Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PENGORGANISASIAN DAN PRODUKSI

Dosen Pengampu : Danang Prastyo, S.Pd., M.Pd.

Kelompok 4

Disusun Oleh:

Chabibati Rosidah 16-8000-000

Widya Ayu Pangesti 16-8000-080

Kusuma Saraswati 16-8000-000

Fajjar Ajrin Astiar 16-8000-000

Maritta Eka Istiana 16-8000-000

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena


berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah
ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan dengan judul
“Pengorganisasian dan Produksi Kewirausahaan”.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat masukan dan bimbingan


dari berbagai pihak sehingga makalah ini bisa selesai. Untuk itu pada kesempatan ini
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca


demi lebih baik laginya makalah ini. Akhir kata, penyusun berharap agar makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surabaya,18 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
BAB II2
A. Pengorganisasian 2
B. Produksi 7
BAB III 15
A. Simpulan 15
Daftar Pustaka16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada
dalam diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik)
sehingga bisa meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang. Seorang
wirausahawan sebelum melakukan kegiatan wirausaha, hendaknya melakukan atau
menyusun pengorganisasian kewirausahaan agar kegiatan usaha berjalan dengan baik
sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam menjalankan pengorganisasian bagian yang sangat penting demi
kelangsungan usaha yang akan di hadapi baik sekarang ataupun masa yang akan datang.
Struktur organisasi adalah susunan komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.
Struktur organisasi menunjukan adanya pembagian kerja dan menunjukkan fungsi atau
kegiatan yang berbeda kemudian diintergrasikan. Selain itu, struktur organisasi juga
memperlihatkan arus interaksi dalam organisasi yang memutuskan, memerintah,
menjawab dan melaksanakan pekerjaan.
Kegiatan produksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu
barang atau jasa. Sebelum menjadikan barang mentah menjadi barang jadi, perlu
diperhatikan faktor-faktor dalam kegiatan produksi hingga tahapan-tahapan dalam
proses produksi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian?
2. Bagaimana proses pengorganisasian dalam kewirausahaan?
3. Apa saja unsur-unsur pengorganisasian?
4. Bagimana struktur dari pengorganisasian?
5. Apa yang dimaksud dengan kegiatan produksi
6. Apa tujuan dari kegiatan produksi?
7. Apa saja faktor yang mempengaruhi kegiatan produksi?
8. Apa saja kebutuhan yang diperlukan dalam proses produksi?
9. Bagaimana proses dari kegiatan produksi?
10. Apa saja jenis-jenis dari produksi?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGORGANISASIAN
1. Definisi Pengorganisasian
a. Menurut Jones (2014: 2) organisasi sebagai alat yang digunakan oleh orang-
orang untuk mengordinasikan tindakan mereka dalam rangka mendapatkan
sesuatu yang dikehendaki atau nilai guna mencapai tujuan.
b. Stoner dan Walker (1986) : Pengorganisasian merupakan satu proses di mana
aktivitas kerja disusun dan dialihkan kepada sumber tenaga untuk mencapai
tujuan sebuah organisasi.
c. Jadi menurut kelompok, pengorganisasian adalah suatu tindakan yang di
pergunakan oleh tenaga kerja dalam melakukan sebuah aktivitas usaha dalam
mencapai tujuan perusahaan.\

2. Proses Pengorganisasian
Ada 4 langkah utama dari proses pengorganisasian
Langkah pertama dari wirausaha berupa menilai proses pengorganisasian yang
akan tercemin dalam rencana dan tujuan. Karena rencana melibatkan penentuan
mencapai tujuan dan pengorganisasian melibatkan penentuan sumber daya yang
akan digunakan untuk mengaktifkan rencana, wirausaha hendaknya memulai
pengorganisasian dengan mengerti perencanaan.
Langkah kedua dan ketiga dari proses pengorganisasian dipusatkan pada tugas
yang harus dilaksanakan dalam system manajemen. Setelahj mengerti rencan dan
tujuan, wirausaha harus merancang bidang tugas atau pekerjaan besar yang harus
dilasanakan. Setelah itu, wirausaha harus membagi tugas besar tersebut menjadi
subtugas.
Langkah keempat evaluasi hasil dari strategi pengorganisasian untuk
mengumpulkan umpan balik. Umpan balik diperlukan untuk memperbaiki
organisasi.

