DOCRPIJM 1501836975bab 2 Profil Kab Agam
DOCRPIJM 1501836975bab 2 Profil Kab Agam
K tinggi sampai pesisir pantai dengan luas wilayah 2.232,30 km2 atau ± 5,24 %
dari luas wilayah Provinsi Sumatera Barat, yang berada pada posisi 00º 01’
34” - 00º 28’ 43” lintang selatan dan 99º 46’ 39” - 100º 32’ 50” bujur timur. Adapun
administratif Kabupaten Agam berbatasan sebagai berikut :
Guna mengetahui letak dan batas administrasi wilayah Kabupaten Agam dapat dilihat
Gambar 2.1. Sedangkan cakupan wilayah Kabupaten Agam dapat dilihat Gambar 2.2
dan Tabel 2.1.
Gambar 2.1
Peta Letak dan Batas Administrasi Kabupaten Agam
Gambar 2.2
Persentase Luas Wilayah Kabupaten Agam Menurut Kecamatan
Sumber : Agam Dalam Angka 2013
Tabel 2.1
Luas Kabupaten Agam Dirinci Menurut Kecamatan
Luas
No Kecamatan Ibukota Nagari
(km²)
1 Tanjung Mutiara Tiku 204,54 Tiku V Jorong
Tiku Selatan
Tiku Utara
2 Lubuk Basung Manggopoh 265,60 Geragahan
Kampung Pinang
Lubuk Basung
Manggopoh
Kampung Tangah
3 Ampek Nagari Bawan 272,10 Bawan
Batu Kambing
Sitanang
Sitalang
4 Palembayan Palembayan 337,95 IV Koto Palembayan
Sipinang
Sungai Puar
Baringin
III Koto Silungkang
Salareh Aia
5 Palupuh Palupuh 243,58 Pagadih
Koto Rantang
Pasia Laweh
Nan Tujuah
6 Kamang Magek Magek 87,58 Magek
Kamang Hilir
Luas
No Kecamatan Ibukota Nagari
(km²)
Kamang Mudik
7 Tilatang Kamang Pakan Kamis 57,44 Koto Tangah
Gadut
Kapau
8 Matur Matur 93,61 Matua Hilia
Matua Mudik
Lawang
Panta Pauh
Tigo Balai
Parik Panjang
9 Tanjung Raya Maninjau 236,77 Sungai Batang
Koto Gadang Anam Koto
Bayua
Duo Koto
Tanjung Sani
Maninjau
Koto Kaciak
Koto Malintang
Paninjauan
10 IV Koto Balingka 68,80 Balingka
Guguak T. Sarojo
Koto Tuo
Koto Panjang
Koto Gadang
Sungai Landia
Sianok VI Suku
11 Banuhampu Sungai Buluh 37,23 Padang Lua
Taluak IV Suku
Pakan Sinayan
Ladang Laweh
Cingkaring
Kubang Putiah
Sungai Tanang
12 Sungai Pua Sariak 31,14 Padang Laweh
Sungai Pua
Batu Palano
Batagak
Sariak
13 IV Angkek Biaro 30,18 Panampuang
Biaro Gadang
Ampang Gadang
Batu Taba
Lambah
Pasia
Balai Gurah
14 Candung Lasi 52,40 Candung Koto Laweh
Lasi
Bukik Batabuah
15 Baso Baso 71,70 Simarasok
Padang Tarok
Luas
No Kecamatan Ibukota Nagari
(km²)
Koto Tinggi
Tabek Panjang
Koto Baru
Salo
16 Malalak Malalak Timur 104,41 Malalak Utara
Malalak Timur
Malalak Selatan
Malalak Barat
Jumlah 2.212,19 82 Nagari
Sumber : Buku Database Kabupaten Agam 2006 (analisis GIS)
Catatan (Luas berdasarkan Kabupaten Agam Dalam Angka, 2007 tertulis 2.232,30 km 2)
2.2 DEMOGRAFI
Jumlah penduduk Kabupaten Agam pada tahun 2012 adalah 463.719 jiwa atau
meningkat 0,93 persen dibandingkan jumlah penduduk hasil sensus penduduk pada
tahun 2010. Jika dilihat menurut kecamatan, jumlah penduduk Kecamatan Lubuk
Basung merupakan yang terbesar dibandingkan kecamatan lainnya dengan populasi
mencapai 70.089 jiwa, atau mencapai 14,14 persen dari total penduduk Kabupaten
Agam. Kecamatan dengan populasi penduduk terkecil adalah Kecamatan Malalak
dengan jumlah penduduk 9.065 jiwa.
Sex ratio merupakan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah
penduduk perempuan. Sex ratio penduduk kabupaten Agam pada tahun 2012 adalah
96 yang berarti dalam setiap 100 penduduk perempuan terdapat 96 penduduk laki-laki.
Sex ratio antar kecamatan juga cukup bervariasi, namun dari 16 kecamatan yang ada
terdapat 3 kecamatan dengan sex ratio di atas 100 yaitu Kecamatan Tanjung Mutiara,
Kecamatan Ampek Nagari, dan Kecamatan Palembayan.
