CBR M. Aizri Fadillah
CBR M. Aizri Fadillah
“KEPEMIMPINAN”
Disusun Oleh :
Nim : 4183121033
PENDIDIKAN FISIKA
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga tugas
“Crittical Book Report” yang berjudul “Kepemimpinan” dapat tersusun hingga selesai.
Saya menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membimbing saya.
Dan tak lupa saya menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman
yang telah membantu menyelesaikan Crittical Book Report ini.
Saya berharap semoga Crittical Book Report ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saya
telah mengerjakan Crittical Book Report ini dengan sebaik-baiknya, tetapi sebagaimana
hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang tidak sempurna, maka saya meminta
maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam Crittical Book Report ini masih terdapat
kesalahan dalam penulisannya.
Akhir kata, Saya ucapkan terimakasih dan semoga Critical Book Report ini dapat
menambah wawasan pembaca.
Muhammad AizriFadillah
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................27
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
BUKU II
Judul : KEPEMIMPINAN (leadership)
Pengarang : Tim Penyusun
Tahun Terbit : 2018
Kota Terbit : Medan
Penerbit : Unimed Press
Jumlah Halaman : 213
No ISBN :-
5
2.2 Ringkasan Buku
2.2.1 Ringkasan Buku Utama
BAB 1
1.1 MANUSIA ORGANISASIONAL SEBAGAI FOKUS STUDI ADMINISTRASI
Salah satu cirri manusia modern adalah keanggotaannya dalam berbagai organisasi yang
kesemuanya dimaksudkan untuk mecapai tujuan pribadinya, baik dalam arti peningkatan
taraf hidupnya di bidang material maupun kesejahteraannya di bidang mental spiritual.
Hakikat studi administrasi harus memiliki persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki serangkaian prinsip, rumus, dalil dan kaidah yang sifatnya universal
mondial
b. Prinsip, rumus, dalil dan kaidah tersebut telah “lulus” ujian laboratorium, baik yang
bersifat fisik maupun yang bersifat social eksperimental
c. Prinsip, rumus, dalil dan kaidah itu dapat dipelajari dan diajarkan pada tingkat
sofistikasi yang tinggi
d. Memperoleh pengakuan dunia intelektual antara lain dalam bentuk pemberian gelar-
gelar kesarjanaan dalam ilmu yang bersangkutan kepada orang-orang yang dinilai
memiliki keluasan dan kedalaman yang diharapkan menurut standar yang objektif
oleh lembaga pendidikan tinggi yang mempunyai reputasi yang dapat
dipertanggungjawabkan.
1.2 PENGERTIAN-PENGERTIAN
a. ORGANISASI
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendekatan demikian melihat organisasi
sebagai sesuatu yang relatif statis, seperti tergambar dalam organogram yang
berwana-warni.
b. KEPEMIMPINAN
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa definisi kepemimpinan bagi penulis adalah:
“keterampilan dan kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain, baik
yang kedudukannya tinggi, setingkat maupun yang lebih rendah daripadanya, dalam
berpikir dan bertindak aar prilaku yang semula mungkin individualistic dan ego-
sentrik berubah menjadi perilaku organisasional”.
c. PERILAKU
Pendekatan keprilakuan dalam managemen adalah usaha yng sistematik untuk
menciptakan dan mengembangkan perilaku organisasional dengan cara mengubah dan
mengarahkan perilaku individual agar jangan ego-sentris akan tetapi organisasi-
sentris.
7
Kecenderungan yang kelima adalah kecenderungan untuk mengarahkan
keputusan yang diambil kepada suatu tujuan tungggal.
Kecenderungan uang keenam adalah kecenderungan untuk melihat sesuatu
pada permukaan tanpa berusaha mendalami apa yang sesungguhnya terjadi “di
bawah” permukaan itu.
Kecenderungan yang ketujuh adalah kecenderungan untuk mengesampingkan
masalah yang tampaknya tidak dapat dapat dipecahkan.
Kecenderungan yang kedelapan adalah kebiasaan untuk mempergunakan
teknik pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman yang
pernah dialami.
Kecenderungan yang kesembilan adalah kecenderungan untuk memberikan
tanggapan secara otomatis dan bersifat impulsif.
