Anda di halaman 1dari 27

MENGGALI IDE USAHA

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


Kewirausahaan

Dosen : Danang Prastyo, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Via Kurnianingtyas 168000020
2. Dinda Kurnia A 168000059
3. Jihan Syafira 168000075
4. Rizkika Madya P 168000079
5. Febriana Iswara 168000139
6. Aprilia Andini 168000179

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Menggali
Ide-ide Usaha” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada Bapak Danang Prastyo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen mata kuliah
kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai kewirausahaan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri sebagai penulis
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Surabaya, 19 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumus Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................2

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Ide Usaha......................................................................3


B. Metode Mencari Usaha...................................................................3
C. Faktor yang Memunculkan Ide.......................................................7
D. Mengidentifikasi Sumber-sumber Peluang Usaha..........................7
E. Sebab Munculnya Ide dan Peluang Usaha......................................10
F. Terkaitan Ide dan Peluang Usaha....................................................12
G. Contoh-contoh Usaha......................................................................14

Bab III Penutup

A. Kesimpulan.....................................................................................22
B. Saran................................................................................................22

Daftar Pustaka...........................................................................................23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan secara umum adalah suatu prosesdalam mengerjakan sesuatu


yang baru atau kreatif dan inovatif yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
Kewirausahaan adalah kemampuan manajer resiko (risk manager) dalam
mengoptimalkan segala sumber daya yang ada baik itu material, intelektual, waktu,
dan kemampuan kreativitasnya untuk menghasilkan suatu produk atau usaha yang
berguna bagi dirinya dan orang lain.

Pada dasarnya menemukan ide untuk usaha tidaklah sulit, akan tetapi banyak
pengusaha pemula yang kesulitan untuk mendapatkan sebuah ide untuk berusaha. Ide
bisnis tidak akan muncul secara tiba-tiba. Salah besar apabila memiliki anggapan
bahwa ide bisnis itu hanya ditunggu saja dan akan datang secara tiba-tiba tanpa kita
pusing-pusing untuk mencarinya. Ide bisnis itu datang apabila kita berusaha
mencarinya dengan menggali informasi dan pandai membaca peluang yang
memungkinkan untuk membuat suatu usaha baru. Terkadang suatu ide itu muncul
pada saat kita sedang berfikir keras menentukan bidang bisnis yang akan kita buat.

Biasanya seseorang dalam mencari gagasan atau ide usaha diawali dari bisnis
kecil terlebih dahulu. Misalnya pada awalnya hanya membuka usaha seperti rumah
makan kecil dan lama kelamaan rumah makan kecil itu akan berkembang menjadi
restoran yang besar. Tidak menutup kemungkinan bahwa suatu ide yang sederhana
justru akan menjadi suatu bisnis yang besar dan berkembang serta dapat memberikan
keuntungan yang sebesar-besarnya.Mencari ide bisnis hal utama yang diperlukan
adalah kerja otak, maksudnya adalah yang kita gali saat mencari ide bisnis adalah cara
berfikir kita bukan tenaga kita yang digunakan untuk mencarinya. Kita memerlukan
kepandaian dalam membaca peluang bisnis, mengamati kondisi sekitar, berfikir
kreatif untuk menentukan suatu bisnis apa yang mungkin banyak diminati oleh para
konsumen. Dalam menentukan ide bisnis dituntut untuk lebih berfikir keras daripada
bekerja keras. Bekerja keras akan sangat berguna setelah ide bisnis muncul dan bisnis
siap dibangun dan dikembangkan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ide usaha?
2. Apa saja metode untuk mencari ide usaha?
3. Apa faktor yang memunculkan ide usaha?
4. Apa yang mengidentifikasi sumber-sumber peluang pada usaha?
5. Apa yang menyebabkan munculnya ide dan peluang dalam usaha?
6. Bagaimana keterkaitan ide dan peluang usaha?
7. Sebutkan contoh-contoh dalam usaha?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian ide usaha.
2. Mengetahui metode mencari ide usaha.
3. Mengetahui faktor memunculkan ide usaha.
4. Mengetahui identifikasi sumber-sumber peluang usaha.
5. Mengetahui timbulnya ide dan peluang dalam wirausaha.
6. Mengetahui keterkaitan ide dan peluang usaha.
7. Mengetahui contoh-contoh usaha.

2
BAB II
ISI
A. Pengertian Ide Usaha

Sekarang ini banyak orang percaya bahwa gagasan adalah suatu kekayaan
intelektual seperti hak cipta atau paten. Di dalam Kamus Besar bahasa Indonesia ide
diartikan sebagai rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan gagasan atau
cita- cita. Selama ide belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun
gambar yang nyata, maka ide masih berada di dalam pikiran. Ide yang sudah dinyatakan
menjadi suatu perbuatan adalah karya cipta. Untuk mengubah ide menjadi karya cipta
dilakukan serangkaian proses berpikir yang logis dan seringkali realisasinya memerlukan
usaha yang terus menerus sehingga antara ide awal yang muncul di pikiran dan karya
cipta satu sama lain saling bersesuaian sebagai kenyataan. Jika sudah ada ide, hal
pertama yang harus dilakukan adalah bergerak, karena tanpa itu, ide hanyalah menjadi
sebuah pemikiran saja.

Sedangkan pengertian usaha yaitu usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan


tenaga pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud. Dalam ruang lingkup tertentu,
pengertian usaha dapat disamakan dengan pekerjaan.