2
Contoh Kasus Proses Pengorganisasian Bank Bca Card Centre Cabang Surabaya
a. Gambaran Umum Perusahaan
BCA Card Centrre Cabang Surabaya merupakan cabang kedua dari empat
kantor cabang yang dimiliki oleh BCA Card Centre di Indonesia. Sebagai cabang
yang kedua, BCA Card Centre Cabang Surabaya secara resmi mulai beroperasi pada
bulan April tahun a992, dimana pendiriannya mengacu pada dasar hukum atas
kegiatan usaha institusi kartu kredit yang pada umumnya dikeluarkan oleh bank-
bank Indonesia.
Sedangkan dasar hukumnya diataur di dalam pasal 6 huruf “I” Undang-Undang
no.7 tahun 1992 tentang Perbankan yang berbunyi : “Usaha Bank meliputi
melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat”.
Selain itu, pendirian BCA Card Centre Cabang Suarabaya juga mengacu pada
pokok-pokok Paket Deregulasi Bidang Keuangan dan Perbankan tanggal 27
Oktober 1988 (PAKTO 27) nomor II angka “1″ mengenai kemudahan pembukaan
kantor baik, dimana  di dalamnya dijelaskan pada huruf “C”, yaitu : “Untuk
pembukaan kantor cabang dapat dilakukan cukup dengan memberitahukan kepada
Bank Indonesia”.
b. Struktur Organisasi
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dapat di uraikan
sebagai berikut :
1) Branch Manager
a) Bertanggung jawab atas kemajuan perusahaan.
b) Bertanggung jawab kepada pimpinan pusat.
c) Mempunyai wewenang tertinggi dalam pengambilan keputusan.
d) Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan masing-masing
bagian yang ada dalam perusahaan.
2) Sekretaris
a) Membantu Branc Manager dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
b) Menangani masalah-masalah kesekretariatan, seperti surat-menyurat, file,
dan sebagainya.

3
3) Marketing Unit Head
a) Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang ada di bagian/unit
pemasaran.
b) Mengkoordinasikan dan mengawasi bagian-bagian yang ada pada bagian/unit
pemasaran agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
4) Marketing Cardholder
Bertugas untuk menawarkan atau mempromosikan BCA Card ke perusahaan-
perusahaan agar mau memiliki BCA Card.
5) Marketing Merchant
Bertugas untuk menawarkan atau mempromosikan BCA Card dengan
mendatangi toko-toko atau pedagang agar mau menerima pembayaran dengan
menggunakan BCA Card.
6) Marketing Support
Bagian dalam yang bertanggung jawab untuk mengurusio administrasi.
7) Customer Service
Bertugas untuk melayani pelanggan/konsumen yang datang langsung ke BCA
Card Centre ataupun yang melalui telepon.
8) Credit
a) Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang ada di bagian kredit.
b) Mengkoordinasi dan mengawasi bagian-bagian yang ada pada bagian kredit
sesuai dengan tujuan perusahaan.
9) Analisa Kredit
Bertugas menganalisa setiap permohonan/aplikasi yang masuk ke BCA Card
Centre.
10) Pengawasan Kredit
Bertugas untuk mengecek tagihan yang masuk ke BCA Card Centre dan
mengawasi kartu-kartu kredit.
11) Penagihan Kredit
Bertugas untuk mengurusi pembayaran Cardholder dengan cara menelpon atau
menagih secara langsung.

4
12) Risk dan Management Security
Bertugas untuk membantu bagian pengawasan dan penagihan kredit (karena
ketiga-tiganya saling berkaitan).
13) Operational Unit Head
a) Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang ada di bagian/unit
operasional. agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
b) Mengkoordinasi dan mengawasi bagian-bagian yang ada pada bagian/unit
operasional agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
14) Kasie Operasional
a) Bertanggung jawab kepada Operasional Unit Head.
b) Mengawasi tugas-tugas dari Staff Operational I dan Staff Operational II.
15) Staff Operational I dan Staff Operational II
Bertugas untuk mengoperasikan/memproses faktur-faktur yang masuk ke BCA
Card Centre.
16) Kolektor
Bertugas untuk mengambil faktur di toko-toko atau pedagang yang menerima
pembayaran dengan BCA Card.

