DISUSUN OLEH :
Kelompok 6
DOSEN PEMBIMBING :
Di dalam statistik deskriptif kita mengusahakan agar data dapat disajikan dalam
bentuk yang lebih berguna, lebih mudah dipahami, dan lebih cepat dimengerti. Kalau
datanya hanya sedikit, tanpa dibuat tabel pun data tetap mudah dibaca tetapi kalau
datanya banyak sekali maka membacanya agak sulit, dan memerlukan waktu yang cukup
lama untuk mencermatinya. Untuk memudahkan dan mempercepat kita memahami data
tersebut maka data yang sudah dikumpulkan, disusun agar lebih teratur, dalam bentuk
tabel yang disebut dengan distribusi frekuensi. Hal yang dimaksud distribusi frekuensi
adalah suatu daftar yang membagi data yang ada ke dalam beberapa kelas.
K = 1 + 3,3 log n
Dimana :
K = Jumlah Kelas interval
N = Jumlah data observasi
Log = Logaritma
Berdasarkan grafik gambar 2.1, bila jumlah datanya 200, maka jumlah Kelas
intervalnya = 12
C. Contoh Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi
Data berikut ini merupakan nilai ujian mata kuliah statistik dari 150
mahasiswa. Berdasarkan data tersebut di atas, maka langkah-langkah yang
diperlukan dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut
TABEL 2.5
PENYUSUNAN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari batas bawah kelompok
41 – 45 2 < 41 0
46 – 50 5 < 46 2
51 – 55 13 < 51 7
56 – 60 15 < 56 20
61 – 65 11 < 61 35
66 – 70 8 < 66 46
71 – 75 1 < 71 54
76 – 80 0 < 76 55
2) Distribusi frekuensi kumulatif sama atau lebih besar dari batas bawah
kelompok
Untuk memperoleh disribusi ini dilakukan dengan menjumlah frekuensi
kelompok yang bersangkutan ditambah dengan frekuensi kelompok
berikutnya. Misalnya, penderita dengan Berat Badan 56 kg atau lebih,
diperoleh dengan menjumlahkan frekuensi kelompok berikutnya, yaitu 15 + 11
+ 8 + 1 + 0 = 35. Ini berarti bahwa penderita dengan berat badan 56 kg ke atas
ada sebanyak 35 orang (Tabel 5.3).
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi kumulatif sama atau lebih batas bawah
41 – 45 2 ≥ 41 55
46 – 50 5 ≥ 46 53
51 – 55 13 ≥ 51 48
56 – 60 15 ≥ 56 35
61 – 65 11 ≥ 61 20
66 – 70 8 ≥ 66 9
71 – 75 1 ≥ 71 1
76 – 80 0 ≥ 76 0
3) Distirbusi frekuensi kumulatif kurang dari atau sama dengan batas atas
kelompok
Distribusi ini dapat dilihat pada tabel 5.4 dengan cara menjumlah frekuensi
pada kelompok yang diinginkan dengan semua frekuensi kelompok
sebelumnya. Misalnya, (BB) kurang atau sama dengan batas atas 55 kg
diperoleh dengan menjumlah 13 + 2 + 5 = 20. Dengan ini dapat diketahui
jumlah orang dengan berat badan lebih kecil atau sama dengan 55 kg adalah 20
orang.
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari atau sama dengan batas atas
46 – 50 5 ≤ 50 7
51 – 55 13 ≤ 55 20
56 – 60 15 ≤ 60 35
61 – 65 11 ≤ 65 46
66 – 70 8 ≤ 70 54
71 – 75 1 ≤ 75 55
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi kumulatif lebih besar dari batas atas kelompok
41 – 45 2 > 45 2
46 – 50 5 > 50 7
51 – 55 13 > 55 20
56 – 60 15 > 60 35
61 – 65 11 > 65 46
66 – 70 8 > 70 54
71 – 75 1 > 75 55
E. DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
Dari perhitungan frekuensi relatif di atas kita dapat membuat suatu distribusi
frekuensi relatif seperti terlihat dalam Tabel 1.17.
Tabel 1.17.
Distribusi Frekuensi Relatif
Tabel 1.18.
Gambar 1.3.
Diagram Lingkaran
Daftar Pustaka
1. Ir. M. Iqbal Hasan, M.M. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik 1.Jakarta.PT Bumi Aksara
2. Buku BIOSTATISTIKA Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Penerbit Buku
Kedokteran. EGC
3. Konsep Dasar Statistika Dra. Ch. Suparmi, S.U.
4. Statistika Untuk Penelitian, Prof. Dr. Sugiyono