D. PROSES DIAGNOSTIK SEBAGAI TUGAS PIMPINAN
Kemampuan diagnostic berarti adanya tingkat keterampilan yang tinggi untuk
mengenali secara mendalam bukan saja sesuatu kekurangberesan di dalam organisasi
akan tetapi tidak kalah pentingnya adalah kemampuan untuk mencari dan menemukan
sebab musabab timbulnya ketidakbeesan tersebut.
Terlibat pada diagnostic pada hakikatnya melakukan paling sedikit lima
kegiatan:
Pertama: Harus dibedakan antara bahasa yang dipergunakan dengan peristiwa yang
sesungguhnya terjadi.
Kedua : Harus diketahui dengn pasti ketepatan daripada informasi yang tersedia.
Ketiga: Harus dibedakan antara fakta dan opini.
Keempat: melakukan verifikasi pendapat orang lain.
Kelima: Harus diketahui secara jelas penyebab yang sesungguhnya tanpa bernada
menyalahkan orang per orang.
Pentingnya perumusan masalah secara tepat, menentukan batasan suatu permasalahan
yaitu:
Pertama: adalah perlunya menyatakan sifat, hakikat dan intensitas suatu permasalahan
secara eksplisit.
Kedua: ialah bahwa pembatasan suatu permasalahan seyogyanya mengandung
diagnose pendahuluan.
Ketiga: ialah bahwa dalam perumusan batasan masalah yang dihadapi, harus jelas
terlihat standar kerja apa yang telah dilanggar, hubungan dan tata kerja yang tidak
ditaati.
Keempat: suatu masalh didefinisikan suatu pernyataaan tentag implikasi-implikasi
perilaku daripada masalah yang dihadapi.
Kelima: perumusan masalah sebaiknya tidak diartikan sebagai pemecahan masalah.
Keenam: perumusan masalah seyogyanya memberikan petunjuk yang jelas.
Ketujuh: pentingnya terlihat dalam rumusan masalah dampak permasalahan tersebut.
Pemecaha masalah pada hakikatnya dalam menyelesaikan masalah perlu dihindari
kebiasaan untuk menyalahkan orang lain.
8
Pelaksanaaan pemecahan masalah, dalam melaksanakan sesuatu alternative yang
dipilih sebagai cara yang nampaknya terbaik dalam memecahkan sesuatu masala yang
dihadapi oleh organisasi.
9
Dalam usaha membina kerjasama yang intim itu ada empat factor yang perlu
mandapat perhatian.
Pertama: pimpinan organisasi harus mampu meletakkan dasar motivasional
yang kuat untuk timbulnya interaksi antar individu yang bergairah
Kedua: Mutlak diperlukan adanya organisasi yang didalamnya secara
membaku terdapat perumusan misi , tugas pokok, dan peranan yang jelas.
Ketiga: dapat dikatakan bahwa setiap organisasi mempunyai identitas sendiri
yang sifatnya khas.
Keempat: pimpinan organisasi perlu mengembangkan suasana persaingan
yang sehat antar kelompok.
D. NILAI DAN KAIDAH ORGANISASI SEBAGAI BAGIAN DARI NILAI DAN
KAIDAH SOSIAL
Nilai dan kaidah yang terdapat di dalam setiap organisasi harus pula berlaku:
1. Penentuan tujuan 5. Pengorganisasiasian
2. Penentuan strategi 6. Penggerakan anggota
organisasi
3. Pengambilan keputusan 7. Melakukan pengawasan dan penilaian
4. Penyusunan rencana
E. PERANAN MANAGEMEN DALAM KEHIDUPAN KELOMPOK KERJA
Pertama: peranan yang bersifat interpersonal
Kedua: peranan informasional
Ketiga: peranan selaku pengambil keputusan
10
1. Efektifitas 6. Fungsionalisasi 11. Tata Cara dan Hubungan
Kerja
2. Efisiensi 7. Spesialisasi 12. Koordinasi
3. Produktifitas 8. Hirarki Wewenang
4. Rasionalitas 9. Pembagian Tunas
5. Departementalisasi 10. Dokumentasi dan Arsip Tertulis
C. KAITAN ANTARA PENDEKATAN KESISTEMAN DENGAN PERILAKU
Sikap adalah perasaan dan bukan kepercayaan atau nilai social yang dianut oleh
seseorang, maka sesungguhnya sikap baik dapat ditimbulkan dan dikembangkan,
melalui lima pendkatan:
1. Supervisi yang baik
2. Tantangan tugas
3. Kejelasan tugas
4. Isi tugas
5. Sistem perangsang
Memahami perilaku manusia berarti berusaha untuk mendalami asal-usul, latar
belakang pendidikan dan pengalaman seseorang.
D. PERSEPSI PERANAN, KEPRIBADIAN DAN PERILAKU
Beberapa factor yang telah terbukti merupakan unsure-unsur penting dalam
mengubah sikap dan perilaku orang lain adalah:
1. Pengendalian yang tepa
2. Lingkungan kerja yang mendorong kebersamaan
3. Perangsang yang bersifat tradisional seperti gaji dan upah yang menarik
4. Pengakuan atas tingginya harkat dan martabat manusia
5. Kesempatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
6. Komunikasi yang bersifat informasional serta dilaksanakan secara efektif
7. Perilaku yang adil dan obyektif
E. DINAMIKA KELOMPOK DAN PERILAKU
Dinamika kelompok ada tiga hal yang harus mendapat perhatian:
1. Ciri-ciri pribadi dari anggota setiap kelompok
2. Sifat-sifat situasi yang dihadapi baik didalam maupun di luar organisasi
3. Struktur kelompok yang diciptakan secara formal di dalam organisasi
11
5. Komunikateee
6. Lingkungan komunikasi
C. MENGAPA BERKOMUNIKASI
1. Adanya kebutuhan untuk mengurangi ketidakpastian
2. Memperoleh informasi
3. Menguatkan keyakinan tentang jalan yang ditempuh oleh organisasi
4. Mempergunakan wewenang fungsional
D. SASARAN KOMUNIKASI
Sasaran komunikasi secara horizontal pada dasarnya bersifat tukar menukar informasi
yang sangat penting artinya dalam:
1. Pemecahan berbagai masalah yang dihadapi
2. Pemupukan dan pembinaan cara kerja yang terpadu
3. Menghadiri terjadinya cara berpikir dan cara bekerja yang berkotak-kotak
E. FAKTOR-FAKTOR PENGHALANG TERHADAP KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF
1. Penghalang yang bersifat teknis
2. Penghalang yang bersifat keprilakuan
F. FAKTOR SITUASIONAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KOMUNIKASI
YANG EFEKTIF
Faktor keamanan pun pasti harus mendapat perhatian karena secara psikologis akan
mempunyai dampak yang kuat terhadap cara berpikir dan cara bertindak para anggota
organisasi yang menjadi bawahan seorang pimpinan.
12
C. EFEKTIFITAS DAN ORIENTASI WAKTU
Pelaksanaaan tugas dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada bilamana tugas itu
diselesaikan, dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaiman cara
melaksanakannya dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.
13
I. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
A. PENGERTIAN-PENGERTIAN
1. Pendidikan merupakan suatu proses belajar-mengajar dengan memperunakan
teknik dan metode tertentu
2. Pendidikan merupakan serangkaian kegiatan yang relative lama
3. Melalui serangkaian kegiatan, baik yang sifatnya kurikuler maupun ekstra
kulikuler
B. SIKLUS PENDIDIKAN DAN LATIHANNYA
1.analisa kebutuhan pendidikan dan latihan
2. keputusan tentang penyelenggaraaan pendidikan dan latihan
3. Seleksi pesrta
4. penyusunan program, kurikuler maupun ekstra kulikuler
5. penyusunan bahan pelajaran
6. seleksi pengajar
7. penentuan teknik dan metode pembelajaran
8. penyusunan program pelaksanaan
9. penyelenggaraan
10. evaluasi hasil kegiatan
C. PENUSUNAN PROGRAM PELAKSANAAN
1. Tempat pelaksanan
2. jumlah ruangan yang sesuai dengan kebutuhan
3. alat-alat bantu yang diperlukan
4. biaya yang menandai untuk semua komponennya
5. srana angkutan yang diperlukan
6. tersedianya tenaga yang bertanggungjawab
7. fasilitas
8. bahan pelajaran yang jumlahnya cukup
9. bahan-bahan referensi
10. penyelesaian surat tanda tamat belajar
D. PENYELENGGARAAN
Upaya pendidikan dan latihan adalah koperatif yaitu:
1. Pemimpin organisasi selaku pemakai luaran pendidikan dan latihan
2. Para penyelenggara yang memiliki kemampuan mengorganisasika
3. Para pelajar dengan keahliannya
4. Para peserta yang menjadi obyek kegiatan
F. EVALUASI
Salah satu segi pendidikan dan latihan yang kurang mendapat perhatian, atau bahkan
tidak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, adalah penilaian.
