Anda di halaman 1dari 20

Laporan Praktikum Hari, tanggal : Rabu, 15 September

2021
Dosen : Dr. Drh. Hera
Maheswari, M.Sc
Asisten : 1. Drh. R. Avida
Shahnaz N.
2. Drh. Cresensia Rara
H.

Hewan 1
Anatomi Ayam dan Ikan

Kelompok 3

No Nama NIM
.
1. Assadel Zhafif Alwaini J0305211126
2. Rafly Aulia Rahman J0305211120
3. Muhammad Daffa Al Fallah J0305211131
4. Hanan Luthfan Hafizh J0305211134
5. Ikhsanti Nuru Dinnisa J0305211127*
6. Jasmine Maulida Luthfiana J0305211106
7. Muhammad Farhan Fauzan J0305211135
PROGRAM KEAHLIAN
SEKOLAH VOKASI
IPB UNIVERSITY
2021

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Setiap individu hewan memiliki dan membutuhkan suatu lingkungan


tertentu sebagai tempat hidupnya, dapat berupa lingkungan akuatik maupun
teresial. Dalam rangka mempertahankan hidupnya, setiap individu hewan dituntut
untuk mampu menyelenggarakan berbagai fungsi kehidupan, antara lain makan,
bernapas, bergerak, dan berkembang biak (Isnaeni, 2019).

Kajian tentang struktur tubuh hewan dapat dibagi menjadi tiga tingkatan,
yaitu anatomi, histologi, dan sitologi. Ketiga hal tersebut masing-masing mengkaj
struktur organ, jaringan, dan sel (Isnaeni, 2019).

Ayam dan ikan merupakan dua contoh hewan dari jenis yang berbeda
sehingga terdapat pula perbedaan dalam sistem pencernaan, pernapasan,
peredaran darah, dan reproduksi. Oleh karena itu, dilakukan anatomi pada Ayam
dan Ikan untuk mengetahui lebih jauh perbedaan pada sistem organ tersebut yang
mana hasilnya dapat dibuktikan pula secara ilmiah.

Tujuan

Tujuan dari praktikum kali ini yaitu mengenali lebih dalam mengenai sistem
organ pada ayam dan ikan, serta mengetahui perbedaan yang terdapat di
dalamnya.
METODE

Metode yang digunakan adalah mengikuti arahan yang telah disediakan,


yaitu melengkapi data dengan mengutip dari jurnal atau artikel ilmiah. Dilakukan
pula diskusi dan laporan dibuat secara daring. Praktikum dilakukan secara
asinkronous.

Cara Kerja

Mahasiswa membentuk kelompok, kemudian mahasiswa diberikan materi


serta penjelasan dan arahan untuk praktikum. Setelah itu mahasiswa membuat
laporan praktikum berdasarkan materi yang diberikan secara berkelompok.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Anatomi Ayam

Organ-organ tersebut adalah :


1. Heart (jantung)
2. Liver (hati)
3. Proventriculus (lambung)
4. Lung (paru-paru)
5. Spleen (Limpa)
6. Gizzard (Ampela)
7. Intestines (usus)
Organ-organ tersebut adalah :
1. Proventriculus (lambung)
2. Gizzard (Ampela)
3. Spleen (Limpa)
4. Lung (paru-paru)
5. Airsac (kantung udara)
6. Intestines (usus)

Organ-organ pada sistem pencernaan ayam, yaitu :


