Anda di halaman 1dari 7

PENTINGNYA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BAGI PESERTA DIDIK

(The Importance Of Counting Country Services For Students)

Ramlah Abstract
ramlah@gmail.com School counselor or school / madrasah counselor is someone
who is responsible for providing guidance and counseling at
Fakultas Agama Islam school / madrasah consciously on the development of
Universitas Muhammadiyah personality and the ability of students both physically and
Parepare spiritually so that students are able to live independently and
fulfill various developmental tasks as God's creatures besides
individual and social, moral, religious and cultured creatures.
Counseling is an effort to help individuals through a process of
personal interaction between counselors and counselees so that
counselees are able to understand themselves and their
environment, are able to make decisions and determine goals
based on the values they believe so that counselees feel happy
and effective behavior. Counseling Guidance is in a key
position in an educational institution, namely a school
institution as an advanced support or backward quality of
education. The role of guidance and counseling in improving
the quality of education is not only limited to academic
guidance but also personal, social, intellectual and value-giving
guidance
Keywords : Services, Guidance, Conseling
Guru Pembimbing atau konselor sekolah/madrasah adalah
seseorang yang bertanggung jawab untuk memberikan
bimbingan dan konseling disekolah/madrasah secara sadar
terhadap perkembangan kepribadian dan kemampuan peserta
didik baik dari aspek jasmani maupun rohani agar peserta didik
mampu hidup mandiri dan memenuhi berbagai tugas
perkembangannya sebagai makhluk Allah disamping makhluk
individu dan makhluk sosial, susila, beragama, dan berbudaya.
Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses
interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar
konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu
membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai
yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif
perilakunya. Bimbingan Konseling berada dalam posisi kunci
dalam sebuah lembaga pendidikan, yaitu institusi sekolah
sebagai pendukung maju atau mundurnya mutu pendidikan.
Peran bimbingan dan konseling dalam meningkatkan mutu
pendidikan tidak hanya terbatas kepada bimbingan yang bersifat
akademik tetapi juga bimbingan pribadi, sosial, intelektual, dan
pemberian nilai
Kata Kunci : Layanan, Bimbingan, Konseling

PENDAHULUAN dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karier,


lewat berbagai jenis layanan dan kegiatan
Bimbingan konseling merupakan
pendukung atas dasar norma-norma yang
bantuan yang diberikan kepada peserta didik
berlaku. Tujuan bimbingan konseling yaitu
baik individu/ kelompok agar peserta didik
dapat mandiri, berkembang secara optimal

JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018 70


Ramlah Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling Bagi Peserta Didik

