Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KASUS USIA REMAJA AWAL

KELOMPOK 1
ANGGOTA: 1. AMALIYAH KANYA SVASTI (1801622130)
2. DICKY NUR IKA SANDY (1801622244)
3. INAYAH (1801622264)
4. MUHAMMAD ARIEF BUDIMAN (1801622095)

KASUS 1
Analisis berdasarkan teori perkembangan mengapa bullying terjadi? Faktor-faktor apa yang
mempengaruhi kasus bullying? Apa yang perlu dilakukan untuk meminimalisir kondisi bullying?
Jawab:
● Alasan mengapa bullying terjadi berdasarkan teori perkembangan
Erik Erikson: Identity vs. Identity Confusion
Remaja sedang dalam proses mencari jati diri dan sedang menentukan perannya dalam
bermasyarakat. Karena sedang dalam proses pergantian peran dari anak-anak menjadi
seorang remaja, maka remaja akan mencoba berbagai cara dan mencoba-coba peran baru.
Orang terdekat dan masyarakat pun berperan penting dalam membentuk identitas remaja.
Jika remaja mengalami atau melihat hal yang tidak baik di sekitarnya baik saat anak-anak
maupun masa kini, mereka akan cenderung meniru perilaku tersebut. Keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, teman sebaya, dan media seperti TV, gadget,
dan lain sebagainya juga dapat mempengaruhi perilaku remaja tersebut.

● Faktor-faktor yang mempengaruhi bullying


1. Anak pernah menyaksikan dan merasakan kekerasan
Anak yang pernah menyaksikan dan merasakan kekerasan di rumah lebih beresiko
untuk melakukan tindakan bullying terhadap orang lain.
2. Memiliki orangtua yang bersifat permisif
Orangtua yang bersifat permisif (serba mengizinkan) dapat membuat anak menjadi
seorang pembully. Karena tidak pernah diatur oleh orangtuanya, anak merasa bebas
melakukan apa saja.
3. Kurangnya hubungan dengan orangtua
Memiliki hubungan atau komunikasi yang buruk dengan orangtua.
4. Memiliki anggota keluarga yang abusive
Anak-anak yang memiliki kakak kandung abusive atau sering melakukan kekerasan
fisik, cenderung akan mencontoh perbuatan saudaranya. Untuk mendapatkan
kekuatan dan dominasi, akhirnya mereka melampiaskan kepada orang lain di luar
rumah.
5. Tidak percaya diri
Anak-anak yang tidak percaya diri cenderung akan melakukan bullying. Sebab,
tindakan ini dapat membuat mereka merasa memiliki kekuatan dan dominasi.
6. Ingin menjadi populer di lingkungannya
Mereka akan menunjukkan sifat ingin memerintah, mengontrol, dan menuntut
teman-temannya demi popularitas dan pengakuan dari orang-orang di sekitarnya.
7. Tidak dibekali pendidikan empati
Tanpa empati, anak tidak bisa mengerti apa yang dirasakan oleh orang lain.
Kurangnya rasa empati ini dapat membuat anak merasa bahwa tindakan bullying
hanyalah candaan semata.

● Yang perlu dilakukan untuk meminimalisir bullying


o Berbicara dengan anak
Orangtua dapat mengajak anak berbicara, perhatikan perasaan anak dan tunjukkan
bahwa orangtua peduli dengannya.
o Menjadi panutan bagi anak
Orangtua harus menjadi role model yang baik bagi anaknya. Berikan contoh
perilaku sosial yang baik kepada anak sejak dini.
o Mensosialisasikan dampak bullying kepada anak
Orangtua, guru, atau masyarakat umum perlu mensosialisasikan bahaya bullying
dan tindakan apa saja yang termasuk dalam kategori bullying.
o Menindak dengan tegas perilaku bullying di sekitar
Orangtua, teman, guru, dan masyarakat sekitar harus bergerak dan melakukan
inisiatif ketika melihat kasus bullying di sekelilingnya.
o Berbicara dengan pelaku bullying
Umumnya pelaku bullying melakukan hal tersebut karena tidak memiliki rasa
empati atau memiliki masalah keluarga di rumah. Orang dewasa harus membantu
mereka untuk mengatasi masalah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai