Diagnosis Komunitas Di Kelurahan Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2011 Dismo Katiandagho, Darwel, Els I. Kulas
Diagnosis Komunitas Di Kelurahan Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2011 Dismo Katiandagho, Darwel, Els I. Kulas
Abstract. Health efforts are prioritized in health development efforts are health promotion and prevention, in which
foster active community participation in health development. One of the activities undertaken to explore health issues in
the community is a community diagnosis activities. Diagnosis is a community activity dig the main problems faced by
the community based on the facts and decision strategies and action plans to resolve the problem. The aim of diagnosis
is to analyze community health problems and determine priority public health problems in the Village District
Pongangan Gunungpati. Sampling in the implementation of community diagnosis system of random sampling
conducted with a sample of 28 households, but in the implementation samples were taken by 52 households, conducted
a descriptive analysis of the data. Problem solving is done by using the method of Hanlon. Analysis of the data obtained
in the implementation of community diagnosis problems of the discovery of cases of diarrheal diseases remains high in
Sub Pongangan. Major health problem in Sub Pongangan Diarrhea is a disease. Diarrhea is the cause of the problem: a.
Poor home sanitation, personal hygiene is low, b. Health awareness in maintaining low levels of public knowledge
about health is low
Abstrak. Upaya kesehatan yang diutamakan dalam pembangunan kesehatan adalah upaya kesehatan yang bersifat
promotif dan preventif, yang di dalamnya menumbuhkan peran serta masyarakat secara aktif dalam pembangunan
kesehatan. Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menggali permasalahan kesehatan di masyarakat adalah kegiatan
diagnosa komunitas. Diagnosa komunitas adalah kegiatan menggali permasalahan utama yang dihadapi oleh komunitas
berdasarkan fakta yang ada dan pengambilan strategi serta rencana tindak lanjut untuk penyelesaian masalah tersebut.
Tujuan diagnosis adalah untuk menganalisa masalah kesehatan masyarakat dan menentukan prioritas masalah kesehatan
masyarakat di Desa Pongangan Gunungpati. Sampel dalam pelaksanaan diagnosa komunitas dengan metode random
sampling yang dilakukan pada 28 rumah tangga, tetapi dalam pelaksanaannya sampel diambil 52 rumah tangga,
analisis data dilakukan secara deskriptif. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan metode Hanlon. Analisis
data yang diperoleh dalam pelaksanaan diagnosa komunitas yaitu dengan penemuan kasus. Hasil analisis diagnisa
komunitas menemukan penyakit diare merupakan masalah utama di Desa Pongangan . Masalah kesehatan utama di
Desa Pongangan adalah penyakit Diare. Masalah penyakit diare disebabkan oleh : 1). Sanitasi rumah yang kurang baik,
perilaku kebersihan perorangan yang rendah. 2). Kesadaran masyarakat dalam memelihara kesehatan rendah, tingkat
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan masih rendah.
139
140 JKL Volume 2 No. 1 Oktober 2012 Katiandagho, dkk. Diagnosis Komunitas,
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kemudian diprioritaskan serta dicari alternatif
dengan lebih memprioritaskan pada primary pemecahan masalahnya. Kegiatan diagnosa
health care atau pelayanan tingkat dasar di komunitas dapat dilakukan oleh sumber daya
Puskesmas, dengan mengedepankan kepada kesehatan dari sektor pemerintah, swasta,
peningkatakan kesehatan masyarakat (health perguruan tinggi dan juga masyarakat sendiri.
development) yang lebih mengutamakan Sektor perguruan tinggi dapat member
peningkatakan kemampuan masyarakat untuk kontribusi dalam pelaksanaan diagnosis
mencegah timbulnya penyakit, mengatasi melalui kegiatan mahasiswa (Soeharyo, dkk,,
masalah kesehatan diri, keluarga dan 2011).
lingkungannya, serta meningkatkan derajat Kelurahan Pongangan merupakan salah
kesehatannya. Peningkatan ini sesuai dengan satu kelurahan yang masuk dalam lingkup
perubahan paradigma kesehatan diri administratif Kecamatan Gunungpati Kota
sebelumnya pada pelayanan pengobatan Semarang dan masuk dalam wilayah kerja
(health service), sehingga banyak program Puskesmas Gunungpati. Berdasarkan data
yang harus dijalankan di Pusekesmas dan sekunder dari Puskesmas Gunungpati,
perlunya penanganan yang lebih baik. Namun permasalahan kesehatan yang menonjol
puskesmas masih mempunyai kelemahan adalah penyakit Diare.
dalam system informasi kesehatannya. Berdasarkan uarian diatas maka untuk
Lemahnya system informasi kesehatan ini mengetahui permasalahan kesehatan yang ada
akan mempersulit penilaian derajat kesehatan di masyarakat Kelurahan Pongangan secara
di suatu wilayah. Informasi kesehatan yang nyata, maka diperlukan diagnosa komunitas
diperoleh melalui puskesmas masih belum yang lengkap dan menyeluruh.
memadai untuk menilai derajat kesehatan Tujuan pelaksanaan diagnosa komunitas
masyarakat secara menyeluruh (Wanda, dkk, adalah untuk menganalisis permasalahan
2006). kesehatan dan menentukan skala prioritas
Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk permasalahan kesehatan masyarakat di
menggali permasalahan kesehatan di Kelurahan Pongangan Kecamatan Gunungpati
masyarakat adalah kegiatan diagnosa
komunitas. Diagnosa komunitas adalah METODE
kegiatan menggali permasalahan utama yang
dihadapi oleh komunitas berdasarkan fakta Kegiatan yang dilakukan dalam
yang ada dan pengambilan strategi serta melakukan diagnosis komunitas adalah
rencana tindak lanjut untuk penyelesaian orientasi dan pengambilan data sekunder.
