Anda di halaman 1dari 3

BEDAH

Tujuan anamnesa :
Mengetahui etiologi, diagnosis, prognosis, rencana perawatan, tata laksana perawatannya
1. Poin anamnesa ditujukkan untuk tujuan yang mana
- Keluhan utama
Diagnosis
Karena dari keluhan utama dapat diketahui masalah atau penyakit yang mendorong
penderita memeriksakan diri. 
- Riwayat penyakit berdasarkan keluhan utama
Etiologi
Karena dari riwayat penyakit dapat diketahui penyebab timbulnya keluhan, gambaran
secara kronologis mengenai mulai pertama keluhan dirasakan seperti sejak kapan,
frekuensi seperti sering atau tidaknya keluhan
- Riwayat perawatan gigi dan mulut
Etiologi utama, predisposisi lokal, dan rencana perawatan
Karena dari riwayat dental dapat diketahui bagaimana pasien menjaga kebersihan gigi
dan mulut atau kontrol plaknya, plak merupakan etiologi utama dari penyakit
periodontal dan juga riwayat pasien pernah melakukan perawatan gigi dan mulut
sebelumnya yang dapat menjadi faktor predisposisi. Setelahnya rencana perawatan
dapat diketahui, karena misal pasien diindikasian untuk kuret, dari riwayat perawatan
gigi dan mulut pasien sebelumnya sudah dilakukan fase I yaitu SRP sehingga bisa
menjadi pertimbangan untuk rencana perawatannya.
- Riwayat kesehatan umum
Prognosis, etiologi, dan tatalaksana
karena etiologi dari riwayat kesehatan umum seperti penyakit sistemik juga dapat
terjadi seperti pasien dengan diabetes mellitus, prognosis atau prediksi dari
perkembangan suatu penyakit, misalnya apakah tanda dan gejala suatu penyakit akan
membaik atau malah memburuk dapat ditentukan, untuk pasien yang tidak memiliki
penyakit sistemik biasanya prognosisnya baik
- Riwayat kebiasaan buruk
Prognosis dan etiologi
Ada beberapa kebiasaan buruk yang menjadi penyebab dari penyakit periodontal
misalnya merokok. Dapat memprediksi prognosis juga karena prediksi suatu penyakit
akan baik prognosisnya atau buruk dapat menjadi salah satu factor menentukan
prognosis.
- Riwayat kesehatan keluarga
Prognosis dan etiologi
Missal : diabetes mellitus.
2. Cara pemeriksaan ekstraoral (gambaran normal atau tidak normalnya)
Karena penyakit periodontal, periapikal, dan mulut lainnya dapat menyebabkan
perubahan kelenjar getah bening, dokter harus secara rutin memeriksa dan mengevaluasi
kelenjar getah bening di kepala dan leher. Kelenjar getah bening dapat membesar atau
membengkak akibat episode infeksi, metastasis ganas, atau perubahan fibrotik residual.
Nodus inflamasi menjadi membesar, teraba, lunak, dan tidak bisa bergerak. Kulit di
atasnya mungkin merah dan hangat. Pasien sering kali menyadari adanya "kelenjar yang
membengkak". Gingivostomatitis herpes primer, gingivitis ulseratif nekrotik, dan abses
periodontal akut dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening. Setelah terapi
berhasil, kelenjar getah bening kembali normal dalam hitungan hari hingga minggu.
- Wajah
Kepala dan leher
- Kelenjar limfe
- Kelenjar saliva
Sendi temporomandibular
Perlu atau tidak melakukan pemeriksaan keadaan umum? Kapan dilakukan?
3. Cara pemeriksaan intraoral (gambaran normal atau tidak normalnya)

a. Pemeriksaan Visual
Pemeriksaan visual dimulai dengan mengeringkan jaringan dan melakukan penilaian
akumulasi biofilm dan kalkulus untuk menilai kebersihan mulut serta tanda-tanda
klinis inlamasi (eritema, edema, dll.) Dan resesi untuk menilai keberadaan dan tingkat
keparahan penyakit.
Kalkulus supragingiva biasanya terakumulasi pada permukaan lingual gigi anterior
rahang bawah dan permukaan bukal molar rahang atas karena adanya masing-masing
saluran saliva Wharton dan Stensen dan pengangkatan biofilm yang tidak efektif.
Adanya air liur dapat mengaburkan detail. Setelah gingiva benar-benar dikeringkan
dengan kain kasa, gingiva dievaluasi dan dinilai untuk perubahan inlamasi. Perubahan
inflamasi yang halus pada gingiva marginal dapat dideteksi paling baik dengan
membandingkan gingiva marginal dengan jaringan gingiva 2 atau 3 mm dari margin
gingiva, di mana jaringan tersebut kemungkinan besar sehat.

- Warna
- BOP
- Pembesaran
- Konsistensi
- Tekstur
- Sakit
- Probing Depth
- Supurasi
- Resesi Gingiva
- Kegoyangan

Perlukah melakukan pemeriksaan gigi geligi? Kenapa?

4. OHI – S
5. Kapan dan untuk apa dilakukan pemeriksaan penunjang?
6. Diagnosa dan dasar diagnosis pada kasus
Etiologi
7. Patogenesis dari kasus dan pathogenesis dari etiologi
8. Rencana perawatan dan dasar pemikiran dari masing masing rencana perawatan?

Anda mungkin juga menyukai