memberikanbantuan kepada siswa dalam masing-masing individu untuk dapat


mengembangkan potensinya secara optimal. mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Dan
Pelayanan bimbingan dan konseling di pendidikan juga merupakan “pembangunan
sekolah sangat diperlukan karena setiap siswa suatu dunia perasaan dan kesadaran” the up
di sekolah dapat dipastikan memiliki masalah, bulding of a word in feeling or consciousness.2
baik masalah pribadi maupun masalah dalam Konseling adalah upaya membantu
belajarnya, dan setiap masalah yangdihadapi individu melalui proses interaksi yang bersifat
masing-masing siswa sudah pastilah berbeda. pribadi antara konselor dan konseli agar
Bimbingan dan konseling sesuai dengan konseli mampu memahami diri dan
Undang-Undang “PP No. 28 dan 29 tahun lingkungannya, mampu membuat keputusan
1990 dan PP No. 72 tahun 1991 pada dasarnya dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang
mengemukakan bahwa bimbingan merupakan diyakininya sehingga konseli merasa bahagia
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam dan efektif perilakunya.3
rangka upaya menemukan pribadi, mengenal Tujuan Layanan Bimbingan Konseling
lingkungan dan merencanakan masa depan Secara Umum, tujuan bimbingan dan
Secara lebih spesifik, Surat Keputusan konseling adalah Untuk membantu individu
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor memperkembangkan diri secara optimal sesuai
025/0/1995 mengemukakan: bahwa Bimbingan dengan tahap perkembangan dan predisposisi
dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar
peserta didik, baik secara perorangan maupun dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang
kelompok, agar mampu mandiri dan yang ada (seperti latar belakang keluarga,
berkembang secara optimal, dalam bidang pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai
bimbingan pribadi, bimbingan sosial, dengan tuntutan positif lingkungannya.
bimbingan belajar, dan bimbingan karier, Sedangkan tujuan khusus bimbingan dan
melaui berbagai jenis layanan dan kegiatan konseling merupakan penjabaran tujuan umum
pendukung berdasarkan norma-norma yang tersebut yang dikaitkan secara langsung dengan
berlaku permasalahan yang dialami oleh individu yang
PEMBAHASAN bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas
Pengertian Layanan Bimbingan Konseling permasalahannya itu.4
Bimbingan konseling dapat diartikan Secara khusus tujuan bimbingan dan
sebagai seperangkat program pelayanan konseling di sekolah ialah agar peserta didik,
bantuan yang dilakukan melalui kegiatan dapat: (1) mengembangkan seluruh potensinya
perorangan dan kelompok untuk membantu seoptimal mungkin; (2) mengatasi kesulitan
peserta didik melaksanakan kehidupan sehari- dalam memahami dirinya sendiri; (3)
hari secara mandiri dan berkembang secara mengatasi kesulitan dalam memahami
optimal, serta membantu peserta didik lingkungannya, yang meliputi lingkungan
mengatasi masalah yang dialaminya.1 sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi,
Program bimbingan di sekolah pada dan kebudayaan; (4) mengatasi kesulitan dalam
dasarnya memberikan bantuan kepada anak mengidentifikasi dan memecahkan
didik untuk berfikir mengenai pemilihan- masalahnya; (5) mengatasi kesulitan dalam
pemilihan dan penyesuaian yang penting dan menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya
yang akan dihadapi dalam tahap hidup dimana dalam bidang pendidikan dan pekerjaan; (6)
seseorang dapat membuat persiapan
2
secukupnya. Bimbingan merupakan bantuan Dewa Kentut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan
yang intergral dari pendidikan karena dan Penyuluhan di sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta). h.98
3
pendidikan merupakan sebuah proses dari Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan
Konseling Berbagai Latar Kehidupan, Bandung : PT
perubahan-perubahan yang terjadi pada Refika Aditama, 2009). h. 10
4
Prayitno dan Erman Amti, (2008), Dasar –
1
Alip Badrujama, Teori dan Aplikasi Program dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Pt Rineka
Bimbingan Konseling. (Jakarta: PT Indeks). h.27. Cipta, hal. 112

71
JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018
Ramlah Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling Bagi Peserta Didik

