OIeh:
Tri Yusufi Mardiana
Staf Pengajar Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan Unikal
ABSTRAK
Madu merupakan salah satu bahan altematif untuk pengarahan kelamin yang mengandung
beberapa macam mineral seperti magnesium, kalium, kalsium dan natrium. Harganya murah dan tidak
bersifat karsinogenik dibandingkan penggun€utn hormon. Ulasan ini menggambarkan diferensiasi
kelamin pada ikan, kandungan madu dan aplikasinya terhadap ikan.
37
PENA Akuatika Volume I No I April 2009
38
PENA Akuatika Volume I No I April 2009
sehingga untuk dosis yang lebih tinggi Beberapa anti oksidan dalam madu
perendamannya lebih singkat dan adalah chrysin, pinobanksin, vitamin
untuk dosis yang lebih rendah C, catalase dan pinocebrin (Anonim,
perendamannya lebih lama (Hunter 2007a).
dan Donaldson, 1983)
Tabel 1. Komposisi Madu Bunga Randu
Perum Perhutani
MADU
Komponen Jumlah Satuan
Kalori 320 kal/l 00 g
Madu atau mel meruPakan Lemak 0 o/
/o
larutan karbohidrat yang dihasilkan Asam lemak 0 o/o
sedap dan rasa manis yang spesifik. Serat Makanan 12.8 mg/100 g
Nektar merupakan cairan kental Protein 9.84 rng/100 g
seperti sirup, berwama kuning atau Natrium (Na) 0.63 mgll00 g
Kalsium (Ca) t02 mg/100 g
coklat kekuningan. Arorr'a dan warna <0.5
Besi (Fe) IU/100 g
madu tergantung dari mana nektar tadi Kalium (K) 3.52 mg/100 g
diperoleh ada yang aromanya kuat dan Vitamin A
ada yang aromanya lemah. Demikian Vitamin C
pula wamanya ada yang gelap ada Sumber: Perhutani
pula yang warnanya muda. Madu Kalium berpengaruh terhadap
bereaksi asam dengan derajat
konversi kolesterol menjadi
keasaman kurang lebih 3.7,jika derajat pregnenolon dan kortikosteron
keasaman ini meningkat maka menjadi aldosteron. Selanjutnya
warnanya menjadi lebih gelaP dan dikatakan bahwa pregnenolon
aromanya agak sedikit tidak enak merupakan sumber dari biosintesis
(Anonim,2003). hormon-hormon steroid oleh kelenjar
Madu adalah suatu zat kental adrenal.
manis alami yang dihasilkan oleh Madu bunga randu dari Perum
\ebah madu dari nektar bunga
Perhutani mempunyai komposisi
(Anonim, 2007b). Madu meruPakan tersaji pada Tabel 1
sumber kabohidrat Yang sebagian
besar terdiri atas fruktosa (sekitar APLIKASI MADU D,I\LAM
35.5%) dan glukosa (sekitar 31W PENGARAIIAN KELAMIN
sisanya meliputi maltosa, sukrosa dan
karbohidrat komplek lain. Rata-rata Syaituddin Q004) telah
madu mengandung 17.l % air' Madu berhasil menghasilkan benih ikan nila
bebas dari lemak, kolesterol dan GIFT (Oreochromis niloticus)
sodium sebagai tambahan, madu monosex jantan sebesar 93,33 %
mengandung beberapa vitamin, seperti dengan memberikan dosis madu 200
vitamin Brj, thiamin, niacin, riboflavin, ml/kg pakan. Sedangkan Soelistyowati
dan asam panthotenic. Mineral et al, 2007, telah mengarahkan jenis
esensial mencakup zat kapur, tembaga, kelamin jantan pada anak gapi yang
besi, magnesium, mangan, fosfor, dihasilkan sampai 595% dengan
kalium, seng dan sodium. Madu juga peningkatan dosis madu sampai 60
berisi beberapa komPonen Yang ml/l yang diberikan melalui
berfungsi sebagai anti oksidan.
perendaman induk selama l0 jam.
39
I
PENA Akuatika Volume I No I April 2009
40
PENA Akuatika Volume I No I April 2009
Reversal in Fish,
FILrnter. G.A. and E.M. Danaldson. Aquaculture, 135:1-22.
1983. Hornonal Scx Oonlrol
and its Application,s b Fish Patino, R., K.B. davis, J.E. Schoore, C.
Cuiture. P.223-291. In: W.S. Uguz, C.A. Strussman, N. C
Randall and E.M. Donaldson parker, B.A. Simco and
(eds) Fish Physiology. Vol. IX C.A. Goudie. 1996. Sex
B. Academic Press. New York. differentiation of Channel
Ads cat fish Gonads-normal
development and effecs of
Matty,A,J. 1985.Fish Endocrionology. Temperature. J. Of Exp.
Timber Press Portland. USA Zool,276:209-218.
Nagy, A.M. Bersenyi, and V.Csanyi. Simon dan Scuster's, 1977. Guide to
l98l . Sex Reversal In Fresh Water and aquarium
carP.(CYPrinus carPio L) bY Fishes. Simon & Schuster's
Oral administrasion of Inc. New York. 36Cp.
Methytestosterone. Canadian
Journal of F'isheries And Steel, R.G.D and Torrie, .1.H. 1980.
Aquatic science. 38:725-728. Principles and Prosedure of
Statistics A Biometrical
Padian, T.J. and K. Varadajaj. 1990. Approach. Mc.Graw-Hill
Technique to Produce 100% Book Co. New York.
Male Tilapia, NAGA. The
ICLARM Quartely. Vol 13. Vanyakina, E. D.1972. Genetics of
No. 34, July 1990. P. 3-5. Sex Determinations and
Seme Problents of' Honnonal
Soelistyowati DT, E Martati, H. Arfah. Regulations of Sex in
2007 - Efektifitas Madu Teleost. In Genetics.
Terhadap Pengarahan Selection. And Hybridisation
Kelamin Ikan Capi (Poecilia of Fish (8.1. Cherfa. Fld.)
reticulata, Peters). Jurnal Israel Programs for
Akuakultur lndonesia 6(2) : Scientific 'l'ranslation.
155-160. Fakultas Perikanan jerusalem. P:25-37.
dan llmu Kelautan Institut Yamazaki, F. 1983. Sex Control and
Pertanian Bogor. Manipulation in Fish. In:
N.P. Wilkins and E,.M.
Syaifuddin, A. 2004. Pengaruh Gosling (Eds). Genetic in
Pemberian Suplemen Madu Aquaculture-Development in
Pada Pakan Larva lkan Nila Aquculture Fisheries
Gift (Oreochromis niloticus) Science. Vol.l2. Elsivier
Terhadap Rasio Jenis Science Publishera BV.
Kelaminnya. Skripsi. Amsterdam. Oxford. New
Universitas Brawijaya. York. P. 329-354
Fakultas Perikanan. Malang.
Yatim,.1986. Genetikt. Penerbit
Pandian, T.J. and S.G. Shella. 1995. Transito. Bandung.397 hal
Hormonal Induction of Sex
41
PENA Akuatika Volume I No I April 2009
42
PENA Akuatika Volume I No I April 2009
terol)
(:r Progesterone
I
5c (p) pregnane-3.20-dione
I
V
pregnenolon
I
I
JJ
+ androstenedione +---) testosterone
As rOute
ll
I I p-OH androsi I I B-OH tesro
andrenostcrone
ll
I
v t l- Ketotestosterone
A,4 route