1. Paruh
Paruh adalah mulut bagi unggas merupakan rahang bawah dan rahang atas yang
meruncing.  Paruh berfungsi untuk makan dan minum, paruh menghasilkan air
liur yang disebut saliva. Paruh langsung mengambil makanan untuk dicerna lebih
lanjut oleh esofagus. Setelah makanan masuk ke dalam paruh kemudian lidah
akan mendorong makanan atau minuman masuk ke saluran esofagus, lidah pada
ungags juga berperan membantu pencernaan makanan, kemudian dengan adanya
saliva mempermudah makanan masuk ke esofagus. 
2. Esophagus
Esophagus juga disebut kerongkongan pada unggas, kerongkongan adalah tabung
berotot yang berfungsi untuk mengantar makanan menuju proses pencernaan
berikutnya. Esophagus berada disepanjang leher. Pada esophagus sering terjadi
gerakan peristaltik yang berguna untuk mendorong makanan masuk ke sistem
pencernaan berikutnya. Permukaan yang licin pada esophagus  memudahkan
makanan masuk ke dalam tembolok.
3. Tembolok
Tembolok adalah pelebaran kerongkongan yang posisinya terdapat diantara
proventrikulus (lambung kelenjar) dan mulut. Saat makanan masuk didalam
dalam tembolok, makanan akan disimpan sementara, zat makanan yang berada di
tembolok akan dilunakkan oleh getah tembolok dan bakteri yang menghasilkan
zat asam.
4. Proventriculus
Pencernaan selanjutnya berada di proventriculus atau lambung kelenjar yang
berada diantara kerongkongan dan ampela. disini terjadi pencernaan secara
enzimatis yang merubah makanan agar mudah dicerna, pencernaan yang terjadi di
proventriculus terjadi dalam waktu yang relatif singkat.

5. Ampela (gizzard)
Setelah dicerna proventriculus makanan masuk ke dalam ampela (gizzard).
Ampela berada diantara proventriculus dan bagian atas dari usus kecil.   Ampela
memiliki otot yang kuat serta permukaan yang cukup tebal, terjadi pencernaan
secara mekanik, makanan di haluskan dengan bantuan batu-batu kecil yang
sebelumnya sudah dimakan unggas sehingga makanan berukuran lebih halus lagi.

6. Duodenum
Duodenum berbentuk loop melingkari pankreas berakhir disaluran hati,
bercampur dengan enzim pankreas untuk mengakumulasi lemak, memecah
karbohidrat dan protein serta netralisasi asam lambung.

7. Kelenjar Pankreas
Ayam memiliki kelenjar eksokrin pankreas, yang menempel pada duodenal loop,
mensekresikan pancreatic juice yang mengandung enzim amilase, lipase, dan
tripsin, khemotripsin. Selain itu pankreas berfungsi juga sebagai kelenjar endokrin
dengan mensekresikan hormon insulin dan glukagon, yang penting dalam
pengaturan gula darah.
8. Hati
Hati berfungsi untuk detoksifikasi komponen berbahaya, metabolisme protein,
karbohidrat dan lemak, pembentukkan protein plasma, serta inaktivasi hormon
polipetida.

9. Kantong empedu
Empedu berguna untuk mengemulsikan dan mengabsorpsilemak, sebagai
persiapan untuk pencernaan.

10. Limpa
Fungsi dari limpa pada unggas adalah menggabungkan sel darah merah yang
sudah tua oleh makrofag di pulpa merah, limfositpoiesis di pulpa putih. Timus
merupakan organ imun primer yang berperan sebagai tempat terjadinya proses
pematangan sel imun.

11. Usus halus


Setelah dicerna oleh ampela, makanan masuk ke dalam usus kecil, mukosa usus
halus berfungsi utuk tempat bergeraknya makanan dan memperluas permukaan
untuk menyerap sari pada makanan oleh vili-vili pada dinding usus. Pada usus
kecil terjadi pencernaan makanan secara enzimatis karena beberapa jenis bakteri
penghasil enzim ada di usus.  Enzim dalam usus kecil merubah protein menjadi
asam amino, sedangkan lemak diubah jadi asam lemak dan gliserol.
keseimbangan bakteri dalam usus akan berpengaruh terhadap efisiensi pakan pada
kebutuhan pokok serta produksi.

12. Usus Buntu (Cecum)


Unggas memiliki dua saluran usus buntu yang disebut cecum, Pencernaan terjadi
sedikit pada usus buntu (cecum).  Saluran pencernaan ini (cecum)  terjadi
pencernaan yang memecah sari makanan menjadi karbohidrat, protein dan
absorbsi air.

13. Usus Besar


ukuran usus besar memiliki diameter dua kali usus halus. Usus besar berfungsi
untuk merombak sisa pakan yang tidak dicerna menjadi feses. Terjadi absorbsi
kembali air yang banyak pada usus besar yang berguna untuk menambah dan
mengatur kesimbangan kandungan air pada tubuh unggas. 

14. Kloaka
Kloaka merupakan tempat pengeluaran zat sisa atau ampas dari pencernaan
(feses) dan urin. Setelah makanan dicerna, sisa sisa zat makanan (feses) akan
dikeluarkan di kloaka.  Urin akan dikeluarkan bersama feses.   

Organ-organ pada sistem pernapasan ayam, yaitu :

1. Nares (Lubang Hidung)

Fungsinya adalah untuk tempat masuk udara saat bernapas.


2. Larynx

Fungsinya adalah untuk mencegah benda asing masuk, membantu mengatur


tekanan intra thoracis ( pintu masuk dan keluarnya udara).

3. Trachea

Sebagai jalur keluar-masuk udara

4. Syrinx

Bila bergetar akan menimbulkan suara, dan akan bergetar saat ekspirasi. Syrinx
juga berfungsi sebagai katup penjaga keseimbangan tekanan udara.

5. Pulmo/paru-paru (bronchus dan bronchioles)

Sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

6. Kantung udara

Berfungsi untuk mempertahankan volume yang konstan pada paru-paru, dan


mengendalikan udara melalui paru-paru pada saat inspirasi dan ekspirasi.

Udara yang masuk melalui hidung kemudian menuju trakea, lalu dari trakea
dialirkan ke bronkus primer yang kemudian dibagi menjadi dua jalur. Sebagian
masuk ke paru-paru, dan sebagian lagi masuk ke kantung posterior (belakang).
Pada paru-paru terjadi pertukaran gas melalui parabronkus. Saat udara masuk ke
kantung posterior, kanntung anterior mengembang dan menarik udara yang ada di
parabronkus. Ini menyebabkan aliran udara searah. Saat ada udara segar yang
masuk, udara kotor tidak dapat keluar. Namun saat udara kotor keluar melalui
trakea, paru-paru tetap bisa mendapatkan pasokan udara segar dari kantung
posterior (Utami, 2021).

Sistem Kardiovaskular :
1. Vena cava superior
vena cava superior memiliki fungsi untuk membawa kembali aliran darah yang
tercampur CO2 dari sirkulasi vena (disebut darah biru) dan mengalirkan darah
biru tersebut ke jantung sebelah kanan. Cara kerjanya yaitu darah yang kaya akan
CO2 masuk melalui vena cava superior dari tubuh bagian atas menuju ke atrium
dexter. Setelah melewati valvula trikupisdalis darah akan menuju ke ventrikel
dexter dan akan keluar dan dibawa oleh arteri pulmonalis dexter dan arteri
pulmonalis sinister menuju pulmo (R. Swasono, 1970).

2. Aorta
Aorta merupakan pembuluh darah arteri terbesar yang memiliki fungsi untuk
mengedarkan darah yang kaya akan oksigen dari jantung keseluruh tubuh.

3. Pulmonari arteri
Mengangkut darah yang berasal dari jantung menuju ke paru-paru dan mengganti
kandungan CO2 dalam darah dengan uap air menjadi oksigen.

4. Atrium kanan
Sebagai penampung (reservoir) darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh
melalui vena kava superior dan inferior dan dari jantung melalui sinus koronari.

5. Atrium kiri
Menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui empat buah vena
pulmonalis.

6. Ventrikel kanan
Menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis.

7. Ventrikel kiri
Menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui aorta.

8. Pulmonary vein
Membawa aliran darah yang mengandung oksigen dari organ paru-paru menuju
ke jantung di bagian atrium kiri.

9. Inferior vena cava


Membawa darah yang kaya akan CO2 dari tubuh bagian bawah menuju ke
serambi kanan jantung.

Aliran darah :
Darah dari vena (Membawa CO2) menuju ke serambi kanan lalu dipompa keluar
melalui arteri dada ke paru-paru. Di dalam paru-paru (darah melepas
karbondioksida dan mengambil oksigen) lalu menuju ke serambi kiri setelah itu
darah dipompa keluar melalui aorta untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Lalu aorta
bercabang-cabang menjadi pembuluh kapiler yang terdapat dalam jaringan. Dalam
jaringan pembuluh kapiler darah (memberi oksigen dan mengambil
karbondioksida dan air), lalu menuju ke vena diteruskan ke serambi kanan dan
diulangi.

Organ sistem reproduksi pada ayam betina terdiri dari :

1. Ovarium
Ovarium berfungsi sebagai penghasil folikel. Ovarium juga merupakan tempat
sintesis hormone steroid seksual, gametosis, dan perkembangan serta pemasakan
kuning telur (folikel).

2. Infundibulum
Infundibulum merupakan tempat untuk menangkap kuning telur atau yolk yang
telah mengalami ovulasi.

3. Magnum
Magnum berfungsi sebagai tempat sintesis dan sekresi albumen.

4. Uterus
Selain pembentukan kerabang pada uterus juga terjadi penyempurnaan telur
dengan disekresikannya albumen cair, meneral, vitamin dan air melalui dinding
uterus dan secara osmosis masuk ke dalam membran sel. Pada uterus terjadi
penambahan albumen antara 20 sampai 25%. Deposisi kalsium sudah terjadi
sebagian kecil di ithmus dan dilanjutkan di uterus. Deposisi terjadi pada bagian
inner shell, lapisan mammillary(berupa kristal kalsit) yang membetuk lapisan
material berongga. Komposisi komplit dari kerabang telur berupa kalsit (CaCO3),
dan sedikit sodium, potasium dan magnesium.

5. Anus
Anus merupakan tempat pengeluaran kotoran hasil pencernaan.

6. Vagina
Vagina merupakan bagian terakhir saluran telur yang menghubungkan uterus
dengan kloaka. Vagina hanya berperan dalam proses pengeluaran telur dan tempat
peletakan (deposit) semen pada perkawinan (Suprijatna et al, 2005).

Organ reproduksi pada ayam jantan, yaitu :

1. Digestive tract/Alat Kopulasi


Alat kopulasi mengalami rudimenter pada ayam berupa papila (penis), pada papila
ini juga diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan sperma pada saat
terjadinya kopulasi (Yunanta, 2004).

2. Anus
Anus merupakan tempat pengeluaran kotoran hasil pencernaan.

3. Kloaka
Kloaka merupakan lubang pelepasan sisa-sisa digesti, urin dan merupakan muara
saluran reproduksi (North, 1978).

4. Vas Deferense
Vas deferens mempunyai fungsi sebagai tempat penyimpanan spermatozoa
sebelum diejakulasikan (Sturkie and Opel, 1976; Bahr and Bakst, 1987).

5. Testis
Testis adalah organ reproduksi pada ayam yang berfungsi memproduksi
spermatozoa, seminal plasma dan hormon testesteron.

Proses terbentuknya telur ayam dimulai dengan terbentuknya ovum di dalam


ovarium. Ovum yang telah matang akan dilepaskan oleh ovarium dan ditangkap
oleh infundibulum. Kuning telur akan berada dibagian ini selama 15-30 menit
tanpa adanya penambahan unsur lain. Selanjutnya kuning telur masuk ke bagian
magnum dan putih telur disekresikan. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 3
jam, kemudian telur masuk ke bagian isthmus dan dibungkus oleh membran sel.
Proses ini membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Setelah membran sel terbentuk,
kemudian masuk ke dalam uterus dan terjadi pembentukan kerabang telur. Proses
ini membutuhkan waktu sekitar 20-21 jam. Telur yang sudah terbungkus oleh
kerabang kemudian masuk ke dalam vagina dan dikeluarkan melalui kloaka.
Proses pembentukan telur ayam membutuhkan waktu sekitar 25-26 jam, maka
dari itu ayam tidak mampu bertelur lebih dari 1 butir/hari (Kurtini dkk., 2014).

2. Anatomi Ikan

Anatomi luar ikan makerel :

1. Mouth
Fungsi mulut pada ikan adalah sebagai alat untuk memasukkan makanan.

2. Gaws
Untuk mengatupkan mulut pada ikan.

3. Eye
Merupakan indera yang sangat penting untuk mencari makan, menghindari
predator/pemangsa atau kepungan dari suatu alat tangkap.

4. Gill plate
Digunakan sebagai alat untuk menutup insang dari luar.

5. Throat
Berfungsi untuk melakukan penyerapan garam lewat proses difusi pasif.

6. Later line
Merupakan guratan pada bagian badan ikan yang memiliki fungsi untuk
mendeteksi perubahan tekanan air di dalam air beserta kedudukannya.

