Anda di halaman 1dari 16

MEMULAI USAHA BARU

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Oleh

S.1 Ilmu Gizi - Kelas B – Kelompok 5 :

1. Sandra Febriana Hidayat (1510714041)


2. Nurul Mustika (1510714042)
3. Khazim Firmansyah P (1510714043)
4. Mitha Octaviana (1510714052)
5. Dhea marliana Salsabila (1510714057)

Program Studi Ilmu Gizi


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok ini
dengan tepat waktu.
Adapun isi dari makalah ini mengenai materi dalam Memulai Usaha Baru.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah “Kewirausahaan” sehingga
dapat dipelajari bersama.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan masih memiliki kekurangan dalam
penulisan, susunan kalimat maupun konten yg terdapat di dalamnya, oleh karena itu
kritik dan saran sangat dibutuhkan agar dapat dievaluasi serta ke depannya dapat
menyajikan tulisan makalah yang lebih baik dan makalah ini kedepannya dapat
disempurnakan.

Sabtu 7 April 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut etimologis, wirausaha merupakan suatu istilah yang berasal dari kata-
kata “wira” dan “usaha”. “wira” bermakna: berani, utama, atau perkasa. Sedangkan
“usaha” bermakna: kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk
mencapai sesuatu maksud. Menurut Suryana (2006 : 100) ada 3 (tiga) cara yang dapat
dilakukan untuk memulai usaha baru. Merintis usaha baru (starting), yaitu membentuk
dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen
yang dapat dirancang sendiri. Membeli perusahaan orang lain (buying), Kerja sama
manajemen (franchising).
Dalam usaha baru diperlukan konsep yang matang dan baik sehingga dapat
berjalan sesuai harapan. Konsep dalam memulai usaha tersebut dibutuhkan keberanian
dan juga keahlian yang berkaitan dengan bidang yang sedang dijalankan. Dalam
menjalankan usaha baru, perlu dilihat juga berbagai komponen yang perlu diperhatikan,
yaitu Bidang dan jenis usaha yang dimasuki, Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan
dipilih,Tempat usaha yang akan dipilih, Organisasi usaha yang akan digunakan, Jaminan
usaha yang mungkin diperoleh, Lingkungan usaha, Paten, Merek Dagang, dan Hak
Cipta. Berbagai komponen serta hal-hal krusial yang perlu diperhatikan akan dijelaskan
lebih lanjut dalam makalah ini sebagai bahan bacaan maupun bahan pembelajaran bagi
pembaca.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud memulai usaha baru?


2. Apa saja yang harus diperhatikan dalam memulai usaha baru?
3. Bagaimana cara memulai usaha baru ?
4. Apa saja 11 hal praktis dalam memulai usaha ?
1.3 Tujuan Masalah

1. Menjelaskan tentang memulai usaha baru


2. Menjelaskan hal yang harus diperhatikan dalam memulai usaha baru
3. Menjelaskan cara memulai usaha baru
4. Menjelaskan 11 hal praktis dalam memulai usaha
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Memulai Usaha Baru


