Penyusun :
Hambali
tahapan belajar, yaitu tingkat kongkrit, serta memberikan kejelasan obyek yang
tingkat skematis dan tingkat abstrak. diamatinya,
Dalam proses pembelajaran, pebelajar (2) bahan pembelajaran yang akan
dapat memperoleh berbagai jenis diajarkan disesuaikan dengan
pengalaman. Edgar Dale mengemukakan pengalaman siswa.Kajian psikologi
jenjang pengalaman itu berdasarkan menyatakan bahwa anak akan lebih
derajad kekongkritan dan keabstrakan- mudah mempelajari hal yang konkrit
nya. Dale menggambarkan jenjang ketimbang yang abstrak. Berkaitan
pengalaman itu dalam suatu model yang dengan kontinuum konkrit-abstrak dan
disebut kerucut pengalaman (the cone of kaitannya dengan penggunaan media
experiences). Melalui bagan yang dibuat pembelajaran, ada beberapa pendapat.
Dale membagi jenjang pengalaman itu
dapat sepuluh tingkatan, yaitu: pengala- Pertama,
man langsung dan bertujuan, penga- Jerome Bruner, mengemukakan bahwa
laman pengganti pengalaman langsung, dalam proses pembelajaran hendaknya
pengalaman yang didramatisasikan, menggunakan urutan dari belajar
pengalaman melalui kegiatan demon- dengan gambaran atau film (iconic
trasi, pengalaman melalui kegiatan representation of experiment) kemudian ke
widya wisata, pengalaman melalui belajar dengan simbul, yaitu
televisi, pengalaman melalui film atau menggunakan kata-kata (symbolic
gambar bergerak, pengalaman melalui representation). Menurut Bruner, hal ini
rekaman suara, radio dan gambar diam, juga berlaku tidak hanya untuk anak
pengalaman melalui simbol visual dan tetapi juga untuk orang dewasa.
pengalaman melalui simbol verbal.
Dengan berbagai jenjang pengalaman Kedua,
yang diperoleh pebelajar, maka pebelajar Charles F. Haban, mengemukakan
akan beroleh pengalaman yang semakin bahwa sebenarnya nilai dari media
lengkap. terletak pada tingkat realistiknya dalam
Dengan memperhatikan kompleks proses penanaman konsep, ia membuat
dan uniknya proses belajar, maka jenjang berbagai jenis media mulai yang
ketepatan pemilihan media dan metode paling nyata ke yang paling abstrak
pembelajaran akan sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Di samping Ketiga,
itu, persepsi siswa juga sangat mempe- Edgar Dale, membuat jenjang konkrit-
ngaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, da- abstrak dengan dimulai dari siswa yang
lam pemilihan media, di samping mem- berpartisipasi dalam pengalaman nyata,
perhatikan kompleksitas dan keunikan kemudian menuju siswa sebagai
proses belajar, memahami makna persep- pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke
si serta faktor-faktor yang berpengaruh siwa sebagai pengamat terhadap
terhadap penjelasan persepsi hendaknya kejadian yang disajikan dengan media,
diupayakan secara optimal agar proses dan terakhir siswa sebagai pengamat
pembelajaran dapat berangsung secara kejadian yang disajikan dengan simbul.
efektif. Jenjang konkrit-abstrak ini ditunjukkan
Untuk maksud tersebut, perlu: dengan bagan dalam bentuk kerucut
(1) diadakan pemilihan media yang tepat pengalaman (cone of experiment), seperti
sehingga dapat menarik perhatian siswa yang ditunjukkan pada gambar.
Dalam menentukan jenjang konkrit ke marilah kita ikuti penjelasan berikut ini.
abstrak antara Edgar Dale dan Bruner Perkembangan konsep media pembela-
pada diagram jika disejajarkan ada jaran sebenarnya bermula dengan lahir-
persamaannya, namun antara keduanya nya kon-sepsi pengajaran visual atau alat
sebenarnya terdapat perbedaan konsep. bantu visual sekitar tahun 1923.Yang
Dale menekankan siswa sebagai dimaksud dengan alat bantu visual
pengamat kejadian sehingga dalam konsepsi pengajaran visual ini
menekankan stimulus yang dapat adalah setiap gambar, model, benda atau
diamati, Bruner menekankan pada alat yang dapat memberikan pengala-
proses operasi mental siswa pada saat man visual yang nyata kepada pebelajar
mengamati obyek Kemudian konsep pengajaran visual
ini berkembang menjadi “audio visual
B. Landasan Historis Media instruction” atau “audio visual educa-
Pembelajaran tion” yaitu sekitar tahun 1940. Sekitar
tahun 1945 timbul beberapa variasi nama
Yang dimaksud dengan landasan seperti “audio visual materials”, “audio
historis media pembelajaran ialah visual methods”, dan “audio visual
rational penggunaan media pembela- devices”. Inti dari kosepsi ini adalah
jaran ditinjau dari sejarah konsep istilah digunakannya berbagai alat atau bahan
media digunakan dalam pembelajaran. oleh guru un-tuk memindahkan gagasan
Untuk mengetahui latar belakang sejarah dan pengalaman pebelajar melalui mata
penggunaan konsep media pembelajaran dan telinga. Pemanfaatan konsepsi audio
LATIHAN