Tugas Indah Novita Sari - 027
Tugas Indah Novita Sari - 027
NPM : 1910070170027
KELAS : ANESTESIOLOGI A
B. Intra anestesi
1. Spuit : 10cc
2. Generik : Propofol
3. Merek Dagang : Diprivan
4. Dosis : 100mg (IV)
a. Golongan obat :
a) Golongan : Ketamin
b) Kegunaan : Sedasi, obat induksi, pemeliharaan anestesi,
pengobatan mual dan muntah pasca operasi atau induksi
kemoterapi
c) Penyimpanan : Suhu 4-22 derajat celcius. Tidak dianjurkan
disimpan dalam lemari pendingin. Lindungi dari cahaya. Kocok
dengan baik sebelum digunakan.
d) Onset Kerja : Dalam 40 detik
e) Efek Puncak : 1 menit
f) Durasi Kerja :.5-10 menit
g) Interaksi/Toksisitas : Memperkuat efek depresan SSP dan
sirkulasi dari narkotik, hipnotik-sedatif, zat anestesi volatile :
ekstraksi pulmonal yang berkurang dan kadar plasma meningkat
(sampai 50%) jika diberikan bersama-sama dengan alfentanil,
fentanil, atau halotan (konsentrasi > 1,5%); nyeri terjadi saat
menyuntikkan obat ke dalam vena kecil; memperkuat blokade
neurouskular relaksan otot nondepolarisasi (seperti atrakurium)
C. Pasca anestesi
1. Spuit :
2. Generik : Atropine Sulfat
3. Merek Dagang : Atropine Sulfate
4. Dosis : 0,25mg
a. Golongan obat :
a) Golongan : Obat resep
b) Kegunaan : Pengobatan bradikardia sinus/resusitasi
kardiopulmonal (CPR), Pramedikasi (vagolisis), pembalikkan
blockade neuromuscular (blockade efek muskarinik
antikolinesterase), terapi adjuvant pada pengobatan bronkospasme
dan ulkus peptikum.
c) Penyimpanan : Injeksi/tablet. Suhu ruang (15-30 derajat celcius)
d) Onset Kerja : IV, 45-60 detik. Intrakeal, 10-20 detik. IM, 5-40
menit. PO, 0,5-2,0 jam. Inhalasi, 3-5 menit.
e) Efek Puncak : IV, 2 menit. Inhalasi, 1-2 jam.
f) Durasi Kerja : Blokade vagel, 1 sampai 2 jam; efek
antisialogogue, 4 jam. Inhalasi : blokade vegal, 3-6 jam.
g) Interaksi/Toksisitas : Efek antikolinergik tambahan dengan
antihistamin, fenotiazin, antidepresan trisklik, prokainamid,
kuinidin, inhibitor MAO, benzpdiazepin, antipsikotik,
peningkatan tekanan intraocular yang dipicu oleh nitrat, nitrit,
agen agen alkalinisasi, disopiramid, kortikosteroid, haloperidol;
memperkuat simpatis; mengantagonis antikolisnesterase dan
metoklopramide; dapat menyebabkan sindrom antikolinergik
sentral ( halusinasi, delirium, koma ).
b. Efek lain yang tersering :
a) Kardiovaskuler : Takikardia (dosis tinggi), bradikardia (dosis
rendah), palipitasi
b) Pulmonal : Depresi pernapasan
c) SSP : Konfusi, halusinasi, rasa kantuk, excitement, agitasi
d) Gastrointestinal : Refluks gastroesofagus
e) Okular : Midriasis, penglihatan kabur, peningkatan tekanan
intraocular
f) Dermatologik : Utrikaria
g) Lain-lain : Keringat berkurang, reaksi alergi
Farmakodinamik Sistem Kardiovaskular : Inhibisi parasimpatetik akibat induksi
atropin, dapat didahului oleh suatu stimulasi fase transien, khususnya pada
jantung, di mana pada dosis yang kecil, awalnya memperlambat denyut jantung,
kemudian disusul dengan takikardia yang khas. Hal ini dikarenakan paralisis
saraf vagal, yang normalnya sebagai pengontrol.