2021
Biologi TM 5 PJ Dosen : Dr. drh. Aryani Sismin
Satyaningtijas, M.Sc
Asisten Dosen : Drh. Cresensia Rara H;
Drh. R. Avida Shahnaz
Nabilah
SEL HEWAN 1
Disusun oleh:
Kelompok 5 JMP A
Latar Belakang
Menurut Campbell et al., (2001: 1-5) respirasi adalah proses fisik di mana
organisme hidup menghirup oksigen dari atmosfer sekitarnya dan kemudian
menghembuskan karbon dioksida.
Sistem sirkulasi adalah organ yang memili sistem mengangkut zat dari sel
dalam tubuh dengan tujuan membantu melawan penyakit dan untuk
mempertahankan homeostasis. Sistem peredaran darah tertutup dimiliki oleh
seluruh hewan vertebrata dan beberapa hewan invertebrata. Darah dalam sistem
tersebut hanya mengalir di dalam pembuluh lalu dipompa oleh jantung. Organ
tubuh tersebut tidak langsung ditutup oleh darah. Darah berwarna merah karena
mengandung hemaglobin pada plasmanya,
Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar memahami dan mempelajari tentang
sel hewan, proses respirasi pada hewan vertebrata serta invertebrata dan proses
sirkulasi pada hewan vertebrata serta invertebrata.
PEMBAHASAN
A. Sistem Respirasi
Menurut Campbell et al., (2001: 1-5) respirasi adalah proses fisik di mana
organisme hidup menghirup oksigen dari atmosfer sekitarnya dan kemudian
menghembuskan karbon dioksida.
Terdapat dua macam pernapasan manusia, antara lain pernapasan dada dan
pernapasan perut. Berikut adalah mekanisme dari pernapasan manusia :
1. Pernapasan Dada Ada dua tahap dalam pernapasan dada sebagaimana
dikutip dari modul pembelajaran Kemendikbud, yaitu:
Inspirasi Proses yang terjadi ialah otot antartulang rusuk luar berkontraksi,
tulang rusuk terangkat, volume rongga dada membesar, paru-paru
mengembang. Tekanan udara menjadi lebih kecil dari udara luar sehingga
udara masuk. Ekspirasi Proses yang terjadi adalah otot antartulang rusuk
luar berelaksasi, tulang rusuk akan tertarik ke posisi semula, volume
rongga dada mengecil, tekanan udara rongga dada meningkat, tekanan
udara dalam paru-paru lebih tinggi dari udara luar akibatnya udara keluar
2. Pernapasan Perut Pernapasan perut juga berlangsung dalam dua tahap,
yakni:
Inspirasi Proses yang terjadi, yaitu otot diafragma berkontraksi, diafragma
mendatar dan mengakibatkan volume rongga dada membesar. Kemudian,
tekanan udara mengecil, diikuti dengan paru-paru yang mengembang
sehingga tekanan udaranya lebih kecil dari tekanan udara atfosmer dan
udara masuk. Ekspirasi Proses ini dimulai dari otot diafragma berelaksasi
dan otot dinding perut berkontraksi sehingga menyebabkan diafragma
terangkat dan melengkung menekan rongga dada. Kemudian, volume
rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat sehingga udara dalam
paru-paru keluar.
Pada dasarnya sistem pernapasan mamalia hampir serupa dengan manusia. berikut
adalah tahapan sistem pernapasan pada mamalia :
Mamalia bernapas menggunakan paru-paru. Gas O2 masuk ke dalam tubuh
melalui lubang hidung → faring → laring → trakea → bronkus → paru-paru.
Kemudian gas O2 dari paru-paru diangkut darah ke jantung. Dari jantung, gas O2
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh oleh darah. Dari jaringan tubuh, gas CO2
diangkut menuju jantung → paru-paru, dan keluar melalui organ-organ yang sama
juga. Mamalia yang hidup di air juga bernapas dengan paru-paru, tetapi dilengkapi
katup pada hidungnya yang akan menutup saat menyelam dan terbuka saat
muncul di permukaan air contohnya: lumba-lumba dan paus.
a) Rongga Hidung
Rongga hidung terdiri atas 2 bagian yaitu sebelah luar disebut vestibulum
dan di dalam disebut fossa nasalis.
