Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI PSIKOTROPIKA

Evaluasi :
1. Setelah menyimak film tersebut, menurutmu faktor-faktor apakah yang melatar belakangi
seorang siswa terlibat dalam masalah narkoba ? jelaskan
Jawab :
Berikut ini faktor-faktor yang melatar belakangi seorang siswa terlibat dalam masalah narkoba
adalah sebegai berikut :
1) Faktor Internal
Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari diri seseorang yang terdiri dari:
A. Faktor Individu atau Diri Sendiri
Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk menyalahgunakan NAPZA.
Faktor yang mempengruhi individu terdiri dari faktor kepribadian dan faktor konstitusi.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi individu untuk melakukan
penyalahgunaan narkoba, yaitu :
a) Ketidakmampuan Diri Beradaptasi Dengan Lingkungan
Seorang siswa yang tertutup dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan
lingkungannya, biasanya lebih mudah berhubungan dengan narkoba. Rasa sepi dan
merasa sendiri menjadi salah satu dorongan bagi seorang siswa menggunakan
narkoba. Mulanya ingin tahu, coba-coba, kemudian terjerumus lebih dalam.
b) Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Emosional
Tidak Terpenuhinya Kebutuhan yang seharusnya seorang terima yaitu, rasa aman,
tujuan hidup, serta kegembiraan.Hal ini masih pula ditambah ketidakmampuan
seseorang mengatasi masalah, dan rasa nyaman pada adiksi.
c) Kurangnya Dukungan Sosial
d) Terbiasa Hidup Senang atau Mewah
Seorang remaja, anak-anak, pelajar ataupun mahasiswa yang terbiasa hidup
mewah kerap berupaya menghindari permasalahan yang lebih rumit. Biasanya
mereka lebih menyukai penyelesaian masalah secara instan, praktis, atau
membutuhkan waktu yang singkat sehingga akan memilih cara-cara yang sederhana
(simple) yang dapat memberikan kesenangan melalui penyalahgunaan narkoba yang
dapat memberikan rasa euphoria secara berlebihan.
e) Ikut-ikutan
Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha mengajak
orang lain yang belum terkontaminasi narkoba agar orang lain ikut bersama
merasakan sensasi atau penderitaan yang dirasakannya. Pengedar dan pemakai
mungkin akan membagi-bagi gratis obat terlarang sebagai perkenalan dan akan
meminta bayaran setelah korban ketagihan.
f) Mengikuti Trend atau Gaya
Pada masa remaja, keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya
hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Hal ini lah yang dapat membuat para
remaja memiliki kecenderungan menjadi pengguna narkoba karena meraka tidak
ingin dianggap ketertinggalan zaman ataupun dianggap kuno sehingga adanya
keinginan untuk mengikuti trend terkini walaupun terkadang mereka mengetahui
bahwa hal yang mereka lakukan tersebut telah menyimpang atau tidak benar.
g) Menonjolkan Sisi Pemberontakan atau Merasa Hebat
Seseorang yang nakal atau jahat umumnya ingin dilihat oleh orang lain sebagai
sosok yang ditakuti agar segala keinginannya dapat terpenuhi. Zat terlarang akan
membantu membentuk sikap serta perilaku yang tidak umum dan bersifat
memberontak dari tatanan yang sudah ada. Pemakai yang ingin dianggap hebat oleh
kawan-kawannya pun dapat terjerembab pada zat terlarang.
h) Kehendak Ingin Bebas
Sifat ini adalah juga merupakan suatu sifat dasar yang diniliki manusia. Sementara
dalam tata pergaulan masyarakat banyak, norma-norma yang membatasi kehendak
bebas tersebut. Kehendak bebas adalah merupakan salah satu sifat alamiah manusia.
Setiap manusia tentu ingin memiliki kebebasan yang penuh tanpa di kekang oleh
suatu apapun, apalagi seseorang yang menjelang remaja sangat ingin memiliki
kehendak yang bebas, tidak ingin diatur atau dikekang oleh suatu peraturan. Mereka
beranggapan bahwa aturan akan menyebabkan mereka terkekang, tidak ada lagi
kehendak bebas. Kehendak ingin bebas ini muncul dan terwujud ke dalam perilaku
setiap kali menghadapi himpitan dalam melakukan interaksi dengan orang lain
sehubungan dengan narkoba, maka akan dengan sangat mudah mereka terjerumus
pada suatu kenakalan remaja pengguna narkoba.
i) Perasaan Egois
Perasaan egois merupakan sifat yang di miliki oleh setiap orang. Sifat ini sering kali
mendominasi perilaku seseorang secara tanpa sadar. Demikian juga bagian orang
yang berhubungan dengan narkoba, orang yang terlibat dengan narkoba atau para
pengguna dan pengedar narkoba. Suatu waktu ketika rasa egois dapat mendorong
seseorang untuk memiliki dan berkeinginan atau bahkan menikmati secara penuh apa
yang dapat diperoleh dari narkoba.
j) Rasa Setia Kawan
Sifat setia kawan merupakan sifat yang positif, tetapi apabila sifat positif tersebut
digunakan untuk hal-hal yang negatif akan berakibat sangat berbahaya.
k) Merasa Dewasa
Pemakai zat terlarang yang masih muda terkadang ingin dianggap dewasa oleh
orang lain agar dapat hidup bebas, sehingga melakukan penyalahgunaan zat
terlarang. Dengan menjadi dewasa seolah-olah orang itu dapat bertindak semaunya
sendiri, merasa sudah matang, bebas dari peraturan dan pengawasan orangtua, guru,
dan lain-lain.
