KELOMPOK 9 :
Dosen Pembimbing
COVER ....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
BAB II : KASUS
D. Interverensi Keperawatan.................................................................. 11
E. Implementasi Keperawatan................................................................ 14
BAB IV : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidur merupakan salah satu komponen penting untuk menjaga kesehatan individu. Tanpa
tidur, manusia akan mengalami gangguan dalam kualitas hidup. Manusia tidur selama
sepertiga dari kehidupan mereka.Bagi sebagian besar orang, tidur adalah hal yang mudah,
namun bagi beberapa orang tidur merupakan suatu hal yang sangat sulit dilakukan.Kondisi
sulit tidur saat ini disebut sebagai insomnia.(Susanti, 2015).
Insomnia merupakan persepsi yang tidak adekuat dari kualitas dan kuantitas tidur dan
merupakan keluhan paling umum dari gangguan tidur.Terdapat beberapa klasiFikasi dalam
Insomnia. Menurut International Classification of Sleep Disorder 2 (ICSD-2), Insomnia
ditegakkan apabila terdapat 1 atau lebih keluhan: kesulitan memulai tidur, kesulitan untuk
mempertahankan tidur sehingga sering terbangun dari tidur, bangun terlalu dini hari dan sulit
untuk tidur kembali, tidur dengan kualitas yang buruk. Kesulitantidurdi atas terjadi meskipun
terdapat peluangdan keadaan yang cukup untuk tidur, serta setidaknya terdapat satu
gangguan yang dialami pada siang hari : kelelahan, gangguan atensi, konsentrasi, dan
memori, gangguan dalam hubungan sosial dan pekerjaan atau performa yang jelek di
sekolah, gangguan mood atau iritabel, mengantuk di siang hari, kekurangan energi inisiasi
dan motivasi, sering mengalami kesalahan, kecelakaan saat bekerja atau menyetir, nyeri
kepala, gangguan pencernaan akibat kurang tidur dan mengawatirkan kondisi ini. Beberapa
faktor risiko kejadian insomnia pernah diteliti. Diantara faktor-faktor yang dianggap
mempengaruhi kejadian insomnia adalah: jenis kelamin perempuan, usia, status perkawinan,
pendapatan, tingkat pendidikan. . (Susanti,2015).
Dalam penelitian susanto 2010 Penerapan standar proses keperawatan pada tahap
implementasi sebesar 51,98%. Pada tahap ini perawat puskesmas sedikit banyak telah
memenuhi beberapa standar yang sudah ada, tetapi masih banyak standar yang kurang
diperhatikan misalnya perawat kurang dalam memperhatikan respon pasien, terkadang tidak
melakukan follow up dan pengawasan pasca pemberian tindakan. Pemberian tindakan yang
bersifat invasif, perawat cukup memperhatikan teknik septik dan aseptik menggunakan
peralatan yang seadanya karena keterbatasan alat.Tindakan yang dilakukan kadang sering
tidak dicatat dengan ringkas dan jelas.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi keperawatan pada pasien
imsomnia.
C.Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan disertai pengumpulan
data dari berbagai literasi baik dari buku, jurnal, internet, ebook, dll.
D.Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penulisan ini menjawab seluruh tujuan dalam
penelitian ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Tn.A 57 tahun datang ke IGD RS djmail Padang karena akhir-akhir ini Tn. A
mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Tn.A juga mengatakan sering merasakan cemas,
karena pekerjaannya yang menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan
tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan. Istri Tn.A juga mengatakan, Tn.A sering
mengigau pada saat tidur. Tn.A juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, ia juga
mengatakan saat bekerja sering merasa mengantuk, cepat lelah, dan tidak focus dalam
bekerja. Tn.A terlihat pucat, lemas, dan kantung mata Tn.A terlihat membengkak.Tn.A juga
mengatakan nafsu makannya menurun, disaat makan Tn.A mengeluh cepat kenyang.Berat
badan Tn.A juga menurun, yang semulanya 70 kg sekarang menjadi 65 kg. Saat dilakukan
pengkajian:
S : 37,50 C
RR : 26x/menit TB : 170 cm
N : 50x/menit
TD:100/70mmHg
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Suku : Minang
Bangsa : Indonesia
Alamat : Bukittinggi
Hubungan dengnklien : Istri
2. Keluhan utama : Pasien mengeluh susah untuk memulai tidur :
Riwayat kesehatan :
a. Riwayat penyakit sekarang:
Tn.A mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Tn. A juga mengatakan sering mengigau
pada saat tidur.Ia juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, saat bekerja sering
merasa mengantuk, cepat lelah dan tidak fokus dalam bekerja.
