Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

GAMBARAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN INSOMNIA


Diajukan Sebagai
Tugas Mata Kuliah Metodologi Keperawatan Anestesiologi

KELOMPOK 9 :

Gilang Navaza Yusuf (1910070170018)


Indah Novita Sari (1910070170027)

Dosen Pembimbing

Ns. Anggra Trisna Ajani , S. Kep.,M. Kep

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


PROGRAM SARJANA TERAPAN
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG
TAHUN 2020
DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Tujuan Peneliitian .......................................................................... 2

C. Metode Peneliitian ......................................................................... 2

D. Hasil Penelitian .............................................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Definisi Implementasi Keperawatan ............................................... 3

BAB II : KASUS

A. Pengkajian Keperawatan .................................................................... 4

B. Analisis Data ...................................................................................... 9

C. Diagnosa Keperawatan ...................................................................... 10

D. Interverensi Keperawatan.................................................................. 11

E. Implementasi Keperawatan................................................................ 14

BAB IV : PENUTUP

Kesimpulan............................. ....................... ................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidur merupakan salah satu komponen penting untuk menjaga kesehatan individu. Tanpa
tidur, manusia akan mengalami gangguan dalam kualitas hidup. Manusia tidur selama
sepertiga dari kehidupan mereka.Bagi sebagian besar orang, tidur adalah hal yang mudah,
namun bagi beberapa orang tidur merupakan suatu hal yang sangat sulit dilakukan.Kondisi
sulit tidur saat ini disebut sebagai insomnia.(Susanti, 2015).

Insomnia merupakan persepsi yang tidak adekuat dari kualitas dan kuantitas tidur dan
merupakan keluhan paling umum dari gangguan tidur.Terdapat beberapa klasiFikasi dalam
Insomnia. Menurut International Classification of Sleep Disorder 2 (ICSD-2), Insomnia
ditegakkan apabila terdapat 1 atau lebih keluhan: kesulitan memulai tidur, kesulitan untuk
mempertahankan tidur sehingga sering terbangun dari tidur, bangun terlalu dini hari dan sulit
untuk tidur kembali, tidur dengan kualitas yang buruk. Kesulitantidurdi atas terjadi meskipun
terdapat peluangdan keadaan yang cukup untuk tidur, serta setidaknya terdapat satu
gangguan yang dialami pada siang hari : kelelahan, gangguan atensi, konsentrasi, dan
memori, gangguan dalam hubungan sosial dan pekerjaan atau performa yang jelek di
sekolah, gangguan mood atau iritabel, mengantuk di siang hari, kekurangan energi inisiasi
dan motivasi, sering mengalami kesalahan, kecelakaan saat bekerja atau menyetir, nyeri
kepala, gangguan pencernaan akibat kurang tidur dan mengawatirkan kondisi ini. Beberapa
faktor risiko kejadian insomnia pernah diteliti. Diantara faktor-faktor yang dianggap
mempengaruhi kejadian insomnia adalah: jenis kelamin perempuan, usia, status perkawinan,
pendapatan, tingkat pendidikan. . (Susanti,2015).

Dalam penelitian susanto 2010 Penerapan standar proses keperawatan pada tahap
implementasi sebesar 51,98%. Pada tahap ini perawat puskesmas sedikit banyak telah
memenuhi beberapa standar yang sudah ada, tetapi masih banyak standar yang kurang
diperhatikan misalnya perawat kurang dalam memperhatikan respon pasien, terkadang tidak
melakukan follow up dan pengawasan pasca pemberian tindakan. Pemberian tindakan yang
bersifat invasif, perawat cukup memperhatikan teknik septik dan aseptik menggunakan
peralatan yang seadanya karena keterbatasan alat.Tindakan yang dilakukan kadang sering
tidak dicatat dengan ringkas dan jelas.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi keperawatan pada pasien
imsomnia.

C.Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan disertai pengumpulan
data dari berbagai literasi baik dari buku, jurnal, internet, ebook, dll.

D.Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penulisan ini menjawab seluruh tujuan dalam
penelitian ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Implementasi Keperawatan

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan


yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang
diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk
memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien keluarga, atau tindakan untuk mencegah
masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan
implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana keperawatan, perawat harus
mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan dalam hubungan
interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses pelaksanaan
implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kebutuhankeperawatan.
Asuhan keperawatan pada imsomnia bergantung pada kasus yang dialami oleh setiap
pasien masing-masing. Sebelum ke implementasi tentunya harus melalui tahap-tahap dalam
proses keperawatan.
Contoh implementasi pada insomnia terdapat di dalam asuhan keperawatan di bawah ini.
BAB III
KASUS

Tn.A 57 tahun datang ke IGD RS djmail Padang karena akhir-akhir ini Tn. A
mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Tn.A juga mengatakan sering merasakan cemas,
karena pekerjaannya yang menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan
tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan. Istri Tn.A juga mengatakan, Tn.A sering
mengigau pada saat tidur. Tn.A juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, ia juga
mengatakan saat bekerja sering merasa mengantuk, cepat lelah, dan tidak focus dalam
bekerja. Tn.A terlihat pucat, lemas, dan kantung mata Tn.A terlihat membengkak.Tn.A juga
mengatakan nafsu makannya menurun, disaat makan Tn.A mengeluh cepat kenyang.Berat
badan Tn.A juga menurun, yang semulanya 70 kg sekarang menjadi 65 kg. Saat dilakukan
pengkajian:

S : 37,50 C
RR : 26x/menit TB : 170 cm
N : 50x/menit
TD:100/70mmHg
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Nama perawat : Gilang Navaza Yusuf Dan Indah Novita Sari


Tanggal pengkkajian : 06 September 2019.
Jam pengkajian : 10.00
Pasien
Nama : Tn.A
Usia : 57Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Status pernikahan : Menikah
Suku : Minang
Bangsa : Indonesia
Alamat : Padang
Diagnosamedis : Insomnia
Waktu/tglmasukRS : 10.00WIB/ 06 September 2019 Penanggung Jawab
Nama : Ibu. A
Usia : 56Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Statuspernikahan : Menikah

Suku : Minang
Bangsa : Indonesia
Alamat : Bukittinggi
Hubungan dengnklien : Istri
2. Keluhan utama : Pasien mengeluh susah untuk memulai tidur :
Riwayat kesehatan :
a. Riwayat penyakit sekarang:
Tn.A mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Tn. A juga mengatakan sering mengigau
pada saat tidur.Ia juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, saat bekerja sering
merasa mengantuk, cepat lelah dan tidak fokus dalam bekerja.

b. Riwayat penyakit dahulu:


Tn.A mengatakan sebelumnya mempunyai penyakit yang sama dengan sekarang.
c. Riwayat penyakit keluarga:
Tn. A mengatakan bahwa dikeluarganya tidaka ada yang mempunyai penyakit yang sama
dengan klien.

GENOGRAM

3. Pengkajian Kebutuhan dasarklien :


a. Aktifitasdanlatihan :
Tn.A sebelum sakit bisa melakukan aktifitas seperti biasa tetapi selama sakit Tn.A tidak
bisa melakukan aktifitas seperti biasa diantaranya sering tidak fokus saat bekerja dan
sering merasa mengantuk saatbekerja.
b. Tidur dan istirahat:
Sebelum sakit Tn.A mengatakan tidak mengalami kesulitan untuk memulai tidur tetapi
ketika Tn.A sakit ia mengatakan sulit untuk memulai tidur dan ketika Tn.A tertidur ia
mengatakan sering mengalami mimpi buruk dan mengiggau.

c. Kenyamanan dan nyeri : Tidak terkaji


d. Nutrisi :
Sebelum sakit frekuensi makan klien 3 kali sehari, berat badan klien sebelum sakit 70 kg
tetapi setelah sakit klien makan 1 kali sehari sehingga berat badan klien menjadi 65 kg.

e. Cairan Elektrolit dan asambasa :


Sebelum sakit klien minum 8 gelas standar 250 cc perhari, setelah sakit frekuensi minum
pasien tidak berubah.

f. Oksigenasi : Sebelum dan sesudah mengalami insomnia, klien tidak mengalami sesak nafas .
g. Eliminasi fekal/bowel :
Sebelum sakit klien mengatakan BAB 2x sehari, feses berwarna kuning.Setelah sakit
klien mengatakan BAB dua hari sekali, feses berwarna coklat.
h. Eliminasi urin
Sebelum sakit klien mempunyai frekuensi berkemih 500cc/hari, selama sakit klien hanya
berkemih 300cc/hari dan urin kuning.

i. Sensori, persepsi, dankognitif


Setelah melakukan pengkajian klien tidak mengalami gangguan pada sensori, presepsi,
dan kognitif.

j. Koping-toleransi stress
Saat stress biasanya bpk.E menghirup udara segar, dan tidak memikirkan hal-hal yang
dapat menimbulkan stress.

4. Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaan umum
Keadaan umum pasien saat ini adalah :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit TB : 170 cm
N : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg BB :65 Kg
b. Kepala :
Pada saat dilakukan inspeksi dan palpasi tidak terdapat benjolan, bentuk tengkorak
simetris, dengan bagian frontal menghadap kedepan dan bagian pariental menghadap
kebelakang, kulit kepala tidak mengalami peradangan, tumor, maupun bekas luka.

c. Mata :
Sclera tidak iterik, pupil normal, konjungtiva pucat, kantung mata terlihat bengkak.
d. Leher
Setelah dilakukan inspeksi, palpasi, dan teknik gerakan leher klien dapat melakukan
gerakan leher secara terkoordinasi tanpa gangguan.

e. Dada, paru, dan jantung


Pada saat inspeksi klien tidak terlihat sesak nafas, frekuensi pernapasan 26x/menit, pada
saat dilakukan palpasi getaran pada dinding dada kiri dan kanansama.Pada saat dilakukan
perkusi suara paru klien normal yaitu terdengar bunyi resonan.

f. Abdomen
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik abdomen normal, pada saat inspeksi tidak ada
pembengkakan, dan simetris.Pada saat dilakukan auskultasi terdengar suara bising usus
secara normal, terdengar setiap 10x/menit.
5. Psiko, sosio, budaya, dan spiritual :
a. Psikologi :
Klien mengatakan takut pingsan ababila sedang melakukan pekerjaan.
b. Sosial :
Klien berkomunikasi dengan bahasa jawa dan bahasa indonesia, nada biacara klien sopan.
c. Budaya : Tidakterkaji
d. Spiritual : Tidakterkaji
6. Pemeriksaan penunjang :
a. Terapi medis :
Saat di rumah sakit klien diberikan oksigen dan diberikan cairan infuse serta diajarkan
teknik relaksasi.
B. ANALISIS DATA
Namaklien : Tn. A NoRegister : 00001
Umur : 57 Tahun Diagnosa Medis : Insomnia
RuangRawat : Mawar Alamat : Padang

No Data fokus Etiologi Masalah


1. Ds : Tn. A mengeluh susah untuk Kerjaan menumpuk Insomnia
memulai tidur ↓ (Nanda hal.211)
Ds : Tn. A juga mengatakan Tidak mampu
sering merasakan cemas, karena menyelesaikan tugas
pekerjaanya yang menumpuk dan

ia khawatir tidak mampu
Khawatir
menyelesaikan pekerjaan

tersebut dalam waktu yang sudah
Jantung berdebar-
ditentukan.
debar
Do : Tn. A terlihat pucat, lemas,

dan kantung mata Tn. A terlihat
membengkak. Cemas (ansietas)

insomnia
2. Ds : Istri Tn. A juga mengatakan Mimpi buruk Deprivasi tidur
Tn. A sering mengigau pada saat ↓ (Nanda hal.212)
tidur. Hipotalamus
Ds : Tn. A juga mengatakan terangsang
sering mengalami mimpi buruk, ↓
ia juga mengatakan sering Terbangun
mengantuk, cepat lelah, dan tidak ↓
fokus dalam bekerja. Ds :Tn. A Waktu tidur
juga mengatakan sering terpenuhi
merasakan cemas, karena ↓
pekerjaanya yang menumpuk dan Pergeseran tahap
ia khawatir tidak mampu tidur berkaitan
menyelesaikan pekerjaann penuaan
tersebut dalam waktu yang sudah ↓
Deprivasitidur
ditentukan.
3. Ds : Tn. A mengatakan nafsu Merasa cepat Ketidakseimbangan
makanya menurun, disaat makan kenyang nutrisi : Kurang dari
Tn. A mengeluh cepat kenyang. ↓ kebutuhan tubuh.
Do : Berat badan Tn. A juga Nafsu makan (Nanda hal.123)
menurun, Yang semula 70 Kg berkurang
sekarang menjadi 65 Kg. ↓
Asupan makan
berkurang

PenurunanBB

Ketidakseimbangan
nutrisi:kurang dari
kebutuhan tubuh.

C. DIAGNOSAKEPERAWATAN
1. Insomnia b.d cemas/ansietas ditandai dengan pasien mengeluh susah untuk memulai tidur,
pasien juga mengatakan sering merasakan cemas, pasien terlihat pucat, lemas, dan kantung mata
Tn. A terlihat membengkak.

2. Deprivasi tidur b.d pergeseran tahap tidur berkaitan dengan penuaan ditandai dengan pasien
sering mengigau pada saat tidur, sering mengalami mimpi buruk, sering mengantuk, cepat lelah,
dan tidak fokus dalam bekerja. Pasien juga mengatakan sering merasakan cemas, karena
pekerjaanya yang menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaann tersebut
dalam waktu yang sudahditentukan.

3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan diet kurang ditandai
dengan pasien mengatakan nafsu makanya menurun, disaat makan Tn. A mengeluh cepat
kenyang dan berat badan Tn. A juga menurun, Yang semula 70 Kg sekarang menjadi 65Kg.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DX Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi keperawatan

1. Insomnia b.d Ansietas Noc (hal 616) Peningkatan tidur (nic


 Tingkatkecemasan halaman 348)
 Tingkat stres  Monitor/catat
Setelah dilakukan tindakan pola tidur pasien
keperawatan selama 3x 24 dan jumlah jam
jam maka insomniateratasi tidur
dengan kriteria hasil :  Anjurkanpasien
1. Jam tidurbertambah untuk memantau
2. Pola tidurteratur pola tidur
3. Kualitas tidur  Monitor
meningkat partisipasi dalam
4. Mimpi buruk mulai kegiatan yang
hilang melelahkan
5. Tidak sulit lagi untuk selama terjaga
tidur untuk mencegah
penat yang
berlebihan
 Bantu untuk
menghilangkan
stres sebelum
tidur
 Ajarkan pasien
dan orang
terdekat
mengenai faktor
yang
berkontribusi
terjadinya
gangguan pola
tidur (misalnya ,
fisiologis,
psikologis, pola
hidup, perubahan
shif kerja yang
sering,
perubahan zona
waktu yang
cepat, jam kerja
yang panjang
dan berlebihan,
dan faktor
lingkungan
lainnya).
 Berikanpamflet
dengan
informasi
mengenai teknik
untuk
meningkatkan
tidur.

2. Deprivasi tidur b.d Noc (hal 604) Pengurangan kecemasan


pergeseran tahap tidur  Kontrol kecemasan (Nic halaman 319)
berkaitan dengan diri  Identifikasipada
penuaan.  Statuskenyamanan saat terjadi
 Tingkat stres perubahan
Setelah dilakukantindakan tingkat
keperawatan selama 3x 24 kecemasan
jam maka Deprivasi tidur  Instruksikan
1. Tingkat kepanikan klien untuk
menurun. menggunakan
2. Gangguantidur teknik relaksasi
teratasi.  Atur penggunaan
obat-obatan
untuk
mengurangi
kecemasan
secaratepat
 Kaji untuktanda
verbal dan non
verbal
kecemasan.
3. Ketidakseimbangan nutrisi: Noc (hal 644) Manajemen gangguan
kurang dari kebutuhan tubuh  Perilaku patuh: makan (Nic halaman
b.d faktor psikologis diet yang sehat 179)
 Pengetahuan:  Kolaborasi
manajemen berat dengan tim
badan kesehatan lain
Setelah dilakukan tindakan untuk
keperawatan selama 3x 24 mengembangkan
jam maka nutrisi dapat rencana
tercukupi dengan criteria perawatan
hasil : dengan
1. Asupan nutrisi melibatkan klien
tercukupi. dan orang-orang
2. Asupan makanan terdekatnya
terpenuhi. dengan tepat
3. Asupan cairan  Ajarkan dan
terpenuhi. dukung konsep
4. Berat badan nutrisi yang baik
bertambah.
dengan klien
(dan orang
terdekat klien
dengan tepat
 Dorongklien
untuk
mendiskusikan
makanan yang
disukai
bersama
dengan ahli gizi
 Monitor tanda-
tanda fisiologis
(tanda-tanda
vital, elektrolit)
jika diperlukan

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/tgl/jam No dx. kep Implementasi Respon hasil