B. Lingkungan Keluarga
Keluarga seharusnya menjadi tempat untuk menikmati kebahagiaan dan curahan
kasih sayang, namun pada kenyataannya keluarga sering kali menjadi pemicu anak
untuk memakai narkoba karena keadaan keluarga itu kacau atau tidak harmonis.
Kondisi keluarga yang kurang harmonis bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya
penyalahgunaan narkoba pada seorang remaja.
Keterbatasan ruang untuk mengekspresikan diri dalam lingkungan keluarga
dijadikan satu alasan besar bagi remaja untuk berteman dengan narkoba. Adanya
komunikasi yang buruk antara ayah, ibu dan anak sering kali menimbulkan konflik di
dalam keluarga dapat mendorong anggota keluarga merasa frustasi, sehingga terjebak
untuk memilih narkoba sebagai solusi. Selain itu, kurangnya rasa hormat antar anggota
keluarga juga merupakan faktor yang ikut mendorong seseorang pada gangguan
penggunaan zat. Adalah hal-hal yang menyudutkan anak ke arah narkoba adalah :
a) Anak merasa kurang mendapat kasih sayang dalam keluarga merasa kesal,
kecewa dan kesepian
b) Anak merasa kurang dihargai, kurang mendapatkan kepercayaan dan selalu
dianggap salah.
c) Anak mengalami konflik dengan orang tua dalam masalah memilih dalam
pasangan hidup atau menentukan pilihan profesi, cita-cita dan sebagainyad.
d) Anak kesal dan kecewa karena ayah dan ibunya kurang harmonis atau broken
home.
e) Kurangnya kontrol keluarga
Orang tua terlalu sibuk sehingga jarang mempunyai waktu mengontrol anggota
keluarga. Anak yang kurang perhatian dari orang tuanya cenderung mencari
perhatian diluar, biasanya mereka juga mencari kesibukan bersama teman-
temanya.
f) Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab
Tidak semua penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh remaja dimuali
dari keluarga yang broken home, semua anak mempunyai potensi yang sama
untuk terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Penerapan disiplin dan tanggung
jawab kepada anak akan mengurangi resiko anak terjebak ke dalam
penyalahgunaan narkoba. Anak yang mempunyai tanggung jawab terhadap
dirinya, orang tua dan masyarakat akan mempertimbangkan beberapa hal
sebelum mencoba-coba menggunakan narkoba.
Konflik di dalam keluarga dapat mendorong anggota keluarga merasa frustasi
sehingga terjebak memilih narkoba sebagai solusi, biasanya yang paling rentan
terhadap stres adalah anak, kemudian suami, istri sebagai benteng terakhir.
Berdasarkan hasil penelitian dari Unika Atma Jaya dan Perguruan Tinggi Ilmu
Kepolisian Jakarta pada tahun 1995, jika keluarga kerap menjadi tertuduh dalam
masalah tersebut, hal itu bukanlah tanpa alasan. Terdapat beberapa tipe keluarga yang
anggota keluarganya (anak dan remaja) berisiko tinggi terlibat penyalahgunaan
NAPZA. Tipe-tipe keluarga tersebut antara lain:
a) Keluarga yang memiliki sejarah (termasuk orang tua) mengalami
ketergantungan NAPZA.
b) Keluarga dengan manajemen keluarga yang kacau, yang terlihat dari
pelaksanaan aturan yang tidak konsisten yang dijalankan oleh ayah dan ibu
(misalnya, ayah bilang ya, ibu bilang tidak).
c) Keluarga dengan konflik yang tinggi dan tidak pernah ada upaya penyelesaian
yang memuaskan semua pihak yang berkonflik. Konflik dapat terjadi antara
ayah dan ibu, ayah dan anak, ibu dan anak maupun antar saudara.
d) Keluarga dengan orang tua otoriter. Disini peran orang tua sangat dominan,
dengan anak yang hanya sekedar harus menuruti apa kata orang tua dengan
alasan sopan santun, adat istiadat atau demi kemajuan dan masa depan anak itu
sendiri tanpa diberi kesempatan untuk berdialog dan menyatakan
ketidaksetujuan.
e) Keluarga yang perfeksionis, yaitu keluarga yang menuntut anggotanya
mencapai kesempurnaan dengan standar tinggi yangharus dicapai dalam banyak
hal.
f) Keluarga yang neurosis yaitu keluarga yang meliputi rasa kecemasan dengan
alasan yang kurang kuat, mudah cemas dan curiga dan sering berlebihan dalam
menanggapi sesuatu.

2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal, yaitu faktor penyebab yang berasal dari luar seseorang yang
mempengaruhi dalam melakukan suatu tindakan, dalam hal ini penyalahgunaan narkoba.
Faktor eksternal itu sendiri antara lain :
A. Faktor Ekonomi
Besarnya tingkat pengangguran di Indonesia, menjadi salah satu pemicu masalah
seorang remaja yang menganggur terlibat dalam perdagangan ilegal narkotika dan
psikotropika. Hal ini dikarenakan untuk menjadi penjual dan pengedar narkotika dan
psikotropika tidak diperlukan keahlian khusus, sedangkan keuntungan yang didapat
sangat besar dibandingkan dengan bekerja secara wajar.
Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk bekerja menjadi
pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi kurang perhatian
yang cukup dari keluarga atau masuk dalam lingkungan yang salah lebih mudah
terjerumus jadi pengguna narkoba.