memperoleh bantuan secara tepat dari pihak- (1) Pemilihan sekolah lanjutan, (2)
pihak di luar sekolah untuk mengatasi Memperoleh jurusan yang tepat, (3)
kesulitan-kesulitan yang tidak dapat Penyesuaian program belajar, (4)
dipecahkan di sekolah tersebut.5 Pengembangan bakat dan minat, (5)
Fungsi Layanan Bimbingan Konseling Perencanaan Karier. 6) Fungsi Penyesuaian,
Pelayanan bimbingan dan konseling Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan
khususnya disekolah dan madrasah memiliki konseling membantu terciptanya penyesuaian
beberapa fungsi, yaitu 1) Fungsi Pencegahan. antara siswa dengan lingkungannya. Dengan
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan kata lain, melalui fungsi ini pelayanan
konseling dimaksudkan untuk mencegah bimbingan dan konseling membantu siswa
timbulnya masalah pada diri siswa sehingga memperoleh penyesuaian diri secara baik
mereka terhindar dari masalah yang dapat dengan lingkungannya (terutama lingkungan
menghambat perkembangannya. 2) Fungsi sekolah dan madrasah bagi para siswa). 7)
Pemahaman, Melalui fungsi ini, pelayanan Fungsi Pengembangan, Melalui fungsi ini,
bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling diberikan
rangka memberikan pemahaman tentang diri kepada para siswa untuk membantu para siswa
klien atau siswa beserta permasalahannya dan dalam mengembangkan keseluruhan
juga lingkungannya oleh pihak–pihak yang potensinya secara lebih terarah. 8) Fungsi
membantunya (pembimbing). 3) Fungsi Perbaikan, Melalui fungsi ini, pelayanan
Pengentasan, Apabila seorang siswa bimbingan dan konseling diberikan kepada
mengalami suatu permasalahan dan ia tidak siswa untuk memecahkan masalah–masalah
dapat memecahkannya sendiri lalu ia pergi ke yang dihadapi siswa. Bantuan yang diberikan
pembimbing atau konselor, maka yang tergantung kepada masalah yang dihadapi
diharapkan oleh siswa yang bersangkutan siswa. Dengan perkataan lain, program
adalah teratasinya masalah yang dihadapinya. bimbingan dan konseling dirumuskan
Siswa yang mengalami masalah dianggap berdasarkan masalah yang terjadi pada siswa.
berada dalam suatu kondisi atau keadaan yang 9) Fungsi Advokasi, Layanan bimbingan dan
tidak mengenakkan sehingga perlu diangkat konseling melalui fungsi ini adalah membantu
atau dikeluarkan dari kondisi atau keadaan peserta didik memperoleh pembelaan atas hak
tersebut. Upaya yang dilakukan untuk atau kepentingannya yang kurang mendapat
mengatasi permasalahan melalui pelayanan perhatian.6
bimbingan dan konseling, pada hakikatnya Layanan Bimbingan dan Konseling
merupakan upaya pengentasan. 4) Fungsi bagi Konseli pada satuan pendidikan memiliki
Pemeliharaan, Menurut Prayitno dan Erman fungsi: 1) Pemahaman diri dan lingkungan 2)
Amti, fungsi pemeliharaan berarti memelihara Fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan 3)
segala sesuatu yang baik (positif) yang ada Penyesuaian diri dengan diri sendiri dan
pada diri individu (siswa), baik hal itu lingkungan 4) Penyaluran pilihan pendidikan,
merupakan pembawaan maupun hasil-hasil pekerjaan, dan karir 5) Pencegahan timbulnya
perkembangan yang telah dicapai selama ini.5. masalah 6) Perbaikan dan penyembuhan; 7)
Fungsi Penyaluran, Setiap siswa hendaknya Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang
memperoleh kesempatan untuk kondusif untuk perkembangan diri Konseli 8)
mengembangkan diri sesuai dengan keadaan Pengembangan potensi optimal 9) Advokasi
pribadinya masing-masing yang meliputi bakat, diri terhadap perlakuan diskriminatif dan 10)
minat, kecakapan, cita-cita, dan lain Membangun adaptasi pendidik dan tenaga
sebagainya. Bentuk kegiatan bimbingan dan kependidikan terhadap program dan aktivitas
konseling berkaitan dengan fungsi ini adalah : pendidikan sesuai dengan latar belakang

5
Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan
6
Konseling di sekolah (Direktur Tenaga Kependidikan Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah
2008), h. 7 dan Madrasah, (Jakarta : Rajawali Pers, 2013), h. 36-47

JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018 72


Ramlah Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling Bagi Peserta Didik