masalah tersebut. Diagnosa komunitas ada Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 19
tahapan yang harus dilaksanakan, yaitu September 2011 sampai pada tanggal 19
meliputi: Desember 2011, dengan kegiatan yang
1. Fase pra studi, meliputi integrasi/ meliputi proses perijinan di tingkat
penjajakan ke dalam masyarakat, kecamatan, puskesmas dan kelurahan.
investigasi social awal, penyusunan
diagram kepemimpinan dan konsultasi 1. Data Primer
komunitas, perencanaan survey dan Data primer diperoleh melalui tahapan :
pengisian kuesioner. a. Wawancara dengan tokoh kunci
2. Fase studi, meliputi survey, pengolahan b. Survey rumah tangga
data, analisis data, penyusunan laporan, Populasi
konsultasi, dan umpan balik hasil studi Populasi yang dimasud adalah seluruh
3. Fase implementasi kegiatan, meliputi kepala keluarga (KK) yang tinggal di
perencanaan tindakan dan program Kelurahan Pongangan. Jumlah KK
kesehatan, pelaksanaan dan evaluasi tersebut adalah 1598 KK yang tersebar
tindakan ( Soeharyo, dkk, 2011). di 5 (lima) RW
Dengan diagnosa komunitas, masalah Sampel
dapat diidentifikasi tahap demi tahap. Semua Sampel yang dimaksud untuk survey
permasalahan kesehatan di masyarakat rumah tangga adalah dengan
141 JKL Volume 2 No. 1 Oktober 2012 Katiandagho, dkk. Diagnosis Komunitas,
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan dilihat secara fisik air tersebut masih keruh
bahwa pada umumnya masyarakat di dan berasa.
Kelurahan Pongangan menggunakan sumur Berdasarkan hasil survei diagnosa
pompa sebagai sarana air bersih untuk komunitas dimana pada umumnya rumah
kebutuhan sehari-hari, selain air yang yang disurvei ditemukan jentik nyamuk yang
bersumber dari sumur gali dan PDAM. terdapat pada tempat penampungan air seperti
Sumber air yang masyarakat gunakan pada bak mandi, tempayan air minum, serta
umumnya adalah air milik umum yang barang-barang bekas yang ada di samping
disediakan dari swadaya masyarakat itu rumah, jika dilihat dari frekuensi menguras
sendiri. Kualitas fisik air yang digunakan bak mandi dari masyarakat pada umumnya
pada umumnya air jerni, tetapi masih ada air hanya 1 kali dalam seminggu, bahkan ada
yang dimanfaatkan oleh masyarakat jika masyarakat yang dala 1 bulan hanya 2 kali
menguras bak mandi
c. Kondisi Jamban Keluarga
Tabel 2. Distribusi Penduduk Kelurahan Pongangan Berdasarkan Kondisi dan Pemilikan Jamban
Keluarga Tahun 2011
Tabel 2 menunjukkan bahwa pada jamban yang dimiliki oleh warga untuk
umumnya masayarakat sudah memiliki pembuangan tinja, masi ada jamban yang
jamban sendiri, tetapi ada beberapa KK yang tangki sapticknya dari lubang tanah, jika hal
memanfaatkan jamban dari sarana umum, ini dibiarkan begitu saja maka pembuangan
tinja tersebut dapat mencemari tanah dan sebagai tempat untuk mencuci peralatan
sumber air yang ada di sekitar rumah. makanan. Jarak jamban dengan sumber air
Berdasarkan hasil survei diagnosa komunitas, seperti sumur gali dan sumur bor pada
pada umumnya jamban yang dimiliki tidak umumnya kurang dari 10 meter, terdapat pada
terawat dengan baik dalam arti jamban sangat 38 KK (76%)
kotor, dan di dalam jamban sering dijadikan
1. Hasil Perhitungan
Perhitungan dan penentuan prioritas masalah seperti pada tabel berikut :
Kriteria/Bobot
No Inventarisasi Masalah PEARL NPT Prioritas
A B C NPD
1 Penyakit Diare 9 9 8 144 11111 240 I
2 Penyakit Nyeri Sendi 7 7 6 84 01110 84 VIII
3 Penyakit Tiphus 8 8 7 112 11111 186,66 III
4 Angka bebas vektor sangat rendah 7 7 8 112 11011 149,33 IV
5 Pengelolaan sampah yang terbuka 9 8 8 136 11111 226,66 II
6 Pengelolaan air limbah yang terbuka 8 7 8 120 11011 160 V
7 Jamban keluarga yang tidak bersih 8 7 7 105 11110 140 VI
Kurangnya frekuensi menggosok gigi dalam
8 sehari 8 7 6 90 01110 90 VII
Dari tabel di atas, permasalahan yang perlu adalah masalah penyakit Diare, karena tingkat
146 JKL Volume
mendapatkan 2 No. 1 Oktober
penangangan/perlu 2012
diprioritaskan Katiandagho,
kegawatan dkk. Diagnosis
penyakit tersebut tinggi Komunitas,
Tabel 5. Analisis prioritas penyebab masalah kesehatan di Kelurahan Pongangan berdasarkan hasil
survei diagnosis komunitas dan MMD tahun 2011
Kriteria/Bobot
Inventarisasi masalah PEARL NPT Prioritas
A B C NPD
Sanitasi rumah dan lingkungan sekitarnya 9 8 7 136 11111 198,33 I
Kegiatan/Program higiene sanitasi 8 8 8 128 11001 128 II
Budaya/sosial ekonomi masyarakat 8 7 6 90 01101 90 III
Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah 7 7 6 84 11100 84 IV
DAFTAR PUSTAKA