Jadi, ide usaha merupakan suatu ide untuk mewujudkan suatu pemikiran yang baru
dan diterapkan dengan suatu  tindakan. Mencari ide usaha berarti berusaha untuk
menemukan suatu yang nantinya ide tersebut dapat menjadi suatu langkah awal dalam
menentukan bisnis apa yang akan dibangun. Dalam menentukan ide tentunya banyak hal
yang harus diperhatikan. Seseorang menginginkan memiliki suatu bisnis berarti orang
tersebut yakin bahwa suatu saat bisnis yang mereka bangun akan menguntungkan dan
akan sukses.

B. Metode dalam Mencari Ide Usaha

Sebelum mengetahui metode dalam mencari gagasan usaha, terlebih dahulu kita
mengetahui Metode Mengenali Ide Usaha:

1. Inovasi Teknologi
Metode ini adalah suatu cara untuk mengenali ide dengan cara melakukan pencarian
terobosan atau temuan, perbaikan dari teknologi yang ada sehingga semakin hari

3
semakin banyak ragamnya. Inovasi bertujuan untuk memperluas pasar, melindungi
dari kemungkinan masuknya saingan baru dan memperluaskan pasar.
2. Pencarian Langsung
Penjaringan ide usaha dapat dilakukan dengan cara mencari langsung melalui suatu
riset yang telah dirancang secara teliti, dengan tujuan untuk menemukan produk atau
usaha baru.

Cara seperti ini umumnya dapat dikelompokan kedalam katagori yaitu :

a. Riset Aplikasi, artinya pelaku secara aktif mencari produk. Produk baru yang
telah di komersialkan dipasar kemudian diambil dan diteliti untuk dicari cara-cara
melakukan adopsi dengan mengadakan berbagai modifikasi sehingga terlihat
sebuah produk yang lain atau berbeda dari produk yang sudah ada sebelumnya.
b. Riset Dasar, adalah riset yang bertujuan untuk menemukan produk baru dan
belum pernah ada di dunia saat ini.
3. Analisis Pemakaian Akhir
Metode penjaringan ide ini dilakukan dengan cara mengamati pemakaian pemakai
akhir dari suatu produk. Semua keluhan, kelemahan dicari penyebabnya. Adanya
analisis pemakai akhir akan mendorong munculnya gagasan penyempurnaan atau
pembuatan produk baru sebagai pengganti.
4. Metode Kreatif
Metode ini dilakukan dengan mengenali segala sesuatu dari pelaku, kreatifitas yang
sangat menentukan gagasan usaha yang akan muncul. Keterampilan seseorang, atau
hobi yang dikembangkan menjadi suatu usaha yang kreatif. Misalnya, karena ada
bakat melukis, maka muncul gagasan yang kreatif untuk membuka usaha sablon kaos
dengan membuat lukisan-lukisan yang menarik dan bersifat populer untuk para
remaja.
5. Metode Aliansi, Akuisisi, dan Lisensi
Metode ini umumnya muncul karena ada beberapa keterbatasan, misalnya
keterbatasan pasar, keterbatasan sumber daya manusia, ada pemikiran tidak perlu
terlalu lama untuk memajukan suatu usaha, dan ada pemikiran tidak perlu terlalu lama
untuk menunjukan suatu usaha. Jika dengan melakukan aliansi, akuisisi, ataupun
melalui lisensi masaalah gagasan usaha ini tidak perlu harus mulai dari tahap awal,
tetapi mungkin saja sudah berada tahap pertumbuhan.

4
Adapun metode-metode dalam mencari gagasan usaha adalah sebagai berikut:

a. Metode ATM (Amati, Tiru & Modifikasi)


Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau memulai suatu usaha
ada salah satu metode yang cukup tepat dan dapat diterapkan. Metode ini bernama
ATM yang merupakan singkatan dari amati, tiru dan modifikasi. Jika dijelaskan
secara ringkas metode ini berisi perintah untuk mengamati usaha yang sudah ada
sebelumnya, meniru usaha tersebut dan memodifikasinya.
Metode ini tidak sama dengan meniru atau sering disebut dengan plagiat karena di
dalamnya terdapat kegiatan modifikasi yang dengan jelas mencari kelemahan atau
kekurangan yang ada di usaha sebelumnya dan kemudian mengganti atau
menambahkan sesuatu sehingga terbentuklah suatu usaha yang baru. Tahapan-
tahapan dalam metode ini yaitu sebagai berikut:
1. Mempelajari usaha yang sudah ada
2. Mengkaji input dan output suatu usaha
3. Menganalisa trenpopulasi dan data demografi
4. Mengkaji trend ekonomi
5. Meniru dan memodifikasi 4P (place, price, product &  promotion)

Metode ATM ini telah banyak dilakukan oleh para pengusaha yang tidak perlu
terlalu memaksakan untuk menggagas ide baru yang belum tentu sukses
dijalankan nantinya. Sebagai seorang pengusaha dia tidak perlu repot harus
melakukan riset pasar atau menciptakan sebuah bisnis baru. Cukup tinggal melihat
bisnis apa yang paling laris di pasar lalu membuat bisnis serupa, atau  lebih
konkret lagi, mereka hanya melihat  produk apa yang sukses di pasar  lalu tinggal
diamati dan ditiru dengan sedikit modifikasi.

Sebagai pengusaha atau misalkan pemilik  produk yang market leader,


tentunya tidak membiarkan hal ini terjadi. Anda akan berpikir keras untuk tetap
eksis dan  tetap sebagai pemimpin pasar. Anda harus memiliki strategi atau jurus
tertentu untuk menghadapinya Contohnya adalah seperti yang dilakukan Herman
Kosasih pemilik bengkel motor Laris Jaya Motor (LJM), mempunyai jurus yang
bisa dibilang aneh dalam menghadapi persaingan. Dia memilih berdamai dengan
kompetitor.  Bila banyak pengusaha justru bersikap berseberangan atau bertarung

5
dengan kompetitor, namun LJM justru berdamai.  Konsep sinergi yang
dikembangkan Herman Kosasih ini ternyata malah mendongkrak bisnisnya.