Menurut Suryana (2006 : 100) ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk memulai
usaha baru, yaitu :
1. Merintis usaha baru (starting), yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dapat dirancang sendiri.
Ada tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis :
a. Perusahaan milik sendiri (Sole Proprietorship), yaitu bentuk usaha yang dimiliki
dan dikelola sendiri oleh seseorang.
b. Persekutuan (Partnership), yaitu suatu kerja sama(asosiasi) dua orang atau lebih
yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
c. Perusahaan berbadan hukum (Corporation), yaitu perusahaan yang didirikan atas
dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
2. Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu dengan membeli perusahaan yang
telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama dan
organisasi yang sudah ada.
3. Kerja sama manajemen (franchising), yaitu kerja sama antara wirausaha dengan
perusahaan besar dalam mengadakan persetujuan jual – beli hak monopoli untuk
menyelenggarakan usaha (waralaba). Kerja sama ini biasanya dengan dukungan
seperti pemilihan tempat, rencana bangunan, pembelian peralatan , pola arus kerja,
pemilihan karyawan, pembukuan, pencatatan dan akuntansi, konsultasi, penetapan
standar, promosi, pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum, dan sumber sumber
permodalan.
2.2 Konsep Memulai Usaha Baru
1. Dibutuhkan suatu keberanian.
Berani malu jika usaha yang kita bangun ternyata tidak direspon oleh pasar
yang kita bidik. Berani rugi jika ternyata usaha pertama kita mengalami kerugian
yang berarti, karena salah perhitungan.
Tanpa adanya sebuah keberanian, kita tidak akan pernah tahu, jika teori dan
pengetahuan yang dimiliki selama ini, ternyata sudah usang dan tidak jitu lagi untuk
digunakan sebagai sandaran dalam berusaha.
Disiplin ilmu dan pengetahuan, yang khusus mengupas masalah-masalah
memulai dan mengelolah suatu usaha, tentu saja masih kita butuhkan sebagai sarana
atau alat yang bisa membantu kita membangun dan mengembangkan suatu usaha.
Pengetahuan tersebut bisa kita jadikan kerangka berfikir yang benar dan terstruktur.
Tapi kita juga perlu melakukan uji coba. kita perlu melakukan tindakan
nyata. Dengan begitu kita akan lebih paham dan mengerti, letak-letak kelemahan
dan kekuatan suatu trik dan tips dalam membangun dan mengembangkan suatu
usaha atau bisnis yang sedang kita bangun tersebut.
2. Keahlian khusus
Untuk memulai sebuah usaha diperlukan sebuah keahlian yang sesuai
dengan usaha yang akan kita geluti, sehingga kita bisa memiliki sebuah usaha yang
sesuai dengan budget, keinginan dan kesanggupan.

2.3 Cara Merintis Usaha Baru (Starting)


Untuk masuk ke dalam dunia usaha, seseorang harus memiliki jiwa
wirausaha. Cara memasuki dunia usaha yang pertama adalah dengan merintis usaha
baru (starting). Metode ini terwujud dalam pembentukan dan pendirian usaha baru
dengan menggunakan modal, ide, organisasi, manajemen. Karena bermula dari diri
sendiri, maka pembahasan mengenai metode ini adalah yang paling luas.
Secara umum, ada 3 (tiga) bentuk usaha baru yang dapat dirintis yaitu:
a. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki
dan dikelola sendiri oleh seseorang.
b. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih
yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
c. Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas
dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
Sesuai dengan konsep kewirausahaan, telah dikemukakan bahwa untuk
memasuki dunia usaha (business) seseorang harus berjiwa wirausaha. Wirausaha
adalah seseorang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian
menghadapi resiko. Sebagai pengelola dan pemilik usaha (business owner manager)
atau pelaksana usaha kecil (small business operator), ia harus memiliki:
 Kecakapan untuk bekerja 

 Kemampuan mengorganisir 

 Kreatif 

 Lebih menyukai tantangan 

Menurut Lambing, keunggulan dari perusahaan baru datang ke pasar adalah


dapat mengindentifikasi “kebutuhan pelanggan” dan “kemampuan pesaing”. Selain
itu, ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang
dengan mendirikan usaha baru:
 Pendekatan ”in-side out” atau ”idea generation” yaitu pendekatan berdasarkan
gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha. Contohnya:
keterampilannya sendiri, kemampuan dan latar belakang yang dapat menentukan
jenis usaha yang akan dirintis 
 Pendekatan ”the out-side in” atau “opportunity recognition” yaitu pendekatan
yang menekankan pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan berhasil apabila
merespon kebutuhan pasar sebagai kunci keberhasilan. Contohnya yaitu melalui
pengamatan lingkungan (environment scanning). 

Alat untuk pengembangannya yang akan ditransfer menjadi peluang-peluang


untuk memulai bisnis/usaha, menurut Lambing (2000:92), bersumber dari :
a. Surat kabar
b. Laporan periodik tentang perubahan ekonomi
c. Jurnal perdagangan dan pameran dagang
d. Publikasi pemerintah
e. Informasi lisensi produk yang disediakan oleh broker, universitas, dan korporasi
lainnya.

Berdasarkan pendekatan ”in-side out”, untuk memulai usaha, seseorang calon


wirausaha harus memiliki kompetensi usaha. Menurut Norman Scarborough,
kompetensi usaha yang diperlukan seorang calon wirausaha meliputi:
a. Kemampuan teknik
Yaitu kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara
menyajikannya.
b. Kemampuan pemasaran
Yaitu kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta
harga yang tepat.
c. Kemampuan finansial
Yaitu kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber-sumber dana dalam
merintis dan mengelola usaha.
d. Kemampuan hubungan
Yaitu kemampuan tentang bagaimana cara mencari, memelihara dan
mengembangkan relasi, komunikasi dan negosiasi.
Tahapan – tahapan dalam merintis usaha baru adalah sebagai berikut:
a. Diawali dengan adanya ide
b. Mencari sumber dana dan fasilitas barang, uang, dan orang
c. Sumber dana bisa berasal dari badan keuangan/bank berupa kredit atau orang
yang bersedia sebagai penyandang dana
d. Obyek bisnis memiliki pasar
e. Memperhatikan peluang pasar sebelum produk diciptakan
Secara ringkas, tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Seorang yang akan memulai sebuah usaha, harus diawali dengan adanya ide.
Setelah ada ide, langkah berikutnya adalah mencari sumber dana dan fasilitas baik
barang, uang maupun orang. Sumber dana tersebut berasal dari badan-badan
keuangan seperti bank dalam bentuk kredit atau orang yang bersedia menjadi
penyandang dana.
Selanjutnya seorang wirausahawan perlu mengamati dan menganalisa pangsa
pasar dari obyek bisnis, yaitu produk (baik berupa barang ataupun jasa) yang akan
dihasilkan dari usahanya. Analisa pasar ini penting agar wirausahawan tidak kesulitan
dalam mendistribusikan hasil produksinya, karena barang atau jasa yang
dihasilkannya memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat/komunitas tertentu.
Oleh karena itu, mengamati peluang pasar merupakan langkah yang harus dilakukan
sebelum produk barang dan jasa diciptakan. Apabila peluang pasar untuk produk
yang akan dihasilkan ada dan terbuka lebar, maka barang dan jasa akan mudah laku
dan segera mendatangkan keuntungan.

2.4 Hal yang harus diperhatikan saat memulai usaha baru


Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
a. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki, diantaranya:
a. Bidang usaha pertanian (agriculture)
Bidang usaha ini antara lain meliputi pertanian, kehutanan, perikanan, dan
perkebunan.
b. Bidang usaha pertambangan (mining)
Bidang usaha ini antara lain meliputi galian pasir, galian tanah, batu, dan bata.
c. Bidang usaha pabrikasi (manufacturing)
Bidang usaha ini antara lain meliputi industri perakitan, sintesis.
d. Bidang usaha konstruksi
Bidang usaha ini antara lain meliputi konstruksi bangunan, jembatan, pengairan,
jalan raya.
e. Bidang usaha perdagangan (trade)
Bidang usaha ini antara lain meliputi retailer, grosir, agen, dan ekspor-impor.
f. Bidang jasa keuangan (financial service)
Bidang usaha ini antara lain meliputi perbankan, asuransi, dan koperasi.
g. Bidang jasa perseorangan (personal service)
Bidang usaha ini antara lain meliputi potong rambut, salon, laundry, dan catering.
h. Bidang usaha jasa-jasa umum (public service)
Bidang usaha ini antara lain meliputi pengangkutan, pergudangan, wartel, dan
distribusi.
i. Bidang usaha jasa wisata (tourism)
usaha jasa parawisata, pengusahaan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana
wisata
b. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
1. Perusahaan Perorangan (sole proprietorship), yaitu suatu perusahaan yang dimiliki
dan diselenggarakan oleh satu orang.
2. Persekutuan (Partnership), yaitu suatu asosiasi yang didirikan oleh dua orang atau
lebih yang menjadi pemilik bersama dari suatu perusahaan.
3. Perseroan (Corporation), yaitu suatu perusahaan yang anggotanya terdiri atas para
pemegang saham (pesero/stockholder) yang mempunyai tanggung jawab terbatas
terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal disetor.
4. Firma, yaitu suatu persekutuan yang menjalankan perusahaan dibawah nama
bersama. Bila untung maka keuntungan dibagi bersama, bila rugi maka kerugian
ditanggung bersama.
c. Tempat usaha yang akan dipilih
Terdapat beberapa alternatif yang bisa kita pilih untuk menentukan lokasi atau tempat
memulai usaha, yaitu :