14
A. MAKSUD TUJUAN PERUBAHAN ORGANISASIONAL
Ajarkan betapa pentingnya para peserta menyadari dan memahami hal seperti
1. Bagan organisasi
2. Penerapan berbagai prinsip organsasi sebagai
B. Sasaran-saasaran perubahan organisasional
C. LANGKA H–LANGKA H DALAM MEWUJUDKAN PERUAHAN
Kemampuan memperkirakan keadaannya
D. Masalah-masalah dalam memperkenalkan perubahan
E. Pengembangan organisasi
Menurut Gareth Jones dan Jennifer George yang dimaksud dengan kepemimpinan
adalah proses dimana seseorang individu mempunyai pengaruh terhadap orang lain dan
mengilhami, memberi semangat, memotivasi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan mereka
guna membantu tercapai tujuan kelompok atau organisasi. Definisi Manajemen menurut
R.W. Griffin adalah serangkaian kegiatan (termasuk perencanaan dan pembuatan keputusan,
perorganisasian, pimpinan dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber daya organisasi
(tenaga, kerja, keuangan, fisik dan informasi) yang bertujuan untuk mencapai sasaran
organisasi dengan cara yang efisien dan efektif.
Kepemimpinan merupakan salah satu bagian dari manajemen untuk mengarahkan dan
mempengaruhi anggota-anggotannya dalam usahannya untuk mencapai tujuan organisasi.
Jadi manajemen selalu berkaitan dengan organisasi apapun bentuknya apakah organisasi
pemerintah, usaha, sosial dan kemasyarakatan.
1. Pendekatan Kesifatan
15
Pendekatan ini memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi dari sifat-
sifat yang tampak dari seseorang pemimpin. Ada sejumlah sifat / karakteristik
tertentu yang berkaitan dengan keberhasilan dan kegagalan dari pemimpin
2. Pendekatan Perilaku
Pendekatan ini memusatkan perhatiannya pada perilaku pemimpin tentang apa
yang diperbuat dan bagaimana melakukannya. Pendekatan ini bermaksud
mengidentifikasikan perilaku-perilaku pribadi yang berhubungan dengan
kepemimpinan efektif. Menurut pendekatan ini, keberhasilan dari seseorang
pemimpin tergantung pada perilaku-perilaku yang diterapkannya.
3. Pendekatan Situasional
Pendekatan ini beranggapan bahwa efektifitas dari pemimpin tidak hanya
ditentukan oleh gaya pimpinan tetapi juga ditentukan oleh situasi yang ada
dari kepemimpinan tersebut.
1. Teori Sifat
Sesuai dengan pendekatan yang dilakukan yaitu pendekatan kesifatan, maka
teori sifat memusatkan perhatiannya pada sifat-sifat dari pemimpin. Para ahli
teori ini mencoba menemukan karakteristik sifat-sifat individual dari
pemimpin yang berhasil dan pemimpin yang gagal.
2. Teori Perilaku
Teori pendekatan perilaku muncul karena ketidakpusan terhadap pendekatan
teori sifat yang tidak dapat menemukan sifat-sifat pemimpin yang efektif.
Teori pendekatan perilaku memusatkan perhatiannya pada perilaku pemimpin
tentang apa yang diperbuat dan bagaimana dia melakukannya, yaitu
bagaimana pemimpin menjalankan tugas, mendelegasikan tugas,
berkomunikasi dan memotivasi bawahan dan sebagainya.
3. Teori Situasional-Kontingensi
Pendekatan ini muncul karena adanya pemahaman dan kesadaran bahwa tidak
ada satupun gaya kepemimpinan yang tepat untuk semua situasi/kondisi.
4. Teori Fred Fiedler
Teori ini menyatakan bahwa efektivitas suatu kelompok atau organisasi
tergantung pada interaksi antara keperibadian pemimpin dan situasi.
5. Teori Harsey dan Blanchard
Teori ini berpendapat bahwa gaya kepemimpinan yang efektif bervariasi
tergantung/berdasarkan tingkat kematangan bawahan.
Masalah adalah sebuah anak tangga yang harus dialui agar bisa mencapai puncak
kualitas karakter kepemimpinan. Memecahkan masalah artinya cara untuk mengetahui,
16
mempelajari masalah agar bisa diselesaikan. Langka-langkah yang diakukan, antara lain
sebagai berikut.