Metode ini tidak hanya dilakukan oleh perorangan atau kelompok dan dalam
bidang usaha saja. Jepang yang kita kenal sekarang sebagai negara maju juga
menerapkan metode ATM ini. Negara tersebut maju ukan karena menemukan
segala sesuatu yang menjadi produk unggulannya sekarang, namun karena meniru
ide, produk dan jasa dari negara lain dan menjadikannya lebih bagus, ringan,
menarik hemat, modis dan lain-lain.

Itulah beberapa contoh pengusaha dan juga negara yang secara nyata berhasil
menerapkan metode ATM ke dalam usahanya. Tidak ada salahnya untuk mencoba
metode yang satu ini.

b. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi
dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan
faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness,
Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode
evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya
menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
 Strengths (kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
 Weakness (kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
 Opportunities (peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi
yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis
itu sendiri, misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan
sekitar.

6
 Threats (ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Grid di atas merangkum
beberapa bidang subjek yang perlu mempertimbangkan baik faktor internal
maupun faktor eksternal. Grid ini dapat digunakan sebagai judul topik bila kita
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil (gagasan yang baik bila kelompokmu
lebih besar dari delapan orang).
C. Faktor yang Memunculkan Ide.

Faktor-faktor yang memunculkan ide usaha adalah sebagai berikut:

1. Faktor Internal.
Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang
dihadapinya dengan kemampuan kreativitasnya. Faktor internal adalag faktor yang
berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek faktor internal antara lain:
- Pengetahuan yang dimiliki.
- Pengalaman dari individu itu sendiri.
- Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah.
- Intuisi yang merupakan pemikiran muncul dari individu itu sendiri.
2. Faktor Eksternal.
Faktor eksternal adalah hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk
mendapatkan sebuah inspirasi. Faktor eksternal antara lain:
- Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan.
- Kesulitan yang dihadapi sehari-hari.
- Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain.
- Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
D. Mengidentifikasi sumber-sumber peluang usaha

Adapun sumber peluang atau kesempatan menurut Hendro (2011: 135) berasal dari :

1. Diri Sendiri

Peluang yang paling potensial dan sangat besar resiko kesuksesannyabersumber dari
dalam diri sendiri, karena beberapa alasan berikut:

7
a. Bisnis membutuhkan proses yang panjang dan bahkan bisa seumur hidup
sehingga bisnis tersebut harus membuat seseorang yang menjalaninya bahagia
dan sukses.
b. Bisnis membutuhkan konsistensi dan komitmen yang tinggi sehingga kunci
kesuksesannya adalah mencintai pekerjaan atau bisnis tersebut.
c. Kesuksesan bisnis adalah akumulasi dari kesuksesan dalam
menaklukkankegagalan demi kegagalan sehingga semuanya bisa terwujud.
- Contoh sumber-sumber peluang yang berasal dari diri sendiri adalah sebagai berikut:
a. Hobi
Berdasarkan alasan yang dikemukakan diatas, tampak jelas bahwa bisnisberasal
dari hobi yang telah membuat seseorang sukses sebagaiwirausahawan dan
terbukti semakin berkembang.
b. Keahlian
Keahlian dalam mengelola bisnis akan mendorong kesuksesan bisnis.Memulai
sebuah bisnis dengan keahlian yang dimiliki pada suatu bidangdan kemudian
temukan inspirasi dan peluang bisnisnya.
c. Peluang dari pengetahuan dan latar belakang pendidikan
Di samping sumber-sumber yang telah disebutkan diatas, pengetahuandan latar
belakang pendidikan juga merupakan sumber dan awal untukmenemukan sebuah
peluang. Hal ini dikarenakan dari latar belakang pendidikan dapat diketahui,
dipelajari, dan dipahami bidang yang akanditekuni.
2. Lingkungan sekitar dapat menimbulkan banyak peluang dan inspirasi, misalnya:
a. Usaha orang tua, dalam diskusi setiap harinya orang tua pasti
seringmenceritakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam bisnisnya. Hal
itubisa mendatangkan inspirasi bisnis bila digabungkan dengan latarbelakang
pendidikan, hobi, pengetahuan dan keahlian.
b. Lingkungan rumah, seperti pergaulan, tetangga, teman main, dan lain-lain.
c. Kebiasaan dalam rangka menuju ke kampus, perjalanan, lingkungankampus,
teman kampus dan lain-lain.
d. Saat berkunjung ke café, atau dimanapun tempat yang dikunjungi
akanmendatangkan inspirasi dan peluang bisnis.
3. Perubahan yang Terjadi
Peluang besar yang sering muncul menjadi sebuah bisnis adalah perubahanyang
terjadi pada lingkungan, contohnya:

8
a. Perubahan global: Misalnya perubahan kurs mata uang Rupiah terhadapmata
uang Dollar Amerika (US $) mengakibatkan banyak barang impormengalami
kenaikan harga sementara barang lokal mengalami penurunanharga jual. Hal
ini membuka peluang bagi para produsen lokal untukmemperkenalkan
produknya ke masyarakat.
b. Perubahan lingkungan: Misalnya, pembangunan perumahan yang baru
disekitar komplek mengakibatkan perubahan jumlah penduduk. Perubahan
jumlah penduduk berarti mendorong perubahan tingkat permintaankebutuhan
keluarga. Sehingga peluang yang mungkin akan timbul adalahbisnis yang
dapat memenuhi kebutuhan penduduk seperti: laundry ataujasa pencucian
baju, mini market, transportasi dan lain-lain.
c. Perubahan Peraturan Pemerintah juga akan menimbulkan ancaman
bagiindustri yang terkena dampaknya dan peluang bagi yang
mampumembacanya dan mendapatkan manfaatnya.
d. Perubahan musim.
e. Perubahan gaya hidup.
f. Perubahan tingkat kebutuhan tentang, pola hidup yang lebih sehat.
g. Perubahan tingkat tekanan pekerjaan yang semakin tinggi (berat), hal inidapat
membuka peluang untuk memberikan sebuah layanan hiburan bagipekerja
tersebut.
h. Perubahan teknologi informasi dan komunikasi seperti kemajuanteknologi
mobile phone dan internet.
i. Perubahan demografi yang mempengaruhi peluang usaha, salah satu
contohnya Yogyakarta selain dikenal sebagai kota pelajar dan budaya, di kenal
sebagai daerah tujuan bagi pensiunan. Hal ini membawa dampak bagi jenis
usaha yang dikembangkan dari kota tersebut
j. Perubahan tingkat pertumbuhan pemilik kendaraan akan memunculkan
peluang penjualan sparepart, asuransi, aksesoris bengkel dan lain-lain.
4. Konsumen
Suara konsumen itu penting karena sering menciptakan gagasan baru
dalammemperbaiki produk yang ada dan peluang bagi yang akan mendirikan
usahabaru. Masukan-masukan dari konsumen yang dapat memberikan
inspirasipeluang baru seperti: keluhan-keluhan dari konsumen, saran-saran
darikonsumen, permintaan khusus dari konsumen dan calon konsumen, angan-

9
angan yang diimpikan oleh konsumen tentang produk atau jasa tertentu,harapan
dari konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
5. Gagasan Orang Lain
Seperti halnya suara dari konsumen, gagasan dari orang lain (keluhankeluhan
terhadap suatu produk atau layanan yang disampaikan oleh teman),dapat memberi
ide yang membuka peluang dalam membuat suatu bisnis.
6. Informasi yang Diperoleh
Dalam perjumpaan dengan orang lain terkadang kita mendapatkan informasibaru.
Bagi orang yang mendengarnya, informasi baru itu bisa berguna untukdijadikan
sebagai peluang bisnis karena informasi tersebut memilikihubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang dia miliki. Namun bagiorang-orang tertentu
informasi baru itu tidak bermanfaat karena informasitersebut tidak memiliki
hubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yangmereka miliki. Hal ini yang
bisa membedakan mengapa ada orang yangmerasa tidak memiliki peluang
dibanding orang yang memiliki peluang.Contohnya seperti:
a. Mendapat informasi tentang produk baru yang sedang trend dan
mengetahui cara membelinya, sedangkan dikota lain belum ada produk
tersebut tetapi iklannya telah didengan oleh masyarakat disana. Ini berarti
bisa menjadi sebuah peluang karena kemampuan konektivitas.
b. Informasi mengenai kebutuhan pokok yang harganya lebih mahal dari
pada di tempat lain untuk produk yang sama. Ini juga dapat menjadi sebuah
peluang karena ada selisih harga.
c. Informasi tentang kebutuhan produk tertentu dan Anda tau dimana produk
itu ada atau diproduksi

Banyak sumber peluang bisnis yang dapat kita gali dari hal-hal yang ada
disekeliling kita. Kuncinya adalah berfikir kreatif dan tumbuhkan kreativitas
untuk menciptakan sebuah inovasi produk terbaru yang dapat anda
konversikan serta memiliki nilai jual yang tinggi. Hal ini dapat menjadi kunci
sukses dari sebuah bisnis.

E. Timbulnya Ide dan Peluang dalam Usaha.

Ide usaha biasanya mucul setelah kita melakukan proses brainstorming ataupun
pencarian ide dari berbagai sumber antara memperluas cakrawala pengetahuan, hobi,

10
minat, keterampilan, pengalaman pribadi, membeli waralaba, media massa, pameran,
hasil survey, ataupun pemenuhan kebutuhan masyarakat yang diindikasikan dengan
adanya keluhan.

Ide usaha yang muncul sebgai hasil pencarian ide tersebut biasanya akan banyak
bentuknya. Namun tentu saja tidak secara otomatis memudahkan dalam memilihnya.
Mau tidak mau harus dapat memilih dan menentukan ide usaha yang paling baik.
Didasarkan pada lokasi usaha ,modal, peluang dan persaingan. Untuk memunculkan ide
usaha maka perlu dilakukan analisis peluang usaha yang akan dipilih dengan beberapa
strategi berikut:

1. Kenali Potensi diri


Sebuah usaha akan mencapai kesuksesan apabila usaha tersebut dijalankan sesuai
dengan kemampuan diri. Untuk itu pertimbangkan dengan matang bidang manakah
yang kiranya tepat dengan kemampuan dalam diri. Kretifitas diri pun sangat di
andalkanuntuk menciptakan ide-ide usaha. Hindari memilih bidang usaha yang sama
sekali tidak mampu untuk dikuasai karena hal tersebut dapat membuat usaha
berantakan dan modal yang sia-sia.
2. Pilih bidang yang tepat
Untuk mencapai tujuan usaha yang sesuai dengan harapat maka harus memilih
bidang usaha yang cocok dengan kemampuan yang dimiliki dan kecenderungan
kebutuhan di lingkungan sekitar.
3. Analisis masa depan usaha yang dipilih
Strategi ini lebih condong pada analisis bagaimana pertumbuhan usaha tersebut
kelak dengan melakukan riset kecil, yaitu dengan mengenali keunggulan dan
kelemahan pesaing-pesaing usaha anda.Setelah mendapatkan ide usaha, maka para
calon wirausahawan dapat menambah informasi yang dapat dijadikan peluang usaha,
seperti mengunjungi pusat perbelanjaan. Dari pusat perbelanjaan dapat di contoh
bagaimana pelayanannya, outlet yang menjual beraneka ragam dagangan atau usaha.
Jenis usaha yang belum ada di lingkungan pun bisa diterapkan. Selain itu calon
wirausahawan pun dapat menambah informasi dengan mengikuti pendidikan non
formal seperti halnya, seminar, lokakaryam dan sejenisnya. Serta dapat mencari
refrensi dari buku, majalah, tabloid, dan media cetak lainnya.semakin banyak
informasi semakin banyak pula pilihan yang bisa dijadikan alternative peluang
usaha.