1. Membangun bila ada tempat yang strategis.


2. Membeli atau menyewakan bila lebih strategis dan menguntungkan.
3. Kerja sama bagi hasil, bila memungkinkan

d. Organisasi usaha yang akan digunakan


Fungsi kewirausahaan dasarnya adalah kreativitas dan inovasi, sedangkan
manajerial dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen.Beberapa hubungan yang
timbul antara organisasi perusahaan dengan lingkup usaha antara lain:
 Semakin besar lingkup usaha maka semakin kompleks organisasinya 

 Semakin kecil lingkup usaha maka semakin sederhana organisasinya 

 Semakin kecil perusahaan maka fungsi kewirausahaan akan semakin besar,
tetapi fungsi manajerial yang dimilikinya akan semakin kecil 

 Lingkup usaha kecil umumnya organisasinya dikelola sendiri 

 Pengusaha kecil umumnya berperan sebagai small business owner-
manager/smallbusiness operator.

e. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh 

Jaminan usaha ini bisa berupa asuransi maupun jaminan dari pemerintah, seperti
insentif usaha. Adanya jaminan usaha ini dapat memberikan kepastian bagi seorang
wirausahawan untuk memulai kegiatan bisnisnya, terutama dalam mengantisipasi
perubahan secara mendadak dari lingkungan usaha.

f. Lingkungan usaha
Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat jalannya
perusahaan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha/perusahaan adalah
lingkungan mikro dan lingkungan makro.

a. Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung


denganoperasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham,
majikan, manajer, direksi, distributor, pelanggan/konsumen, dan lainnya.

b. Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang


dapatmempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, meliputi :
1. Lingkungan Ekonomi (Technological Environment)
Kekuatan ekonomi lokal, regional, nasional, dan global akan berpengaruh
terhadap peluang usaha.
2. Lingkungan Teknologi (Technological Environment)
Kekuatan teknologi dan perubahannya yang sangat dinamis cenderung
sangat berpengaruh pada perusahaan.
3. Lingkungan Sosial Politik (Socio Environment)
Lingkungan sosial dan politik, kecenderungan dan konteksnya perlu di
perhatikan untuk menentukan seberapa jauh perubahan tersebut
berpengaruh pada tingkah laku masyarakat.
4. Lingkungan Demografis dan Gaya Hidup (Demografi and Life
StyleEnvironment)
Produk barang dan jasa yang dihasilkan sering kali dipengaruhi oleh
perubahan demografi dan gaya hidup.
2.5 Paten, Merek Dagang, dan Hak Cipta
Beberapa hak perlindungan perusahaan yang dapat diperoleh perusahaan adalah hak
paten, hak cipta, merek dagang, dan indentitas perusahaan lainnya :
1) Paten
Paten adalah suatu pengakuan dari lembaga yang berwenang kepada seseorang atau
suatu perusahaan atas penemuan produk dan perusahaan tersebut diberi wewenang
untuk membuat, menggunakan dan menjual penemuannya selama paten tersebut
masih dalam jaminan. Ada beberapa langkah untuk mendapatkan hak paten, yaitu :
a. Tetapkan bahwa yang ditemukan betul – betul baru.
b. Dokumentasikan alat yang ditemukan tersebut.
c. Telusuri paten – paten yang telah ada.
d. Pelajari hasil telusuran.
e. Mengajukan lamaran paten.
2) Merek Dagang
Merek Dagang (brand name) merupakan istilah khusus dalam perdagangan atau
perusahaan. Merek dagang pada umumnya berbentuk simbol atau nama atau logo atau
slogan atau tempat dagang yang oleh perusahaan digunakan untuk menunjukkan
keorisinilan produk atau untuk membedakannya dengan produk lain dipasar.
3) Hak Cipta
Hak cipta (Copyright) adalah suatu hak istimewa guna melindungi pencipta atas
keorisinilan (keaslian) ciptaannya, misalnya karangan musik, pencipta lagu, hak untuk
memproduksi, memperbaiki, mendistribusikan atau menjual.
2.6 11 Hal Praktis dalam Memulai Usaha
1. Memilih Nama dan Membuat Logo
Nama dan logo akan diingat selamanya serta memiliki karakter yang akan
menunjang keberhasilan suatu bisnis. Terdapat hal-hal yang sangat prinsipil dalam
membuat nama dan logo karena peran strategisnya di kemudian hari. Beriku ini tips
praktis dalam memilih nama dan membuat logo dalam memulai usaha, yaitu:
1) Pilihlah nama yang mudah diingat
2) Perhatikan apakah nama yang ciptakan sudah ada yang memiliki
3) Buatlah logo yang mengandung sebuah cita-cita yang bisa bercerita
4) Citrakanlah ke dalam masyarakat melalui iklan