pendidikan, bakat, minat, kemampuan, sebab itu, mereka perlu diperkenalkan dengan
kecepatan belajar, dan kebutuhan Konseli.7 berbagai hal tentang lingkungan lembaga
Peran Layanan Bimbingan Konseling pendidikan yang baru itu. Individu yang
Bimbingan Konseling berada dalam memasuki lingkungan baru perlu segera dan
posisi kunci dalam sebuah lembaga pendidikan, secepat mungkin memahami lingkungan
yaitu institusi sekolah sebagai pendukung maju barunya itu. Hal-hal yang perlu diketahui itu
atau mundurnya mutu pendidikan. Peran pada garis besarnya adalah keadaan lingkungan
bimbingan dan konseling dalam meningkatkan fisik (seperti gedung-gedung, peralatan,
mutu pendidikan tidak hanya terbatas kepada kemudahan-kemudahan fisik), materi dan
bimbingan yang bersifat akademik tetapi juga kondisi kegiatan(seperti jenis kegiatan,
bimbingan pribadi, sosial, intelektual, dan lamanya kegiatan berlangsung, syarat-syarat
pemberian nilai. bekerja, suasana kerja), peraturan dan berbagai
Peran bimbingan dan konseling didalam ketentuan lainnya (seperti disiplin, hak dan
meningkatkan mutu pendidikan terletak pada kewajiban), jenis personal yang ada, tugas
bagaimana bimbingan dan konseling itu masing-masing dan saling hubungan diantara
membangun manusia yang seutuhnya dari mereka.
berbagai aspek yang ada di dalam diri peserta 2. Layanan Informasi, secara umum,
didik. Pendidikan bermutu bukanlah bersama dengan layanan orientasi bermaksud
pendidikan yang hanya mentransformasikan memberikan pemahaman kepada individu-
ilmu pengetahuan dan teknologi saja tetapi juga individu yang berkepentingan tentang berbagai
harus meningkatkan profesionalitas dan sistem hal yang diperlukan untuk menjalani suatu
manjemen, di mana kesemuanya itu tidak tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan
hanya menyangkut aspek akademik tetapi juga arah suatu tujuan atau rencana yang
aspek pribadi, sosial, kematangan intelektual, dikehendaki.
dan sistem nilai. Peran BK dalam keempat 3. Layanan Penempatan dan
inilah yang menjadikan bimbingan konseling Penyaluran, individu sering mengalami
ikut berperan dalam peningkatan mutu kesulitan dalam menentukan pilihan, sehingga
pendidikan. tidak sedikit individu yang bakat, kemampuan,
Di sekolah ada tujuh macam layanan minat dan hobinya tidak tersalurkan dengan
konseling yaitu : baik. Individu seperti itu tidak mencapai
1. Layanan Orientasi, adalah layanan perkembangan secara optimal. Mereka
bimbingan yang dilakukan untuk memerlukan bantuan atau bimbingan dari
memperkenalkan siswa baru dan atau orang-orang dewasa, terutama konselor, dalam
seseorang terhadap lingkungan yang baru menyalurkan potensi dan mengembangkan
dimasukinya. Pemberian layanan ini bertolak dirinya.
dari anggapan bahwa memasuki lingkungan 4. Layanan Bimbingan Belajar,
baru bukanlah hal yang selalu dapat bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk
berlangsung dengan mudah dan menyenangkan layanan bimbingan yang penting
bagi setiap orang. diselenggarakan di sekolah. Pengalaman
Bagi siswa, ketidakkenalan atau menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan
ketidaktahuannya terhadap lingkungan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu
lembaga pendidikan (sekolah) yang di sekolah disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya
baru dimasukinya itu dapat memperlambat intelegensi. Sering kegagalan itu terjadi
kalangsungan proses belajarnya kelak. Bahkan disebabkan mereka tidak mendapat layanan
lebih jauh dari itu dapat membuatnya tidak bimbingan yang memadai.
mencapai hasil belajar yang diharapkan. Oleh 5. Layanan bimbingan belajar
dilaksanakan melalui tahap: (a) pengenalan
7
Lahmuddin, Landasan Formal Bimbingan siswa yang mengalami masalah belajar, (b)
Konseling Di Indonesia, (Bandung: Citapustaka Media pengungkapan sebab-sebab timbulnya masalah
Perintis, 2011) h. 114.

