Anda di halaman 1dari 12

Siklus Estrus

Tikus
1.Helda Tiarli Manulllang
Kelompok 2 2. Indah Purnama Sari
3. Monica Septiani Br
Mangunsong
4. Mhd Ajwadi Aqwa
5. Rifandy Akbar
SIKLUS ESTRUS
Estrus merupakan fase periode birahi. Siklus
estrus adalah perubahan fisiologis yang
terjadi secara berkala pada kebanyakan
mamalia betina akibat hormon-hormon
reproduksi. Siklus ini dimulai setelah betina
matang secara seksual. Siklus estrus dibagi
menjadi empat fase yaitu fase proestrus,
estrus, metestrus, dan diestrus (Turner &
Bagnara, 1976).
SIKLUS ESTRUS

Proestrus Metetrus

Estrus Diestrus
Pengaturan Hormonal Tikus
Hormon adalah zat organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang
langsung dialirkan ke dalam peredaran darah dan memengaruhi organ target.
Regulasi pada siklus estrus melibatkan interaksi resiprokal antara hormon
reproduksi dari hipotalamus, hiposis anterior, dan ovari (Spornitz dkk. 1999:
117).

Hormon reproduksi yang berasal dari ovari adalah hormon steroid. Hormon
steroid sangat berperan penting dalam pengendali siklus estrus. Hormon
steroid merupakan lipid, turunan dari kolesterol, dan disekresikan oleh gonad,
korteks adrenal, dan plasenta. Secara umum, fungsi hormon adalah
mempertahankan keseimbangan atau homeostasis tubuh, membantu tubuh
bereaksi secara tepat terhadap stres (bekerja sama dengan sistem saraf),
mengatur pertumbuhan dan perkembangan tubuh, dan mengontrol
perkembangan seksual dan reproduksi.
Jenis Hormon Steroid pada Tikus
Tiga jenis estrogen utama yang
01 terdapat secara alami dalam tubuh
betina adalah estron (E1), estradiol
ESTROGEN (E2), dan estriol (E3). Ketiga jenis
estrogen tersebut dibuat dari
androgen dengan bantuan enzim
aromatase dalam tubuh
02 PROGESTERON
Progesteron adalah hormon steroid yang
terlibat dalam siklus estrus dan kehamilan.
Progesteron termasuk kelas hormon
progestagen. Progesteron diproduksi oleh
korpus luteum dalam ovarium setelah ovulasi
dan dalam kelenjar adrenal yang terletak di
dekat ginjal, serta di dalam plasenta selama
kehamilan (Hadley 2000: 454).
Klasifikasi Hormon
Pada Hewan
1. pewarnaan Giemsa (Brancroft and Steven,1996).
2. Hormon metabolisme mengatur proses
homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh
bermacam-macam hormon, contoh glukokortikoid,
glukagon, dan katekolamin
3. Hormon tropik – dihasilkan oleh struktur khusus
dalam pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar
hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan
folikel (FSH) pada ovarium dan proses
spermatogenesis (LH).
4. Hormon pengatur metabolisme air dan mineral –
kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk
mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
Tanda-Tanda Fisik pada Tikus
Proestrus Estrus
a. Vagina malai membuka a. Vagina terbuka lebar dan jaringan
b. Lembab sedikit bengkak
c. Berwarna merah mudah b. Sedikit lembab
c. Intensitas warna merah memudar
Metestrus Diestrus
a. Vagina tidak terbuka lebar
b. Tidak bengkak ditandai dengan pembukaan
c. Tidak lembab vagina kecil dan tertutup dan
d. Adanya debris seluler putih. tanpa jaringan yang bengkak.
Tingkah Laku Tikus
Betina agak lain dengan kebiasaannya, misalnya
menjadi sedikit gelisah, memperdengarkan suara
yang tidak biasa terdengar atau malah diam saja. Alat
kelamin betina luar mulai memperlihatkan tanda-
tanda bahwa terjadi peningkatan peredaran darah di
daerah itu. Meskipun telah ada perubahan yang
menimbulkan gairah sex, namun hewan betina ini
masih menolak pejantan yang datang karena tertarik
oleh perubahan tingkah laku tersebut (Partodiharjo,
Estrus adalah fase yang terpenting dalam siklus
berahi, karena dalam fase ini hewan betina
memperlihatkan gejala yang khusus untuk tiap-tiap
jenis hewan dan dalam fase ini pula hewan betina
mau menerima pejantan untuk kopulasi. Ciri khas
dari estrus adalah terjadinya kopulasi (Partodiharjo,
1982).
Metestrus adalah fase dalam siklus berahi yang
terjadi segera setelah estrus selesai. Bedanya
dengan estrus ialah bahwa meskipun gejala estrus
masih dapat dilihat tetapi hewan betina telah
menolak pejantan untuk aktivitas kopulasi. .
Diestrus adalah fase dalam siklusberahi
yang ditandai dengan tidak adanya
kebuntingan, tidak adanya aktivitas
kelamin dan hewan menjadi tenang. Dari
periode permulaan diestrus, endometrium
masih mempelihatkan kegiatan, yaitu
pertumbuhan kelenjar-kelenjar
endometrium dari panjang menjadi
berkelok-kelok dan banyak diantaranya
yang berkelok hingga membentuk spiral.

Anda mungkin juga menyukai