Piramida penduduk sangat bermanfaat dalam melihat struktur umur penduduk dan
perbandingan penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Secara umum piramida
penduduk Kabupaten Agam berbentuk expansif, dimana jumlah penduduk mudanya
lebih besar dibandingkan penduduk usia dewasa. Hal ini mengindikasikan kondisi yang
akan mengalami pertumbuhan. Dengan laju pertumbuhan penduduk 0,93 diperkirakan
penduduk Kabupaten Agam akan menjadi dua kali lipat pada tahun 2085. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.2, Gambar 2.3 dan Gambar 2.4.
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Per Kecamatan
Di Kabupaten Agam Tahun 2015
Jenis Kelamin (jiwa)
No Kecamatan Sex Ratio
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Tanjung Mutiara 14.715 14.344 29.059 102
2 Lubuk Basung 34.756 35.333 70.089 98
3 Ampek Nagari 12.125 11.471 23.596 105
4 Tanjung Raya 16.616 16.934 33.550 98
5 Matur 8.102 8.603 16.705 94
6 IV Koto 10.932 12.111 23.043 90
7 Malalak 4.423 4.642 9.065 95
8 Banuhampu 18.057 19.640 37.697 91
9 Sungai Puar 11.336 12.159 23.495 93
10 Ampek Angkek 22.096 23.159 45.255 95
11 Canduang 10.620 11.453 22.073 92
12 Baso 16.131 16.983 33.114 94
13 Tilatang Kamang 16.768 18.153 34.921 92
14 Kamang Magek 9.593 10.340 19.933 92
15 Palembayan 14.608 14.387 28.995 101
16 Palupuh 6.536 6.593 13.129 99
Kabupaten Agam 227.417 236.305 463.719 96
Gambar 2.3
Grafik Jumlah Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2012
Gambar 2.4
Grafik Sex Ratio Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2014
Sumber: Agam Dalam Angka 2015.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat 2012,
bahwa persentase penduduk miskin di Kabupaten Agam dari tahun 20010-2012
mengalami perkembangan dinamis. Guna mengetahui perkembangan penduduk
miskin di Kabupaten Agam dapat dilihat Tabel 2.3 dan Gambar 2.5.
Tabel 2.3
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Agam Tahun 2010-2012
Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)
No Kecamatan
2010 2011 2012
1 Tanjung Mutiara 2.789 2.686 2.453
2 Lubuk Basung 6.718 6.474 5.916
3 Ampek Nagari 222 2.157 1.992
4 Tanjung Raya 3.281 3.118 2.832
5 Matur 1.669 1.594 1.410
6 IV Koto 2.269 2.172 1.945
Gambar 2.5
Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin
Kabupaten Agam Tahun 2008-2012
Sumber : diolah Tahun 2015
Gambar 2.6
Grafik Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Agam Tahun 2009-2012
Sumber : diolah Tahun 2014
Tabel 2.4
Perkembangan Jumlah Penduduk Per Kecamatan
Di Kabupaten Agam Tahun 2010-2014
Perkembangan Jumlah Penduduk (jiwa)
No Kecamatan
2010 2011 2012 2013 2014
1 Tanjung Mutiara 28.311 28.602 29.059 29.268 29.924
2 Lubuk Basung 68.198 68.948 70.089 70.605 72.245
3 Ampek Nagari 2.257 22.976 23.596 23.786 24.742
4 Tanjung Raya 33.307 33.201 33.550 33.784 34.237
5 Matur 16.944 16.973 16.705 16.801 16.312
6 IV Koto 23.036 23.128 23.043 23.189 22.970
Tabel 2.5
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Per Kecamatan
Di Kabupaten Agam Tahun 2008-2012
Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
No Kecamatan
2009 2010 2011 2012 Rata-Rata
1 Tanjung Mutiara 6,04 0,93 1,03 1,60 2,40
2 Lubuk Basung 8,75 0,94 1,10 1,65 3,11
3 Ampek Nagari -1,11 -89,91 917,99 2,70 207,42
4 Tanjung Raya 7,81 0,94 -0,32 1,05 2,37
5 Matur -9,66 0,94 0,17 -1,58 -2,53
6 IV Koto -1,87 0,93 0,40 -0,37 -0,23
7 Banuhampu 7,58 -73,97 295,41 -75,35 38,42
8 Sungai Pua -0,89 57,95 -35,55 62,21 20,93
9 IV Angkek 14,48 -46,35 90,89 -46,58 3,11
10 Canduang -6,45 99,91 -49,11 105,15 37,38
11 Baso -1,21 -33,09 51,37 -33,37 -4,08
12 Tilatang Kamang 3,04 -2,06 4,53 -4,05 0,36
13 Kamang Magek -3,97 71,97 -41,04 74,07 25,26
14 Palembayan -13,64 -31,49 46,29 -31,78 -7,66
15 Palapuh -7,57 127,70 -55,35 120,66 46,36
16 Malalak -13,37 41,58 -29,34 42,44 10,33
Kabupaten Agam 1,32 -3,57 5,51 0,99 1,06
Sumber: Diolah Konsultan 2014.
Secara umum tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Agam pada tahun 2012 adalah
208 jiwa per kilometer persegi. Tingkat kepadatan penduduk antar kecamatan cukup
bervariasi. Kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah
Kecamatan Ampek Angkek dengan kepadatan 1.476 jiwa per kilometer persegi.
Sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah adalah
Kecamatan Palupuh dengan kepadatan 55 jiwa per kilometer persegi. Lebih jelas
dapat dilihat pada Tabel 2.6 dan Gambar 2.7.