7. Dorsal fin
Sirip ini berfungsi dalam kestabilan ikan, ketika berenang.

8. Pectoral fin
Fungsi sirip ini adalah untuk pergerakan ke samping, maju,  dan diam (mengerem).

9. Pelvic fin
Sirip ini berfungsi dalam membantu untuk menetapkan posisi ikan pada suatu
kedalaman.

10. Later line


Merupakan guratan pada bagian badan ikan yang memiliki fungsi untuk
mendeteksi perubahan tekanan air di dalam air beserta kedudukannya.

11. Caudal fin


Sirip ini berfungsi sebagai pendorong utama ketika berenang (maju) dan juga
sebagai kemudi ketika bermanuver.

Anatomi organ dalam ikan.


1. Sistem digestoria (pencernaan).

Bagian saluran pencernaan terdiri dari: rongga mulut, yaitu bibir, langit-langit,
corong dan gigi. Esofagus dalam ikan sangat pendek dan memiliki kapasitas
gelembung. Perut (ventrikel) sebagai keinginan, dibentuk seperti huruf J untuk
Anda dengan ukuran yang relatif besar. Intestinal (usus) dalam ikan relatif
penting. Ada lippana untuk memperluas penyerapan makanan pencernaan dari
minyak yang terbuat dari hati dan pankreas. Hati umumnya berjumlah dua bentuk
padat, ada kantong empedu yang mengeluarkan cairan kait. Hati berfungsi sebagai
gudang penyimpanan minyak dan glikogen, dalam kehancuran sel darah merah
dan bahan kimia darah, seperti pembentukan urea dan senyawa yang terkait
dengan ekskresi nitrogen. Urutan pankreas beberapa enzim yang beroperasi pada
pencernaan makanan
a. Otot kerangka
Struktur otot kerangka dalam tubuh memiliki sifat yang kuat dan untuk
membentuk tubuh dan beroperasi untuk bergerak.
b. Ikan otot sederhana
Otot sederhana berada di berbagai bagian organ, termasuk saluran pencernaan,
gelembung berenang, selebaran pemuliaan dan ekskresi. Sifat otot ini tidak
disengaja.
c. Otot Jantung Ikan
Terdiri dari otot dan jaringan, jantung otot merah gelap. Sifat otot yang tidak
disengaja ini.
2. Sistem Sceleton Ikan

Sistem Sceleton adalah bagian belakang ikan teleostei dibagi menjadi dua bagian,
yaitu tulang belakang di bagian tubuh dan ekor. Di tulang belakang (Trunctus)
atau dilengkapi dengan tulang rusuk, sedangkan di ekor tidak dilengkapi. kolom
dorsal dikembangkan dari scoeloteme di sekitar notchorda dan batang saraf.
Setiap pasangan pasangan Sestoma berkembang di 4 pasang Arcubia yang
diusulkan. Pada beberapa ikan, pembentukan pusat tulang belakang (centrum)
bukan semataamata Arcualia. Kecuali sel-sel Messenchimy ditemukan dan
dikumpulkan di sekitar Nomochorada, yang kemudian dengan Arcualia Forming
Centrum (Center)
3. Sistem Ikan Urogenital

a. Testis
Adalah bentuk internal dan longitudinal per pasangan.
b. Ovarium
Ovarium dalam bentuk longitudinal, lokasi internal, lokasi internal dan umumnya
berjumlah pasangan. Mereka bergantung pada rongga tubuh dengan perantara
Mesovaria, di bawah atau di sebelah gelembung gas, ukuran dan pengembangan
dalam ragga tubuh bervariasi dengan tingkat kematangan. Jika negara ovarium
dewasa dapat mencapai 70% dari beratnya
4. Sistem Respiratoria Ikan

Insang merupakanorgan utama untuk pernapasan dari dalam media air pada ikan.
Selain insang yang dipergunakan ada juga ikan yang pernapasanya secara
langsung dengan menggunakan udara sebagai sumberoksigen. Celah insang
berjumlah lima pasang, pada jenis-jenis tertentu sering dijumpai enam sampai
tujuh pasang pada celah insang. Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi
dalam lamela insang.
Sistem pencernaan pada ikan, yaitu :

1. Lempeng insang
Berfungsi untuk melindungi ikan dan untuk respirasi, karena digunakan untuk
membantu memindahkan air melewati insang mereka dengan mengubah tekanan
internal mereka.

