Anda di halaman 1dari 1

Nama : Nur Aini

NIM : 200331100039
Kelas : TIP-A

Tanaman Singkong (Manihot esculenta) merupakan tanaman yang memilki kandungan


gizi yang cukup lengkap. Tingkat produksi serta sifat fisik dan kimia singkong bervariasi
berdasarkan tingkat kesuburan lokasi penanaman singkong. Lokasi tanah dan umur panen yang
berbeda menghasilkan sifat fisik kimia yang berbeda. Secara umum kandungan zat dalam
tanaman Singkong ialah karbohidrat, fosfor, kalsium, vitamin C, protein, zat besi dan vitamin
B1. Singkong mengandung komposisi kimia yang terdiri dari kadar air 60%, pati 35%, serat
kasar 2,5%, kadar lemak 0,5% dan kadar abu 1%.
Penanaman singkong dalam skala besar secara modern menggunakan 6 mesin mulai
dari proses penanaman hingga proses panen diantaranya yaitu mesin pembentuk tanah menjadi
sebuah timbunan, mesin traktor untuk penanaman batang, mesing untuk memperbaiki posisi
tanah, mesin pemberian pupuk, mesin pemotong batang dan mesin traktor untuk pemanenan.
Proses pertama membentuk tanah menjadi sebuah timbunan yang berbaris. Selanjutnya proses
penanaman batang singkong dengan menggunakan mesin traktor, mesin ini mempunyai fungsi
untuk memotong batang serta menancapkan batang singkong kedalam tanah. Setelah mencapai
satu bulang maka akan dilakukan pembetulan posisi barisan tanah sekaligus membersihkan
rumput. Kemudian pemberian pupuk kendang secara tepat wantu. Pada saat singkong berumur
delapan bulan batang singkong sudah tumbuh tinggi perlu dilakukan pemotongan batang
bagian atas supaya pohon dapat berkonsentrasi penuh untuk memberikan nutrisi terhadap umbi.
Pemanenan singkong dilakukan setelah singkon berumur 12 bulang, sebelum itu batang
singkong dipotong terlebih dahulu dengan ukuran sangat pendek. Kemudian singkong dipanen
dengan menggunakan mesin traktor, mesin ini akan menggali lalu kemudian akan
mengeluarkan singkong dari dalam tanah dan melemparkan keluar mesin.
Pengolahan singkong yang pertama memotongan singkong sesuai ukuran sekitar 12-15
cm dilanjutkan dengan pengupasan singkong, Langkah selanjut nya yaitu pengerikan yang
bertujuan untuk menghilangkan glukosanya supaya singkong tidak gosong sebelum matang
pada saat penggorengan. Kemudian singkong dicuci dengan bersih lalu dilanjut dengan proses
perajangan yang dilakukan menggunakan mesin rajang dengan ketebalan 2 ml. setelah itu
singkong di fermentasi bertujuan untuk menghambat warna hitam pada singkong. Proses
selanjutnya penggodokan, pengapian menggunakan suhu 25o dan waktu 10 menit serta
dilakukan pembumbuan pada saat proses penggodokan. Kemudian dilakukan penggorengan
dengan suhu 160oC lalu singkong di tiriskan dengan menggunakan alat spiner dan diputar
selama 1menit. Proses yang terakhir yaitu penyotiran dan pengepakan, penyotiran adalah
proses pemisahan pada singkong yang mengalami gosong atau yang belum kering, kemudian
untuk pengepakan diamana dalam 1 pak berisi 50 kg. dalam proses pengolahan singkong ini
hanya menggunakan dua mesin yaitu mesin perajang dan mesin spiner.

Anda mungkin juga menyukai