Tabel 2.6
Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2015
Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan penduduk
No Kecamatan
Km2 % Jiwa % (jiwa/Km2)
Gambar 2.7
Grafik Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2012
Sumber: Agam Dalam Angka 2013.
2.3 TOPOGRAFI
Kondisi geografis Kabupaten Agam terbentang mulai dari ketinggian 0 hingga lebih dari
1000 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Tanjung Mutiara adalah kecamatan
dengan ketinggian ibu kecamatan terendah yaitu 2 m dpl. Sedangkan kecamatan
dengan ketinggian ibu kecamatan tertinggi adalah Kecamatan Matur yaitu 1.031 m dpl.
Adapun pengelompokkan yang didasarkan atas ketinggian adalah sebagai berikut:
1. Wilayah dengan ketinggian 0 - 500 m dpl seluas 44,55% sebagain besar berada di
wilayah barat yaitu Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Lubuk Basung,
Kecamatan Ampek Nagari dan sebagian Kecamatan Tanjung Raya.
2. Wilayah dengan ketinggian 500 – 1.000 m dpl seluas 43,49% berada pada wilayah
Kecamatan Baso 725 – 1.525 m dpl, Kecamatan IV Angkek Candung, Kecamatan
Malalak 425 – 2.075 m dpl, Kecamatan Tilatang Kamang, Kecamatan Palembayan
3. Wilayah dengan ketinggian > 1000 m dpl seluas 11,96% meliputi sebagian
Kecamatan IV Koto 850 – 2.750 m dpl, Kecamatan Matur 825 – 1.375 m dpl dan
Kecamatan Canduang, Sungai Puar 1.150 – 2.625 m dpl.
Secara fisiografi, elevasi atau kemiringan wilayah kabupaten Agam dibagi dalam
4 (empat) bagian kawasan wilayah sebagai berikut:
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.7 dan Tabel 2.8. Sedangkan peta
topografi dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Tabel 2.7
Tinggi Daerah Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan Di Kabupaten Agam
Tinggi DPL Ibukota Tinggi Ibukota Kecamatan
No Kecamatan
(m dpl) Kecamatan (m dpl)
1 Tanjung Mutiara 0 - 500 Tiku 2
2 Lubuk Basung 25 - 500 Manggopoh 102
3 Ampek Nagari 7 - 1.000 Bawan 125
4 Tanjung Raya 500 - > 1.000 Maninjau 471
5 Matur 500 - > 1.000 Matur 1.031
6 IV Koto 500 - > 1.000 Balingka 1.026
7 Malalak 100 - > 1.000 Malalak 850
8 Banuhampu 500 - > 1.000 Sungai Buluh 963
9 Sungai Puar 500 - > 1.000 Limo Suku 900
10 Ampek Angkek 500 - > 1.000 Biaro 903
11 Canduang > 1.000 Lasi 953
12 Baso 500 - > 1.000 Baso 891
13 Tilatang Kamang 500 - > 1.000 Pakan Kamis 879
14 Kamang Magek 100 - > 1.000 Magek 850
15 Palembayan 100 - > 1.000 Palembayan 792
16 Palupuh 100 - > 1.000 Palupuh 1.000
Sumber: Agam Dalam Angka 2013.
Gambar 2.8
Peta Topografi Kabupaten Agam
Tabel 2.8
Luas Kemiringan Lereng Per Kecamatan Di Kabupaten Agam
Luas Lereng (Ha) Danau Jumlah
No Kecamatan
0-2% 2-15% 15-40% > 40% (Ha) (Ha)
1 Tanjung Mutiara 13.792 5.805 864 112 - 20.573
2 Lubuk Basung 18.183 2.444 2.352 4.861 - 27.840
3 Ampek Nagari 17.780 1.166 3.056 4.867 - 26.869
4 Tanjung Raya 644 4.971 1.830 7.008 9.950 24.403
5 Matur 691 1.384 3.940 3.354 - 9.369
6 IV Koto 486 1.527 1.857 3.010 - 6.880
7 Malalak - 125 3.290 7.026 - 10.441
8 Banuhampu 816 560 894 575 - 2.845
9 Sungai Puar - 976 1.670 1.783 - 4.429
10 Ampek Angkek 2.089 977 - - - 3.066
11 Canduang - 1.866 1.144 2.219 - 5.229
12 Baso 989 2.746 2.040 1.255 - 7.030
13 Tilatang Kamang 2.886 282 648 1.791 - 5.607
14 Kamang Magek 2.361 2.498 1.674 3.427 - 9.960
15 Palembayan 4.623 854 11.071 18.433 - 34.981
16 Palupuh - 301 5.282 18.125 - 23.708
Kabupaten Agam 65.340 28.482 41.612 77.024 9.950 223.230
Sumber: Agam Dalam Angka 2013.