2. MemilihTempat Usaha
Hal yang perlu diperhatikan saat memilih tempat usaha yaitu:
a) Jika usaha tidak pernah didatangi pelanggan
1. Lakukan operasional dari rumah
2. Untuk alamat usaha dapat menyewa alamat usaha
b) Jika harus berada di lokasi tertentu
1. Cari kemungkinan bisa menyewa dengan harga miring seperti lantai 2
pada sebuah ruko
c) Jika usaha harus di lantai 1
Cari kemungkinan bisa melakukan profit sharing dengan pemilik tempat

3. Membeli Perlengkapan
Hal yang perlu diperhatikan saat membeli barang, yaitu:
a) Jika memungkinkan, beli semua perlengkapan yang second hand
b) Lakukan renovasi kecil seperti memperbaiki bagian-bagian yang rusak, dan
lakukan pengecatan agar kembali tampak baru
c) Jika tidak ahli pertukangan, cari tukang yang mau dibayar harian, beli sendiri
bahan-bahannya (Upah tukang per orang sekitar Rp. 50-70 ribu per hari)
d) Untuk barang-barang elektronik yang harus baru, janganlah membeli premium
brand
e) Untuk barang-barang pecah belah, lakukanlah hunting produk itu dengan harga
miring. Jika hanya perlu asal piring atau gelas, bisa mendekati pedagang grosir
untuk membeli piring-piring eks display promosi mereka.

4. Pemenuhan Terhadap Mesin dan Alat-Alat Produksi


Sebelum membeli perlengkapan, periksalah sebaik-baiknya usaha dan
keahlianAnda berkisar pada produksinya atau proses kreatifnya. Jika pada proses
kreatifnya maka dapat menggunakan outsourcing, jika pada proses produksinya
maka gunakan tips membeli perlengkapan pada bagian sebelumnya. Saat memulai
usaha harus fokus pada keahlian utama dengan mempertimbangkan hal berikut,
yaitu:
a) Prinsip utama dalam berbisnis adalah, jika bisa sewa sebaiknya tidak usah beli
b) Jika bisa dikerjakan secara outsourcing (misalnya fotocopy), tidak usah sewa
apalagi beli
c) Jika harus menyewa, pastikan semua spare parts dan service sudah termasuk
dalam harga
d) Cari kemungkinan bisa melakukan cicilan lunak dengan down payment yang
rendah jika Anda harus membeli

5. Merekrut Pegawai
Merupakan bagian krusial atau vital karena harus memilih orang-orang yang
akan menggerakkan usaha. Berikut ini tiga kategori pegawai untuk bisnis baru:
a) Frontliners
1) Pelajari karakteristik pekerja pada industri sejenis, berapa dan bagaimana
skema gajinya
2) Pastikan pegawai akan memiliki pekerjaan yang cukup sibuk (lebih murah
membayar overtime dari pada kelebihan pegawai)
3) Utamakan referensi dari teman agar bisa ‘mengikat’ pegawai dan
mendapatkan pegawai yang jujur
4) Lakukan wawancara langsung, dan pastikan nilai-nilai yang dimiliki calon
pegawai sama dengan nilai-nilai yang kita miliki
5) Lakukan test dengan melihat tamatan SMP mampu mengerjakannya sehingga
bisamelakukanpenghematan
6) Jika cukup secara informal, tidak usah menggunakan kontrak kerja
7) Kontrak pegawai Anda untuk masa tertentu dengan masa percobaan 3 bulan
pertama
8) Jika sudah positif diterima, kemukakan hal yang diharapkan (imbalan
tambahan lembur)

b) Sales
Pelajari sales person seperti apa yang diperlukan, seberapa senior mereka. Jika
perlu sales person junior untuk memasarkan produk Anda, pilihan komparasinya
kurang lebih sebagai berikut:

c) Management
Pegawai bagian Management membantu mengurus aspek finance dan
akuntansi, pemasaran termasuk SDM. Pertimbanganmerekrut tim Management:
a) Jika merasa memerlukan orang yang senior, hindari pemberian fixed income
karena gaji mereka akan menggerogoti cash flow
b) Carilah IRT yang pernah bekerja di perusahaan sejenis
c) Tawarkan waktu kerja yang fleksibel, keleluasaan mengatur diri sendiri dan
pekerjaan, serta penghasilan tak terbatas melalui skema full komisi
d) Bisa menjanjikan saham setelah pencapaian prestasi tertentu
e) Jika diperlukan, bisa memberikan tawaran langsung pembagian kepemilikan
(saham)

6. Melakukan Training Persiapan dan Uji Coba


Untuk menghasilkan produk/jasa yang maksimal, para pegawai harus melalui
tahap latihan dan uji coba. Tips- tipsnya adalah sebagai berikut:
1) Ada atau tidak ada pegawai, Anda harus melakukan ujicoba. Jika bisnis Anda
adalah rumah makan, maka mengundang teman dan keluarga dekat untuk
‘mencoba’ sebuah situasi ramai amat diperlukan. Jika bisnis Anda adalah usaha
dalam jasa laundry, berikan pelayanan pertama kepada mereka dan mintalah
pendapat mereka.
2) Jika Anda memiliki pegawai, latihlah mereka mengerjakan tugas mereka dalam
keadaan ramai (under pressure). Misalnya menyajikan makanan dalam waktu
cepat. Order yang banyak akan menguji kemampuan mereka memproduksi dalam
jangka waktu tertentu. Buatlah simulasi dalam menghadapi situasi yang ekstrem.
3) Lakukanlah pencatatan waktu dan kendala yang dialami untuk didiskusikan
dengan mereka. Mungkin mereka punya usulan yang lebih baik.

Usaha yang baru memerlukan promosi yang dipersiapkan dengan matang. Apabila
logo sudah final, maka langkah selanjutnya adalah membuat turunannya seperti:
a. Kop surat dan amplop (jika diperlukan)
b. Stempel
c. Brosur (jika diperlukan)
d. Display dan neon sign jika usaha Anda adalah retail atau rumah makan
e. Kemasan dan alat penunjang seperti tas plastik

7. Memproduksi Alat- alat Produksi


Menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi
kebutuhan produksi. Produksi yang dilakukan dapat berbentuk benda/alat atau jasa
untuk menunjang keberhasilan dalam melakukan promosi suatu usaha.

8. Pilihan Legalitas Usaha, Formal atau Non formal


Untuk tahap awal, lakukan secara non-formal, karena akan menghemat biaya
set-up (contoh: biaya notaris untuk set-up PT memerlukan Rp 8 juta dan untuk
pembukaan rekening bank minimal Anda perlu menaruh Rp 1 juta dan sejumlah
rupiah tertentu untuk modal di setor yang harus masuk ke rekening bank). Jika Anda
khawatir logo dan brand Anda dijiplak orang lain, daftarkanlah ke Departemen
Kehakiman, lakukan sendiri karena biayanya hanya beberapa ratus ribu rupiah (Rp.
1.5 juta jika melalui notaris). Meskipun tidak menggunakan PT atau CV, Anda tetap
bisa masuk dan ikut tender pada perusahaan besar dengan meminjam PT milik orang
lain dengan memberikan service fee tertentu.

