Seri 3: Kerja Sama, Akses Permodalan Dan Akses Pasar
Seri 3: Kerja Sama, Akses Permodalan Dan Akses Pasar
DAN KEHUTANAN
Seri 3
Kerja Sama, Akses Permodalan
dan Akses Pasar
Seri 3
Kerja Sama, Akses
Permodalan dan Akses
Pasar
Penanggung Jawab
Jo Kumala Dewi
Penyusun :
Desi Florita Syahril
Hasnawir
Umi Rusyianawati
Linda Krisnawati
Nurhayati
Yussi Nadia
Faisal M. Yasin
Vidya Sari Nalang
Latifah Hendarwati
Suwito
Nurka Cahyaningsih
Dadang Riansyah
Yuniarto Nugroho
Amrin Fauzi Lubis
Editor
Sugiarto AS
Ilustrasi
Sang Puan Daulat
Desain dan Layout
Bintang Hanggono
II
Seri 3 Kerja Sama, Akses Permodalan dan Akses Pasar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN -1
1.1. Latar Belaka -1
1.2. Maksud dan Tujuan -2
1.3. Keluaran -2
BAB II KERJA SAMA PERHUTANAN SOSIAL-3
2.1. Pengantar -3
2.2. Tujuan -3
2.3. Keluaran -3
2.4. Para Pihak -3
2.5. Dokumen Pendukung Kerja Sama -4
2.6. Model Kerja Sama Izin Perhutanan Sosial -4
BAB III AKSES PERMODALAN -9
3.1. Pengantar-9
3.2. Tujuan -10
3.3. Keluaran -10
3.4. Persiapan Pra Akses Permodalan -10
3.5. Peluang Akses Permodalan Usaha -11
BAB IV AKSES PASAR -12
4.1. Pengantar -12
4.2. Tujuan -13
4.3. Keluaran -13
4.4.Strategi Mengakses Pasar -13
4.5. Strategi Pemasaran Produk dan Jasa -13
BAB V PENUTUP -15
III
PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN PASCA-IZIN PERHUTANAN SOSIAL
SERI 3
KERJASAMA,
AKSES PERMODALAN DAN
AKSES PASAR
SERI 2 SERI 4
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN
KAWASAN HUTAN & PENGETAHUAN
LINGKUNGAN
SERI 1 SERI 5
PENDAMPINGAN MONITORING dan
TAHAP AWAL EVALUASI
IV
Seri 3 Kerja Sama, Akses Permodalan dan Akses Pasar
BAB I
PENDAHULUAN
1
PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN PASCA-IZIN PERHUTANAN SOSIAL
1.3 Keluaran
Petunjuk teknis ini terdiri dari tiga segmen yaitu kerja sama PS, akses
permodalan dan akses pasar. Keluaran yang diharapkan dari petunjuk teknis
ini yaitu:
Segmen Keluaran
Kerja Sama Perhutanan KPS/KUPS mampu menyiapkan dokumen kerja sama
Sosial perhutanan sosial dalam bentuk Nota Kesepahaman
Bersama (NKB) dan Perjanjian Kerja Sama Teknis (PKST), baik
kerja sama dalam rangka penguatan tata kelola maupun
dalam rangka pengembangan usaha perhutanan sosial.
2
Seri 3 Kerja Sama, Akses Permodalan dan Akses Pasar
BAB II
KERJA SAMA PERHUTANAN SOSIAL
2.1. Pengantar
Kerja sama izin perhutanan sosial adalah hubungan kerja sama yang dilakukan
oleh KPS dan atau KUPS dengan para pihak yang berkepentingan.
2.2. Tujuan
Tujuan kerja sama perhutanan sosial adalah untuk meningkatkan efektivitas
pengelolaan, meningkatkan kapasitas dan memperluas jaringan KPS.
2.3. Keluaran
Keluaran dari petunjuk teknis kerja sama ini yaitu KPS/KUPS dapat menyiapkan
dokumen kerja sama perhutanan sosial dalam bentuk Nota Kesepahaman
Bersama (NKB) dan Perjanjian Kerja Sama Teknis (PKST), baik kerja sama dalam
rangka penguatan tata kelola maupun dalam rangka pengembangan usaha
perhutanan sosial.
3
PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN PASCA-IZIN PERHUTANAN SOSIAL
4
Seri 3 Kerja Sama, Akses Permodalan dan Akses Pasar
5
PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN PASCA-IZIN PERHUTANAN SOSIAL
Agar kapasitas pokok bisa dimiliki oleh pengurus KPS dan KUPS, diperlukan
kerja sama dengan para pihak lain yang relevan dan berkepentingan seperti
akademisi, lembaga penyedia pelatihan, balai diklat dan pihak lain yang
memiliki program peningkatan kapasitas. Kebutuhan sarana peningkatan
kapasitas dapat dilihat dari hasil pemetaan kebutuhan peningkatan kapasitas
pada Buku Seri – 1 Petunjuk Teknis Pendampingan Pasca-Izin Perhutanan
Sosial.
C. Kerja Sama dalam Rangka Penelitian Sumber Daya Kawasan
Kerja sama ini penting untuk menunjang perencanaan, pengelolaan dan
pemanfataan Kawasan. Penelitian tidak hanya bermanfaat bagi peneliti tapi
juga bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas KPS dan KUPS. Beberapa
kebutuhan penelitian secara umum di kawasan izin perhutanan sosial:
• Penelitian daya dukung dan daya tampung lingkungan, hal ini
berguna untuk menyusun perencanaan usaha jasa yang akan
dilakukan oleh KPS dan KUPS,
• Penelitian hidrologi terutama pada izin PS di kawasan hutan rawa
gambut, hal ini berguna untuk perencanaan restorasi dan rehabilitasi
kawasan rawa gambut,
• Penelitian flora dan fauna endemik dan dilindungi, hal ini berguna
untuk menunjang perencanaan konservasi dan perlindungan
kawasan.
• Penelitian tanah, hal ini berguna untuk menyusun perencanaan
agroforestry.
• Penelitian budidaya tumbuhan HHBK untuk menunjang perencanaan
usaha HHBK dan penelitian lain yang sesuai dengan kebutuhan
setempat.
6
Seri 3 Kerja Sama, Akses Permodalan dan Akses Pasar
7
PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN PASCA-IZIN PERHUTANAN SOSIAL
8
Seri 3 Kerja Sama, Akses Permodalan dan Akses Pasar
BAB III
AKSES PERMODALAN
3.1. Pengantar
Selain modal dalam bentuk uang atau aset, modal yang tidak kalah penting
harus dimiliki oleh kelompok yaitu modal sosial, karena modal sosial ini
merupakan modal utama kelompok dalam membangun usaha. Modal sosial
dimaksud adalah nilai-nilai yang berlaku dan mengikat dalam kelompok
seperti kerja sama, jujur dan saling percaya, bertanggung jawab dan saling
9
PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN PASCA-IZIN PERHUTANAN SOSIAL
3.2. Tujuan
Petunjuk teknis akses permodalan bertujuan membekali pengetahuan KPS
untuk mengetahui apa saja yang perlu dipersiapkan untuk mengakses modal
dan berbagai peluang akses modal yang akan diperoleh.
3.3. Keluaran
KPS dan KUPS mengetahui hal – hal yang harus dipersiapkan sebelum
mengakses permodalan dan mengetahui peluang – peluang akses permodalan
usaha perhutanan sosial.
10
Seri 3 Kerja Sama, Akses Permodalan dan Akses Pasar
11
PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN PASCA-IZIN PERHUTANAN SOSIAL
BAB IV
AKSES PASAR
4.1. Pengantar
Akses pasar merupakan faktor penting bagi kegiatan usaha penanaman modal
dalam memasarkan hasil produksi atau jasannya. KPS perlu memahami akses
pasar untuk mengembangkan hasil penjualan produk atau jasa yang dapat
meningkatkan nilai tambah bagi aggota KPS maupun KUPS.
Akses pasar juga hal penting di bagian hilir dari kegiatan perhutanan sosial
untuk memasarkan produk atau jasa usaha perhutanan sosial. Untuk membuka
akses pasar produk atau jasa perhutanan sosial, dapat dilakukan antara lain :
12
Seri 3 Kerja Sama, Akses Permodalan dan Akses Pasar
4.2. Tujuan
Petunjuk teknis akses pasar ini bertujuan agar KPS/KUPS siap untuk
meningkatkan mutu dan kualitas produk atau jasanya agar dapat berkompetisi
dalam mengakses pasar, serta dapat mengembangkan strategi pemasaran
yang tepat untuk menambah pendapatannya.
4.3. Keluaran
KPS/KUPS memiliki strategi dan akses pasar sesuai dengan produk dan jasa
yang diusahakan.
13
PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN PASCA-IZIN PERHUTANAN SOSIAL
• Memahami pola pasar, hal ini penting bagi KPS dan KUPS karena
sangat menentukan manajemen inovasi dan layanan kepada
konsumen, dalam berbagai kasus usaha semakin tidak sehat ketika
tidak mampu memahami pola pasar dari produk dan jasa yang sedang
diusahakan.
• Masuk Dalam Jaringan Pasar Tertentu, hal ini dilakukan untuk
menambah dan membuka jaringan pemasaran baru, dapat dilakukan
dengan cara kerja sama dengan pihak tertentu yang sesuai dengan
kebutuhan pemarasan produk dan jasa yang sedang diusahakan.
• Mempengaruhi Tanggapan Konsumen, hal ini penting dilakukan
untuk mempengaruhi target pasar dari usaha KPS dan KUPS. Cara
agar dapat mempengaruhi tanggapan konsumen adalah dengan
memberikan informasi atau edukasi terkait nilai lebih produk atau
jasa dibandingkan dengan produk dan jasa lain yang sejenis, harga,
tempat produksi atau tempat penjualan, proses produksi dan lain –
lain.
• Pemilihan Waktu Pemasaran, hal ini penting dilakukan agar
pendistribusian atau pemasaran produk dan jasa sesuai dengan
waktu kebutuhan pasar dan konsumen.
• Memberikan Kemudahan Layanan Komplain, hal ini penting
untuk memberikan kemudahan bagi konsumen ketika ada hal –
hal atau permasalahan terkait produk dan jasa yang kita jual dan
mempermudah penyelesaian masalah.
14
Seri 3 Kerja Sama, Akses Permodalan dan Akses Pasar
BAB V
PENUTUP
15