federation of Independent Business Foundation,
menemukan bahwa “pengalaman kerja terdahulu” menyebabkan 45% ide baru. “Minat
pribadi” berjumlah 16% dari total penelitian, dan “munculnya kesempatan” berjumlah 11%.
Sumber awal pendirian usaha baru terdapat dari pengalaman pribadi, minat, penemuan
secara tidak sengaja, relasi atau bisnis keluarga, dan pencarian ide dengan penuh
pertimbangan.
Medirikan usaha harus mempunyai alas an atau visi dan misi tersendiri. Faktor-faktor
yang dapat menentukan bidang usaha, antara lain minat atau bakat, modal, waktu, laba, dan
pengalaman. Jenis badan usaha yang bisa dijalankan, antara lain perusahaan perseorangan,
firma, perseroan komanditer (CV), koperasi, yayasan, dan perseroan terbatas (PT).
Dalam membentuk badan usaha harus dilengkapi dengan prosedur yang tepat, seperti
Prosedur atau langkah-langkah dalam mendirikan usaha berbadan hokum, antara lain
embuat SITU (Surat Izin Tempat Usaha) dan HO (Surat Izin Gangguan), membuat SIUP
(Surat Izin Usaha Perdagangan), membuat NPWP (Nomor Induk Wajib Pajak), embuat TDP
(Tanda Paftar Perusahaan), membuat nomor rekening bank atas nama perusahaa, membat
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
3.2 Saran
Bagi pembaca diharapkan dapat mengerti mengenai materi pendirian usaha baru sehingga
dapat memulai atau mendirikan badan usaha yang baik dan benar.
20
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, P. (2002). Koperasi, Kewirausahaann Dan Usaha Kecil. Jakarta: Rineka Cipta.
Prof. Rhenalnd kasali, P. (2010). Modul Kewirausahaan . Bandung: Hikmah (PT Mizan Publika).
http://noorlaila-lailamajnun.blogspot.com/2015/04/makalah-cara-mendirikan-usaha.html?m=1
21