3. Unsur-Unsur Pengorganisasian.
a. Personil (Man)
Ini adalah elemen paling penting dalam organisasi di mana setiap personel
memiliki level dan fungsinya sendiri.
b. Kerjasama (Team Work)
Organisasi hanya dapat mencapai tujuan bersama jika anggota melaksanakan
tugas dan tanggung jawab mereka bersama.
c. Tujuan Bersama
Ini adalah target yang ingin dicapai oleh suatu organisasi, baik dari segi
prosedur, program, pola, hingga hasil akhir dari pekerjaan organisasi.

5
d. Peralatan (Equipment)
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sarana dan prasarana dalam bentuk
kelengkapan organisasi, seperti; kantor / bangunan, material, uang, sumber daya
manusia, dan lainnya.
e. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh dalam suatu organisasi. Misalnya
budaya sosial, kebijakan, anggaran, regulasi, dan kondisi ekonomi.
f. Sumber Daya Alam
Selain lingkungan, sumber daya alam juga merupakan elemen penting yang
harus dipenuhi agar organisasi berjalan dengan baik. Beberapa contoh adalah; air,
kondisi iklim, kondisi tanah, cuaca, flora dan fauna.

4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)
dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut
dipadukan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan
spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan

6
Ada enam elemen  kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak
mendesain struktur, antara lain:

1. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke


dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
2. Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara
bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan
pelanggan.
3. Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari
puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung
jawab kepada siapa.
4. Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer
secara efisien dan efektif
5. Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat
pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi.
Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
6. Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.

B. PRODUKSI
1. Definisi Produksi
Kata produksi berasal dari bahasa inggris “production” yang berarti tindakan
pembuatan atau pembuatan dari komponen atau bahan baku, atau proses
pembuatannya. Dalam ilmu ekonomi, kosa kata produksi adalah kegiatan yang
ditujukan untuk menghasilkan atau mempertinggi nilai kegunaan dari suatu barang
atau jasa.
Berdasarkan pengertian produksi diatas, penting untuk diketahui bahwa ada
dua poin utama yang perlu diperhatikan dan dipahami terkait kegiatan produksi.
Produksi adalah sebuah kegiatan yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa.
Contoh: Bapak Adam Muiz adalah salah seorang pengusaha mebel dengan bahan
dasar bambu atau rotan. Beliau mampu menghasilkan 50 buah kursi dalam kurun
waktu satu bulan. Usaha yang dilakukan oleh Pak Adam dengan mengubah rotan
menjadi kursi adalah salah satu bentuk dari kegiatan produksi. Sebab beliau telah

7
mengubah bahan dasar rotan atau bambu tersebut menjadi barang-barang mebel
yang terbuat dari rotan. Jadi, produksi adalah kegiatan meningkatkan nilai guna dari
suatu barang atau jasa
Meninjau aktivitas atau kegiatan Pak Adam yang mengubah rotan menjadi
barang-barang mebel, maka apa yang beliau lakukan adalah salah satu bentuk dari
kegiatan produksi. Karena rotan yang sebelum merupakan objek atau bahan dasar
dengan nilai guna yang sangat terbatas, berubah menjadi benda yang memiliki nilai
guna tinggi ditengah-tengah masyarakat kita.

2. Tujuan Produksi
Kegiatan produksi barang atau jasa yang dilakukan oleh pihak-pihak produsen
memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:
a. Menghasilkan Barang atau Jasa
Salah satu tujuan paling utama dari kegiatan produksi adalah menghasilkan
suatu barang atau jasa. Tentu saja hal ini berangkat dari tingginya kebutuhan
manusia dengan aneka produk tersebut. Tingginya kebutuhan, telah memotivasi para
produsen untuk menghasilkan barang atau jasa yang mampu memenuhi hasrat dan
keinginan para konsumen.
b. Meraup Kuntungan
Dalam kacamata ekonomi, meraup keuntungan dari sebuah kegiatan produksi
adalah sebuah hal yang lumrah dan memang menjadi salah satu tujuan utama dari
kegiatan produksi pada umumnya. Oleh sebab itu, secara umum para produsen akan
memiliki sebuah pola pikir, yakni apabila sebuah kegiatan tidak dapat memberi
keuntungan, maka ia tidak akan melakukannya.
c. Menggantikan Barang Yang Rusak
Sebuah produk atau barang benda hasil produksi, masing-masing memiliki
jangka waktu penggunaan baik itu lama maupun sebentar. Kebergunaan dari sebuah
produk bisa habis secara wujud, atau pun mengalami kerusakan sehingga tidak dapat
dikonsumsi, atau digunakan lagi. Oleh sebab itulah, diperlukan sebuah kegiatan
produksi untuk menggantikan produk yang telah habis, atau mengalami kerusakan
yang membuatnya tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.

8
d. Menciptakan Kemakmuran Masyarakat
Salah satu tujuan dari kegiatan produksi adalah menciptakan kemakmuran.
Bukan hanya kemakmuran bagi pihak produsen, melainkan juga kemakmuran bagi
para konsumen sebab terpenuhinya berbagai kebutuhan baik primer, sekunder,
maupun tersier.

3. Faktor-Faktor Produksi
Salah satu hal yang menjadi penentu, apakah kegiatan produksi dapat berjalan
lancar dan mencapai target adalah terpenuhi faktor-faktor produksi. Terdapat 2
faktor produksi sebagai berikut.
a. Faktor Produksi Asli
Faktor produksi asli terbagi menjadi 2 sebagai berikut:
1) Sumber daya alam
Sumber daya alam adalah segala komponen alam yang dapat digunakan
sebagai bahan atau pendukung dari berjalannya sebuah proses produksi, agar
tercapainya kemakmuran hidup. Sumber daya alam memiliki ciri khusus, dimana
keberadaannya memiliki jumlah atau batasan yang apabila jumlah tersebut habis,
maka sumber daya alam tersebut tidak akan tersedia lagi.
2) Faktor sumber daya manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini adalah tenaga kerja (labor)
merupakan faktor produksi yang melakukan kegiatan produksi, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Faktor sumber daya manusia terdapat unsur penting,
seperti unsur fisik, pikiran, serta kemampuan dan keahlian.

b. Faktor Produksi Turunan


Faktor produksi turunan terbagi menjadi 2 sebagai berikut.
1) Faktor Produksi Modal
Faktor Produksi Modal adalah seluruh komponen materi, baik itu berupa
barang benda, uang dan materi-materi lainnya, yang diperlukan dalam sebuah proses
kegiatan produksi. Adanya faktor produksi modal memegang peranan bagi pihak

9
produsen dalam menjalankan kegiatan produksi. Apabila kegiatan produksi tersebut
bergerak dalam bidang industri otomotif, tekstil dan semacamnya.
2) Faktor Produksi Kewirausahaan
Beberapa keahlian yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha antara lain
adalah sebagai berikut:
a) Keahlian dalam menyelesaikan konflik.
b) Keahlian teknologi.
c) Keahlian mengorganisasi.
d) Keahlian memimpin.
e) Keahlian dalam membuat perencanaan.
f) Keahlian dalam membuat keputusan.
g) Keahlian dalam mengatur sumber daya

4. Kebutuhan Dalam Proses Produksi


Sebelum melaksanakan proses produksi, diperlukan sebuah rancangan
kebutuhan sarana dan prasarana yang akan digunakan untuk menghasilkan sebuah
produk. Sarana dan prasarana sering kali disebut sebagai input produksi yang
meliputi bahan, tenaga kerja, peralatan, dan biaya. kebutuhan input hanya dapat
dibuat perencanaannya ketika jenis produk yang akan dihasilkan beserta
spesifikasinya telah ditetapkan.
a. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk
dengan cara diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan barang jadi. Bahan baku
dapat dibedakan menjadi 2 macam, meliputi:
1) Bahan Baku Langsung
Bahan baku langsung (direct material) adalah semua bahan baku yang
merupakan bagian dari barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan
untuk membeli bahan baku langsung memiliki hubungan yang erat dan
sebanding dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan.
2) Bahan Baku Tidak Langsung
Bahan baku tidak langsung (indirect material) adalah bahan baku yang ikut
berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung terlihat pada barang
jadi yang dihasilkan.
Contoh dari jenis bahan baku adalah apabila barang jadi yang dihasilkan adalah
kursi, maka yang merupakan bahan baku langsung adalah kayu, sedangkan yang
termasuk bahan baku tidak langsung adalah paku dan plamir yang berfungsi sebagai
perekat kayu dan dasar cat untuk kursi yang dihasilkan.