2. Esofagus
Berfungsi untuk menelan makanan ke lambung dengan gerakan peristaltik,
penghasil lendir, dan tempat penggilingan makanan.

3. Lambung
Berfungsi sebagai penampung dan menghancurkan makanan. Pada ikan yang
tidak berlambung fungsi penampung makanan digantikan oleh usus depan yang
dimodifikasi menjadi kantong yang membesar.

4. Pilorus
Berfungsi sebagai pengatur pengeluaran makanan (chyme) dari lambung ke usus.

5. Usus
Berfungsi sebagai tempat penyerapan nutrisi makanan yang terjadi di sepanjang
dinding usus halus, dan zat makanan yang tidak dicerna akan diteruskan ke
rektum untuk dibuang melalui anus.

6. Anus
Berfungsi sebagai tempat pengeluaran kotoran dari hasil pencernaan.
Bagian-bagian organ pernapasan pada ikan (Insang):
1. Operkulum, berfungsi melindungi kepala dan mengatur aliran air saat bernapas.
2. Membran Brankiostega, berfungsi katup pada saat air masuk ke rongga mulut.
3. Lengkung Insang (Arkus Brankialis), berfungsi sebagai tempat melekatnya
tuang tapis insang, dan terdapat banyak pembuluh darah serta saraf.
4. Tulang Tapis Insang, berfungsi mencegah organisme makanan masuk melalui
celah insang.
5. Lembaran Insang, berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dengan karbon
dioksida
6. Filamen Insang, berfungsi sebagai tempat pembuluh darah yang mengandung
kapiler.
7. Tapis Insang, berfungsi menjaga agar tidak ada benda asing masuk ke dalam
insang.

Organ sistem pernapasan pada ikan, yaitu :

1. Rongga mulut
Rongga mulut pada ikan selalu menutup dan membuka yang bertujuan untuk
proses inspirasi dan ekspirasi.

2. Faring
Faring berfungsi untuk menyaring makanan, karena insang mengarah pada faring
maka material bukan makanan akan dibuang melalui celah insang (Fujaya, 2002).

3. Insang
Insang ikan merupakan organ respirasi utama yang bekerja dengan mekanisme
difusi permukaan dari gas-gas respirasi (oksigen dan karbondioksida) antara darah
dan air.
1. Jantung

Ikan memiliki organ sirkulasi darah di tubuh yang disebut jantung. Jantung
melakukan pembesaran otot spesifik untuk pembuluh darah atau struktur otot
kosong yang menyerupai kerucut dan dikelilingi atau ditanggung oleh tas
perikardial (pericardium). Pada ikan, jantung terletak di ruang perikardial di
sebelah posterior insang. Kontraksi otot jantung ikan yang disebabkan dengan
cara mengkonversi energi kimia menjadi energi mekanis dalam bentuk tekanan
darah dan aliran. Atas dasar strukturnya, jantung dalam organisme perairan (ikan,
amfibi dan reptil) memiliki tiga kamar yang terdiri dari dua atrium dan satu puluh
tempered . jantung ikan terdiri dari dua ruang, yaitu atrium (auricle), yaitu
ventrikel dinding tebal dan ada ruang tambahan dari dinding halus yang disebut
Sinust of Venosus. Ruangan ini berfungsi seperti penyimpanan darah dari ductus
cuvieri dan hepatic vein, dan mengirimkannya ke atrium. Bosom of venosus
dengan lobi ada katup sinki. Darah kemudian dikirim ke ventrikel untuk
mencegah darah kembali ke atrium yang dilakukan oleh katup
quayrirroventricular. Sistem kerja jantung seperti pompa memiliki dua
mekanisme pergerakan, yaitu Sistola dan Diastole. Sistola adalah keadaan ketika
ventrikel menyusut dan berkontraksi, sementara Diastole adalah situasi pada saat
ventrikel dan memiliki relaksasi.
2. Sinus venosus

Adalah ruang tambahan atau kantung yang berdinding tipis, hampir tidak
mengandung jaringan otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan dari
septum transversum, yang memisahkan rongga pericardial dari rongga
pleuroperitoneal. Darah dari seluruh tubuh masuk di sinus venosus melalui
sepasang ductus Cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinus
hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus venosus.
3. Atrium