11
Mencari peluang usaha merupaka kegiatan yang sangat penting sehingga perlu
menyusun informasi pemanfaatan peluang usaha dengan pengamatan yang cermat
terhadap informasi mengenai:

a. Minat dan daya beli konsumen


b. Seluk beluk pemasaran produk/jasa
c. Penjualan produk dan jasa
d. Manajemen usaha
e. Modal usaha
f. Tenaga kerja
g. Administrasi dan pembukuan
h. Penelitian dan pengembangan usaha.
F. Keterkaitan Ide dan Peluang Usaha
Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada
kreasi baru untuk menciptakan nilai secara terus-menerus. Menurut Zimmerer (1996:
82) kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang dan
jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak
mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus. Terwujudnya suatu ide
agar terealisasi dibutuhkan suatu rencana. Karena dalam teorinya, bisnis sekecil
apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang
lebih matang. Dalam perspektif Philip Kotler, ada beberapa prosedur standar untuk
dapat merealisasikan ide bisnis yang benar dalam bentuk rencana bisnis yaitu:
1. Pembangkitan gagasan
2. Penyaringan
3. Pengembangan dan pengujian konsep
4. Strategi pemasaran
5. Analisis bisnis atau usaha
6. Pengembangan produk
7. Pegujian pasar
8. Komersialisasi
Banyak ide yang betul-betul asli, akan tetapi sebagian besar peluang tercipta
ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama. Ide bisa
menjadi peluang apabila dilakukan dengan cara berikut:

12
1) Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang
lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
2) Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
3) Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan
atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan
Sumber ide biasanya berkaitan dengan hal-hal atau kegiatan yang menyangkut
organisasi atau lembaga yang ada hubungannya dengan bisnis, seperti :
1) Konsumen
2) Perusahaan yang sudah ada
3) Saluran Distribusi
4) Pemerintah
5) Penelitian dan Pengembangan
Ada berbagai cara untuk melakukan pemilihan ide produk, dimana salah satu cara
adalah dengan melakukan proses tahapan sebagai berikut dibawah ini :
a. Macro Screening
Dari ratusan ide yang mungkin didapat, pilihlah sekitar 20 ide yang mempunyai
potensi bisnis. Disini kriteria yang digunakan untuk memilih masih umum sekali,
yaitu yang mempunyai potensi bisnis.
b. Micro Screening
Dari 20 ide produk yang ada, kemudian dipilih lagi menjadi 5 ide dengan
menggunakan kriteria tertentu.
Dengan adanya pemilihan bertahap tersebut, diharapkan kita dapat mempunyai
alternatif beberapa ide produk yang akan dikembangkan lebih lanjut.Nilai suatu
barang dapat diciptakan melalui inovasi. Nilai dapat diciptakan dg cara mengubah
tantangan menjadi peluang. Peluang dpt diciptakan melalui ide-ide kreatif dan
inovatif. Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yg riil, maka wirausaha harus
bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus menerus. Dapat dilihat
bahwa Ide Kreatifitas Inovasi akan mengarah pada penciptaan peluang pasar yang
berpotensial bagi bisnis yang akan dikembangkan. Peluang pasar dapat diperoleh dari
hasil penggabungan Kreatifitas dan Inovasi sehingga menciptakan ide produk baru
dan unik yang dapat menarik minat konsumen dan meningkatkan daya
jualnya.Sebuah ide harus bisa menjawab permasalahan yang ada, bukan hanya
permasalahan yang ada di satu lingkungan saja. Perlu juga dianalisis dari segi waktu
dan biaya, harus dibuat batasan waktu pengerjaan ini dan biaya yang akan dikeluarkan

13
hingga ide tersebut bisa dijalankan. Serta dipikirkan juga proses bisnis ide tersebut
dan ide tersebut harus memberikan keuntungan.
G. Contoh-contoh Usaha
Usaha Mikro
Di belahan Indonesia manapun, usaha mikro memiliki nasib yang sama.
Minimnya modal dan pengetahuan menjadi masalah klasik yang mendera pengusaha
mikro. Dengan dicanangkannya tahun 2005 sebagai Tahun Keuangan mikro (Micro
Finance Years), ada harapan bahwa UMKM akan lebih berkembang peranannya
dalam perekonomian. Dan perlu dicatat, dari 39,71 juta entitas usaha ekonomi rakyat
atau sering disebut Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), bila kita menengok
lebih dalam lagi, usaha mikro merupakan mayoritas, sebab berjumlah 98% dari total
unit usaha atau 39 juta usaha.
Dari 39 juta usaha mikro, bila itu berarti merupakan 35 juta keluarga (bila 5
juta usaha mikro, overlapping terdapat dalam satu keluarga), artinya terdapat 175 juta
orang yang menggantungkan diri pada usaha mikro (asumsinya satu keluarga terdiri
dari lima orang). Jumlah ini tentunya sangat besar, bila melihat jumlah penduduk 210
juta orang, berarti 83% penduduk Indonesia menggantungkan diri pada usaha mikro.
Keberadaan usaha ini, merupakan fakta semangat jiwa kewirausahaan sejati di
kalangan rakyat kebanyakan yang bisa menjadi perintis pembaharuan.
1. Pengertian Usaha Mikro
Pada dasarnya Usaha Mikro termasuk dalam kategori usaha kecil, namun
masih bisa dispesialisasikan berdasarkan beberapa ciri umum yang dimilikinya.
Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan
No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu :
“Usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan
memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp.
50.000.000,00”.
Menurut Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2003 kriteria jumlah karyawan
berdasarkan jumlah tenaga kerja atau jumlah karyawan suatu usaha yang
memiliki karyawan kurang dari 4 orang adalah usaha rumah tangga atau usaha
mikro. Dari survei tahun 2003 dan audit manajemen yang diolah sesuai dengan
klasifikasi BPS menunjukkan bahwa industri yang memiliki karyawan kurang