2.4 GEOHIDROLOGI
Hidrologi merupakan kondisi tata air yang ada pada suatu wilayah. Kabupaten Agam
memiliki banyak sumber air baik berupa air permukaan yang dapat dijumpai antara
lain seperti sungai dan danau maupun air tanah. Danau yang ada di Kabupaten Agam
adalah Danau Maninjau dengan luas 9.950 Ha serta sungai-sungai yang mengalir di
Kabupaten Agam sebanyak ± 42 sungai yang terdiri dari sungai besar dan kecil,
dimana sebagian besar aliran sungai-sungai tersebut mengalir kearah Barat yaitu ke
Samudera Indonesia. Kondisi Hidrologi Kabupaten Agam sesuai dengan satuan
wilayah sungai (SWS) Kabupaten Agam termasuk kedalam 3 (tiga) Sistem Wilayah
Sungai yaitu pertama SWS Arau, Kuranji, Anai, Mangau, Antokan (Akuaman), SWS
Masang Pasaman dan SWS Indragiri.
Berdasarkan pembagian Daerah Aliran Sungai (DAS) terdapat delapan daerah aliran
sungai yaitu: DAS Batang Tiku, DAS Andaman, DAS Mangau, DAS Antokan, DAS
Masang Kiri, DAS Masang Kanan, DAS Batang Nareh, dan DAS Kuantan. Penataan
DAS diupayakan untuk menjaga tata air sehingga dapat terjaga. Guna mengetahui
sungai yang melintasi wilayah kecamatan di Kabupaten Agam dapat dilihat Tabel 2.9,
Gambar 2.9 dan Gambar 2.10.
Tabel 2.9
Nama Sungai yang Melintasi Wilayah Kecamatan Di Kabupaten Agam
No Kecamatan Nama Sungai
1 Tanjung Mutiara 1. Batang Darek 5. Batang Jilatang
2. Batang Antokan 6. Batang Garinggiang
3. Batang Tiku 7. Batang Pingai
4. Batang Nibung
2 Lubuk Basung 1. Batang Masang Kiri 7. Batang Kalulutan
2. Batang Antokan 8. Batang Garingiang
3. Batang Sitalang 9. Batang Aia Lolo
4. Batang Piarau 10. Batang Aia Pilubang
5. Batang Siguhung 11. Batang Pulai Kaciak
6. Batang Silayang 12. Batang Pingai
3 IV Nagari 1. Batang Bawan 3. Batang Masang Kiri
2. Batang Sitanang 4. Batang Sitalang
4 Tanjung Raya 1. Batang Antokan 6. Batang Cikalo
2. Batang Kurambik 7. Batang Tumayo
3. Batang Amparan 8. Batang Limau Puruik
4. Batang Kumango 9. Batang Sei Tampang
5. Batang Aia Jawuih
5 Matur 1. Batang Lawang
2. Batang Kasiak
3. Batang Ruso
6 IV Koto 1. Batang Sianok 4. Batang Ranah
2. Batang Aia Mangguang 5. Batang Aia Subarang
3. Batang Lurah Panta 6. Batang Aia Sei Limau
7 Malalak 1. Batang Manguih 3. Batang Nareh
2. Batang Paraman 4. Batang Kandang
8 Banuhampu – Sungai Puar 1. Batang Durian
2. Batang Rakik
3. Batang Kandang
9 Ampek Angkek 1. Batang Air Katiak 3. Batang Buo
2. Batang Sarasah 4. Batang Lundang
10 Canduang 1. Batang Jabua
2. Batang Sarasah
11 Baso 1. Batang Agam
2. Batang Jabua
12 Tilatang Kamang 1. Batang Agam
2. Batang Barambaan
13 Palembayan 1. Batang Sianok 5. Batang Aia Lubuk Gadang
2. Batang Masang 6. Batang Aia Limau Pako
3. Batang Alahan Anggang 7. Batang Baringin
4. Batang Maur
14 Palupuh 1. Batang Palupuh 3. Batang Sirambungan
2. Batang Aia Angge 4. Batang Sianok
Sumber: Agam Dalam Angka 2013.
Gambar 2.9
Peta Geohidrologi Wilayah Kabupaten Agam
Gambar 2.10
Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Wilayah Kabupaten Agam
Sumber daya air lainnya adalah Danau Maninjau yang terdapat di Kecamatan Tanjung
Raya dengan luas sekitar 94,5 km2 serta embung yang berfungsi sebagai daerah
tampungan air. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.10.
Tabel 2.10
Embung yang Terdapat di Kabupaten Agam
Luas
No Nama Embung Nagari Kecamatan
(ha)
1 Waduk Lapangan ± 0.5 Ampang Gadang Ampek Angkek
2 Tabek Tarok ± 0.5 Bukik Batabuah Canduang
3 Siliuk ± 0.5 Bukik Batabuah Canduang
4 Pincuran VII ± 0.5 Bukik Batabuah Canduang
5 Sirangkak Gadang ± 0.5 Bukik Batabuah Canduang
6 Pincuran Balai ± 0.5 Bukik Batabuah Canduang
7 Lurah Kabun ± 0.5 Bukik Batabuah Canduang
8 Ampuh III Ruyung ± 0.5 Canduang Canduang
9 Korong Panjang ± 0.5 Lasi Canduang
10 Sungai Janiah ± 0.5 Tabek Panjang Canduang
11 Terusan Kamang ± 0.5 Kamang Mudiak Kamang Magek
12 Tabek Tarok ± 0.5 Kamang Mudiak Kamang Magek
13 Tirta Sari ± 0.5 Koto Tangah Tilatang Kamang
Sumber: RTRW Kabupaten Agam Tahun Tahun 2010 - 2030
2.5 GEOLOGI
Formasi batuan Pra Tersier, Tersier, dan Kuarter. Batuan ini terdiri dari endapan
permukaan, sedimen, metamorfik, vulkanik dan intrusi. Batuan vulkanik terdapat
disekitar Gunung Merapi, Gunung Singgalang dan Danau Maninjau
Wilayah Kabupaten Agam ditutupi oleh 3 (Tiga) jenis batuan beku, yaitu;
Guna mengetahui tekstur tanah dapat dilihat pada Tabel 2.11. Sedangkan peta geologi
dapat dilihat pada Gambar 2.11.
Tabel 2.11
Luas Tanah Menurut Tekstur Per Kecamatan Di Kabupaten Agam
Tekstur (Ha) Danau Jumlah
No Kecamatan
Halus Sedang Kasar (Ha) (Ha)
1 Tanjung Mutiara - 17.988 2.585 - 20.573
2 Lubuk Basung - 27.469 371 - 27.840
3 Ampek Nagari 7.287 19.457 125 - 26.869
4 Tanjung Raya 1.667 11.347 1.439 9.950 24.403
5 Matur - 9.369 - - 9.369
6 IV Koto - 6.880 - - 6.880
7 Malalak - 10.441 - - 10.441
8 Banuhampu - 2.845 - - 2.845
9 Sungai Puar - 4.429 - - 4.429
10 Ampek Angkek - 3.066 - - 3.066
11 Canduang - 5.229 - - 5.229
12 Baso 534 5.896 600 - 7.030
13 Tilatang Kamang - 5.607 - - 5.607
14 Kamang Magek - 9.855 105 - 9.960
15 Palembayan 612 27.165 7.204 - 34.981
16 Palupuh 1.868 21.840 - - 23.708
Kabupaten Agam 11.968 188.883 11.607 9.950 223.230
Sumber: Agam Dalam Angka 2013.
2.6 KLIMATOLOGI
Temperatur udara di Kabupaten Agam terdiri dari dua macam, yaitu di daerah dataran
rendah dengan temperatur minimum 21,70C dan maksimum 22,60C, kelembaban
udara yaitu minimum 81,3% dan maksimum 88,4%, kecepatan angin antara 0,1 – 0,3
km/jam dan penyinaran matahari antara 85,3 – 152,9 jam. Sedangkan curah hujan
pada tahun 2012 yaitu 2.712,0 mm dan jumlah hari hujan yaitu 227 hari. Lebih jelasnya
dapat dilihat Tabel 2.12.
Gambar 2.11
Peta Geologi Kabupaten Agam
Tabel 2.12
Temperatur Udara, Kelembaban Udara, Kecepatan Angin, Penyinaran Matahari,
Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan Di Kabupaten Agam Tahun 2012
Temperatur Kelembaban Kecepatan Penyinaran Jumlah Hari
No Bulan Udara Udara Angin Matahari Curah Hujan Hujan
(celcius) (%) (Km/jam) (jam) (mm) (Hari)
1 Januari 22,2 81,3 0,3 120,4 92,5 11
2 Februari 21,9 86,1 0,3 92,9 374,6 23
3 Maret 21,8 84,6 0,3 98,5 182,4 20
4 April 22,2 86,5 0,2 140,1 259,2 19
5 Mei 22,6 85,5 0,2 152,9 134,2 18
6 Juni 22,0 84,3 0,1 130,9 80,2 12
7 Juli 21,7 84,5 0,1 131,2 190,0 17
8 Agustus 21,7 86,5 0,1 111,0 267,6 16
9 September 22,3 84,7 N/A 113,3 83,3 13
10 Oktober 21,7 88,4 0,3 85,3 552,5 25
11 November 22,4 86,7 0,3 90,9 284,0 28
12 Desember 22,4 86,1 0,3 92,9 211,5 25
Rata-Rata /
22,1 85,4 0,2 1.360,3 2.712,0 227
Jumlah
Sumber: Agam Dalam Angka 2013.
Berdasarkan peta iklim yang dibuat Oldeman (1979) serta data base hidroklimat yang
diterbitkan Bakosurtanal (1987), wilayah Kab. Agam memiliki 4 kelas curah hujan,
yaitu:
1. Daerah dengan curah hujan > 4500 mm/tahun tanpa bulan kering (daerah dengan
iklim Tipe A), berada di sekitar lereng gunung Merapi-Singgalang meliputi sebagian
wilayah Kec. IV Koto dan Sungai Pua.
2. Daerah dengan curah hujan 3.500 – 4.500 mm/tahun tanpa bulan kering (daerah
dengan tipe A1) mencakup sebagian wilayah Kec. Tilatang Kamang, Baso, dan
Ampek Angkek.
3. Daerah dengan curah hujan 3.500 – 4.000 mm/tahun dengan bulan kering selama
1-2 bulan berturut-turut meliputi sebagian Kec. Palembayan, Palupuh, dan IV Koto.
4. Daerah dengan curah hujan 2.500 – 3.500 mm/tahun dengan bulan kering selama
1-2 bulan berturut- turut, meliputi sebagian wilayah Kec. Lubuk Basung dan
Tanjung Raya.
2.7.1 Sosial
Gambar 2.12
Grafik Rasio Murid Kelas Berbagai Jenjang Pendidikan Kabupaten Agam
Sumber : Agam Dalam Angka 2013.