Minggu, 06 1. Insomnia b.d 1. Memonitor partisipasi


oktober, Ansietas dalam kegiatan yang
11.00 melelahkan selamaterjaga
untuk mencegah penat
yangberlebihan
2. Membantu untuk
menghilangkan stres
sebelum tidur
3. Mengajarkan pasien dan
orang terdekat mengenai
faktor yang berkontribusi
terjadinya gangguan pola
tidur (misalnya ,fisiologis,
psikologis, pola hidup,
perubahan shif kerja yang
sering, perubahan zona
waktu yang cepat, jam
kerja yang panjang dan
berlebihan, dan faktor
lingkungan lainnya).
4. Memberikan pamflet
dengan informasi
mengenai teknik untuk
meningkatkan tidur.
2. Deprivasi tidur b.d 1. Mengidentifikasi pada
pergeseran tahap saat terjadi perubahan
tidur berkaitan tingkat kecemasan
dengan penuaan 2. Menginstruksikan klien
untuk menggunakan
teknik relaksasi
3. Mengatur penggunaan
obat-obatan untuk
mengurangi kecemasan
secaratepat
4. Mengkaji untuk tanda
verbal dan non verbal
kecemasan.
3.Ketidak seimbangan 1. Mengkolaborasi dengan
nutrisi: kurang dari tim kesehatan lain untuk
kebutuhan tubuh b.d mengembangkan rencana
faktor psikologis perawatan dengan
melibatkan klien dan
orang-orang terdekatnya
dengantepat
2. Mengajarkan dan dukung
konsep nutrisi yang baik
dengan klien (danorang
terdekat klien dengan
tepat
3. Mendorong klienuntuk
mendiskusikan makanan
yang disukai bersama
dengan ahli gizi
4. Memonitor tanda-tanda
fisiologis(tanda-tanda
vital, elektrolit) jika
diperlukan
EVALUASI
.....
Hari/ tgl/ No. Dx Catatan perkembangan Paragraf
jam

Senin, 07 1 S : Klien mengatakan sudah tidak sulit


juni lagi untuk memulai tidur .
14.00
O : Klien terlihat
segar.

A :Tujuan tercapai.
P : Intervensidihentikan.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Gambaran implementasi keperawatan pada pasien insomnia yaitu bergantung pada setiap
kasus yang dialami pasien.Sebelum menentukan implementasi keperawatan, harus
melakukan pengkajian, menentukan diagnosa, melakukan perencanaan, kemudian
implementasi.
DAFTAR PUSTAKA

Debora, Odera. (2017). Proses Keperawatan dan Pemeriksaan fisik. Jakarta: Salemba
Medika.

Deswani.(2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis.Jakarta: Salemba Medika.

Herdman, T. Heather dan Kamitsuru, Shigemi.(2018). NANDA-1. Alih Bahasa: Budi


Anna Keliat dan Henny Suzana Mediani. Jakarta: EGC.

Lydia Susanti.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Insomnia di Poliklinik


Saraf RS DR. M. Djamil Padang.Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(3):951-956.

Moorhead, Sue, et all. (2016). Nursing Interventions Classification, ed. Ke-5.


Terjemahan: Intansari Nurjannah dan Roxana Devi Tumanggor. Singapura:.
Elseiver
Moorhead, Sue, et all. (2016). Nursing Outcomes Classification, ed. Ke-5. Terjemahan:
Intansari Nurjannah dan Roxana Devi Tumanggor. Singapura:.Elseiver.

Natasia, et all. (2014). Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pelaksanaan SOP


Asuhan Keperawatan Di ICU-ICCU RSUD Gambiran Kota Kediri. Jurnal
Kedokteran Brawijaya. 28(1):21-25.

Potter, A., & Perry, A. (2017).Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktik (4th ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer dalam Pembinaan Etika Perawat Pelaksana


dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan Keperawatan.Jurnal IKESMA. 4(2).

Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi Proses Keperawatan.Jember: University


Press. Simamora, R.H. (2010). Komunikasi dalam Keperawatan.Jember:
University Press.
Siswanto, L.M.H, et all. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan.Jurnal Keperawatan
Indonesia. 16(2):77-84.

Susanto, Rachmat. (2010). Penerapan Standar Proses Keperawatan Di Puskesmas


Rawat Inap Cilacap.Jurnal Keperawatan Soedirman. 5(2):80-84

Anda mungkin juga menyukai