QHSE GENERAL RULES

NO. ITEM DESKRIPSI KETERANGAN

I Pemenuhan HSE I.1 ALAT ANGKAT DAN ALAT ANGKUT
General Rules
A Subkontraktor harus menyediakan unit alat yang dilengkapi dengan SILO (Surat Ijin Layak Operasi) yang
dikeluarkan oleh institusi yang bertanggung jawab (Depnaker/MIGAS) yang masih valid

B Usia tahun pembuatan unit alat angkat / alat berat yang digunakan maksimum 5 tahun atau ditentukan
lain oleh PT PP Urban berdasarkan persyaratan khusus
C Semua unit alat berat yang akan dipakai di proyek harus LULUS dan memiliki
bukti uji riksa heavy equipment (berlaku 1 tahun terakhir dari Dinas Lokal) atau Perusahaan Jasa K3
Inspeksi yang ditunjuk oleh PT PP Urban dan disaksikan oleh Perwakilan PT PP Urban

D Setiap unit alat wajib dilengkapi minimal dengan, namun tidak terbatas pada :
a. Safety device
b. APAR
c. Kotak P3K
d. Lampu Rotary
e. Wheel choke
f. Safety cone

E Subkontraktor wajib menyediakan operator, rigger, dan signalman yang bersertifikat (disnaker / MIGAS)
selama melaksanakan aktivitas pengangkatan, dan flagman saat melakukan pergerakan alat

F Semua alat bantu angkat (sling, webbing sling, shackle) wajib disertifikasi oleh pihak ketiga dan khusus
shackle screw wajib ada PIN pengikat
G Subkontraktor harus melakukan inspeksi harian atau pre-use inspection alat yang diverifikasi oleh SHE
Inspektor PT PP Urban
H Kontraktor harus membuat rencana pengangkatan (lifting plan) yang disetujui oleh PT PP Urban
I Tidak diperbolehkan mengangkut pekerja dengan alat angkut/mobil barang

II.2. PERKAKAS TANGAN

A
Subkontraktor harus memastikan semua peralatan yang digunakan telah memenuhi standard yang
berlaku di Indonesia
Peralatan tangan dan portable baik listrik, pneumatic, dan lain - lain wajib diinspeksi secara
B
menyeluruh secara berkala setiap bulan, dan harus dilakukan visual inspeksi setiap kali alat tersebut
akan dipakai
C Semua peralatan bertegangan yang digunakan di site harus menggunakan tegangan 220 volts
D Peralatan listrik harus memiliki tiga kawat kabel dengan dasar dan ditempatkan di dalam tanah,
diberikan isolator ganda, atau dialiri dengan trafo isolator bertegangan rendah

III.3. SCAFFOLDING
A
Subkontraktor wajib menyediakan dan menggunakan PCH atau jenis tubular scaffolding dan berstandar
BS (British Standard)
B Pemasangan dan penggunakan scaffolding wajib dilakukan oleh pekerja yang berkompeten dan
bersertifikat sebagai pengawas scaffolder dan Teknisi Scaffolder
C Setiap pekerja pengguna scaffolding harus mendapat pelatihan bekerja di ketinggian sebelum bekerja

IV.4 ENVIRONMENT
A Subkontraktor wajib menyediakan tempat untuk pembuangan limbah B3
V.5 MANPOWER
A Subkontraktor wajib menyediakan personel HSE Officer
VI. 6 SWA & NC
A Subkontraktor wajib menerbitkan NC HSE jika terjadi ketidaksesuaian /penyimpangan terhadap
Peraturan Keselamatan Kerja sesuai Prosedur Control of Non Conformance PP Urban
B Subkontraktor wajib menerbitkan SWA HSE jika terjadi Potensi Ketidaksesuaian /penyimpangan di
lapangan sesuai dengan Prosedur SWA PP Urban

II Pemenuhan Quality I Subkontraktor wajib menyediakan personel QC Officer

General Rules
II Subkontraktor wajib menyiapkan method statement (WMS) dan ITP sesuai Prosedur PP Urban
III Subkontraktor wajib submit data teknis dan kalkulasi perhitungan.
IV Subkontraktor wajib submit mill sertificate
V Subkontraktor wajib melaksanakan Mock Up Pekerjaan dan Pengajuan Persetujuan BA Mock Up
VI Subkontraktor wajib melaksanakan inspeksi pekerjaan dan material on site
VII Subkontraktor wajib melaksanakan Test / Pengujian terhadap Material dan Pekerjaan
VIII Subkontraktor wajib mengundang Klien dan PP Urban ke Workshop untuk pelaksanaan Shop Inspection

IX Subkontraktor wajib menerbitkan NC jika terjadi ketidaksesuaian /penyimpangan terhadap pekerjaan

atau material sesuai dengan Prosedur Control of Non Conformance PP Urban
X Subkontraktor wajib menerbitkan SWA Kualitas jika terjadi ketidaksesuaian /penyimpangan terhadap
Proses sesuai dengan Prosedur SWA PP Urban

XI Subkontraktor wajib mengikuti syarat kontrak perihal aspek mutu, jadwal inspeksi dan test.

1 of 1