24 murid per kelas. Tingkat kepadatan kelas yang tertinggi adalah pada tingkat SMA
yang rata-rata ruang kelasnya berisi 28 orang siswa.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang dimulai dari pendidikan dasar,
menengah, dan tinggi. Pendidikan yang dicatat adalah pendidikan formal berdasar
kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional, termasuk pendidikan yang
diselenggarakan oleh pondok pesantren dengan memakai kurikulum Kementrian
Pendidikan Nasional, seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madarasah Tsanawiyah (MTs)
dan Madrasah Aliyah (MA). Pondok Pesantren/ Madrasah Diniyah adalah sekolah
yang tidak memakai kurikulum dari Kementrian Pendidikan Nasional. Guna
mengetahui jumlah fasilitas Pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.13.
Tabel 2.13
Jumlah Fasilitas Pendidikan Per Kecamatan
Di Kabupaten Agam Tahun 2012 (unit)
No Kecamatan Sekolah TK Sekolah Dasar SLTP SLTA SMK
1 Tanjung Mutiara 9 32 3 2 -
2 Lubuk Basung 29 66 8 4 4
3 Ampek Nagari 31 22 5 1 1
4 Tanjung Raya 27 41 5 2 2
5 Matur 8 23 3 1 1
6 IV Koto 14 25 2 2 -
7 Malalak 5 12 3 - -
8 Banuhampu 14 23 2 2 -
9 Sungai Puar 9 17 3 1 -
10 Ampek Angkek 22 29 4 1 1
11 Canduang 13 17 4 1 -
12 Baso 20 28 5 1 1
13 Tilatang Kamang 14 26 4 2 1
14 Kamang Magek 14 22 2 1 -
15 Palembayan 27 41 5 2 1
16 Palupuh 7 19 5 1 -
Kabupaten Agam 263 443 63 24 12
Sumber: Agam Dalam Angka 2013.
Selain itu penduduk Kabupaten Agam mayoritas memeluk Agama Islam, berdasarkan
data BPS Kabupaten Agam Tahun 2012, jumlah penduduk menurut Agama per
kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.14.
Tabel 2.14
Jumlah Fasilitas Peribadatan Per Kecamatan
Di Kabupaten Agam Tahun 2012 (unit)
No Kecamatan Mesjid Mushola Langgar Lainnya Jumlah
1 Tanjung Mutiara 23 90 12 - 125
2 Lubuk Basung 90 47 93 - 230
3 Ampek Nagari 35 11 67 - 113
4 Tanjung Raya 37 45 57 - 139
5 Matur 34 20 61 - 115
6 IV Koto 24 14 12 - 50
7 Malalak 19 15 24 - 58
8 Banuhampu 26 25 4 - 55
9 Sungai Puar 10 16 33 - 59
10 Ampek Angkek 35 6 51 - 92
11 Canduang 23 15 65 - 103
12 Baso 27 2 64 - 93
13 Tilatang Kamang 35 13 33 - 81
14 Kamang Magek 25 29 70 - 124
15 Palembayan 54 21 102 - 177
16 Palupuh 27 32 3 - 62
Kabupaten Agam 524 401 751 - 1.676
Sumber: Agam Dalam Angka 2013.
2.7.2 Ekonomi
Tabel 2.15
PDRB Kabupaten Agam Atas Dasar Harga Berlaku menurut
Lapangan Usaha Tahun 2008-2012 (Milyar Rp)
No Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pertanian 2.129.236,29 2.412.971,90 2.684.119,78 2.981.350,38 3.329.085,95
Pertambangan dan
2. 214.102,03 239.413,71 268.485,57 300.371,63 338.480,89
Penggalian
3. Industri Pengolahan 592.565,11 617.749,13 682.347,62 755.116,00 855.017,87
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 47.884,94 52.514,57 54.330,25 58.986,71 63.085,38
5. Bangunan 271.381,14 307.731,83 404.662,56 463.330,55 555.312,32
Perdagangan, Hotel dan
6. 796.698,69 875.349,13 1.001.109,44 1.135.954,81 1.289.686,75
Restoran
Pengangkutan dan
7. 270.620,85 302.777,16 348.429,21 398.711,23 465.785,83
Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan
8. 202.900,41 225.500,34 250.081,53 277.771,26 306.872,27
Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa 680.546,85 798.021,41 899.319,07 1.040.469,30 1.177.805,43
Total 5.205.936,00 5.832.029,00 6.592.885,00 7.412.061,86 8.381.132,69
Sumber: Agam Dalam Angka, 2013.
Tabel 2.16
PDRB Kabupaten Agam Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut
Lapangan Usaha Tahun 2008-2012 (Milyar Rp)
No Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pertanian 1.040.225,40 1.096.917,80 1.141.871,37 1.196.986,12 1.280.849,39
Pertambangan dan
2. 106.488,76 110.002,90 117.879,11 125.990,15 133.033,00
Penggalian
3. Industri Pengolahan 372.027,32 387.838,48 405.485,13 424.137,45 443.223,63
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 24.910,27 26.426,66 27.008,33 29.162,15 30.447,52
5. Bangunan 121.435,50 130.640,31 153.685,79 162.816,95 176.008,28
Perdagangan, Hotel dan
6. 492.154,02 507.521,81 533.340,53 566.046,76 604.313,55
Restoran
Pengangkutan dan
7. 119.724,38 128.104,94 139.707,40 150.469,43 163.937,74
Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan
8. 96.028,49 100.294,40 104.610,56 110.640,66 116.092,99
Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa 419.893,13 442.355,98 472.586,50 513.795,25 555.975,82
Total 2.792.887,28 2.930.222,68 3.096.174,72 3.280.044,92 3.503.881,92
Sumber: Agam Dalam Angka, 2013.