GENOGRAM
f. Oksigenasi : Sebelum dan sesudah mengalami insomnia, klien tidak mengalami sesak nafas .
g. Eliminasi fekal/bowel :
Sebelum sakit klien mengatakan BAB 2x sehari, feses berwarna kuning.Setelah sakit
klien mengatakan BAB dua hari sekali, feses berwarna coklat.
h. Eliminasi urin
Sebelum sakit klien mempunyai frekuensi berkemih 500cc/hari, selama sakit klien hanya
berkemih 300cc/hari dan urin kuning.
j. Koping-toleransi stress
Saat stress biasanya bpk.E menghirup udara segar, dan tidak memikirkan hal-hal yang
dapat menimbulkan stress.
4. Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaan umum
Keadaan umum pasien saat ini adalah :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit TB : 170 cm
N : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg BB :65 Kg
b. Kepala :
Pada saat dilakukan inspeksi dan palpasi tidak terdapat benjolan, bentuk tengkorak
simetris, dengan bagian frontal menghadap kedepan dan bagian pariental menghadap
kebelakang, kulit kepala tidak mengalami peradangan, tumor, maupun bekas luka.
c. Mata :
Sclera tidak iterik, pupil normal, konjungtiva pucat, kantung mata terlihat bengkak.
d. Leher
Setelah dilakukan inspeksi, palpasi, dan teknik gerakan leher klien dapat melakukan
gerakan leher secara terkoordinasi tanpa gangguan.
f. Abdomen
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik abdomen normal, pada saat inspeksi tidak ada
pembengkakan, dan simetris.Pada saat dilakukan auskultasi terdengar suara bising usus
secara normal, terdengar setiap 10x/menit.
5. Psiko, sosio, budaya, dan spiritual :
a. Psikologi :
Klien mengatakan takut pingsan ababila sedang melakukan pekerjaan.
b. Sosial :
Klien berkomunikasi dengan bahasa jawa dan bahasa indonesia, nada biacara klien sopan.
c. Budaya : Tidakterkaji
d. Spiritual : Tidakterkaji
6. Pemeriksaan penunjang :
a. Terapi medis :
Saat di rumah sakit klien diberikan oksigen dan diberikan cairan infuse serta diajarkan
teknik relaksasi.
B. ANALISIS DATA
Namaklien : Tn. A NoRegister : 00001
Umur : 57 Tahun Diagnosa Medis : Insomnia
RuangRawat : Mawar Alamat : Padang
C. DIAGNOSAKEPERAWATAN
1. Insomnia b.d cemas/ansietas ditandai dengan pasien mengeluh susah untuk memulai tidur,
pasien juga mengatakan sering merasakan cemas, pasien terlihat pucat, lemas, dan kantung mata
Tn. A terlihat membengkak.
2. Deprivasi tidur b.d pergeseran tahap tidur berkaitan dengan penuaan ditandai dengan pasien
sering mengigau pada saat tidur, sering mengalami mimpi buruk, sering mengantuk, cepat lelah,
dan tidak fokus dalam bekerja. Pasien juga mengatakan sering merasakan cemas, karena
pekerjaanya yang menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaann tersebut
dalam waktu yang sudahditentukan.
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan diet kurang ditandai
dengan pasien mengatakan nafsu makanya menurun, disaat makan Tn. A mengeluh cepat
kenyang dan berat badan Tn. A juga menurun, Yang semula 70 Kg sekarang menjadi 65Kg.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
A :Tujuan tercapai.
P : Intervensidihentikan.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Gambaran implementasi keperawatan pada pasien insomnia yaitu bergantung pada setiap
kasus yang dialami pasien.Sebelum menentukan implementasi keperawatan, harus
melakukan pengkajian, menentukan diagnosa, melakukan perencanaan, kemudian
implementasi.
DAFTAR PUSTAKA
Debora, Odera. (2017). Proses Keperawatan dan Pemeriksaan fisik. Jakarta: Salemba
Medika.
Potter, A., & Perry, A. (2017).Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktik (4th ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.