Ini adalah satu kamar yang dindingnya relative , sebelumnya terletak dari dada
vena. dari autonale melalui lubang atrioventicular dikembalikan ke rongga
ventrikel. Lubang ini disimpan oleh kunci atau katup atrioventrikular, sehingga
aliran darah tidak dikembalikan ke rongga Atrium
4. Ventrikel

Merupakan aula dinding yang tebal dan berotot, menerima darah yang dipompa
melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini dibentuk oleh dua lapisan otot, yaitu
lapisan berotot disebut kortikal dan lapisan otot pada disebut spons. Bagian ini
menerima darah atrium melintasi atriopertrikular. Ekstrem sebelumnya dari
ventrikel tumbuh memanjang dan setebal , di mana terdapat serangkaian siklus
semilunar.
5. Conus Arteriosus

conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi tidak mempunyai bulbus


arteriosus. Pada sebagian ikan Teleostei conus arteriosus sudah tereduksi menjadi
suatu struktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus arteriosus (perluasan sebagian
dari aorta ventralis) berkembang dengan baik.

Sturktur organ reproduksi ikan jantan dan betina

A. Ciri Seksual Primer


Organ reproduksi ikan jantan disebut gonad jantan atau testis, berjumlah sepasang
pada umumnya berwarna putih atau kekuningan, mempunyai ukuran lebih kecil
daripada ovarium, terletak menggantung pada bagian dorsal mesentrium
(meschorchium) atau dinding tengah rongga perut (abdomen) ikan. Beratnya
dapat mencapai 12% dari berat tubuh atau lebih. Testis berfungsi untuk
menghasilkan spermatozoa. Ikan jantan dewasa memiliki ciri sebagai berikut,
yaitu gonad mempunyai ukuran lebih besar, tampak jelas, warna putih
kekuningan, sedangkan warna tubuh cerah, ramping, dan gerakannya lincah.

Gonad ikan meliputi ovarium dan pembuluhnya (oviduk) pada betina ovarium,
biasanya berjumlah sepasang terletak membujur di rongga perut yang terhubung
dengan saluran gonad (spermduk atau oviduk) yang selanjutnya ke arah luar
melalui lubang genital (genital pore). Dalam hubungan antara gonad dan
salurannya serta ginjal dan salurannya, sebagian kecil spesies ikan tidak memiliki
oviduk yang sempurna contohnya pada ikan-ikan salmonid sehingga telur
mengumpul bebas di dalam rongga perut sebelum dikeluarkan melalui lubang
genital. Sebagian besar spesies ikan yang memiliki oviduk sempurna dapat
langsung mengeluarkan telur melalui lubang genital.

Pada umumnya kelamin ikan jantan dan betina dapat dibedakan dengan melihat
saluran kelaminnya. Pada ikan betina, telur dikeluarkan melalui oviduk (saluran
telur) yang terpisah dari saluran kencing (uretra); sedangkan pada ikan jantan,
sperma dikeluarkan melalui saluran sperma yang menyatu dengan saluran kencing
(uretra) yang umumnya berbentuk menonjol seperti penis pada mamalia dan
disebut dengan papila genital.

Sebelum memasuki fase remaja (juvenil), umumnya ikan tidak bisa dikenali jenis
kelaminnya. karena kelamin ikan belum terdiferensiasi secara sempurna.
Meskipun secara genetis ikan terdiri dari jantan dan betina, namun faktor
lingkungan mempengaruhi diferensiasi kelaminnya. Sehingga memungkinkan
terjadinya perbedaan kelamin ikan secara fungsional dan genetis. Maka dari itu,
penentuan jenis kelamin ikan dapat dianggap plastis. Jenis kelamin ikan tidak
dapat diketahui saat ikan tersebut baru menetas. Kelamin ikan dapat diketahui
setelah sel kelamin telah terdiferensiasi sempurna, Hal ini dikarenakan adanya
interaksi lingkungan yang menentukan jenis kelamin pada ikan. Bahkan beberapa
spesies ikan memiliki sifat hermaproditisme (kelamin ganda).