B. Faktor Lingkungan
a) Masyarakat Yang Individualis
Lingkungan yang individualistik dalam kehidupan kota besar cenderung
kurang peduli dengan orang lain, sehingga setiap orang hanya memikirkan
permasalahan dirinya tanpa peduli dengan orang sekitarnya. Akibatnya
banayak individu dalam masayarakat kurang peduli dengan penyalahgunaan
narkoba yang semakin meluas di kalangan remaja dan anak-anak.
b) Pengaruh Teman Sebaya
Pengaruh teman atau kelompok juga berperan penting terhadap penggunaan
narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan teman terutama bagi remaja yang
memiliki mental dan kepribadian cukup lemah atau merupakan salah satu
syarat kemudahan untuk dapat diterima oleh anggota kelompok dan dianggap
sebagai orang dewasa. Kelompok atau Genk mempunyai kebiasaan perilaku
yang sama antar sesama anggota. Jadi tidak aneh bila kebiasaan berkumpul ini
juga mengarahkan perilaku yang sama untuk mengkonsumsi narkoba.
Hampir 40% faktor penyalahgunaan narkoba diakibatkan oleh pergaulan
yang kurang sehat. Keliru dalam memilih sebuah pergaulan memudahkan
remaja jatuh dalam jerat narkoba. Biasanya, remaja hanya memikirkan
kesenangan tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang akan diterima.
C. Faktor Pendidikan
Pendidikan akan bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah juga
merupakan salah satu bentuk kampanye anti penyalahgunaan narkoba. Kurangnya
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa-siswi akan bahaya narkoba juga dapat
memberikan andil terhadap meluasnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
D. Faktor Masyarakat dan Komunitas Sosial 
Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan memiliki organisasi yang baik
akan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba, begitu sebaliknya apabila
lingkungan sosial yang cenderung apatis dan tidak mempedulikan keadaan
lingkungan sekitar dapat menyebabkan maraknya penyalahgunaan narkoba di
kalangan remaja.
Faktor yang termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang remaja atnara
lain hilangnya nilai-nilai dalam sebuah keluarga dan sebuah hubungan, hilangnya
perhatian dengan komunitas, dan susahnya berdaptasi dengan baik (bisa dikatakan
merasa seperti alien, diasingkan).
E. Alasan Orang Lain
Banyak penggunaan narkoba yang awalnya karena pengaruh orang lain. Bentuk
pengaruh orang lain itu dapat bervariasi, mulai dari tipu daya, bujuk rayu dan
paksaan.
F. Faktor Kesempatan
Ketersedian narkoba dan kemudahan memperolehnya juga dapat dikatakan
sebagai pemicu. Indonnesia yang sudah menjadi tujuan pasar narkotika Internasional,
menyebabkan zat-zat ini dengan mudah diperoleh. Selain itu, jaringan peredaran luas
sehingga narkoba mudah didapat.
G. Faktor Usia
Usia pelaku kejahatan penyalahgunaan narkotika ini dimulai pada saat remaja yang
sedang mengalami perubahan biologis, psikologis maupun sosial yang pesat sampai
pada usia dewasa.
H. Dasar Agama Yang Tidak Kuat
Pendidikan agama sangat dominan melindungi anak dari pengaruh luar
penyalahgunaan narkoba. Akan tetapi anak-anak (generasi muda) yang tidak pernah
mendapatkan pendidikan agama sangat rawan melakukan tindakan kriminal seperti
pecandu narkoba, minum-minuman keras dan lain-lain.
I. Budaya Global Yang Masuk Via Elektronik dan Media Cetak
Budaya global sangat dominan memengaruhi kawula muda generasi kita. Remaja
kita cepat meniru budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa agar
kelihatan tidak ketinggalan zaman. Sehingga apa yang dilihatnya melalui media
elektronikseperti televisi, internet dan lain-lain, cepat diserapnya tanpa
mempertimbangkan baik buruknya yang penting trend.
J. Faktor Populasi Yang Rentan
Remaja masa kini hidup dalam sebuah lingkaran besar, dimana sebagian remaja
berada dalam lingkungan yang beresiko tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba.
Banyak remaja mulai mencoba-coba narkoba seperti amphetamine-type stimulants
(termasuk didalamnya alkohol, tembakau dan obat-obatan yang diminum tanpa resep
atau petunjuk dari dokter, serta obat psikoaktif) sehingga menimbulkan berbagai
macam masalah pada akhirnya

2. Bagaimanakah menurut kalian sebagai sesama siswa tentang perilaku tokoh utama siswa
dalam film tersebut dalam kaitannya dengan ancaman bahaya narkoba bagi kesehatan diri,
keluarga, lingkungan, dan masyarakat ? jelaskan.
Jawab :
Menurut saya, perbuatan tokoh utama siswa dalam film tersebut tidak layak untuk
dicontoh karena perbuatan tersebut dapat merugikan diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan sekitar, serta dapat dikucilkan dari lingkungan tempat ia tinggal.
Selain itu, perbuatan yang dilakukan tokoh utama siswa dalam film tersebut juga dapat
merusak masa depan diri sendiri dan bahkan dapat merusak nama baik keluarga dan sekolah.
Seperti yang kita ketahui bahwa narkotika dan obat terlarang serta zat adiktif atau
psikotropika dapat menyebabkan efek dan dampak negatif bagi pemakainya. Dampak yang
negatif itu sudah pasti merugikan dan sangat buruk efeknya bagi kesehatan mental (jiwa),
kesehatan jasmani dan juga fungsi sosial. Narkoba sangat berbahaya dikarenakan memiliki
berbagai ancaman pada kesehatan dari pemakai narkoba tersebut. Dampak dari obat-obatan
sangat beragam dan bergantung pada beberapa faktor, yaitu usia, jenis zat yang digunakan,
cara menggunakan dan lama penggunaan. Dampak obat-obatan beragam karenazat yang
terkandung dalam setiap obat atau narkoba juga berbeda dan masing-masing zat tersebut
memiliki efek dan dampaknya masing-masing terhadap bagian atau organ tubuh serta susuna
syaraf kita.
Berikut ini beberapa ancaman bahaya narkoba bagi kesehatan diri, keluarga, lingkungan,
dan masyarakat adalah sebagai berikut :
A. Ancaman Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan
1) Dampak Langsung Narkoba Bagi Jasmani (Tubuh atau Fisik Manusia)
Penggunaan narkoba akan mengubah metabolisme tubuh seseorang. Hal ini
terlihat dari peningkatan dosis yang semakin lama semakin besar dan gejala
putus obat. Keduanya menyebabkan seseorang untuk berusaha terus menerus
mengkonsumsi nerkoba. Kondisi tubuh jadi rusak karena muncul macam-macam
penyakit lainnya seperti :
 Gangguan Pada Jantung : Para peneliti telah menemukan semacam korelasi
antara penyalahgunaan narkoba (dalam berbagai frekuensi penggunaan) dengan
kerusakan fungsi jantung, mulai dari detak jantung yang abnormal sampai dengan
serangan jantung. Penyuntikan zat-zat psikotropika juga dapat menyebabkan
kolapsnya saluran vena, seperti resiko masuknya bakteri lewat pembuluh darah dan
klep jantung.
 Gangguan Pada Pernapasan : Penyalahgunaan narkoba juga dapat menyebabkan
bergam permasalahan system pernapasan. Merokok misalnya sudah terbukti
merupakan penyebab penyakit bronchitis, enfisema, dan kanker paru- paru. Begitu
pula dengan menghisap mariyuana yang bisa membawa dampak lebih parah lagi.
Penggunaan sejumlah zat psikotropika juga dapat mengakibatkan lambatnya
pernapasan, menghalangi udara segar memasuki paru-paru yang lebih buruk dari
gejala asma.
 Penyakit Nyeri Lambung : Dari efek merugikan yang ditimbulkannya, beberapa
kasus penyalahgunaaan narkoba juga diketahui dapat menyebabkan mual dan
muntah beberapa saat setelah dikonsumsi. Penggunaan kokain juga dapat
mengakibatkan nyeri pada lambung.
 Penyakit Kelumpuhan Otot : Penggunaaan steroid pada masa kecil dan remaja,
menghasilkan hormon seksual melebihi tingkat sewajarnya, dan mengakibatkan
pertumbuhan tulang terhenti lebih cepat disbanding saat normal. Sehingga tinggi
badan tidak maksimal, bahkan cenderung pendek. Beberapa jenis narkoba juga
dapat mengakibatkan kejang otot yang hebat, bahkan bisa berlanjut pada
kelumpuhan otot.
 Penyakit Gagal Ginjal : Beberapa jenis narkoba juga dapat memicu kerusakan
ginjal, bahkan menyebabkan gagal ginjal, baik secara langsung maupun tidak
langsung akibat kenaikan temperature tubuh pada tingkat membahayakan sampai
pada terhentinya kinerja otot tubuh.
 Penyakit Neurologis : Semua perilaku penyalahgunaan narkoba mendorong otak
untuk memproduksi efek euforis. Bagaimanapun, beberapa jenis psikotropika juga
memberikan dampak yang sangat negative pada otak seperti stroke, dan kerusakan
otak secara meluas yang dapat melumpuhkan segala aspek kehidupan pecandunya.
Penggunaan narkoba juga dapat mengakibatkan perubahan fungsi otak, sehingga
menimbulkan permasalahan ingatan, permasalahan konsentrasi serta
ketidakmampuan dalam pengambilan keputusan.
 Penyakit Kelainan Mental : Penyalahgunaan narkoba yang sudah sampai pada
level kronis dapat mengakibatkan perubahan jangka panjang dalam sel-sel otak,
mendorong terjadinya paranoid, depresi, agresi dan halusinasi.
 Penyakit Kelainan Hormone : Penyalahgunaan narkoba dapat mengganggu
produksi hormon di dalam tubuh secara normal, yang mengakibatkan kerusakan
yang tidak dapat dipulihkan kembali. Semua perusakan ini meliputi kemandulan
dan penyusutan testikel pada pria, sebagaimana juga efek maskulinisasi yang
terjadi pada wanita.
 Penyakit Kanker : Aktifitas merokok nikotin ini biasa dihubungkan dengan
penyakit kanker mulut, leher, lambung dan paru-paru. Merokok mariyuana juga
bisa mengakibatkan masuknya bakteri karsinogen ke dalam paru-paru, hingga
merubah fungsi paru-paru di tahap pra-kanker.
 Penyakit Gangguan Kehamilan : Efek keseluruhan akibat ketergantungan
narkoba terhadap kesehatan janin yang dikandung memang tidak diketahui.
Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa penyalahgunaan narkoba dapat
menyebabkan kelahiran premature, keguguran, penurunan berat badan bayi, serta
berbagai permasalahan perilaku maupun kognitif pada bayi di kemudian hari
(anonym, 2012).
 Permasalahan Kesehatan Lainnya : Sebagai tambahan dari berbagai penjelasan
tentang penyakit yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba diatas, perlu
diketahui bahwa semua jenis narkoba tersebut memiliki potensi merubah fungsi
tubuh secara keseluruhan. Termasuk diantaranya perubahan selera makan dan
peningkatan suhu tubuh secara dramatis yang bisa melumpuhkan kesehatan dalam
waktu singkat. Tidak cukup sampai disitu, zat psikotropika berpotesi menimbulkan
kelelahan yang berkepanjangan, kepenatan mendalam, perubahan selera makan,
nyeri otot dan tulang, hilang ingatan, diare, keringat dingin, sakit kepala,
pengecilan hati, sulit tidur dan muntah- muntah. Dapat teinfeksi penyakit menular
berbahaya seperi HIV/AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dan lain-lain.
 Terjadinya Penyempitan Pembuluh Darah (Arterosclerosis) : Dan pengerasannya
adalah penyebab utam terjadinya pembekuan hati dan pembekuan darah untuk
orak, akibatnya seseorang bisa menjadi lumpuh atau meninggal.
 Terjadinya Penyempitan Otak : Otak adalah organ tubuh terpenting dalam
pembentukan manusia didalam otak banyak terdapat urat-urat syarat yang
dinamakan reseptor yang terletak di dinding-dinding urat syaraf. Reseptor
menyambut kedatangannya dengan memperbaiki jalur-jalur zat-zat kimia alami
yang ada di dalam tubuh, dengan cara ini reseptor memperbaiki kesalahan-
kesalahan kimiawi yang menyebabkan sakit jiwa.
 Terjadinya Kerusakan Sel-Sel Otak dan Urat Syaraf : Kecanduan narkotika apapun
bentuknya itu akan mengacaukan otak dan melumpuhkan tugas sehari-harinya.
Untuk selanjutnya manusia menjadi budak. Zat-zat penghancur tersebut yang
menimbulkan kekurusan dan kerusakan secara periodik terhadap sel-sel syaraf
otak, karena itulah otak pecandu narkotika melemah. Kemudian ia menjadi seperti
hewan tanpa keinginan, daya ingatnya kurang, tegang, kalut, tidak produktif, dan
berakhir dengan kematian.
 Terjadinya Perusakan Hati : Zat-zat narkotika yang masuk kedalam tubuh dapat
menghapus fungsi hati yakni menghabiskan zat merah di dalam darah setelah ia
mendapatkannya dari kelompok sel darah merah, menjalankan tugas vital yaitu
melindungi tubuh dan segala racun yang masuk ke dalam tubuh kemudian
mengirimkannya ia dalam empedu dan tugas-tugas penting lainnya. Tubuh manusia
terancam mati mendadak setiap saat, jika kita ketahui bahwa glucose adalah
sumber temperatur panas dan kehidupan di dalam tubuh. Dengan demikian, kita
ketahui dengan mudah petaka besar yang diakibatkan sakit yang menimpa hati.
 Terjadinya Kerusakan Terhadap Hidung, Telinga dan Tenggorokan : Pada fase
penggunaan narkotika dan puncaknya sampai pada fase petagihan, hidung adalah
organ tubuh yang pertama kali merasakan dampaknya. Pengaruh narkotika terjadi
secara langsung dan hidung adalah pintu masuk semua zat-zat narkotika terutama
kokain dan heroin.
 Gangguan Pada Kulit (dermatologis) : Penanahan (abes), bekas suntikan dan
alergi.
 Gangguan Pada Hemoprosik : Pecandu narkoba yang menggunakan jarum
suntik yang kotor menyebabkan pembekuan darah. Pembekuan darah
tersebut mengakibatkan infeksi nanah di paru-paru.
 Gangguan Pada Traktur Urinarius : Gangguan pada traktur urinarus seperti
infeksi. Pecandu narkoba juga akan menderita penyempitan di pernapasan.
Penyempitan parah kedua biji mata, kelemahan otot, keringat yang keluar
berlebihan dan meningkatnya temperatur tubuh.
 Gangguan Pada Tulang : Patah tulang.
 Gangguan Pada Endokrin : Kelenjar endokrin adalah kelenjar tanpa saluran
atau kelenjar buntu yang berfungsi untuk menghasilkan hormon. Gangguan
pada endokrin seperti penurunaan fungsi hormon, repreduksi, rendahnya
kadar gula yang menyebabkan pusing dan badan gemetar.
 Gangguan pada kesehatan reproduksi : Gangguan pada kesehatan reproduksi
adalah gangguan pada endokrin seperti penurunan fungsi hormon reproduksi
(estrogen, progesteron, testosteron) serta gangguan fungsi seksual.
 Penuaan Dini : Narkoba seperti methamphetamin menyebabkan kulit mengkerut,
gigi keropos, dan rambut rontok.
 Gangguan Kesehatan Pada Reproduksi Pada Remaja Perempuan : Gangguan
pada kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan
periode menstruasi, ketidakaturan menstruasi dan amenorhoe (tidak haid).
 Halusinasi : Halusinasi menjadi salah satu dampak dari penggunaan narkoba
yang sering dijumpai. Jenis narkoba yang sering menimbulkan halusinasi
adalah penggunaan ganja. Halusinasi yang berlebihan dapat menyebabkan
kecemasan dan ketakutan yang berlebihan.
 Gangguan Sistem Pencernaan : Sering kali pengguna obat-obatan terlarang
ini menambah dosis sesuka hati. Akibat dari dosis yang berlebih dapat
menyebabkan gangguan sistem pencernaan, seperti mual, muntah, diare atau
konstipasi dan hilangnya nafsu makan.
 Overdosis : Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi oover
dosis (OD) yaitu konsumsi narkoba/narkotika melebihi kemampuan tubuh
untuk menerimanya. Over dosis dapat menyebabkan kematian.
 Penyakit-penyakit di darah karena narkotika, yaitu :
 Melemahnya organ-organ reproduksi.
 Meningkatnya cairan mulut, mata, dan hidung.
 Infeksi di ginjal dengan berkurangnya kandungan.

2) Dampak Langsung Narkoba bagi Kejiwaan atau Mental Manusia


Berkaitan dengan berubahnya beberapa fungsi mental seperti rasa bersalah,
malu dan perasaan nyaman yang timbul dari mengkonsumsi narkoba. Cara yang
kemudian ditempuh untuk beradaptasi dengan perubahan fungsi mental itu
adalah dengan mengkonsumsi lagi narkoba. Berikut beberapa ancaman bahaya
narkoba bagi kejiwaan adalah sebagai berikut:
 Menyebabkan depresi mental.
 Menyebabkan gangguan jiwa berat atau psikotik.
 Menungkatkan risiko bunuh diri.
 Menyebabkan melakukan tindak kejahatan, kekerasan dan pengrusakan.
 Lamban kerja, ceroboh kerja, tegang dan gelisah
 Hilang kepercayaan diri
 Agiatif
 Sulit berkonsentrasi
 Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman bahkan bunuh diri.
Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan
masyarakat atau kegagalan dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun
orang normal yang depresi dapat menjadi pemakai narkoba karena mereka
berpikir bahwa narkoba dapat mengatasi dan melupakan masalah dirinya, akan
tetapi semua itu tidak benar. Ketergantungan mental lebih susah untuk
dipulihkan daripada ketergantungan fisik.
Ketergantungan yang dialami secara fisik akan akan lewat setelah GPO
diatasi, tetapi setelah itu akan muncul ketergantungan mental, dalam bentuk yang
dikenal dengan istilah ‘sugesti’. Orang seringkali menganggap bahwa sakaw dan
sugesti adalah hal yang sama, ini adalah anggapan yang salah. Sakaw bersifat
fisik, dan merupakan istilah lain untuk gejala putus obat, sedangkan sugesti
adalah ketergantungan mental, berupa munculnya keinginan untuk kembali
menggunakan narkoba. Sugesti ini akan hilang saat tubuh sudah berfungsi secara
normal.
Dampak mental yang lain adalah pikiran dan perilaku obsesif kompulsif, serta
tindakan impulsif. Pikiran seorang pecandu menjadi terobsesi pada narkoba dan
penggunaan narkoba. Narkoba adalah satu- satunya hal yang ada didalam
pikirannya. Ia akan menggunakan semua daya pikirannya untuk memikirkan cara
yang tercepat untuk mendapatkan uang membeli narkoba. Tetapi ia tidak pernah
memikirkan dampak dari tindakan yang dilakukannya, seperti mencuri,
berbohong atau sharing needle karena perilakunya selalu impulsif, tanpa pernah
dipikirkan sebelumnya.

B. Ancaman Bahaya Narkoba Bagi Keluarga


Berikut beberapa ancaman bahaya yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi narkoba
bagi keluarga, yaitu :
 Dapat membuat aib keluarganya dan menjadi beban keluarga.
 Bisa dapat mengganggu keharmonisan keluarga karena munculnya rasa malu pada diri
ayah, ibu dan saudara-saudaranya kepada tetangga dan masyarakat.
 Timbul masalah ekonomi dan keuangan karena banyaknya uang yang dihabiskan
untuk memenuhi kebutuhan akan obat tersebut.
 Dapat merongrong suatu keluarga, hilangnya suatu harapan pada keluarga.
 Uang dan barang hilang karena dicuri atau dijual oleh pemakai untuk membeli
narkoba.
 Muncul masalah kekerasan dan kriminalitas, yaitu munculnya kekerasan dalam
keluarga seperti perkelahian, pemaksaan, penganiayaan bahkan pembunuhan sesama
anggota keluarga.
 Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau
perguruan tinggi atau Drop Out (DO) sehingga masa depan akan suram dan keluarga
akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang.

C. Ancaman Bahaya Narkoba Bagi Masyarakat


Berikut beberapa ancaman bahaya yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi narkoba bagi
keluarga, yaitu :
 Pengguna mendadak dalam perubahan sikap,perangai dan kepribadian yang
berubah dalam lingkungan masyarakat dan kehidupan sehari-hari pengguna itu
sendiri.
 Menurunnya sikap tanggung jawab,disiplin dan rasa malu di dalam kehidupan
sehari-hari.
 Menjadi murah tersinggung dan cepat marah karna psikologi pengguna mulai
dirusak oleh zat adiktif yang masuk ketubuhnya.
 Mulai membuat resah warga dengan kejadian pencurian, pelecehan seksual dan
hal buruk lainnya yang membuat masyarakat merasa tidak aman.
 Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya tukang
candu narkoba akan bersikap antisocial.
 Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar
berbohong dan melakukan tindak kriminal.
 Bisa dijelaskan ke dalam tembok derita atau penjara yang sangat menyiksa lahir batin.
Biasanya setelah seorang pecandu sembuh dan sudah sadar dari mimpi-mimpinya maka
ia baru akan menyesali semua perbuatannya yang bodoh dan banyak waktu serta
kesempatan yang hilang tanpa disadarinya. Terlebih jika sadarnya ketika berada
dipenjara. Segala caci- maki dan kutukan akan dilontarkan kepada benda haram tersebut,
namun semua telah terlambat dan berakhir tanpa bisa berbuat apa-apa.
 Masalah mengkonsumsi narkoba hingga akhirnya dapat memicu masalah-masalah lain
yang lebih luas dan berbahaya seperti kriminalitas, prostitusi, korupsi, kolusi, nepotisme
dan lain-lain.
D. Ancaman Bahaya Narkoba Bagi Lingkungan
Berikut beberapa ancaman bahaya yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi narkoba bagi
lingkungan, yaitu :
 Perparah Kekeringan di California
Ganja adalah tanaman yang sangat butuh banyak air. Tanaman ini membutuhkan air
dua kali lebih banyak daripada tomat atau anggur. Sekitar 70 persen ganja yang
dikonsumsi di AS ditanam di California.
Budidaya tanaman ini dalam skala besar membutuhkan air sebanyak 22 liter per hari
per tanaman. Dengan demikian, kultivasi tanaman ini memperparah kekeringan di
kawasan itu selama musim kemarau. 
Para ilmuwan dari Departemen Perikanan dan Satwa Liar California memperkirakan
bahwa budidaya tanaman ganja secara ilegal di lapangan dan lahan terbuka telah
menurunkan permukaan air di beberapa aliran sungai hingga seperempatnya.
 Babat hutan untuk tanam kokain
Lain ganja, lain pula kokain. Dampak ekologi dari 19 juta pengguna kokain di seluruh
dunia dapat dengan jelas dijumpai di Amerika Latin. Menurut Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB), Kolombia berpotensi menghasilkan 1.120 ton kokain murni pada tahun
2018, yang merupakan rekor bagi negara di Amerika Selatan ini. Rekor tersebut
bukannya tanpa harga. Sejak 2001, lebih dari 300 ribu hektare hutan telah dibabat untuk
budidaya tanaman koka yang menghasilkan kokain. Karena wabah corona, kecepatan laju
pembabatan hutan untuk sementara menurun.
Paulo Sandoval, ahli geografi di Universitas Oregon, mengatakan kepada DW bahwa
sebenarnya produksi koka tetap mencapai angka yang sama dengan yang terjadi 20 tahun
lalu.
Berbekal data satelit terbaru, Sandoval menunjukkan bahwa di wilayah Amazon di
Kolombia saja, saat ini dibudidayakan sekitar 50.000 hektar tanaman koka. Setengah dari
jumlah ini berada di cagar alam yang menjadi rumah bagi keanekaragaman spesies.
Sandoval juga menegaskan bahwa perkebunan yang dia survei hanya mencakup 20
persen dari total area budidaya koka.
 Perangi narkoba, tapi lingkungan rusak
Hingga kini, pemerintah Kolombia mengandalkan strategi pemberantasan tanaman
dalam memerangi budidaya koka. Sebagai bagian dari strategi ini, pemerintah
mengerahkan pesawat untuk menyemprot perkebunan koka dengan herbisida glifosat
berkonsentrasi tinggi. Metode ini secara efektif menghancurkan banyak perkebunan
koka, tetapi juga merusak hutan dan lahan pertanian di sekitarnya. 
Elizabeth Tellman, ahli geografi di Institut Bumi Universitas Columbia, New York,
mengatakan bahwa pendekatan ini merugikan lingkungan. Begitu sebuah ladang
dihancurkan, kartel narkoba dapat dengan mudah menebangi lebih banyak hutan di
tempat lain dan menanam tanaman koka baru di sana.
Daun koka yang ditumbuhkan dengan cara membabat hutan kemudian diproses
menjadi kokain di sebuah laboratorium rahasia. Proses ini membutuhkan bahan kimia
yang sangat beracun seperti amonia, aseton, dan asam klorida.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa beberapa juta liter zat ini berakhir terbuang di
tanah dan sungai setiap tahunnya. Hanya ada sedikit tumbuhan atau hewan air yang dapat
hidup di daerah yang sudah terkontaminasi zat-zat berbahaya ini.
 Di Afghanistan, permukaan air tanah turun drastic
Sekitar 337.000 lapangan sepak bola, atau 23 kali luas Paris, itulah jumlah tanah yang
digunakan untuk menanam opium di seluruh dunia pada tahun 2019, menurut laporan
PBB. Produsen terbesarnya adalah Myanmar, Meksiko dan Afghanistan, yang
menyumbang 84 persen budidaya opium di seluruh dunia.
Di Afghanistan, ladang opium tersebar utamanya di wilayah barat daya. Hingga tahun
1990-an, daerah ini masih berupa gurun pasir yang gersang, tanpa perkebunan dan
tanaman apa pun. Tapi saat ini, di sana tinggal sekitar 1,4 juta orang yang bermata
pencarian dari budidaya opium dan pertanian. Semua ini dapat terjadi berkat adanya lebih
dari 50.000 unit pompa air tenaga surya untuk menghijaukan gurun. Namun cerita
penghijauan gurun ini tidak seramah lingkungan seperti kelihatannya. Sebuah laporan
oleh ekonom sosial David Mansfield menjabarkan bahwa air tanah di kawasan itu
menurun sedalam 3 meter tiap tahunnya. Kini orang-orang di daerah tersebut tengah
berupaya mengebor sumur hingga kedalaman 130 meter untuk mencari air.
"Setiap tahun, kian banyak orang datang ke gurun dan mengebor sumur air. Ada
kekhawatiran di antara warga lokal bahwa akan segera datang masanya ketika produksi
pertanian tidak lagi mungkin dilakukan," ujar Mansfield.