14
dari 4 ada sebesar 55,04 %. Industri yang masuk kategori ini disebut sabagai
Kerajinan rumah tangga.
Menurut Bank Indonesia, usaha mikro adalah usaha yang dijalankan oleh
rakyat miskin atau mendekati miskin dengan ciri-ciri : dimiliki oleh keluarga,
mempergunakan teknologi sederhana, memanfaatkan sumber daya lokal, serta
lapangan usaha yang mudah dimasuki dan ditinggalkan.
Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu segmen pasar
yang cukup potensial untuk dilayani dalam upaya meningkatkan fungsi
intermediasi-nya karena usaha mikro mempunyai karakteristik positif dan unik
yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non mikro, antara lain:
a. Perputaran usaha (turn over) umumnya tinggi, kemampuannya
menyerapdana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha
masihtetap berjalan bahkan terus berkembang.
b. Pada umumnya para pelaku usaha : tekun, polos, jujur dan dapat
menerimabimbingan asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat.
Namum demikian, disadari sepenuhnya bahwa masih banyak usaha mikro
yang sulit memperoleh layanan kredit perbankan karena berbagai kendala
baikpada sisi usaha mikro maupun pada sisi perbankan sendiri.
2. Ciri-Ciri Usaha Mikro
Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 40/KMK.06/2003 tanggal 29
Januari 2013, ciri-ciri usaha mikro :
a. Jenis barang / komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat
berganti.
b. Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat.
c. Belum melakukan manajemen / catatan keuangan yang sederhana sekalipun,
belum atau masih sangat sedikit yang dapat membuat neraca usahanya.
d. Sumber daya manusianya (pengusahanya) berpendidikan rata-rata sangat
rendah, umumnya sampai tingkat SD dan belum memiliki jiwa wirausaha atau
tengkulak.
e. Pada umumnya tidak / belum mengenal perbankan tapi lebih mengenal
rentenir atau tengkulak dan tidak memiliki izin usaha.
 Karakteristik dari Usaha Mikro antara lain:

15
1) Usaha Mikro berasal dari Sixth Sense, dimana setiap manusia akanstruggle
forhis/her living cost to catter his/her life.
2) Digerakkan oleh Invisible Hand, dimana roda perekonomian digerakkanoleh
human will and instinct.
3) Usaha Mikro juga ditujukan bagi kaum marginal dengan tingkat
ekonomimenengah ke bawah.
4) Produk berdasarkan daerah, suku, dll. Seperti pembuatan dodol, ukiran dll.
5) High Trusted, yaitu adanya tingkat kepercayaan yang tinggi antara sesama
pengusaha dan pekerja yang bergerak di sektor mikro yang disebabkan back
ground social culture.
6) Berada disatu pasar berdasarkan social culture back ground. Seperti pedagang
pakaian di kaki lima Tanah Abang yangumumnya berkumpul per suku di
Indonesia.
7) Paradoks antara high risk business dan guarantee of business. Yang dimaksud
adalah disatu sisi penggerak usaha mikro pada umumnyabekerja berdasarkan
keyakinan pribadi (sixth sense) bahwa produk yang dihasilkan akan habis
diserap pasar tanpa memikirkan perubahan ekonomiyang terjadi. Disisi lain,
penggerak usaha mikro hanya mempunyai modal yang kurang mencukupi
dalam berusaha:
a) jumlah karyawan kurang dari 10 orang,
b) pendapatan setahun tidak melebihi $ 100 ribu, dan
c) jumlah aset tidak melebihi $ 100 ribu.
3. Kelemahan dan Kelebihan Usaha Mikro
Kelemahan yang dimiliki Usaha Mikro:
a. Tidak ada jaminan yang bisa dijadikan agunan karena kaum pengusaha dan
pekerja umumnya adalah masyarakat dengan latar pendidikan dan ekonomi
yang kurang memadai
b. Umumnya berdasarkan musim (untuk usaha perkebunan, ternak dan
perikanan) dan dalam bekerja bergantung pada keadaan dan sugesti yang ada
(untuk usaha yang bersifat barang-barang ukiran, kerajinan tangan).
c. Tidak ada kepastian mengenai siklus suatu pekerjaan dari awal sampai
terjualnya suatu produk jauh lebih besar dari sebuah coorporate.
Sedangkan beberapa kelebihan yang dimiliki Usaha Mikro, diantaranya:

16
a. Prosentase profit yang dihasilkan jauh lebih besar dari sebuah coorporate. (hal
ini disebabkan pola hidup dan mind set dari kaum pekerja di sektor usaha
mikro cenderung hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup).
b. High Level of Honesty, karena umumnya pekerja di usaha mikro digerakkan
oleh ikatan persaudaraan maka tingkat kejujuran dan kepercayaan sangat
tinggi. Dan pada umumnya transaksi yang terjadi tanpa ada bukti-bukti tertulis
yang bisa dijadikan landasan atau dasar bukti secara hukum jika terjadi
perselisihan.
c. Mempunyai satu orang atau sekelompok pemimpin dalam masyarakat yang
dihormati oleh kaumnya dan menjadi motor dalam usaha mikro tersebut.
d. Tingkat toleransi yang sangat tinggi terhadap sesama usaha mikro.
4. Contoh Usaha Mikro
Jenis usaha mikro pada umumnya sangat didominasi oleh jenis usaha sektor
pertanian atau berbahan baku pertanian yaitu agribisnis termasuk agroindustri
seperti bahan makanan termasuk sektor industri mikro pengrajian, didukung oleh
sektor perdagangan skala mikro (pengecer) ada juga sektor transportasi mikro,
sebagai contoh adalah :
a. Usaha tani perorangan, sebagai petani penggarap sawah dengan luasan
tertentu.
b. Petani sayuran tertentu di daerah pertanian sayuran dan petani lainnya.
c. Nelayan perorangan, dengan memiliki perahu kecil maksimal 5 buah.
d. Petani perkebunan dengan lahan sempit atau sebagai buruh perkebunan.
e. Pengrajin industri makanan, industri meubelair kayu dan rotan, pandai
besipembuat alat-alat, perbengkelan, dll.
f. Pedagang kaki lima dan perdagangan di pasar yang menjual aneka produk.
g. Anggota dari suatu koperasi tertentu biasanya berskala mikro.
5. Usaha Kecil
Usaha kecil menempati posisi strategis dalam perekonomian di Indonesia yang
tidak perlu diragukan lagi. Dari segi penyerapan tenaga kerja, sekitar 90% dari
seluruh tenaga kerja Indonesia bekerja pada sektor usaha kecil.
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud Undang-undang No. 9 Tahun 1995 adalah
usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih
paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.

17
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) per tahun serta dapat menerima kredit dari
bank maksimal di atas Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Peran usaha kecil yang sangat besar pada masa krisis ekonomi 1998 dan
selama proses pemulihan ekonomi semakin mengukuhkan posisi usaha kecil
sebagai pelaku ekonomi yangsangat penting, selain itu juga karena sebagian besar
jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil
baik di sektor tradisional maupun modern.
Menurut Suparmi (2009), alasan-alasan usaha kecil bisa bertahan dan
cenderung meningkat jumlahnya pada masa krisis adalah sebagai berikut :
1) Sebagian besar usaha kecil memproduksi barang konsumsi dan jasa-
jasadengan elastisitas permintaan terhadap pendapatan yang rendah,
makatingkat pendapatan rata-rata masyarakat tidak banyak berpengaruh
terhadap permintaan barang yang dihasilkan. Sebaliknya kenaikan tingkat
pendapatan juga tidak berpengaruh pada permintaan.
2) Sebagian besar usaha kecil tidak mendapat modal dari bank. Implikasinya
keterpurukan sektor perbankan dan naiknya suku bunga, tidak banyak
mempengaruhi sektor ini. Berbeda usaha skala besar yang banyak tergantung
kepada perbankan, jika sektor perbankan bermasalah, maka ikut terganggu
kegiatan usahanya, sedangkan usaha kecil dapat bertahan. DiIndonesia, usaha
kecil mempergunakan modal sendiri dari tabungan dan aksesnya terhadap
perbankan sangat rendah.
3) Usaha kecil mempunyai modal yang terbatas dan pasar yang bersaing.
Dampaknya usaha kecil mempunyai spesialisasi produksi yang ketat. Hal ini
memungkinkan usaha kecil mudah untuk pindah dari usaha yang satu ke
usaha lain, hambatan keluar-masuk tidak ada.
4) Reformasi menghapuskan hambatan-hambatan di pasar, proteksi industri
hulu dihilangkan, usaha kecil mempunyai pilihan lebih banyak dalam
pengadaan bahan baku. Akibatnya biaya produksi turun dan efisiensi
meningkat. Akan tetapi, karena bersamaan dengan terjadinya krisisekonomi,
maka pengaruhnya tidak terlalu besar.
5) Dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan sektor
formal banyak memberhentikan pekerja-pekerjanya. Para penganggur

18
tersebut memasuki sektor informal, melakukan kegiatan usaha yang
umumnya berskala kecil, akibatnya jumlah usaha kecil meningkat.
6. Ciri-ciri Usaha Kecil
Menurut Undang-undang No. 9 Tahun 1995, ciri-ciri usaha kecil adalah :
a. Jenis barang / komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang
berubah.
b. Lokasi / tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah.
c. Pada umumnya sudah melakukan pembukuan / manajemen keuangan walau
masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan
keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha.
d. Harus sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnnya termasuk
NPWP.
e. Sumberdaya manusia (pengusaha) sudah mulai / lebih maju rata-rata
berpendidikan SMU namun masih perlu ditingkatkan pengetahuan usahanya
dan sudah ada pengalaman usaha, namun jiwa wirausahanya masih harus
ditingkatkan lagi.
f. Sebagian sudah mulai mengenal dan berhubungan dengan perbankan dalam
hal keperluan modal, namun sebagian besar belum dapat membuat
busineesplanning, studi kelayakan dan proposal kredit kepada bank sehingga
masih sangat memerlukan jasa konsultan/ pendampingan.
Pendapat lain dari Pandji Anoraga dan Djoko Sudantoko (2002:224)
menyebutkan, bahwa secara umum usaha kecil memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti
kaidah administrasi pembukuan standar.
2. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi.
3. Modal terbatas.
4. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas.
5. Kemampuan pemasaran dan negoisasi serta diversifikasi pasar sangat terbatas.
6. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah.
Menyebutkan Small enterprise, dengan kriteria:
1) jumlah karyawan kurang dari 30 orang,
2) pendapatan setahun tidak melebihi $ 3 juta, dan
3) jumlah aset tidak melebihi $ 3 juta.

19
7. Contoh Usaha Kecil
Jenis usaha kecil, seperti usaha mikro pada umumnya sangat didominasioleh
jenis usaha di bidang atau sektor pertanian atau berbahan baku pertanian yaitu
agrobisnis termasuk agroindustri termasuk sektor industri kecil sebagai pengrajin,
didukung oleh sektor perdagangan skala kecil (pengecer) ada juga sektor
transportasi skala kecil, sebagai contoh adalah :
a. Usaha tani perorangan yang memiliki lahan cukup luas dan memiliki cukup
buruh tani.
b. Petani atau pengusaha sayuran tertentu yang memiliki lahan cukup luas dan
buruh tani dan perdagangan ke pasar induk atau pasar tradisional dan ekspor.
c. Nelayan perorangan dengan memiliki perahu kecil minimal 10 buah atau
sebuah kapal ukuran sedang.
d. Petani perkebunan dengan luas lahan tertentu dan memiliki buruh perkebunan
yang hasilnya cukup diekspor.
e. Pengrajin industri makanan, industri meubelair kayu dan rotan, pabrik
pembuat alat-alat rumah tangga, pengusaha border.
f. Koperasi pada umumnya berskala usaha kecil, anggotanya berskala mikro.
8. Keunggulan Usaha Kecil
Menurut Harimurti Subanar keunggulan yang dimiliki usaha kecil antara lain:
a. Pemilik usaha sekaligus merangkap sebagai manajer sehingga segalaaktivitas
usaha selalu terkontrol.
b. Usaha kecil merupakan usaha yang banyak menciptakan lapanganpekerjaan
baru.
c. Pengusaha kecil mempunyai kebebasan mutlak dalam menentukan
hargaproduk.
d. Proses pendirian usaha kecil relatif sederhana dan mudah.
e. Prosedur hukum seperti perizinan usaha cukup sederhana.
f. Biaya pajak cukup ringan,karena yang dikenai pajak adalah
pengusahanyabukan perusahaan yang dimilikinya.
9. Pengertian Usaha Menengah
Usaha Menengah sebagaimana dimaksud Inpres No. 10 tahun 1998 adalah
usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha bersih lebih
besar dari Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak sebesar Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk

20
tanah dan bangunan tempat usaha serta dapat menerima kredit dari bank sebesar
Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) s/d Rp. 5.000.000.000,00 (lima
milyar rupiah).
Menurut Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, kriteria jumlah
karyawan berdasarkan jumlah tenaga kerja atau jumlah karyawan suatu usaha
yang memiliki karyawan antara 20 sampai 99 orang adalah sebagai kategori
perusahaan menengah. Dari survei tahun 1989 dan audit manajemen yang diolah
sesuai dengan klasifikasi BPS menunjukkan bahwa indutri memiliki karyawan
antara 20 sampai 99 orang adalah sebesar 6,73 %.
10. Ciri-ciri Usaha Menengah
Menurut Inpres No. 10 tahun 1998, ciri-ciri usaha menengah adalah :
a. Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik,
lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara
lain, bagian keuangan, bagian pemasaran, bagian produksi.
b. Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi
dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau
pemeriksaan termasuk oleh perbankan.
c. Telah melakukan aturan atau pengolalaan dan organisasi perburuhan, telahada
jamsostek, pemeliharaan kesehatan.
d. Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga,
izinusaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan.
e. Telah sering bermitra dan memanfaatkan pendanaan yang ada di bank.
f. Sumber daya manusianya sudah lebih meningkat, banyak yang sudahmeraih
kesarjanaannya sebagai manajer dan telah banyak yang memilikijiwa
wirausaha yang cukup handal.
Mengungkapkan Medium enterprise, dengan kriteria:
1) jumlah karyawan maksimal 300 orang,
2) pendapatan setahun hingga sejumlah $ 15 juta, dan
3) jumlah aset hingga sejumlah $15 juta.
11. Contoh Usaha Menengah
Jenis atau macam usaha menengah menggarap komoditi dari seluruh sektor
mungkin hampir secara merata, yaitu :
a. Sektor pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan.
b. Sektor perdagangan, sektor jasa, transportasi

21
c. Sektor industri dan pertambangan.

22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ide usaha merupakan suatu ide untuk mewujudkan suatu pemikiran yang baru
dan diterapkan dengan suatu  tindakan. Mencari ide usaha berarti berusaha untuk
menemukan suatu yang nantinya ide tersebut dapat menjadi suatu langkah awal dalam
menentukan bisnis apa yang akan dibangun. Dalam menentukan ide tentunya banyak
hal yang harus diperhatikan. Seseorang menginginkan memiliki suatu bisnis berarti
orang tersebut yakin bahwa suatu saat bisnis yang mereka bangun akan
menguntungkan dan akan sukses.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, mahasiswa atau pembaca dapat mengetahui ide
dan peluang usaha dan dapat terinspirasi untuk melakukan suatu peluang bisnis/usaha
demi kelangsungan hidup.

23
DAFTAR PUSTAKA

M. Anang Firmansyah dan Anita Roosmawarni. 2019. Kewirausahaan (Dasar dan


Konsep). Pasuruan: CV. Qiara Media.
Pandji Anoraga dan H. Djoko Sudantoko.2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha
Kecil. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Suryana. 2003. Kewirausahaan Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Salemba Empat.
Zimmere, Thomas W Dkk. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil Edisi 5
Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
https://muhammadmamduh.wordpress.com/2012/03/31/ide-dan-peluang-kewirausahaan/
https://docplayer.info/350879-Identifikasi-peluang-usaha.html
https://niswiulfini.blogspot.com/2014/03/makalah-kewirausahaan-mencari-gagasan.html

24

Anda mungkin juga menyukai