73
JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018
Ramlah Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling Bagi Peserta Didik

belajar, dan (c) pemberian bantuan Metode konseling individu adalah cara
pengentasan masalah belajar. kerja yang digunakan setelah identifikasi dan
6. Layanan Konseling Perorangan, pada eksplorasi masalah yang dilakukan pada
bagian ini konseling dimaksudkan sebagai pelaksanaan konseling individu. Secara umum
pelayanan khusus dalam hubungan langsung sudah dijelaskan dalam bukunya Tohirin ada
tatap muka antara konselor dengan klien. tiga cara metode konseling yang bisa dilakukan
Dalam hubungan itu masalah klien dicermati yaitu10 : a) Metode direktif. Metode direktif
dan diupayakan pengentasannya, sedapat- atau yang sering disebut metode langsung
dapatnya dengan kekuatan klien sendiri. Dalam dalam proses konseling ini yang aktif atau
kaitan itu, konseling dianggap sebagai upaya paling berperan adalah guru BK, sedangkan
layanan yang paling utama dalam pelaksanaan siswa bersifat menerima perlakuan dan
fungsi pengentasan masalah klien. keputusan yang dibuat oleh pembimbing. Hal
7. Layanan Bimbingan dan Konseling ini guru BK menasehati dan membuat
Kelompok, apabila konseling perorangan keputusan untuk langsung diberikan kepada
menunjukkan layanan kepada individu atau siswa (individu) yang bermasalah. b) Metode
klien orang-perorangan, maka bimbingan dan non-direktif Metode konseling non-direktif ini
konseling kelompok mengarahkan layanan dikembangkan berdasarkan metode client-
kepada sekelompok individu. adalah layanan centered (konseling yang berpusat pada siswa).
kepada sekelompok individu. Dalam praktek konseling non-direktif, guru BK
Dengan satu kali kegiatan, layanan hanya menampung pembicaraan, yang
kelompok itu memberikan manfaat atau jasa berperan adalah siswa. Siswa bebas berbicara
kepada sejumlah orang. Kemanfaatan yang sedangkan guru BK menampung dan
lebih meluas inilah yang paling menjadi mengarahkan. c) Metode eklektif Kenyataan
perhatian semua pihak berkenaan dengan bahwa tidak semua teori cocok untuk semua
layanan kelompok itu. Apalagi pada zaman individu, semua masalah siswa dan semua
yang menekankan perlunya efisiensi, perlunya situasi konseling. Siswa di sekolah atau
perluasan pelayanan jasa yang mampu madrasah memiliki tipe-tipe kepribadian yang
menjangkau lebih banyak konsumen secara tidak sama. Oleh sebab itu, tidak mungkin
tepat dan cepat, layanan kelompok semakin diterapkan metode konseling direktif saja atau
menarik.8 non-direktif saja. Agar konseling berhasil
Terdapat empat bidang layanan bimbingan secara efektif dan efisien, tentu harus melihat
dan konseling yaitu: bimbingan dan siapa siswa yang akan dibantu atau dibimbing
konseling akademik (belajar), bimbingan dan dan melihat masalah yang dihadapi siswa dan
konseling pribadi, bimbingan dan konseling melihat situasi konseling. Untuk proses
sosial, bimbingan dan konseling karir. konseling ini dibutuhkan metode eklektif yaitu
Bimbingan dan konseling berperan penting penggabungan antara metode direktif dan non
dalam mensukseskan dunia pendidikan yang direktif. Yaitu memberikan saran dari guru BK
lebih baik, untuk menciptakan semua hal itu dan mengarahkan dan memberikan kebebasan
tentu dalam pelaksanaan layanan tersebut kepada individu atau peserta didik. Apabila
harus memiliki sistem manajemen yang terhadap siswa tertentu tidak bisa diterapkan
metode direktif, maka bisa diterapkan metode
baik.9
non-direktif begitu sebaliknya. Jika tidak bisa
Metode Layanan Konseling Secara Umum
menggunakan metode direktif maupun non
direktif maka bisa menggabungkan kedua
8
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rhineka Cipta,
10Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah
2004), h. 255-307
9
Yusuf, SamsuProgram Bimbingan dan dan Madrasah (berbasis intregasi), PT.RajaGrafindo
Konseling di Sekolah. (Bandung: Rizqi Press, 2009). h. Persada, Jakarta : 2007, hlm. 297-301
51-57

JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018 74


Ramlah Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling Bagi Peserta Didik

metode konseling di atas yang disebut dengan itu. c. Sabar dan bijaksana, tidak mudah marah
metode eklektif. dan atau mengambil tindakan keras dan
Dapat disimpulkan bahwa dengan cara emosional yang merugikan peserta didik serta
menerapkan metode konseling ini yaitu tidak sesuai dengan kepentingan perkembangan
konselor menasehati dan mengarahkan siswa mereka, segala tindakan yang diambil Guru
sesuai dengan masalahnya, dan dalam keadaan Pembimbing/Guru Kelas didasarkan pada
yang lain konselor memberikan kebebasan pertimbangan yang matang. d. Lembut dan
kepada siswa untuk berbicara sedangkan guru baik hati, tutur kata dan tindakan Guru
mengarahkan saja. Pelaksanaan layanan Pembimbing/ Guru Kelas selalu mengenakkan
bimbingan dan konseling dapat berjalan hati, hangat dan suka menolong. e.Tekun dan
dengan baik bila guru bimbingan dan konseling teliti, Guru Pembimbing/Guru Kelas setia
itu memiliki kemampuan berfikir secara menemani tingkah laku dan perkembangan
kreatif, guru dapat menjadi sahabat bagi siswa. peserta didik sehari-hari dari waktu ke waktu,
Melalui pendekatan yang baik, bersikap ramah dengan memperhatikan berbagai aspek yang
dan terbuka kepada seluruh siswa maka menyertai tingkah laku dan perkembangan
anggapan yang baik dari siswa pun akan tersebut. f.Menjadi contoh, tingkah laku,
muncul. Kegiatan Bimbingan Dan Konseling pemikiran , pendapat dan ucapan-ucapan Guru
Di Sekolah Pembimbing/Guru Kelas tidak tercela dan
Kegiatan bimbingan dan konseling di mampu menarik peserta didik untuk
sekolah terutama dibebankan kepada Guru mengikutinya dengan senang hati dan suka
Pembimbing di SMP/SMA, dan kepada Guru rela. g.Tanggap dan mampu mengambil
Kelas (di SD). Untuk dapat mengemban dan tindakan, Guru Pembimbing/Guru Kelas cepat
mengembangkan pelayanan bimbingan dan memberikan perhatian terhadapa apa yang
konseling dengan pengertian, tujuan, fungsi, terjadi dan atau mungkin terjadi pada diri
prinsip, asas, jenis-jenis layanan dan kegiatan peserta didik, serta mengambil tindakan secara
pendukung, serta jenis-jenis program tepat untuk mengatasi dan atau mengantisipasi
sebagaimana dikemukakan di atas, diperlukan apa yang terjadi dan mungkin apa yang terjadi
tenaga yang benar-benar berkemampuan, baik itu. h.Memahami dan bersikarp positif terhadap
ditinjau dari personalitasnya maupun pelayanan bimbingan dan konseling, Guru
profesionalitasnya. Pembimbing/Guru Kelas memahami tujuan
1. Modal Personal. Modal dasar yang serta seluk beluk layanan bimbingan dan
akan menjamin suksesnya penyelenggaraan konseling dan dengan bersenang hati berusaha
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sekuat tenaga melaksanakannya secara
adalah berupa karakter personal yang ada dan professional sesuai dengan kepantingan dan
dimiliki oleh tenaga penyelenggara bimbingan perkembangan peserta didik.
dan konseling. Modal personal tersebut adalah: 2. Modal Profesional. Modal
a. Berwawasan luas, memiliki pandangan dan professional mencakup kemantapan wawasan,
pengetahuan yang luas, terutama tentang pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap
perkembangan peserta didik pada usia dalam bidang kajian pelayanan bimbingan dan
sekoahnya, perkembangan ilmu konseling. Semuanya itu dapat diperoleh
pengetahuan/teknologi/kesenian dan proses melalui pendidikan dan atau pelatihan khusus
pembelajarannya, serta pengaruh lingkungan dalam program pendidikan bimbingan dan
dan modernisasi terhadap peserta didik. b. konseling. Dengan modal professional itu,
Menyayangi anak, memiliki kasih sayang seorang tenaga pembimbing (Guru
terhadap peserta didik, rasa kasih sayang ini Pembimbing dan Guru Kelas) akan mampu
ditampilkan oleh Guru Pembimbing/Guru secara nyata melaksanakan kegiatan bimbingan
Kelas benar-benar dari hati sanubarinya (tidak dan konseling menurut kaidah-kaidah
berpura-pura atau dibuat-buat) sehingga peserta keilmuannya, teknologinya dan kode etik
didik secara langsung merasakan kasih sayang profesionalnya.

75
JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018
Ramlah Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling Bagi Peserta Didik

Apabila modal personal dan modal peserta didik. Pendidikan bermutu bukanlah
profesional tersebut dikembangkan dan pendidikan yang hanya mentransformasikan
dipadukan dalam diri Guru Pembimbing dan ilmu pengetahuan dan teknologi saja tetapi
Guru Kelas serta diaplikasikan dalam wujud juga harus meningkatkan profesionalitas dan
nyata terhadap peserta didik yaitu dalam sistem manjemen, di mana kesemuanya itu
bentuk kegiatan dan layanan pendukung tidak hanya menyangkut aspek akademik
bimbingan dan konseling, dapat diyakni tetapi juga aspek pribadi, sosial, kematangan
pelayanan bimbingan dan konseling akan intelektual, dan sistem nilai. Peran BK
berjalan dengan lancar dan sukses. dalam keempat inilah yang menjadikan
3. Modal Instrumental. Pihak sekolah bimbingan konseling ikut berperan dalam
atau satuan pendidikan perlu menunjang peningkatan mutu pendidikan.
perwujudan kegiatan Guru Pembimbing dan
DAFTAR PUSTAKA
Guru Kelas itu dengan menyediakan berbagai
sarana dan prasarana yang merupakan modal Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan
instrumental bagi suksesnya bimbingan dan Konseling Berbagai Latar Kehidupan,
konseling, seperti ruangan yang memadai, Bandung : PT Refika Aditama, 2009.
perlengkapan kerja sehari-hari, instrument BK Alip Badrujama, Teori dan Aplikasi Program
dan sarana pendukung lainnya. Dengan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT
kelengkapan instrumental seperti itu kegiatan Indeks.
bimbingan dan konseling akan memperlancar Dewa Kentut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan
dalam keberhasilannya akan lebih dan Penyuluhan di sekolah, Jakarta:
dimungkinkan. Disamping itu, suasana Rineka Cipta.
profesional pengembangan peserta didik secara Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan
menyeluruh perlu dikembangkan oleh seluruh Konseling di sekolah Direktur Tenaga
personil sekolah. Suasana profesional ini, Kependidikan 2008.
selain mempersyaratkan teraktualisasinya Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan
ketiga jenis modal tersebut, terlebih-lebih lagi Konseling di sekolah Direktur Tenaga
adalah terwujudnya saling pengertian, Kependidikan 2008.
kerjasama dan saling membesarkan diantara Lahmuddin, Landasan Formal Bimbingan
seluruh personil sekolah.11 Konseling Di Indonesia, Bandung:
KESIMPULAN Citapustaka Media Perintis, 2011.
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar
1. Konseling adalah upaya membantu individu Bimbingan dan Konseling, Jakarta:
melalui proses interaksi yang bersifat Rhineka Cipta, 2004.
pribadi antara konselor dan konseli agar Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah
konseli mampu memahami diri dan dan Madrasah (berbasis intregasi),
lingkungannya, mampu membuat keputusan PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta :
dan menentukan tujuan berdasarkan nilai 2007.
yang diyakininya sehingga konseli merasa Yusuf, SamsuProgram Bimbingan dan
bahagia dan efektif perilakunya Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi
2. Peran layanan konseling dalam Press, 2009.
meningkatkan mutu pendidikan terletak
pada bagaimana bimbingan dan konseling
itu membangun manusia yang seutuhnya
dari berbagai aspek yang ada di dalam diri

1111
Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan
Konseling di sekolah (Direktur Tenaga Kependidikan
2008), h. 23-24

JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018 76

Anda mungkin juga menyukai