Selain menyedot air tanah secara besar-besaran, para petani opium juga menggunakan
pupuk kimia dan pestisida dosis tinggi untuk mengendalikan gulma. Uji air tanah
menunjukkan bahwa kadar nitrat di daerah ini jauh lebih tinggi daripada kadar yang
dianggap aman.
Ini dapat meningkatkan risiko sindrom bayi biru (blue-baby syndrome) yang
menyebabkan cacat jantung dan kematian pada bayi yang baru lahir. Mansfield
memperingatkan bahwa jika air di wilayah itu pada akhirnya habis, sejumlah besar orang
akan terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka, memicu eksodus massal.
 Balada obat-obatan sintetis
Namun bukan hanya penanaman obat psikotropika berbasis tumbuhan yang berbahaya
bagi lingkungan. Obat-obatan sintetik semacam MDMA dan ekstasi juga berbahaya,
utamanya bagi persediaan air di kota-kota. Ironisnya, obat-obatan ini juga tengah naik
daun di kalangan generasi muda.
Belanda dan Belgia adalah hotspot untuk obat-obatan sintetis. Produksi satu kilo
MDMA murni, yang merupakan bahan utama pembuat ekstasi, dapat menghasilkan 10
kilogram limbah beracun. Sedangkan untuk membuat amfetamin, limbah yang dihasilkan
dapat mencapai 30 kilogram.
Zat berbahaya ini dapat mengandung natrium hidroksida, asam klorida dan aseton.
Zat-zat ini seharusnya diperlakukan dan dibuang sebagai limbah berbahaya dengan
menggunakan pakaian pelindung khusus.
Institut Penelitian Air Belanda (KWR) memperkirakan bahwa pada tahun 2017, ada
sekitar 7.000 ton zat-zat berbahaya yang dibuang begitu saja di suatu tempat di dalam
sebuah drum atau bocor ke tanah dan sungai. "Ini tidak bisa dipercaya," kata Eric Emke,
seorang ilmuwan di KWR.
Sementara itu, sebuah laporan yang disiarkan oleh lembaga siaran publik Belanda,
NOS, menunjukkan betapa abrasifnya cairan yang mengandung zat-zat ini. Laporan
tersebut memberitakan tentang seorang ilmuwan yang membenamkan satu kaki ayam ke
dalam larutan natrium hidroksida berwarna kuning. Setelah dua hari, dagingnya benar-
benar larut, hanya tersisa tulangnya.
Emke mengatakan limbah-limbah berbahaya ini terkadang dibuang ke wadah yang
digunakan untuk mengumpulkan kotoran ternak, kemudian dicampurkan dengan pupuk
hewani untuk tanaman jagung. "Dan lima tahun lalu, mereka menemukan residu
amfetamin dan ekstasi pada kutu tanaman jagung," ujarnya.
Jeremy Douglas, perwakilan regional dari Kantor PBB di bidang narkoba dan
kriminalitas untuk wilayah Asia Tenggara, mengatakan Thailand, Laos dan Myanmar
juga telah menjadi pusat produksi obat sintetis global "skala industri" dalam beberapa
tahun terakhir ini.
"Kerusakan akibat terserapnya limbah ke air tanah dan berbagai habitat sangat parah,
dan sesungguhnya itu adalah bencana ekologi dan kesehatan bagi masyarakat," kata
Douglas. 
 Lapar energi
Dengan 192 juta pengguna pada tahun 2018, ganja sejauh ini merupakan jenis obat paling
populer di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, nilai ekonomi dari pasaran ganja telah
mencapai miliaran dolar.
Namun ternyata, upaya pembudidayaan ganja di rumah kaca, lengkap dengan
pengaturan cahaya, ventilasi, dan suhu optimal, sungguh menghabiskan banyak energi.
Menurut perkiraan, produksi ganja di AS telah menyumbang sekitar 1 persen dari total
konsumsi energi negara itu.
"Dalam satu tahun, sekitar 15 juta metrik ton karbon dioksida dilepas ke udara di
Amerika Serikat sebagai hasil produksi ganja dalam ruangan, setara dengan emisi
tahunan dari 3 juta mobil," menurut sebuah laporan oleh Universitas California.
Itu berarti satu produk ganja punya jejak karbon yang hampir setara dengan sekitar 3
kilogram kentang. Bukan rahasia lagi bahwa perdagangan narkoba telah memakan
korban jiwa, tetapi sejauh ini hanya ada sedikit penelitian yang berfokus terhadap
dampak produksi tanaman ini terhadap lingkunga
Dan masih banyak lagi ancaman bahaya narkoba bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan
maupun masyarakat.
http://eprints.radenfatah.ac.id/3021/1/INDRA%20UTAMA%20%2813210125%29.pdf
https://brainly.co.id/tugas/18892699
https://core.ac.uk/download/pdf/225830195.pdf
https://brainly.co.id/tugas/8916487
https://payakumbuhkota.bnn.go.id/bahaya-narkoba-bagi-kesehatan-penanggulangannya-
untuk-lingkungan-masyarakat/
https://www.republika.co.id/berita/qhxr61368/ini-dampak-kerusakan-lingkungan-akibat-
produksi-narkoba
https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/
https://rumahsakitislam.com/details/84-demo/artikel-kesehatan/214-bahaya-penggunaan-
narkoba
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3629319/jangan-coba-coba-dengan-narkoba-ini-
bahayanya
https://media.neliti.com/media/publications/12297-ID-bahaya-penyalahgunaan-narkoba-
serta-usaha-pencegahan-dan-penanggulangannya-suatu.pdf

Anda mungkin juga menyukai