1. Pada vestibulum terdapat nares, dan vibrissae.
2. Fossa nasalis terdapat penonjolan tulang yang disebut concha. Concha
dapat dibedakan menjadi concha superior, medial, dan inferior.
Concha superior terdapat reseptor pembau (olfaktorius).
Hidung merupakan tempat masuknya udara atmosfer dari luar ke saluran
pernafasan. Di dalam rongga hidung terdapat rambut dan selaput lendir.
Rongga hidung berfungsi sebagai:
1. Penghantar udara pernafasan (respirasi) dan seklaigus sebagai
penyaring kotoran yang terikut dalam udara pernafasan.
2. Menyesuaikan udara atmosfir agar temperatur dan kelembabannya
sesuai bagi tubuh hewan.
3. Menjaga kebersihan dan kelancaran udara yang masuk karena lapisan
mukosa saluran respirasi selalu basah dan bersilia yang berguna untuk
menangkap (menjerat) dan mengeluarkan partikel kotoran yang masuk
bersama udara pernafasan. Setelah melewati hidung selanjutnya udara
masuk ke pharynx.
b) Nasopharynx
Nasopharynx merupakan bagian yang menghubungkan antara
rongga hidung dengan bagian pertama pharynx, ke bawah berlanjut ke
bawah bagian oropharynx yaitu persimpangan antara rongga mulut ke
kerongkongan dengan rongga hidung. Pharynx merupakan
sekumpulan tulang rawan. Tulang rawan (cartilago) pada pharynx
antara lain: larynx yang padanya terdapat pita suara yang akan
bergetar bila ada udara yang melaluinya, misalnya pada waktu kita
bicara. Pharynx memiliki lubang yang disebut glotis sedangkan
penutupnya disebut epiglottis (anak tekak) yang berfungsi menutup
apabila sedang menelan makanan. Udara setelah melewati pharynx
selanjutnya menuju ke trakhea.
c) Larynx
Laynx merupakan tabung ireguler, yang menghubungkan pahrynx
dengan trakhea. Tedapat pita suara.
d) Trachea
Trachea (batang tenggorok) merupakan tabung dari cincin tulang
rawan, terletak di daerah leher, yang menghubungkan phaynx dengan
bronkus. Posisinya bersebelahan dengan kerongkongan, tepatnya di depan
kerongkongan. Dinding dalamnya (mukosa) dilapisi lendir yang sel-selnya
berambut getar.
1. Tunica mucosa tersusun atas sel thoraks (epithelium pseudocomplex
columnair) bersilia dengan sel piala (sel goblet). Lamina propria
tersusun atas jaringan ikat longgar dengan serabut elastis.
2. Tunica sub-mucosa tersusun atas jaringan ikat longgar dengan
membrana elastica sebagai batas dengan lamina propria glandula sero-
mucosa.
3. Tunica cartilaginea tersusun atas kartilago hyalin berbetuk seperti
tapal kuda (huruf C), jaringan ikat antara kedua ujung kartilago
mengandung sel-sel otot polos juga glandula sero-mucosa.
4. Tunica adventitia tersusun atas jaringan pengikat longgar dengan
pembuluh darah lymfe dan saraf.
e) Bronkus
Trakea bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri
dan kanan yang keduanya masuk ke dalam paru-paru. Bronkus bercabang-
cabang lagi menjadi bronkeolus.
f) Bronkeolus
Bronkeolus di dalam paru-paru membentuk cabang-cabang lebih
kecil yang bronkeolus terminalis, kemudian bronkeolus respiratorius, dan
selanjutnya berujung pada kantung alveoli. Pada lamina propria terdapat
otot polos yang diatur oleh nervus vagus yang bekerja sebagai saraf
parasimpatis artinya menyebabkan konstriksi (penyempitan lumen
bronkeolus). Gangguan yang ditimbulkan disebut asma bronkeale.
g) Kantung Alveoli (saccus alveolus)
Alveolus merupakan evaginasi (perluasan ke luar) yang
membentuk kantung dari bronkeolus respiratorius, duktus alveoli dan
saluran alveolaris. Sel alveoli paru-paru sangat tipis tebalnya (0,2 - 0,5
µm) dan tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk kantung-kantung
alveoli. Seluruh sel alveoli paru-paru jika direntang lebarnya mencapai 70
- 80 m2. Peran penting alveoli adalah untuk pertukaran gas O2 dari
atmosfer ke kapiler alveoli atau sebaliknya gas CO2 dari kapiler ke ruang
alveoli.
Antara kantung alveoli satu dengan lainnya membentuk dinding
(sekat) interalveoler yang tersusun atas 2 lapisan yaitu: epitel gepeng
selapis dan jaringan pengikat. Interalveoler tersusun atas: 3 jenis sel yaitu:
sel endotel kapiler, sel epitel gepeng alveoli, dan membrana basalis. sel
alveolus besar.
Sel septal (sel alveoler tipe II) merupakan sel penghasil cairan yang
disebut surfaktan. Surfaktan tersusun atas dipalmitoil lecithin
(phospolipoprotein). Surfaktan berfungsi untuk menjaga tegangan
permukaan alveoli sehingga dinding alveoli tetap tipis. Dengan demikian,
fungsi utama surfaktan adalah mempertipis membran respirasi sehingga
difusi gas pernafasan dapat menjadi lebih efisien.
h) Membran Respirasi
Pertukaran gas dari kantung alveoli ke dalam kapiler darah melalui
membran respirasi yang tersusun atas sel epitel alveoli, membrana basalis
dan sel endothel kapiler alveoli.
i) Pembuluh Darah Paru
Pembuluh darah paru dapat dibedakan menjadi pembuluh darah
pemberi nutrisi dan fungsional. Sirkulasi fungsional terdiri dari: a.
pulmonalis, dan v. pulmonalis yang bercabang menjadi kapiler mengitari
kantung alveoli. Pembuluh darah pemberi nutrisi arteri dan vena
bronkealis. Pembuluh limfe mengikuti arteri dan vena bronkealis dan
pulmonalis. Fungsi mengalirkan cairan limfe ke nodus limfatikus.
B. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi hewan merupakan suatu sistem organ yang berfungsi
untuk memindahkan zat ke sel, mempertahankan kestabilan suhu, pH, cairan serta
homeostasis, mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi tubuh keseluruh jaringan
tubuh yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Secara keseluruhan sistem
sirkulasi darah terdiri atas organ jantung, komponen darah dan pembuluh darah,
(Syaifuddin, 2011). Ada tiga macam sistem peredaran darah, antara lain :
1. Sistem difusi : terjadi pada invertebrata rendah seperti paramecium,
amoeba maupun hydra.
2. Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran, darah tidak selalu
berada di dalam pembuluh.
3. Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran, darah selalu
berada di dalam pembuluh contohnya Vertebrata.
1. #TanyaJawab
Nama: Assadel Zhafif Alwaini
NIM: J0305211126
Kelompok 2
Pertanyaan:
Untuk sistem sirkulasi hewan laut berada di kedalaman (100m lebih)
apakah masih sama dengan hewan yang ada di kedalaman 100m keatas?
2. #TanyaJawab
Nama: Dinda Ayu Prameswari
NIM: J0305211177
Kelompok 6
Pertanyaan:
Salamander termasuk hewan amphibi, namun mengapa ada beberapa
spesies salamander yang hingga dewasa tetap hidup dalam air?
3. #TanyaJawab
Nama: Fatiyya Ariza
Nim: J0305211109
Kelompok 4
Pertanyaan:
Bagaimanapun perbedaan sistem portal renalis dengan sistem portal
hepatika pada pola sirkulasi ikan primitif?
4. #TanyaJawab
Nama: Al Zahra D P
NIM: J0305211011
Kelompok 5
Pertanyaan :
Mengapa burung saat terbang menggunakan kantong udara tidak langsung
menggunakan paru2?
5. #TanyaJawab
Nama: Ayu Shakira Nur Riawan
NIM: J0305211085
Kelompok 1
Pertanyaan:
Apakah frekuensi pernapasan pada saat beristirahat dengan beraktivitas
sama? Jelaskan.
6. #TanyaJawab
Nama: Selica Banowati
NIM: J0305211064
Pertanyaan:
mengapa cacing tidak mempunyai alat pernapasan khusus , dengan apa
cacing bernapas? jelaskan alur pernapasan nya.