10
Agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar, maka bahan baku yang
akan digunakan harus memenuhi beberapa syarat, yaitu:
1) Memiliki kualitas yang baik
2) Mudah diperoleh
3) Mudah diolah
4) Harga yang relatif murah

b. Tenaga Kerja
Menurut UU No.13 tahun 2013 bab 1 pasa 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga
kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Menurut Maryanti (2017:34) secara garis besar penduduk dibedakan menjadi dua
krlompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga
kerja apabila telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia
adalah 15 tahun – 24 tahun. Dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja adalah setiap
orang dengan usia kerja yang terlibat dalam kegiatan produksi.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dibedakan menjadi 3 macam, meliputi:
1) Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau
kemahiran dalam bidang tertentu melalui pendidikan formal maupun non-
formal. Contoh: guru, dokter, pengacara, dan lain-lain.
2) Tenaga kerja terlatih, yaitu tenaga kerja yang memuliki suatu keahlian atau
kemahiran dalam bidang tertentu melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja
terlatih membutuhkan latihan secara berulang sesingga mampu menguasai suatu
bidang. Contoh: ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.
3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, yaitu tenaga kerja yang hanya
mengandalkan tenaga. Contoh: buruh angkat, pembantu rumah tangga, dan lain-
lain.

c. Peralatan Produksi
Peralatan produksi ditujukan untuk meningkatkan produktivitas buruh dalam
rangka memperbanyak produk, baik dari segi variasi maupun jumlah. Peralatan
produksi mencakup berbagai sarana yang digunakan dalam proses produksi yang
berupa mesin atau jenis-jenis perkakas lain untuk melakukan pekerjaan dalam
membuat sebuah produk.
Jenis mesin dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Mesin yang bersifat umum atau serbaguna, mesin-mesin ini dapat digunakan
untuk mengerjakan berbagai macam pekerjaan. Misalnya mesin gergaji pada
perusahaan pemotong kayu.
2) Mesin yang bersifat khusus, yaitu mesin-mesin yang digunakan hanya satu
macam pekerjaan saja. misalnya mesin pembuat gula pasir.

11
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat dan mesin produksi adalah:
1) Kapasitas mesin
2) Kecocokan
3) Tersedianya peralatan yang diperlukan
4) Kemudahan persiapan dan instalasi, penggunaan dan pemeliharaan
5) Keamanan
6) Keadaan pengembangan

d. Biaya Produksi
Biaya dapat didefenisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang diperlukan untuk
memperoleh produk (barang dan /atau jasa). Atau pengeluaran yang dilakukan di
masa sekarang untuk mendapatkan manfaat pada masa yang akan datang, dimana
pengeluaran atau pengorbanan tersebut dapat diduga serta dapat dihitung secara
kuantitatif dan tidak dapat dihindarkan. Biaya produksi terdiri atas 2 (dua) bagian
besar dengan penggolongan biayanya masing-masing diuraikan, sebagai berikut:
1) Biaya menurut perilaku yang terdiri dari:
a) Biaya tetap, merupakan biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada
besar kecilnya produksi dan dalam periode tertentu jumlahnya tetap.
Misalnya biaya untuk gaji tenaga kerja tetap, penyusutan alat, pajak lahan
dan sebagainya.
b) Biaya tidak tetap, merupakan biaya yang besar kecilnya berhubungan
langsung dengan besarnya produksi atau dengan kata lain biaya yang dalam
periode tertentu jumlahnya dapat berubah tergantung pada tingkat produksi
yang dihasilkan. Misalnya biaya untuk pembelian bahan baku, biaya upah
tenaga kerja borongan, dan sebagainya.
2) Biaya menurut jenis yang terdiri dari:
a) Biaya langsung (pokok), merupakan biaya yang langsung terikat atau
menjadi bagian pokok dari produk yang dihasilkan. Biaya yang digolongkan
dalam jenis ini adalah biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung.
b) Biaya tidak langsung, merupakan biaya yang secara tidak digunakan untuk
menghasilkan produk atau biaya yang terikat bukan pada bagian pokok dari
produk yang dihasilkan. Biaya yang digolongkan dalam jenis ini adalah
biaya bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
c) Biaya administrasi/umum, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
keperluan administrasi kantor perusahaan dan umum. Misalnya biaya untuk
gaji pimpinan dan pegawai, sewa kantor, perlengkapan kantor dan
sebagainya.

12
5. Proses Produksi
Dihasilkannya produk sesuai dengan jumlah dan mutu yang diharapkan oleh
pasar dan perusahaan, selain ditentukan oleh input sebagaimana yang telah
dijelaskan sebelumnya, juga sangat ditentukan oleh kegiatan yang dilaksanakan
selama proses pembuatan produk berlangsung yang dikenal dengan istilah proses
produksi. Proses produksi melalui beberapa tahapan yang merupakan aktifitas
menyeluruh yang dilakukan oleh tenaga kerja produksi yang membuat produk,
tahapan-tahapan ini disebut tahapan produksi. Tahapan-tahapan produksi yang
tersusun secara teratur disebut aliran produksi.
Ada 4 tahapan produksi antara lain:
a. Perencanaan, yaitu tahapan untuk menentukan produk apa yang akan dibuat,
berapa jumlah bahan baku, biaya dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan.
b. Penentuan Alur, yaitu menentukan alur produksi mulai pengolahan awal bahan
baku, pembentukan, pemolesan, penyelesaian, pengawasan mutu, hingga
distribusi hasil produksi.
c. Penjadwalan, yaitu proses menetapkan dan menentukan jadwal.
d. Mulai Produksi.

6. Jenis-jenis Proses Produksi


Penggolongan proses produksi berkaitan dengan sifat dan jenis masukan yang
digunakan dan produk yang akan dihasilkan. Olehnya itu, proses produksi dapat
dibedakan atas:
a. Proses produksi berdasarkan wujudnya, terdiri atas:
1) Proses kimiawi, yaitu proses pengolahan bahan menjadi produk mendasarkan
pada sifat kimiawi bahan yang diolah.
2) Proses mengubah bentuk, yaitu proses pengolahan bahan menjadi produk jadi
atau setengah jadi dengan cara mengubah bentuk bahan menjadi bentuk yang
lebih bermanfaat.
3) Proses perakitan, yaitu proses menggabungkan komponen-komponen produk
menjadi produk yang lebih bermanfaat.
4) Proses transportasi, yaitu proses memindahkan sumber atau produk dari tempat
asal ke tempat dimana produk tersebut dibutuhkan.

b. Proses produksi berdasarkan tipenya, terdiri atas:


1) Proses berkesinambungan, dimana arus masukan berlangsung terus melalui
system produksi yang telah distandarisasi untuk menghasilkan produk yang
homogen. Bentuk produk yang dihasilkan bersifat standar dan tidak tergantung
pada spesifikasi pemesan. Tujuan produksi umumnya untuk persediaan
kemudian dipasarkan.

13
2) Proses terputus-putus, proses yang biasanya menghasilkan produk yang berbeda
beda, prosedur yang berbeda-beda dan bahkan kadang dengan masukan yang
berbeda-beda. Bentuk produknya disesuaikan dengan pesanan konsumen.
Tujuan produksi adalah untuk melayani pesanan konsumen.

14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Organisasi adalah alat yang digunakan pada proses aktivitas kerja yang disusun
untuk mencapai tujuan organisasi dari sebuah perusahaan yang menciptakan suatu
usaha. Pengorganisian juga harus melalui beberapa proses agar usaha mendapatkan
umpan balik memperbaiki jalannya organisasi.
organisasi juga harus terstruktur untuk mengetahui fungsi dan tugas dari setiap
anggota yang bergabung untuk memajukan sebuah usaha, dengan tugas-tugas yang
telah ditentukan maka proses penjualan suatu produk akan memiliki angka
penjualan yang signifikan. hal yang paling penting di dalam organisasi adalah unsur-
unsur organisasi yang meliputi personil, kerjasama, tujuan bersama dan lain
sebagainya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H. Donnelly, Jr. (1996). Organisasi,
Perilaku, Struktur, Proses, (Alih Bahasa Nunuk Adiarni). Penerbit Binarupa
Aksara. Jakarta.
Hisrich, Robert dkk. 2004. Entrepreneurship Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Modul Pembelajaran Kewirausahaan.
Jakarta: Ditjen Pendidikan Tinggi.
Kusnadi, dll. 1997. Ekonomi Mikro pendekatan akuntansi. Malang: Univ. Brawijaya.
Muryanti, Sri, dkk. 2017. Deskripsi Perencanaan Ketenagakerjaan. Jakarta: Citra Harta
Prima.
Rusdiana, H. A. 2014. Kewirausahaan Teori dan Praktek. Bandung : Pustaka Setia.
Wiratmo, Masykur. 1994. Kewirausahaan. Jakarta: Universitas Gunadarma.

16

Anda mungkin juga menyukai