Non Formal Semi Formal Formal

Legalitas None UD CV-PT

Modal Awal Relatif sangat Relatif Cukup Relatif Besar


kecil

Operations Dari Rumah, Sewa tempat kecil, Sewa atau beli


sewa mesin shared office sendiri
Marketing Sendiri, atau full Ada team dengan gaji Full Team,
variable cost basic/transportation mixed fixed &
variable

Full control
Image sederhana Image dikontrol

Customer Beberapa dalam Cukup besar Kompleks


lingkungan
terbatas

9. Peresmian
Peresmian tempat usaha menjadi sebuah hal penting karena Anda
mengundang teman dan kerabat yang akan membantu Anda memasarkan usaha
Anda. Peresmian dengan tumpengan sederhana dan doa bersama sudah cukup.
Undang pula tetangga sekitar tempat buka usaha, agar usaha Anda dikenal, didukung
dan didoakan oleh orang-orang di sekitar anda. Kemudian dapat melakukan
penyebaranvoucher dan kupon diskon agar mereka bisa menggunakannya sendiri
atau memberikannya pada orang lain untuk mencoba usaha Anda. Kemudian jika
Anda memilih memproduksi brosur, titipkan brosur dalam jumlah tertentu kepada
tamu undangan dan minta bantuan mereka untuk menyebarkannya kepada para
kenalan. Hal ini efektif karena mereka pasti memuji usaha Anda.

10. Proses Tambahan: Websites dan Seragam


1) Website
a. Membuat website untuk beberapa bidang industri adalah mutlak, seperti
pada industri toples cantik, jaket kulit atau makanan ringan, bahkan rumah
makan.
b. Lakukanlah secara gratis, cari websites yang memberikan Anda
kemudahan ini seperti: blogspot, wordpress, weebly, multiply, atau bahkan
facebook.
c. Jika Anda merasa perlu alamat web personal, beli domain name saja
(sekitar 500-600 ribu rupiah untuk 5 tahun) dan forward semuanya klik ke
web hosting gratis Anda. Contohnya adalah ayopreneur.com.
2) Seragam
a. Untuk beberapa bidang seperti rumah makan, jasa Event Organizer maka
diperlukan pakaian seragam petugas untuk mengangkat citra Anda.
b. Carilah cara untuk menghemat, misalnya dengan sponsorship dari para
supplier Anda
c. Gunakanlah kualitas sedang sampai murah untuk tahap awal.

11. Belajar dari Common Mistakes


Pengalaman adalah Guru yang paling baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan ialah:
a. Membuat usaha bisnis secara legal di tahap awal atau terburu-buru pada bulan-
bulan pertama, mengikat hubungan hukum tanpa mengalami kerjasama
sebelumnya
b. Tidak melakukan riset mendalam terhadap persaingan dan kekuatan internal
(SWOT analysis)
c. Menghabiskan terlalu banyak dana untuk membeli peralatan dan renovasi,
termasuk sewa tempat, salah memilih lokasi
d. Membayar upah tenaga kerja lebih mahal dari pesaing
e. Menggunakan tenaga kerja yang level-nya lebih tinggi dari pesaing

Cara terbaik mempelajari common mistakes adalah berinteraksi langsung


dengan pelaku usaha yang pernah mengalaminya. Pelajarilah kiat-kiat mereka untuk
bangkit dari kesalahan dan untuk memperbaiki kesalahan itu.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Memulai usaha baru merupakan salah satu tahap awal dalam berwirausaha.
Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk memulai usaha baru. Merintis usaha
baru (starting), yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan
modal, ide, organisasi dan manajemen yang dapat dirancang sendiri. Membeli
perusahaan orang lain (buying), dan Kerja sama manajemen (franchising). Dalam
melakukan dan memulainya, perlu memiliki sifat Berani malu jika usaha yang kita
bangun ternyata tidak direspon oleh pasar yang kita bidik. Selain itu untuk memulai
sebuah usaha diperlukan sebuah keahlian yang sesuai dengan usaha yang akan kita
geluti, sehingga kita bisa memiliki sebuah usaha yang sesuai dengan budget,
keinginan dan kesanggupan.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam memulai usaha baru, dilakukan hal sebagai berikut :
- Berani malu
- Memiliki keahlian yang sesuai
- Membuat konsep yang sesuai
- Memperhatikan hal-hal seperti bidang yang digeluti, bentuk
kepemilikan, dll.
3.3 Daftar Pustaka :
 http://bak.usu.ac.id/files/Start%20Up%20Business%20(Buchori).pdf
 http://formatmasadepan.forumotion.net/t4-merintis-usaha-baru-dan-model-
pengembangannya
 http://ghanoz2480.files.wordpress.com/2008/04/10-03-2008-merintis-usaha-baru-dan-
model-pengembangannya.pdf

Anda mungkin juga menyukai