Kabupaten Agam merupakan daerah yang memiliki banyak bencana, baik bencana
alam maupun bencana geologi. Berdasarkan profil rawan bencana yang telah disusun
pada tahun 2008, jenis-jenis bencana yang ada, dapat di uraikan sebagai berikut:
1. Bahaya Sesar Aktif
Bahaya sesar aktif adalah bagian dari lempeng bumi yang mengalami patahan
atau tersesarkan dan masih bergerak hingga saat ini. Sesar aktif ditunjukkan oleh
bentuk kelurusan topografi dimana lokasi pusat gempa terjadi disekitarnya. Pada
wilayah Kabupaten Agam, sesar aktif memotong 6 kecamatan yang terdapat di
Kabupaten Agam yaitu :
1. Kec. Palupuh
2. Kec. Palembayan
3. Kec. Matur
4. Kec. IV Koto
5. Kec. Banuhampu
6. Kec. Sungai Pua
A GA M
Gambar 2.14:
Hancuran permukaan (Ground surface rupture) akibat pergerakan sesar aktif
ketika terjadi gempa bumi 6 Maret 2007 disepanjang sesar Solok hingga
Bukittinggi. (Danny H. Natawijadja, Adrin Tohari, Eko Soebowo & Mudrik R.
Daryono; EERI Special Earthquake Report May 2007)
Gambar 2.15:
Hasil analisis probabilitas hazard 2% (atas) dan 10% (bawah) berdasarkan
gempa periode ulang 50 tahunan (Petersen M.D. Dkk, 2004).
3. Bahaya Tsunami
Daerah lepas pantai Kabupaten Agam merupakan tempat dimana subduksi
tektonik terjadi. Distribusi pusat gempa dilepas pantai menunjukkan potensi
gempa yang menyebabkan terjadi tsunami besar. Untuk wilayah Kabupaten Agam
yang termasuk dalam daerah yang potensial terhempas hantaman tsunami adalah
pada daerah sekitar Jorong Subang-subang, Jorong Labuhan, Jorong Muara
Putus, Jorong Masang, dan Nagari Tiku Selatan dan sebagian Nagari Bawan di
Kecamatan Ampek Nagari.
Gelinciran (Sliding)
Gelinciran (Sliding) adalah gerakan massa tanah atau batuan sepanjang
lereng perbukitan dan pegunungan yang terlepas dari ikatan tanah atau
batuan asalnya. Gelinciran berlangsung secara cepat dan tiba-tiba dengan
kecepatan tinggi. Pergerakan umumnya disebabkan oleh pertambahan
massa air yang bercampur dengan rombakan tanah atau batuan dan
mengakibatkan massa tanah atau batuan berkurang daya ikatnya dan
menjadi berat. Tanah atau batuan yang menyusun tipe gelinciran pada
umumnya terjadi dari massa pasiran atau bongkah-bongkah batuan lepas
dalam beberapa ukuran mulai dari ukuran kerikil sampai bongkahan
berukuran besar lebih dari 5 meter. Di Kabupaten Agam tipe gelinciran paling
banyak dijumpai diberbagai dinding jalan dan lereng/lembah sungai dalam
berbagai ukuran seperti yang terdapat di sekitar nagari Galapung Sungai
lintabung sebelah selatan Danau Maninjau.
Nendatan (Slumps)
Longsoran ini dikenali oleh adanya retakan dipermukaan. Pergerakan
longsoran diperlihatkan dari bentuk permukaan berupa lingkaran atau bentuk
tapal kuda. Di Kabupaten Agam, longsoran tipe ini terdapat disekitar lereng
luar Gunung Maninjau yaitu di jalan antara Koto Tuo – Balingka di jalan
masuk ke stasiun transmisi Telkom dan di jalan antara Matur – Palembayan.
Gambar 2.17
Gerakan tanah Avalance/Longsoran Aliran di Nagari Malalak Selatan
Tabel 2.17
Bencana Gerakan Tanah/Longsor di Kabupaten Agam
6. Banjir
Banjir terjadi apabila ekses atau kelebihan air tidak dapat ditampung pada
tempatnya sehingga melimpah keluar. Tempat penyimpanan air secara alamiah
diantaranya adalah sungai, rawa, danau atau bendungan. Daerah banjir terjadi
sepanjang aliran sungai seperti Batang Tiku dan Batang Sungai Pingai, Batang
Kalulutan, Batang Dareh, Batang Bawan, Batang Sitanang, bagian hilir dari
Batang Simpang Jernih dan Simpang Keruh dan Batang Layah. Banjir pada
sungai – sungai tersebut di atas pada umumnya terbatas pada morfologi dataran
banjir (flood plain). Selain dari lokasi – lokasi tersebut banjir juga terjadi pada
daerah rawa yang terdapat di sekitar dataran pantai, yang juga berhubungan
dengan aliran sungai di bagian hilir. Lokasi banjir di wilayah Kabupaten Agam
antara lain :
Kecamatan Palembayan: Nagari Salareh Aia.
Kecamatan Lubuk Basung: Nagari Lubuk Basung.
Kecamatan Ampek Nagari: Nagari Bawan, Nagari Batu Kambiang, Nagari
Sitalang.
Kecamatan Tanjung Mutiara: Nagari Tiku V Jorong.
Kecamatan IV Koto: Nagari Balingka.
Kecamatan Tilatang Kamang: Nagari Koto Tangah.
Kecamatan Palupuh: Nagari Pasia Laweh.
7. Abrasi
Abrasi merupakan salah satu bagian dari proses perubahan muka air laut
setempat yang dalam istilah ilmiah disebut relative sea level change (RSLC).
Sumber Daya Alam yang terdapat di Kabupaten Agam terdiri atas sumber daya alam
pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan dan kelautan serta mineral
dan pertambangan
2.9.1 Pertanian
Tingkat Produksi komoditi tanaman pangan terbesar di Kabupaten Agam pada tahun
2012 adalah padi. Dengan tingkat produksi 310.022 ton dan luas panen sebesar
56.989 hektar dapat diketahui rata-rata produksi per hektar lahan sebe-sar 5,44 ton per
hektar. Jika dilihat menurut kecamatan, ter-lihat bahwa Kecamatan Lubuk Basung dan
Kecamatan Palembayan merupakan Keca-matan dengan tingkat produksi padi
terbesar di Kabupaten Agam dengan ting-kat produksi masing-masing sebesar
41,160.67 and 34,269.89 tons. (lihat Gambar 2.23).
Gambar 2.23
Grafik Tingkat Produksi Padi Menurut Kecamatan di Kabupaten Agam
2.9.2 Perkebunan
Produksi perkebunan terbesar di Kabupaten Agam pada tahun 2012 adalah kelapa
sawit. Perkebunan kelapa sawit dikelola oleh perusahaan besar sedang dan
perkebunan rakyat. Produksi tanaman sawit pada tahun 2012 adalah 32.234,5 ton.
Ada enam kecamatan yang mengusahakan tanaman Kelapa Sawit, dan produksi
paling besar berasal dari Kecamatan Lubuk Basung dan Kecamatan Ampek Nagari
dengan persentase masing-masing 39,08 persen dan 30,84 persen. (lihat Gambar
2.24).
Gambar 2.24
Grafik Produksi Tanaman Sawit Perkebunan Tanaman Rakyat
2.9.3 Peternakan
Sektor peternakan merupakan salah satu sektor yang menjadi sorotan di Indonesia.
Pemerintah indonesia menargetkan swasembada daging sapi dan kerbau hingga pada
tahun 2014. Pada wilayah Kabupaten Agam populasi ternak sapi lebih besar
dibandingkan populasi kerbau. Populasi ternak sapi potong yang ada di Kabupaten
Agam selama tahun 2012 adalah 30.896 ekor. Jika dilihat menurut kecamatan populasi
sapi terbesar berada di Kecamatan Lubuk Basung dan Kecamatan Tanjung Mutiara
dengan populasi masing-masing mencapai 8.287 dan 6.419 ekor ternak. (lihat Gambar
2.25)
2.9.4 Kehutanan
Luas hutan berdasarkan fungsi yang ada di Kabupaten Agam berdasarkan peta
Padusarasi RTRW-TGHK tahun 1996/1997 adalah 85,883.40 Ha atau sekitar 38,51 %
dari luas keseluruhan wilayah Kabupaten Agam. Adapun perincian luas hutan di
Kabupaten agam adalah: Hutan PPA seluas, 27,533.40 Ha, Hutan Lindung seluas
31,560.00 Ha, Hutan Produkasi seluas 6,140.00 Ha dan Hutan Produksi Terbatas
seluas 20,883.40. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.18, Tabel 2.19 dan
Gambar 2.26.
Tabel 2.18
Luas Hutan di Kabupaten Agam
Tingkat pemanfaatan sumber daya mineral dan energi di Kabupaten Agam masih
sangat rendah. Sedangkan potensi sumber daya mineral dan energi yang terkandung
di wilayah ini sangat potensial. Oleh karena itu prospek pengembangan dan
pemanfaatan sumber daya mineral dan energi masih sangat terbuka. Potensi bahan
galian tambang golongan B yang dimiliki daerah ini seperti biji besi di Kecamatan
Matur, pasir besi di Kecamatan Tanjung Mutiara. Sedangkan potensi bahan galian
golongan C seperti andesit, granit, dolomit, dan marmer terdapat di Kecamatan
Tilatang Kamang, Kecamatan Palupuh, Kecamatan IV Koto, Kecamatan Tanjung
Raya, Kecamatan Matur, Kecamatan Baso dan Kecamatan Lubuk Basung.
Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat,
terdapat beberapa izin pertambangan yang ada di Kabupaten Agam sampai akhir
tahun 2008. Ijin pertambangan yang diberikan bervariasi, dari mulai izin eksplorasi,
pengolahan, penyelidikan umum, pengangkutan dan penjualan sampai pada ijin
eksplorasi. Untuk bahan galian yang mendapat ijin terdiri dari bahan galian pasir besi,
dolmit dan juga batu kapur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.28.