Secara garis besar ada dua solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, yaitu :
1. Solusi Sistematik
Yakni solusi dengan mungubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem
pendidikan. Seperti deketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem
ekonomi yang ditera[pkan.
2. Solusi Teknis
Yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkaitan langsung dengan
pendidikan. Solusi ini misalnya menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi
siwa dan sebagainya.
3. Solusi Faktor Penentu Keberhasilan
Perlu disusun regulasi atau kebijakan untuk mendukung kelayakan individu
pemimpin pada dunia pendidikan.
17
paham dengan pekerjaannya dan dia mungkin berada dalam lingkungan politik dimana dia
tidak dapat melakukan apapun karena ketakutan tidak terpilih kembali oleh pendukungnya.
Kepemimpinan akan sangat penting dari tahun ke tahun. Pemimpin tidak hanya
mempunyai satu style kepemimpinan, tetapi mempunyai berbagai karakteristik dalam
memimpin. Setiap style kepemimpinan mempunyai jenis situasi yang berbeda, pemimpin
yang berhasil adalah pemimpin yang dapat menggunakan style kepemimpinan yang berbeda
tersebut berdasarkan kondisi yang dihadapi.
Tujuan Pokok dan Fungsi secara umum merupakan hal-hal yang harus bahkan wajib
dikerjakan oleh seorang anggota organisasi atau pegawai dalam suatu instansi secara rutin
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan program kerja yang telah
dibuat berdasarkan tujuan, visi dan misi suatu organisasi. Setiap pegawai seharusnya
melaksanakan kegiatan yang lebih rinci yang dilaksanakan secara jelas dan dalam setiap
bagian atau unit. Rincian tugas-tugas tersebut digolongkan kedalam satuan praktis dan
konkrit sesuai dengan kemampuan dan tuntutan masyarakat. Tugas pokok dan fungsi
(Tupoksi) merupakan suatu kesatuan yang saling terkait antara tugas pokok dan fungsi.
Tugas pokok adalah suatu kewajiban yang harus dikerkajan, pekerjaan yang
merupakan tanggung jawab, perintah untuk berbuat atau melakukan sesuatu demi mencapai
tujuan bersama. Tupoksi seorang manager melekat pada dirinya dan juga merupakan
tangungjawab untuk memanage diri dan kelompoknya untuk menccapai tujuan organisasi
yang dipimpinnya. Tugas dan fungsi manager merupakan satu kesatuan yang tidak bersifat
komplemeter. Dalam suatu lembaga atau organisasi, bahwa tugas pokok adalah kesatuan
pekerjaan atau kegiatan yang paling utama dan rutin dilakukan oleh para pegawai dalam
suatu organisasi yang memberikan gambaran tentang ruang lingkup atau kompleksitas
jabatan atau organisasi demi mencapai tujuan tertentu.
18
organisasi. Pemimpin operasional harus mampu melakukan komunikasi dua arah secara
strategis emosional dan taktis kedapa setiap anggotannya, serta rela membantu bawahan
untuk melaksanakan segala kegiatan sebagai wujud praktis dari seluruh rencana yang sudah
dirumuskan.
Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteaksi dan
mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki tiga komponen,
yaitu: (1) dibutuhkan dua orang atau lebih, (2) orang/individu dalam sebuah tim memiliki
interaksi regular dan (3) orang/ individu-individu dalam sebuah tim memiliki tujuan kinerja
yang sama.
Kelompok dan tim adalah dua konsep yang berbeda. Kelompok atau group
dedefinisikan sebagai 2 atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama, yang
secara bersamaan berupaya mencapai tujuan bersama. Kelompok kerja (work group) adalah
kelompok yang berinteraksi utamnya untuk saling berbagi informasi untuk membuat
keputusan guna membantu satu lain dalam hal wilayah kewenagannya masing-masing.
Kelompok kerja tidak memiliki kebutuhan ataupun kesempatan guna terlibat di dalam
kerja kolektif yang memerlukan upaya gabungan. Akibatnya, kinerja mereka sekedar totalitas
kontribusi dari seluruh individu kelompok. Tidak ada energi positif yang menciptakan tingkat
kinerja keseluruhan yang lebih besar ketimbang totalitas input yang mereka berikan.
Sementara itu, tim kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi.
Upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang
input para individunya.
19
BAB VIII : Kepemimpinan Pada Organisasi Publik
Banyak makna yang melekat dari kata publik, jika mengikuti pendapat Frederikson,
terdapat lima sudut pandang makna publik yaitu sudut pandang pluralis, pilihan publik,
keterwakilan legislatif penyelenggara pelayanan dan kewarganegaraan. Bertolak dari sudut
pandang tersebut maka dijabarkan lebih lanjut masing-masing sudut pandang, yaitu :
b. pendapat ahli
Seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai alhi,
sehingga memungkinkan memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat
keputusan.
20
c. kewenangan setelah diskusi
d. kesepakatan
3. Rasionalisasi Keputusan
Pengertiannya adalah bahwa rencana tujuan. Jika sebuah rencana memilih untuk
mencapai tujuan yang diinginkan, maka keputusan dikatakan rasional, tetapi terdapat banyak
kompliasi untuk tes rasionalitas yang sederhana.
Dalam bahasa sehaei-harikita sering menyebutnya etiket yang berarti cara bergaul
atau berperilaku yang baik, sering disebut sebagai sopan santun. Etika menggambarkan suatu
kode perilaku yang berkaitan dengan nilai tentang mana yang benar dan mana yang
salahyang berperilaku secara objektif dalam masyarakat.
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka
seorang bisa berhubungan dengan orang laindan saling bertukar pikiran yang bisa
menambahkan wawasan seseorang dalam bekerja ataupunmenjalani kehidupan sehari hari
21
maka untuk membina hubungan kerja antara pegawai dengan atasan bawahan perlulah
membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
2. etika komunikasi
Etika komunikasi akan mencoba mencari standar atika apa yang digunakan oleh
komunikator dan komunikan dalam menilai diantara teknik, isi dan tujuan komunikasi.
22
BAB XI : Konsep dan Penenrapan Pendelegasian Wewenang
Wewenang merupakan bentuk lain darin kekuasaan yang sering kali dipergunakan
dalam sebuah organisasi. Wewenang merupakan kekuasaan formal atau terlegitimasi.
1. pendelegaisian wewenang
Sekalipun pelimpahan wewenang memiliki sisi manfaat, namun juga tidak terlepas
dari kendala dalam pelaksanaannya
23
BAB XII : Reward dan Punishment Dalam Organisasi
1. Pengertian Reward
Merupakan hal yang penting untuk membentuk pribadi dari warga organisasi
tersebut.Reward juga diartikan sebagai ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan. Ganjaran
( reward) adalah alat pendidikan represif yang menyenangkan. Reward dan punishment
merupakan suatu konsep yang dikembangkan diri suatu konsep manajemen sumber daya
manusia, terutama ditunjukaan dalam rangka memotivasi seseorang umtuk melakukan
kebakan dan meningkatkan potensinya\
Imbalan intrisik adalah imbalan yang merupakan bagian dari pekerjaan itu sendiri,
imbalan tersebut rasa penyelesaian,prestasi, otonomi yaitu kemampuan untuk memulai atau
menyelesaiikan suatu pyoyek pekerjaan merupakan hal yang penting bagi sejumlah individu.
Imbalan ekstrinsik adalah imbalan yang berasal dari pekerjan yang mencaku
uang,status,promosi,dan rasa hormat.
2. defenisi punishmen
Hukuman adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai
dengan tingkah laku yang berlaku secara umum
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam rangka memberikan motivasi
agar lebih baik dalam melaksanakan tugas yang di emban.
Laporan pertanggungjawaban adalah suatu dokumen tertulis atau tidak tertulis yang
disusun dengan tujuan memberikan laporan tentang pelaksanaan kegiatan dari suatu unit
organisasi kepada unit organisasi yang lebih tinggi atau sederajat.
24
2.3 Kelebihan Buku
1. Buku Utama
2. Buku Pembanding
2. Buku Pembanding
25
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Agar buku ini lebih baik, di perlukan penjelasan yang akurat, agar pembaca lebih
cepat memahami isi dan kajian dalam buku ini. Bahasa dalam buku ini lebih diperjelas agar
para pembaca dapat mudah mengerti setiap materi yang ada dalam buku ini.
27
DAFTAR PUSTAKA
Penyusun,Tim.(2018). Kepemimpinan (Leadership). Medan: Unimed Press.
28