Salam 2 Jari,
Oleh karena itu kesuksesan seseorang tidak bisa terlepas dari 2 ketrampilan yang
tidak bisa ditawar-tawar. Pertama, ketrampilan memenej ruang dan Kedua
ketrampilan mengelola waktu (Space and time management).
Dalam e-book yang ringkas dan sederhana ini, izinkan saya untuk mengajak anda
berbagi wawasan, pengalaman dan inspirasi yang dikumpulkan satu demi satu
dari para guru atau dosen yang tidak bergelar dan tanpa nama dalam sebuah
Kampus Semesta Kehidupan. Saya yakin nantinya anda akan menjadi seorang MA
dan MBA yang sesungguhnya sebagaimana yang saya pernah alami. Maksud saya
MA bukan Master of Art tapi Mahasiswa Abadi. Lho kok ? Ya, karena
kenyataannya di Kampus Semesta Kehidupan (KSK) anda tidak akan pernah lulus
kecuali setelah menyandang gelar almarhum atau almarhumah. Sedangkan MBA
bukan singkatan dari Master Business Administration namun Masih Belum Apa-
apa, sehingga kita tidak akan pernah berhenti untuk belajar dan belajar terhadap
siapapun.
Last but not least, e-book ini saya persembahkan pada siapapun yang pernah
mengenalku dan menaruh jasa kebaikan yang tak pernah terlupakan semasa kecil
hingga kini. Dalam kesempatan munajatku padaNya, saya sisipkan sepenggal doa
agar mereka semuanya mendapat balasan berlipatganda, diberi berbagai
kemudahan dan dilancarkan segala urusannya. Aammiin
Jika saat ini anda berusia 40 tahun, itu artinya anda telah melewatkan tidak
kurang 1,261,440,000 kejadian atau peristiwa pada setiap detiknya. Bayangkan
jika setiap detik yang anda lewati menjadi pengalaman yang bermakna maka
betapa hebatnya kedewasaan yang sudah kita peroleh. Namun mengapa tidak
sedikit orang-orang yang berusia 40 tahun mereka masih bersikap kekanak-
kanakan dan berjiwa kerdil ? sementara di sisi lain ada juga mereka yang masih
berusia muda namun memiliki kedewasaan yang jauh melebihi usianya. Oleh
karena itu kita perlu mendefinisi ulang pemahaman tentang kedewasaan. Apa
yang saya pahami tentang kedewasaan ada 3 jenis :
# Tingkat 1 :
Saya telah mengenal emosi diri sendiri
# Tingkat 2 :
Saya mampu mengendalikan emosi diri
# Tingkat 3 :
Saya telah mengenal emosi orang lain
# Tingkat 4 :
Saya mampu mengendalikan emosi orang lain
# Tingkat 5 :
Saya mampu mempengaruhi emosi kearah
Yang diinginkan
- Kedewasaan Spiritual, yaitu kematangan untuk bersikap bijaksana dalam
menghadapi berbagai persoalan
Seberapa cukupkah akses pengetahuan yang bisa anda peroleh ? Saya sangat
meyakini prinsip : You Earn what you learn. Anda akan mendapat sesuai apa yang
anda pelajari. Jika sense of curiosity atau rasa ingin tahu anda dapat tersalurkan
dengan baik maka akan memberi stimulasi yang kuat terhadap sel syaraf otak
yang berefek pada kecerdasan.
Pola Otoriter, dimana pihak yang lebih tua, lebih senior atau lebih kuat
mengintimidasi yang lainnya sehingga hampir tidak ada celah bagi
pendapat yang berbeda, juga tidak ada ruang untuk kreativitas. Kondisi
seperti ini sangat sulit untuk mengembangkan sebuah kedewasaan. Ciri-ciri
korban pola otoriter adalah :
o Minder ○ Mudah menyerah
o Pendendam ○ Gampang tersinggung
o Pribadi bermuka 2 ○ Bermental ABS/asal bapak senang
Jika pola interaksi yang digunakan adalah pola demokratis, maka proses
pendewasaan akan menjadi lebih akseleratif. Yang ingin saya katakan secara
sederhana atas beberapa poin tersebut diatas adalah, Bahwa Kedewasaan hari ini
anda, merupakan resultan dari 4 faktor
ACCESSIBILITY OF INFORMATION
CREDIBILITY OF PARENTING
Dalam satu kesempatan saya berbincang dengan Mas Emha Ainun Najib, ditengah
pembicaraan beliau mengatakan : dek reza, sebenarnya saat kita membaca Koran,
yang kit abaca adalah informasi KENTHUT. Yang ppenting justru bukan soal
kenthut-nya (baca:berita) tapi yang terpenting adalah menjawab pertanyaan :
siapa tukang kenthut yang sebenarnya ? Mengapa dia harus kenthut, apa
motifnya ? Kenapa kenthut-nya bukan kemarin atau besok ? Siapa sesungguhnya
orang yang paling berpengaruh dalam soal per’kenthut-an ? bagaimana
strateginya sehingga ia berhasil ‘kenthut’ tanpa diketahui orang lain ?
Dengan cara ini, maka kita tidak saja menjadi konsumen berita atau pihak yang
dieksploitasi oleh media tapi mari jadikan setiap berita yang dibaca sebagai media
untuk mempertajam daya analisis kita sehingga tingkat kecerdasan semakin lama
semakin meningkat. Nah, dengan kecerdasan inilah kita menjadi lebih bijak dalam
melihat persoalan apapun serta mampu mengambil keputusan dengan tepat.
Orang yang cerdas tidak akan pernah terjebak oleh sebuah kemasan atau bungkus
akan tetapi ia lebih perhatian dan berminat pada konten, kandungan atau isinya.
Berapa banyak orang yang sampai detik ini masih terjebak pada indah dan
menariknya iklan yang memperlihatkan kemasan tanpa memperdulikan seberapa
kualitas atau mutu.
Orang yang cerdas tidak berorientasi pada hasil jangka pendek atau instan serba
jadi tapi mereka yang senantiasa menghargai proses yang perlu jangka panjang.
Maka orang cerdas diibaratkan berstamina marathon bukan sprinter. Ia adalah
seorang pembelajar sejati
Orang yang cerdas, berpikir secara rasional sebelum bertindak. Ia tidak akan
bersikap reaktif atas tekanan atau masalah yang menimpanya, justru sebaliknya
disikapi dengan proaktif. Maka untuk menjadi cerdas tentu saja tidak hanya dari
“If you are not part of problem, it means you are part of solution”
Solusi hanya bisa terjadi jika kita lebih cerdas satu atau dua langkah didepan
terhadap masalah.
“The Great leader comes from great obstacle” setiap hambatan yang besar, selalu
akan melahirkan pemimpin besar. Kemanjaan yang dininabobokkan dengan
fasilitas yang berlebihan akan mendangkalkan kepemimpinan anda. Dalam
kenyataan sehari-hari, kita akan menemukan 3 model manusia dalam memahami
kesulitan :
Kekuatan karakter berasal dari proses internalisasi keyakinan dan nilai-nilai positif
yang ditanamkan dan dipelihara dalam bentuk kebiasaan yang berulangkali
sehingga menjadi sebuah refleksi sikap yang spontan, apa adanya, tanpa ada
rekayasa atau dibuat-buat. Sekarang kita hidup di zaman digital, sehingga tanpa
disadari anda terperangkap dalam proses digitalisasi sikap atau perilaku. Dimana
berbagai kebaikan anda hanya Nampak pesona dari luarnya saja, sementara
didalamnya miskin dari RUH. Ketahuilah bahwa yang dapat memberi pengaruh
kuat pada perubahan adalah kekuatan RUH bukan semata pesona fisik. Apapun
kebaikan yang kita lakukan harusnya bukan datang dari ambisi fisik tetapi berasal
dari dorongan RUH. Jika demikian yang terjadi maka akan muncul apa yang
disebut dengan VIBRASI PERUBAHAN. Jika selama ini kita menjadi gandrung
dengan istilah sugesti positif berdasar konsep NLP, penggunaan mekanisme alam
bawah sadar, maka melalui e-book ini saya perkenalkan special untuk anda
ideology positif berdasar konsep MLP(Maha Linguistic Program), penggunaan
mekanisme alam super sadar. Mengapa saya katakan super sadar ? Ya, karena
pola hubungan yang terjadi bukan sebatas alam mikro dan makrokosmos akan
tetapi juga dengan alam mahakosmos (‘Arasy). Vibrasi yang muncul nanti bukan
perubahan saja namun juga pencerahan yang datang dari energy langit.
Apakah saat ini kita belum mendapatkan pencerahan ? Boleh jadi sudah, tetapi
pencerahan level yang mana. Saya memahami bahwa pencerahan terbagi atas 5
level :
Came Back Again, by Reza M. Syarief, PSK Page 9
1. Pencerahan Alamiah, pencerahan yang sudah diberikan Tuhan sejak
manusia dilahirkan ke bumi. Hal ini berlaku bagi siapapun dan apapun
kondisinya.
2. Pencerahan Indrawi, pencerahan yang direfleksikan dari panca indra kita
seperti bisa melihat sesuatu yang mungkin tidak dilihat orang lain
3. Pencerahan ilhami, pencerahan berupa inspirasi yaitu kemampuan
menangkap makna suatu pemahaman dengan pendekatan yang berbeda
4. Pencerahan taufiqy, pencerahan yang memperoleh bimbingan Tuhan
berupa penjagaan dari tergelincirnya kesalahan
5. Pencerahan hikmah, pencerahan yang mampu mengungkap dan
menyingkap tabir rahasia sebuah peristiwa sebelum terjadi
Untuk poin 1-3 bisa diperoleh secara ilmiah namun poin 4-5 harus melalui campur
tangan Tuhan secara langsung. Maka diperlukan sebuah cara untuk mengundang
Tuhan agar campurtangan, nah inilah yang kami sebut dengan Telepati Ilahiyah
(cara MLP).
Hari esok adalah hari penuh misteri dan teka teki, tiada satupun yang
mengetahuinya kecuali hanya Tuhan. Namun jangan lupa bahwa menurut
aturanNya bahwa setiap rentetan kejadian itu ada polanya, bukan secara
kebetulan.
Kejadian yang ada pada satu masa, suatu saat bisa datang kembali pada masa
yang lain dengan kemasan yang berbeda. Maka jika kita mampu mengenali pola
kejadiannya dan mampu menangkap isi kejadian, kita dapat memprediksinya di
masa mendatang. Tentu saja ini bukan merupakan sebuah kepastian, karena itu
hanyalah otoritas Tuhan.
Sekali lagi ini hanyalah merupakan estimasi, perkiraan sehingga sebagai manusia
kita dapat melakukan antisipasi.Tidak salah jika Nabi Muhammad SAW pernah
menyatakan : Janganlah kalian masuk ke lubang yang sama untuk kedua kalinya.
Untuk bisa memprediksi sesuatu, kita harus mengenali pola yang khas dari setiap
peristiwa. Setidaknya ada 4 pola khas yang dapat dipelajari, adapun ketepatannya
sangat tergantung pada ketajaman intuisi anda dan kemurahan Tuhan.
Pola Pertama
Bahwa setiap kebenaran peristiwa hanya didukung oleh kelompok minoritas yang
seringkali bersebrangan prinsipnya terhadap ‘main stream’.
Maka supaya anda cermat dalam memprediksi peristiwa jangan mudah terjebak
pada logika jumlah karena belum tentu menggambarkan ketepatan peristiwanya
dimasa depan
Pola Kedua
Pola Ketiga
Bahwa supremasi sebuah nilai dari peristiwa yang sudah mencapai titik
puncaknya akan menanti saat kejatuhannya dan dipercepat dengan adanya
kesombongan reputasi dan kelalaian berkreasi
Pola Keempat
Setelah kita potret dengan ke-empat pola tadi, maka tugas selanjutnya adalah
membuat persiapan pra-peristiwa sehingga pada saat peristiwa sesungguhnya
terjadi, pihak yang paling siap menangkap dan menerimanya adalah kita.
Apa yang saya maksud dengan perencanaan antisipatif itu ? Yaitu sebuah
perencanaan yang mencakup strategi untuk mengantisipasi peristiwa yang
kemungkinan besar terjadi di masa yang akan datang.
Belajarlah anda untuk tidak jadi pengekor tapi pelopor. Tidaklah masalah kita
menjadi lokomotif pemimpin kecil meski belum punya gerbong pengikut yang
banyak daripada menjadi gerbong pengikut yang besar sudah pasti tidak akan
pernah berada didepan.
“It’s better you are king in the small country than you’re a slave in the big
country” @rezaInspirator
Lebih baik jadi Raja di negeri yang kecil daripada jadi budak di negeri yang besar
Saat banyak orang yang membicarakan NLP, hipnotis dan sejenisnya maka saya
memberanikan diri untuk mencuatkan gagasan MLP yang tentu saja melawan
main stream, tanpa pengikut karena baru dimulai.
Tapi yang sangat saya yakini bahwa MLP saat kemunculannya sudah langsung
menjadi lokomotif kecil. Semakin ramai pembicaraan NLP, maka akan
mempercepat MLP menjadi trend baru
Jangan kaget jika orang yang berhasil difase ini sering dianggap rendah dan
dilecehkan pergaulan karena kurangnya modal,pendidikan tapi akhirnya kekuatan
ketekunan dan ketangguhan berlandas keyakinan itu akan membalikkan semua
persepsi orang selama ini.
Jadi bukan krena Tuhan tidak ingin anugrahkan kemenangan peristiwa untuk
anda, persoalannya adalah anda belum memiliki kecukupan atau kepantasan
untuk mendapatkannya
Came Back Again, by Reza M. Syarief, PSK Page 13
STRATEGI HUMBLE SEED/MERUNDUKNYA PADI
Thermometer adalah sebuah alat yang dapat menunjukkan keadaan beku air
yaitu 0 derajat celcius dan keadaan mendidih saat 100 derajat celcius. Begitupun
dalam peristiwa ada titik bekunya dan ada titik didihnya, persoalannya apakah
anda bersabar untuk terus berjuang sampai pada menit akhir titik beku (titik
terendah kegagalan anda) dan titik didih (titik tertinggi keberhasilan orang lain).
Ingatlah hidup di dunia tidak ada yang abadi, maka soal gagal dan menang itu
hanyalah soal skedul atau jadwal Tuhan atas manusia.
Yang terpenting adalah saat menang jangan takabur dan saat gagal jangan
mudah mundur.
Dengan modal kejujuran di masa lalu, cerdas melihat masa kini dan berani
menatap masa depan maka sekarang saatnya untuk kembali lagi.
Maksudnya kembali lagi adalah kita memiliki kesiapan untuk ‘reborn’ lahir
kembali sebagai diri manusia yang baru. Bukan baru dalam pesona fisik tapi baru
dalam pemikiran, baru dalam sikap dan tindakan
Kembali lagi berarti kesiapan untuk belajar kembali dalam kampus semesta
kehidupan. Berhenti belajar akan mementahkan segala kesempatan baik yang
akan Tuhan hadirkan pada anda
Kembali lagi berarti menjadi manusia apa adanya tanpa topeng dan tanpa kepura-
puraan. Karena tidak ada tiruan yang menyamai kualitas aslinya
Kembali lagi berarti menjadilah manusia sebagai hamba Tuhan bukan hamba
uang, hamba jabatan atau hamba wanita. Jika anda menjadi hamba makhluk
maka kompensasi yang akan anda peroleh bersifat terbatas tapi bayangkan jika
anda menjadi hamba Tuhan Yang Maha Kaya Maha Berilmu Maha Bijaksana maka
bersiaplah anda memperoleh kompensasi tanpa batas
Sahabat tentu saja tulisan ini tidak bisa merekam seluruh gagasan besar kami,
menangkap kekuatan RUH yang tersimpan dalam hati sanubari kami namun tidak
ada alasan bagi kami untuk terus berbagi dan memberi lewat jumpa wajah dan
silaturahmi. Sungguh suatu kebahagiaan kami jika dapat dipercaya menjadi
bagian keberhasilan anda, karena kami akan dapat menambah tabungan kebaikan
kami untuk investasi akhirat. Silakan bisa kirimkan salam perkenalan anda ke kami
melalui :