Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN 1

PRAKTEK KUALITAS DAYA

Dosen pengampu :

Citra Dewi, S.Pd., M.Eng.


Oleh :

AULIYAA AZHARI (19130084)

Teknik elektro industri


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang
1. Apakah yang dimaksud dengan kualitas daya listrik? Jelaskan!
 Kualitas daya listrik adalah setiap masalah daya listrik yang berbentuk penyimpangan
tegangan, arus atau frekuensi yang mengakibatkan kegagalan ataupun kesalahan
operasi pada peralatan-peralatan yang terjadi pada konsumen energi listrik (Roger C.
Dugan, 2004). Daya adalah suatu nilai dari energi listrik yang dikirimkan dan
didistribusikan, di mana besarnya daya listrik tersebut sebanding dengan perkalian
besarnya tegangan dan arus listriknya. Sistem suplai daya listrik dapat dikendalikan
oleh kualitas dari tegangan, dan tidak dapat dikendalikan oleh arus listrik karena arus
listrik berada pada sisi beban yang bersifat individual, sehingga pada dasarnya
kualitas daya adalah kualitas dari tegangan itu sendiri (Roger C. Dugan, 2004).

2. Apa saja indikator untuk kualitas daya listrik? Jelaskan!

a. Voltage Sag (Dip)


Penurunan tegangan sebesar 10% sampai 90% dari tegangan nominal selama 1.5 cycles, 1
menit. Bisa dikarenakan short circuit, overload, atau starting motor induksi atau beban
besar.

b. Voltage Swell

Kenaikan tegangan sebesar 10% sampai dengan 90% dari tegangan nominalnya, kebalikan
dari Voltage Dip. Disebabkan karena beban besar yang dimatikan.

c. Ketidakseimbangan Tegangan (Voltage Unbalance)

Ketidakseimbangan tegangan ini merupakan nilai tegangan yang tidak sama pada tiap
phasenya, sangat terlihat pada jaringan 3 phase. Dapat menurunkan kinerja atau performa
dan menurunkan umur atau lifetime dari motor 3 phase. Biasa dinyatakan dalam persen.
d.  Inrush Current

Inrush Current merupakan kenaikan nilai arus maksimal yang masuk ketika peralatan listrik
pertama kali dinyalakan. Banyak peratalan yang dapat menghasilkan inrush
current diantaranya, motor induksi, transformers, kapasitor.

e. Frequency Fluctuations (Fluktuasi Nilai Frekuensi)

Fluktuasi frekuensi merupakan deviasi dari frekuensi dasarnya. Biasanya dikarenakan


sumber pembangkitan. Jika hal ini terjadi melebihi ambang batas yang diizinkan, maka dapat
mengganggu bahkan merusak peralatan listrik yang terpasang.

f. Harmonik atau Harmonisa

Gangguan yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik akibat terjadinya distorsi
gelombang dan tegangan. Pada dasarnya harmonic adalah gejala yang timbul akibat dari
pembentukan gelombang – gelombang dengan frekuensi berbeda yang merupakan
kelipatan atau perkalian dari frekuensi dasarnya. Distorsi ini umumnya disebabkan oleh
beban non-linier. Bentuk gelombang beban non-linier tidak seimbang dengan tegangan
dalam setiap setengah siklus sehingga bentuk gelombang arus maupun tegangan
keluarannya tidak sama dengan gelombang masukannya dan mengalami distorsi.
3. Dalam pembahasan kualias daya listrik dikenal istilah Total Harmonic Distortion (THD).
Apakah yang dimaksud dengan THD tersebut? Berapa % besar THD yang diperbolehkan
untuk peralatan elektronik yang akan dihubungkan pada sistem jaringan tenaga listrik?

 Distorsi harmonisa disebabkan oleh peralatan nonlinier dalam suatu sistem tenaga
listrik. Sebuah peralatan dikategorikan non linier apabila peralatan tersbut
mempunyai output yang nilainya tidak sebanding dengan tegangan yang diberikan
(Roger C. Dugan, 2004).

Gambar 2.12 mengilustrasikan konsep ini dengan kasus tegangan masukan


sinusoidal diberikan pada resistor nonlinear, di mana tegangan dan arus bervariasi
sesuai dengan kurva ditampilkan. Sementara tegangan masukan berupa sinusoidal
sempurna, namun arus yang dihasilkan berupa gelombang terdistorsi. Peningkatan
tegangan walaupun hanya beberapa persen dapat menyebabkan penggandaan arus
dan akan menghasilkan bentuk gelombang yang berbeda. Hal ini merupakan sumber
distorsi harmonisa dalam sistem tenaga listrik (Roger C. Dugan, 2004)
Gambar 2.13 memperlihatkan bahwa setiap periodik, bentuk gelombang terdistorsi
adalah penjumlahan dari beberapa gelombang sinusoidal dengan variasi frekuensi
yang berbeda. Gelombang sinusoidal yang mempunyai frekuensi berbeda tersebut
merupakan hasil kelipatan bilangan bulat dengan frekuensi dasarnya. Jumlah dari
gelombang sinusoidal ini disebut sebagai deret Fourier, di mana Forier merupakan
nama matematikawan besar yang berhasil menemukan suatu konsep konsep yang
dapat menjelaskan tentang gelombang terdistorsi tersebut.

Distorsi Tegangan Harmonik dalam % Nilai Fundamental


Sistem < 69 kV 69 – 138 > 138 kV
Tegangan kV
THD 5,0 2,5 1,5

Distorsi Arus Harmonik Maksimum dalam % Nilai Fundamental


Ihs / IL THD
< 20* 5,0
20 – 50 8,0
50 – 100 12,0
100 – 15,0
1000
> 1000 20,0
*Seluruh perlengkapan pembangkitan daya dibatasi pada nilai arus
distorsi ini
tanpa melihat nilai sebenarnya dari Ihs / IL
Ihs = arus hubung singkat maksimum; IL = arus beban maksimum

Anda mungkin juga menyukai