B. Ciri Seksual Sekunder


Ciri seksual sekunder adalah ciri kelamin yang dapat ditandai dengan melihat ciri-
ciri fisik untuk membedakan ikan jantan dan betina. Namun, tidak semua jenis
ikan bisa dibedakan jenis kelaminnya hanya dengan melihat ciri-ciri fisiknya,
contohnya ikan ringau (Datnioides micrrolepis) yang sangat sulit dibedakan jenis
kelaminnya sehingga sering kali terjadi kesalahan dalam pemilihan induk (Sirikul
et al., 1994). Jenis ikan yang memiliki morfologi (bentuk dan ukuran tubuh) yang
jelas berbeda antara ikan jantan dan betina maka ikan tersebut memiliki ciri
dimorfisme seksual. Sedangkan jenis ikan yang memiliki perbedaan warna yang
jelas antara ikan jantan dan betina maka ikan tersebut memiliki ciri dikromatisme
seksual. Suatu jenis ikan dapat memiliki kedua ciri tersebut atau hanya salah
satunya saja, atau bahkan tidak kedua-duanya.

SIMPULAN

Pada praktikum kali ini telah dipelajari anatomi ayam dan ikan secara
mendalam lalu didapatkan informasi diantaranya, bahwa ayam bernapas tidak
hanya menggunakan paru-paru, tetapi ada juga kantung udara yang berfungsi
mengendalikan udara pada saat inspirasi dan ekspirasi, sementara ikan bernapas
menggunakan insang. Dapat diketahui pula bahwa sirip ikan terdiri dari berbagai
macam jenis dengan fungsi yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA

Isnaeni W. 2019. Fisiologi Hewan Edisi Revisi. Sleman (ID):PT Kanisius.

Nalbandov, A. V. (1990) Fisiologi Reproduksi pada Mamalia dan Unggas. UGM


Press.Yokyakarta.[internet]. [diakses pada 2021 september 15]. Tersedia
pada : https://disnak.lebakkab.go.id/sistim-pencernaan-pada-unggas/

Friesca Edrian Putri.Galih Fiel Arddhiagung.Satya Jati Nugroho. 2009. Kontraksi


Otot Jantung Ikan. [Internet]. [diakses 15 September 2021]. Tersedia pada
: https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/19985/2/PKM-AI
%20Kontraksi%20otot%20jantung%20ikan.pdf

Rengga Eko Pradipta. 2014. Identifikasi Dan Prevalensi Cacing Pada Saluran
Pencernaan Ikan Salem (Scomber Japonicus) Di Pangkalan Pendaratan
Ikan Muara Angke Jakarta Utara. [Internet] 15 September 2021.
Tersedia pada :
http://repository.unair.ac.id/26305/1/PRADIPTA%2C%20RENGGA%20
EKO.pdf

Anonymous. 2020. SISTEM PERNAFASAN AYAM [Internet]. PT Cipta Ternak


Sehat Indonesia; [diunduh pada 2021 September 15].
Tersedia pada: https://ctsindonesia.co.id/sistem-pernafasan-ayam/

Utami S N. 2021. Sistem Pernafasan Pada Burung [Internet]. kompas.com;


[diunduh pada 2021 September 15]. Tersedia pada:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/02/095622269/sistem-
pernafasan-pada-burung?page=all

Faradiba N. 2021. Pernapasan pada Ikan: Proses dan Organ yang Terlibat
[Internet]. Tersedia pada :
https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/29/123100923/pernapasan-
pada-ikan--proses-dan-organ-yang-terlibat

Kurniawan, Fredy. (2020). “Sistem Pencernaan Ikan Beserta Fungsinya”. “Online.


Tersedia pada :
https://fredikurniawan.com/sistem-pencernaan-ikan- beserta-fungsinya/

Leke JR, Sompie1 FN, Wantasen E, Widyastuti T, Sondakh EHB. 2019.


Karateristik Organ Bagian Dalam Ayam Buras Yang Diberi Pakan Minyak
Kelapa (Cocos nucifera) Dalam Ransum [internet]. [diunduh 2021
September 15]. Tersedia pada :
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/zootek/article/download/24803/245
12#:~:text=Empedu%20digunakan%20tubuh%20untuk
%20mengemulsikan,lemak%2C%20sebagai%20persiapan%20untuk
%20pencernaan
Budi, Darmawan Setia. 2019. CIRI SEKSUAL PADA IKAN. Surabaya (ID):
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.

Hayati, Alfiah. 2019. BIOLOGI REPRODUKSI IKAN. Surabaya (ID): Fakultas


Sains dan Teknologi Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai