Anda di halaman 1dari 23

Hari/Tanggal : Senin, 13 September

2021
Biologi TM 5 PJ Dosen : Dr. drh. Aryani Sismin
Satyaningtijas, M.Sc
Asisten Dosen : Drh. Cresensia Rara H;
Drh. R. Avida Shahnaz
Nabilah

SEL HEWAN 1

Disusun oleh:

Kelompok 5 JMP A

No. Nama NIM


1 Anisa Putri Nur Salsabil J0305211137
2 Al Zahra Dwi Pranata Lia Tanjung J0305211011
3 Rafly Aulia Rahman J0305211120
4 Maghfira Syafiqa J0305211019
5 M. Daffa Akbar Putra Palsan J0305211164
6 Audy Luthfia Salsabilla J0305211009
7 Azzahra Najwa An Azhari J0305211076
8 Jesika Azura J0305211168
9 Shafira Azzahra J0305211001

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
TAHUN 2021
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut Campbell et al., (2001: 1-5) respirasi adalah proses fisik di mana
organisme hidup menghirup oksigen dari atmosfer sekitarnya dan kemudian
menghembuskan karbon dioksida.

Sistem sirkulasi adalah organ yang memili sistem mengangkut zat dari sel
dalam tubuh dengan tujuan membantu melawan penyakit dan untuk
mempertahankan homeostasis. Sistem peredaran darah tertutup dimiliki oleh
seluruh hewan vertebrata dan beberapa hewan invertebrata. Darah dalam sistem
tersebut hanya mengalir di dalam pembuluh lalu dipompa oleh jantung. Organ
tubuh tersebut tidak langsung ditutup oleh darah. Darah berwarna merah karena
mengandung hemaglobin pada plasmanya,

Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah agar memahami dan mempelajari tentang
sel hewan, proses respirasi pada hewan vertebrata serta invertebrata dan proses
sirkulasi pada hewan vertebrata serta invertebrata.
PEMBAHASAN

A. Sistem Respirasi
Menurut Campbell et al., (2001: 1-5) respirasi adalah proses fisik di mana
organisme hidup menghirup oksigen dari atmosfer sekitarnya dan kemudian
menghembuskan karbon dioksida.

Sistem respirasi terdiri dari :


a) Saluran napas bagian atas
Pada bagian ini udara yang masuk ke tubuh dihangatkan, disaring dan
dilembabkan.
b) Saluran napas bagian bawah
Bagian ini menghantarkan udara yang masuk dari saluran bagian atas ke
alveoli.
c) Paru, terdiri dari :
1. Alveoli, terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2,
2. Sirkulasi paru. Pembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan
pembuluh darah vena meninggalkan paru.
d) Rongga Pleura
Terbentuk dari dua selaput serosa, yang meliputi dinding dalam rongga
dada yang disebut pleura parietalis, dan yang meliputi paru atau pleura
viseralis.
e) Rongga dan dinding dada
Merupakan pompa muskuloskeletal yang mengatur pertukaran gas dalam
proses respirasi.

Sistem respirasi berdasarkan fungsinya terdiri dari :


1. Zona konduksi berperan sebagai saluran tempat lewatnya udara
pernapasan, serta membersihkan, melembabkan dan menyamakan suhu
udara pernapasan dengan suhu tubuh. Zona konduksi terdiri dari hidung,
faring, trakea, bronkus serta bronkioli terminalis.
2. Zona Respiratorik terdiri dari alveoli dan struktur yang berhubungan.
Fungsinya yaitu tempat pertukaran gas antara udara dan darah terjadi
dalam alveoli.

Tahap Proses Respira pada Manusia


Proses pernapasan manusia melalui dua tahap yaitu inspirasi dan ekspirasi.
Proses Inspirasi (menghirup) adalah saat kita menarik napas. Sementara itu,
ekspirasi adalah proses menghembuskan napas. Proses inspirasi dan ekspirasi
diatur oleh otot-otot diafragma dan otot antartulang rusuk. Otot-otot tersebut
kemudian mengatur volume ruang dada, memperbesar ataupun memperkecil
menurut kehendak kita.
Aktivitas yang menyebabkan terjadinya inspirasi yakni, kondisi otot tulang
rusuk dan diafragma berkontraksi, volume rongga dada dan paru-paru membesar,
diafragma bergerak ke bawah, sangkar tulang rusuk membesar dan tekanan udara
dalam paru-paru menjadi lebih rendah dari tekanan udara luar. Sementara itu,
ekspirasi adalah proses menghembuskan napas.
Aktivitas yang menyebabkan terjadinya inspirasi yakni, kondisi otot tulang
rusuk dan diafragma berelaksasi, volume rongga dada dan paru-paru mengecil
diafragma bergerak naik sangkar tulang rusuk mengecil dan tekanan udara dalam
paru-paru naik udara keluar dari paru-paru.

Terdapat dua macam pernapasan manusia, antara lain pernapasan dada dan
pernapasan perut. Berikut adalah mekanisme dari pernapasan manusia :
1. Pernapasan Dada Ada dua tahap dalam pernapasan dada sebagaimana
dikutip dari modul pembelajaran Kemendikbud, yaitu:
Inspirasi Proses yang terjadi ialah otot antartulang rusuk luar berkontraksi,
tulang rusuk terangkat, volume rongga dada membesar, paru-paru
mengembang. Tekanan udara menjadi lebih kecil dari udara luar sehingga
udara masuk. Ekspirasi Proses yang terjadi adalah otot antartulang rusuk
luar berelaksasi, tulang rusuk akan tertarik ke posisi semula, volume
rongga dada mengecil, tekanan udara rongga dada meningkat, tekanan
udara dalam paru-paru lebih tinggi dari udara luar akibatnya udara keluar
2. Pernapasan Perut Pernapasan perut juga berlangsung dalam dua tahap,
yakni:
Inspirasi Proses yang terjadi, yaitu otot diafragma berkontraksi, diafragma
mendatar dan mengakibatkan volume rongga dada membesar. Kemudian,
tekanan udara mengecil, diikuti dengan paru-paru yang mengembang
sehingga tekanan udaranya lebih kecil dari tekanan udara atfosmer dan
udara masuk. Ekspirasi Proses ini dimulai dari otot diafragma berelaksasi
dan otot dinding perut berkontraksi sehingga menyebabkan diafragma
terangkat dan melengkung menekan rongga dada. Kemudian, volume
rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat sehingga udara dalam
paru-paru keluar.

Sistem Respirasi pada Hewan Mamalia


Pernapasan mamalia terdiri dari hidung, trakea, bronkus, dan paru paru.
Hidung berfungsi sebagai tempat masuknya udara. Setelah mengalir melalui
berbagai ruang di dalam rongga hidung, udara akan diteruskan ke faring, laring,
hingga melewati trakea atau batang tenggorokan. Trakea bercabang menjadi dua
bronkus, yang masing-masingnya menuju ke setiap belahan paru-paru. Dalam
paru-paru, bronkus bercabang, menjadi pipa-pipa yang disebut bronkiolus. Pada
mamalia, paru-paru terletak di dalam rongga dada, paru-paru memiliki tekstur
yang mirip spons dan berbentuk seperti sarang lebah dengan epitelium lembab
yang berfungsi sebagai permukaan respirasi. Serta pada mamalia, fase inspirasi
merupakan proses aktif yang terjadi karena kontraksi otot diantara tulang-tulang
iga dan diafragma. Kontraksi tersebut menyebabkan rongga dada serta paru-paru
mengembang dan menyebabkan tekanan negatif dalam rongga dada sehingga
udara dapat masuk kedalamnya. Sedangkan fase ekspirasi terjadi karena relaksasi
otot inspiratori tersebut dan pengerutan dinding alveole.

Pada dasarnya sistem pernapasan mamalia hampir serupa dengan manusia. berikut
adalah tahapan sistem pernapasan pada mamalia :
Mamalia bernapas menggunakan paru-paru. Gas O2 masuk ke dalam tubuh
melalui lubang hidung → faring → laring → trakea → bronkus → paru-paru.
Kemudian gas O2 dari paru-paru diangkut darah ke jantung. Dari jantung, gas O2
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh oleh darah. Dari jaringan tubuh, gas CO2
diangkut menuju jantung → paru-paru, dan keluar melalui organ-organ yang sama
juga. Mamalia yang hidup di air juga bernapas dengan paru-paru, tetapi dilengkapi
katup pada hidungnya yang akan menutup saat menyelam dan terbuka saat
muncul di permukaan air contohnya: lumba-lumba dan paus.

Sistem Respirasi pada Hewan Vertebrata


Sistem Respirasi pada Vertebrata Secara makro anatomi, dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) bagian yaitu: pars konduktoria (saluran respirasi) dan pars
respiratorius (alveolus). Pars konduktoria tersusun atas: hidung → rongga hidung
→ pharynx → larynx → trachea → bronchus → bronchiolus. Pars konduktoria
berfungsi sebagai saluran udara respirasi dari atmosfer ke dalam alveoli. Epitel
respirasi tersusun atas epitel kolumner (toraks) bertingkat bersilia, dan diantaranya
banyak terdapat sel goblet.

a) Rongga Hidung
Rongga hidung terdiri atas 2 bagian yaitu sebelah luar disebut vestibulum
dan di dalam disebut fossa nasalis.
1. Pada vestibulum terdapat nares, dan vibrissae.
2. Fossa nasalis terdapat penonjolan tulang yang disebut concha. Concha
dapat dibedakan menjadi concha superior, medial, dan inferior.
Concha superior terdapat reseptor pembau (olfaktorius).
Hidung merupakan tempat masuknya udara atmosfer dari luar ke saluran
pernafasan. Di dalam rongga hidung terdapat rambut dan selaput lendir.
Rongga hidung berfungsi sebagai:
1. Penghantar udara pernafasan (respirasi) dan seklaigus sebagai
penyaring kotoran yang terikut dalam udara pernafasan.
2. Menyesuaikan udara atmosfir agar temperatur dan kelembabannya
sesuai bagi tubuh hewan.
3. Menjaga kebersihan dan kelancaran udara yang masuk karena lapisan
mukosa saluran respirasi selalu basah dan bersilia yang berguna untuk
menangkap (menjerat) dan mengeluarkan partikel kotoran yang masuk
bersama udara pernafasan. Setelah melewati hidung selanjutnya udara
masuk ke pharynx.
b) Nasopharynx
Nasopharynx merupakan bagian yang menghubungkan antara
rongga hidung dengan bagian pertama pharynx, ke bawah berlanjut ke
bawah bagian oropharynx yaitu persimpangan antara rongga mulut ke
kerongkongan dengan rongga hidung. Pharynx merupakan
sekumpulan tulang rawan. Tulang rawan (cartilago) pada pharynx
antara lain: larynx yang padanya terdapat pita suara yang akan
bergetar bila ada udara yang melaluinya, misalnya pada waktu kita
bicara. Pharynx memiliki lubang yang disebut glotis sedangkan
penutupnya disebut epiglottis (anak tekak) yang berfungsi menutup
apabila sedang menelan makanan. Udara setelah melewati pharynx
selanjutnya menuju ke trakhea.
c) Larynx
Laynx merupakan tabung ireguler, yang menghubungkan pahrynx
dengan trakhea. Tedapat pita suara.
d) Trachea
Trachea (batang tenggorok) merupakan tabung dari cincin tulang
rawan, terletak di daerah leher, yang menghubungkan phaynx dengan
bronkus. Posisinya bersebelahan dengan kerongkongan, tepatnya di depan
kerongkongan. Dinding dalamnya (mukosa) dilapisi lendir yang sel-selnya
berambut getar.
1. Tunica mucosa tersusun atas sel thoraks (epithelium pseudocomplex
columnair) bersilia dengan sel piala (sel goblet). Lamina propria
tersusun atas jaringan ikat longgar dengan serabut elastis.
2. Tunica sub-mucosa tersusun atas jaringan ikat longgar dengan
membrana elastica sebagai batas dengan lamina propria glandula sero-
mucosa.
3. Tunica cartilaginea tersusun atas kartilago hyalin berbetuk seperti
tapal kuda (huruf C), jaringan ikat antara kedua ujung kartilago
mengandung sel-sel otot polos juga glandula sero-mucosa.
4. Tunica adventitia tersusun atas jaringan pengikat longgar dengan
pembuluh darah lymfe dan saraf.
e) Bronkus
Trakea bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri
dan kanan yang keduanya masuk ke dalam paru-paru. Bronkus bercabang-
cabang lagi menjadi bronkeolus.
f) Bronkeolus
Bronkeolus di dalam paru-paru membentuk cabang-cabang lebih
kecil yang bronkeolus terminalis, kemudian bronkeolus respiratorius, dan
selanjutnya berujung pada kantung alveoli. Pada lamina propria terdapat
otot polos yang diatur oleh nervus vagus yang bekerja sebagai saraf
parasimpatis artinya menyebabkan konstriksi (penyempitan lumen
bronkeolus). Gangguan yang ditimbulkan disebut asma bronkeale.
g) Kantung Alveoli (saccus alveolus)
Alveolus merupakan evaginasi (perluasan ke luar) yang
membentuk kantung dari bronkeolus respiratorius, duktus alveoli dan
saluran alveolaris. Sel alveoli paru-paru sangat tipis tebalnya (0,2 - 0,5
µm) dan tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk kantung-kantung
alveoli. Seluruh sel alveoli paru-paru jika direntang lebarnya mencapai 70
- 80 m2. Peran penting alveoli adalah untuk pertukaran gas O2 dari
atmosfer ke kapiler alveoli atau sebaliknya gas CO2 dari kapiler ke ruang
alveoli.
Antara kantung alveoli satu dengan lainnya membentuk dinding
(sekat) interalveoler yang tersusun atas 2 lapisan yaitu: epitel gepeng
selapis dan jaringan pengikat. Interalveoler tersusun atas: 3 jenis sel yaitu:
sel endotel kapiler, sel epitel gepeng alveoli, dan membrana basalis. sel
alveolus besar.
Sel septal (sel alveoler tipe II) merupakan sel penghasil cairan yang
disebut surfaktan. Surfaktan tersusun atas dipalmitoil lecithin
(phospolipoprotein). Surfaktan berfungsi untuk menjaga tegangan
permukaan alveoli sehingga dinding alveoli tetap tipis. Dengan demikian,
fungsi utama surfaktan adalah mempertipis membran respirasi sehingga
difusi gas pernafasan dapat menjadi lebih efisien.
h) Membran Respirasi
Pertukaran gas dari kantung alveoli ke dalam kapiler darah melalui
membran respirasi yang tersusun atas sel epitel alveoli, membrana basalis
dan sel endothel kapiler alveoli.
i) Pembuluh Darah Paru
Pembuluh darah paru dapat dibedakan menjadi pembuluh darah
pemberi nutrisi dan fungsional. Sirkulasi fungsional terdiri dari: a.
pulmonalis, dan v. pulmonalis yang bercabang menjadi kapiler mengitari
kantung alveoli. Pembuluh darah pemberi nutrisi arteri dan vena
bronkealis. Pembuluh limfe mengikuti arteri dan vena bronkealis dan
pulmonalis. Fungsi mengalirkan cairan limfe ke nodus limfatikus.

Sistem Respirasi Pada Hewan Invertebrata


Pada Umumnya Hewan Invertebrata hanya memiliki dua sistem respirasi
yaitu :
1. Difusi
Molekul oksigen dan karbondioksida yang bergerak dari suatu
daerah berkonsentrasi tinggi ke pada daerah yang konsentrasi rendah
disebut dengan proses difusi. Proses difusi itu dibedakan menjadi difusi sel
dan juga difusi epidermal. Difusi sel itu terjadi dengan melalui membran
sel di hewan yang bersel satu. Difusi epidermal terjadi pertukaran gas yang
berlangsung dengan melalui kulit luar tubuh (epidermis) contohnya,
cacing tanah.
2. Sistem Trakea
Sistem pernapasan ini dapat ditemukan pada serangga. Trakea
sendiri merupakan pembuluh halus yang bercabang pada seluruh bagian
tubuh. Pada percabangan terakhir sel trakea terdapat trakeol yaitu berupa
cairan. Melalui cairan ini oksigen serta karbon dioksida berfungsi ke
dalam sel-sel jaringan yang berada di dekatnya.

Hewan Invertebrata terbagi dari beberapa filum, system respirasi diantaranya,


yaitu :
a) Protozoa
Sebagian besar pernapasan pada hewan-hewan protozoa dilakukan
secara difusi. Oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) yang terlarut
dalam air, keluar masuk secara difusi melalui membran sel. Pada protozoa,
masuknya oksigen dengan difusi menembus membran sel dan menuju
sitoplasma. Difusi dan gerakan sitoplasma mengantarkan oksigen (O2) ke
mitokondria. Oksigen digunakan untuk memecah senyawa organik
sehingga menghasilkan energi, air dan karbondioksida (CO2). Ketika
oksigen berdifusi kedalam tubuh dan karbondioksida ke luar tubuh,
oksigen (O2) dalam air habis dengan cepat dan begitu pula pada
karbondioksida (CO2) tertimbun dengan cepat. Pada paramaecium silianya
membantu pernafasan. Dengan pergerakan silianya air disekitarnya akan
bergerak dan berarti membantu penyediaan oksigen.
b) Porifera
Oksigen (O2) yang diperlukan oleh porifera diambil langsung dari
air. Air dimasukkan melalui pori-pori (ostium) pada permikaan tubuhnya,
kemudian masuk ke dalam spongocoel. Poses selanjutnya dilakukan oleh
sel leher (koanosit). Aliran air membawa zat makanan, oksigen (O2) akan
diikat oleh koanosit dan sekaligus melakukan pencernaan makanan.
Setelah itu karbondioksida (CO2) dilepaskan ke air dan air dikeluarkan
melalui oskulum.
c) Coelenterata
Coelenterata belum memiliki organ khusus untuk respirasi,
sehingga respirasinya dilakukan secara difusi melalui seluruh permukaan
tubuh. Coelenterata atau hewan berongga tubuhnya tersusun dari dua lapis
sel yakni lapisan luar dan lapisan dalam. Pernapasan hewan coelenterata
hanya mengandalkan proses difusi oksigen dari lingkungan luar melalui
permukaan tubuhnya. Namun demikian, coelentera juga memiliki alat
bantu pernapasan yang disebut sifonoglia. Sifonoglia adalah perluasan dari
celah mulut hewan coelenterate.
d) Vermes
Cacing tidak memiliki alat pernafasan khusus, pengambilan
oksigen (O2) dan pelepasan karbondioksida dilakukan secara difusi,
kecuali pada beberapa cacing yang hidup di air bernafas menggunakan
insang. Planaria menggunakan seluruh permukaan tubuhnya untuk
bernafas dengan cara difusi. Cacing tanah juga seperti itu, dengan cara
difusi oksigen (O2) masuk melalui permukaan tubuhnya berlendir dan
tipis. Selanjutnya oksigen akan masuk ke pembuluh darah dan diedarkan
ke seluruh tubuhnya. Karbon dioksida sebagai hasil pernafasan
dikeluarkan oleh jaringan ke pembuluh darah dan kemidian dikeluarkan
melalui permukaan tubuhnya. Sementara itu cacing yang hidup di air
bernfas menggunakan insang, misalnya Polychaeta menggunakan
sepasang parapodia untuk bernafas yang berubah menjadi insang. Cacing
gilik merupakan salah satu cacing yang hidup pada tubuh manusia,
sehingga toleran terhadap kadar oksigen (O2) yang rendah. Cacing gilik
juga bernafas secara difusi melalui permukaan tubuhnya.
e) Molusca
Pada molusca yang hidup didarat bernafas mengunakan paru-paru,
seperti bakicot yang terolong ordo pulmolata karena bernafas dengan paru-
paru. Molusca yang hidup di air bernafas menggunakan insang, contohnya
kernag laut (bivalvia) ,siput laut, cumi-cumi, bernafas dengan insang.
f) Echinodermata
Echinodermata yang hidup di laut bernafas dengan insang. Hewan
ini memiliki alat pernafasan yang khusus yaitu insang yang disebut insang
dermal/insang kulit. Ciri-ciri echinodermata pada umumnya adalah
memiliki duri pada tubuhnya. Pernapasan hewan berkulit duri atau
echinodermata seperti landak laut dan mentimun laut, dibantu oleh suatu
organ yang disebut insang kulit, sedangkan pada bintang laut pernapasan
dilakukan melaui kaki ambulakral. Anggota echinodermata yang lain
seperti teripang bernafas dengan suatu sistem yang dsiebut pohon
respirasi. Pohon respirasi pada teripang tersusun dari dua saluran utama
yang bercabang-cabang dalam tubuhnya menyerupai pohon. Pada saluran
tersebut juga terdapat alat perekat yang berfungsi untuk mempertahankan
diri.
g) Arthropoda
Arthropoda atau hewan berbuku-buku adalah salah satu filum
hewan invertebrata. Sistem pernapasan Arthropoda dibagi lagi menjadi
beberapa disesuaikan dengan kelasnya yaitu :
1. Insecta
Insecta atau serangga adalah salah satu jenis hewan
berbuku-buku. Sistem pernapasan pada serangga disebut sistem
trakea. Sistem trakea pada serangga misalnya belalang tersusun
dari spirakel, saluran trakea dan trakeolus. Spirakel terdapat pada
rangka luar atau eksoskleton serangga. Spirakel adalah tempat
dimana oksigen masuk kedalam tubuh. Pada saat serangga terbang
spirakel menutup dan akan membuka pada saat istirahat. Pembuluh
trakea pada serangga selanjutnya akan bercabang membentuk
trakeolus yang sangat kecil dan berukuran hanya ± 0,1 mμ.
Trakeolus ini berfungsi sama seperti kapiler darah pada sistem
transportasi. Sistem pernapasan serangga terpisah dari sistem
transportasi tubuhnya sehingga udara atau oksigen yang masuk ke
dalam tubuh melalui spirakel dan diteruskan ke pembuluh trakea
dan trakeolus akan langsung diedarkan ke seluruh tubuh bahkan
serangga memiliki saluran yang disebut T-tubulus yang langsung
mengantar oksigen dekat mitokondria, tempat berlangsungnya
proses glikolisis, siklus krebs dan transfer elektron pada proses
metabolisme. Jalur pernapasan pada serangga adalah sebagai
berikut : udara luar → stigma/spirakel → saluran/pembuluh trakea
→ trakeolus → jaringan tubuh. Serangga yang hidup di air seperti
jentik nyamuk dan kepik Notonecna memiliki tabung pernapasan
yang digunakan untuk mengambil oksigen dari permukaan air.
2. Arachnida dan Scorpionida
Hewan Arthropoda lain seperti laba-laba (Arachnida) dan
kalajengking (Scorpionida) melakukan proses pernapasan dengan
bantuan paru-paru buku.Paru-paru buku adalah bagian abdomen
atau perut yang melekuk ke dalam atau melakukan invaginasi.
Disebut paru-paru buku karena didalamnya banyak terdapat lamela
yang yang bentuknya menyerupai halaman buku. Sama seperti
serangga, udara akan masuk melalui spirakel dengan cara difusi
dan selanjutnya udara akan diteruskan menuju sel-sel
lamela.Pertukaran udara akan berlangsung disekitar lamela karena
banyak terdapat pembuluh darah. Fungsi paru-paru buku sama
seperti fungsi paru-paru pada manusia meskipun bagian-bagian
paru-paru manusia lebih kompleks dari hewan invertebrata.
3. Custaceae
Hewan yang tergolong dalam crustaceae merupakan salah
satu biota laut yang hidup di air seperti udang dan kepiting. Hewan
tersebut bernapas dengan bantuan insang buku dan insang timba.
Insang buku adalah bagian insang yang tumbuh dari bagian dasar
tubuh dan dinding tubuh crustaceae yang saling berdekatan. Pada
insang buku terdapat lamela dan filamen yang mrupakan tempat
pertukaran gas. Air yang membawa oksigen mengalir dalam tubuh
dengan bantuan gerakan mendayung insang timba. Insang timba
berbentuk seperti bulan sabit dan merupakan penjuluran atau
bagian mulut yang memanjang. Aliran air yang membawa oksigen
masuk ke dalam ruang brankial yang berada dibelakang karapaks
dan diantara kaki udang dan kemudian akan diteruskan menuju
lamela, tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang
fungsinya sama dengan fungsi alveolus pada manusia.

B. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi hewan merupakan suatu sistem organ yang berfungsi
untuk memindahkan zat ke sel, mempertahankan kestabilan suhu, pH, cairan serta
homeostasis, mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi tubuh keseluruh jaringan
tubuh yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Secara keseluruhan sistem
sirkulasi darah terdiri atas organ jantung, komponen darah dan pembuluh darah,
(Syaifuddin, 2011). Ada tiga macam sistem peredaran darah, antara lain :
1. Sistem difusi : terjadi pada invertebrata rendah seperti paramecium,
amoeba maupun hydra.
2. Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran, darah tidak selalu
berada di dalam pembuluh.
3. Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran, darah selalu
berada di dalam pembuluh contohnya Vertebrata.

Sirkulasi pada Hewan Mamalia


Sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah yang terdapat pada mamalia
terdiri atas darah, pembuluh darah, dan jantung. William Harvey merupakan orang
pertama yang menemukan fungsi jantung dan sirkulasi darah. Ia menyatakan
bahwa jantung merupakan organ pemompa yang tersedia dengan katup, untuk
mempertahankan aliran darah hanya dalam satu arah. Darah yang didistribusikan
melalui pembuluh darah yang terletak pada bagian dalam disebut arteri, dan darah
yang dikembalikan ke jantung oleh pembuluh superfisial disebut vena.
Jantung yang berfungsi sebagai alat isap memiliki 4 ruang sempurna, yaitu
atrium kiri, ventrikel kiri, atrium kanan, dan ventrikel kanan. Ventrikel, memiliki
dinding yang lebih tebal dan lebih kuat jika dibandingkan dengan dinding atrium,
karena ruang ini berkontraksi dan darah mendorong ke pembuluh darah. Atrium
kanan ialah ruang kanan atas yang menerima darah terdeoksigenasi melalui vena
kava superior (untuk tubuh bagian atas) dan inferior vena cava (untuk tubuh
bagian bawah). Atrium kiri mengumpulkan darah beroksigen dari vena paru dan
dipompa ke aorta (arteri terbesar jantung), untuk dibagikan ke arteri dan arteriol.
Darah dalam mamalia terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah, diantaranya
yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit). Sel darah merah mengandung pigmen protein pengikat oksigen dan
karbon dioksida yang disebut hemoglobin. Sel darah putih terdiri atas leukosit
granulosit (neutrofil, eosinophil, basophil) dan leukosit granulosit (monosit,
limfosit). Trombosit berfungsi untuk pembekuan darah, dan di dalam sorum
terdapat zat anti bodi (kekebalan).
Peredaran darah pada mamalia tergolong peredaran darah tertutup dan
ganda. Pembuluh darah pada mamalia meliputi arteri, vena, dan kaliper. Semua
bagian ini memainkan peran masing-masing dalam fungsi normal dari peredaran
darah atau sistem kardiovaskular. Arteri bertanggung jawab untuk mengalirkan
dara dari jantung, sementara kapiler memungkinkan pertukaran air dan zat tubuh
lain antara darah dan jaringan sekitarnya, dan nadi atau vena bertugas untuk
mengalirkan darah dari kapiler untuk Kembali ke jantung.
Peredaran darah pada mamalia disebut peredaran darah tertutup karena
darah yang dialirkan melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh dan darah
melewati jantung sebanyak dua kali. Berdasarkan sirkuit aliran darah, sistem
peredaran darah dibedakan menjadi 2, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran
darah besar.
1. Peredaran darah kecil: Aliran darah: bilik kanan➜ arteri pulmonalis
➜pulmo ➜ vena pulmonalis ➜ serambi kiri.
2. Peredaran darah besar: Aliran darah: bilik kiri ➜ aorta ➜ arteri ➜
kapiler➜ vena atas dan bawah ➜ serambi kanan.

Sirkulasi pada Hewan Vertebrata


a) Pisces
Ikan atau pisces merupakan hewan vertebrata yang memiliki sistem
peredaran darah yang tertutup serta peredaran darah tunggul. Sistem
peredaran darah pada ikan berfungsi untuk mengangkut makanan menuju
seluruh tubuh dan untuk membuang sisa metabolisme dalam tubuh. Pada
ikan pola sirkulasi tunggal adalah kondisi darah yang melewati jantung
sebanyak satu kali dalam rangkaian sirkulasinya. Pada ikan rangkaian
sirkulasi yang terdiri dari jantung (ventrikel dan antrium), conus
asteriosus, arter, vena dan kapiler. Proses peredaran darah pada ikan
dimulai dengan dipompanya darah oleh jantung, tepatnya pada ventrikel.
Selanjutnya, darah mengalir menuju insang. Di dalam insang terjadi
pengambilan oksigen oleh darah dan karbondioksida yang dikeluarkan
lewat dinding kapiler. Kapiler insang ini membawa darah yang banyak
oksigen menuju seluruh pembuluh kapiler pada bagian tubuh ikan. Setelah
itu, darah kembali menuju ke atrium jantung melalui pembuluh balik
(vena).
b) Katak
Sistem peredaran darah pada katak atau ampfibi lainnya memiliki
sistem peredaran darah tertutup serta peredaran darah ganda karena darah
melewati jantung sebanyak dua kali pada rangkaian sirkulasinya. Yang
pertama kali, darah dari jantung beredar menuju paru-paru (pulma). Pada
darah yang berasal dari seluruh jaringan tubuh akan menuju jantung dan
diedarkan kembali ke seluruh jaringan tubuh. Sistem sirkulasi pada katak
terdiri dari jantung, arteri, vena, sinus venosus, kelenjar limfa, dan cairan
limfa. Jantung pada katak atau amfibi lainnya terbagi menjadi tiga ruang
yakni, dua atrium (serambi) yakni atrium kanan dan atrium kiri dan juga
satu ventrikel (bilik). Di dalamnya juga terdapat katup (sekat) yang
mencegah darah pada ventrikel agar tidak mengalir kembali ke atrium.
Darah yang mengandung sedikit oksigen (O2) akan menuju sinus venosus
dan dilanjutkan ke atrium kanan. Kemudian, darah dialirkan menuju
ventrikel. Setelah itu, darah mengalir menuju arteri pulmonalis. Akhirnya,
darah masuk ke paru-paru. Karbondioksida (CO2) dalam darah pada paru-
paru dilepaskan dan oksigen (O2) diikat oleh darah. Pada darah yang kaya
oksigen (O2) di paru-paru ini akan dialirkan menuju vena pulmonalis dan
diteruskan ke atrium kiri jantung. Peredaran darah tersebut dinamakan
peredaran darah kecil. Dan pada darah yang mengandung oksigen (O2) di
atrium kiri jantung akan dialirkan menuju ventrikel. Darah ini akan
bercampur dengan darah yang mengandung karbondioksida (CO2) dengan
jumlah yang sedikit. Kemudian, darah dalam ventrikel menuju ductus
arteriousus (batang nadi) hingga aorta. Aorta memiliki cabang ke kanan
dan ke kiri, yang masing-masing bagian terdiri dari tiga arteri, yakni arteri
anterior (karotis), lung aorta, dan arteri posterior (arteri pulmo kutaneus).
Arteri karotis akan mengalirkan darah ke kepala dan otak, lung aorta akan
mengalirkan darah ke dalam tubuh, dan arteri pulmo kutaneus mengalirkan
darah paru-paru dan kulit.
c) Reptilia
Pada reptilia sirkulasi yang digunakan merupakan sistem sirkulasi
tertutup. Dimana jantung reptilia berada di rongga dada bagian depan
ventral dan terdiri dari sinus venosus, serambi kiri dan serambi kanan,
serta bilik kiri dan bilik kanan. Pada jantung reptilia sekat (septum) antara
bilik tidak sempurna, kecuali pada buaya. Pada buaya sekat tersebut
hampir sempurna dan terdapat foramen panizzae, yaitu lubang yang
terdapat pada tempat pertemuan arteri sistemik kanan dan kiri. Saat sistem
sirkulasi berlangsung pada reptilia, darah yang mengandung
karbondioksida (CO2) dari seluruh jaringan tubuh bergerak menuju sinus
venosus. Kemudian menuju atrium kanan, dan dilanjutkan ke ventrikel.
Setelah itu, darah menuju arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di
dalam paru-paru, kandungan gas karbondioksida (CO2) dalam darah
dilepaskan, sementara gas oksigen (O2) diikat. Darah pada paru-paru akan
menuju atrium kiri melalui vena pulmonalis. Kemudian, darah menuju
ventrikel dan menuju aorta. Aorta terbagi atas dua lung aorta, yakni yang
mengalir ke kanan dan ke kiri. Lung aorta kanan membawa darah yang
berasal dari ventrikel kiri untuk diedarkan ke kepala dan anggota tubuh
(organ) bagian depan. Sementara lung aorta kiri membawa darah yang
berasal dari ventrikel kiri untuk dialirkan ke seluruh anggota tubuh (organ)
bagian belakang.
d) Aves
Burung memiliki tipe sistem peredaran darah ganda dan sistem
peredaran darah tertutup hal tersebut memiliki kesamaan seperti pada
peredaran darah manusia atau mamalia. Pada bagian jantung burung juga
memiliki bagian yang sama seperti jantung manusia. Jantung yang terdiri
atas empat ruang, yakni atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan
ventrikel bilik kiri. Sekat (septum) di antara ruang terbentuk sempurna.
Maka dari itu, tidak terjadi percampuran darah kaya oksigen (O2) dan
darah kaya karbondioksida (CO2). Sirkulasi burung dimulai saat darah
yang mengandung karbondioksida menuju ventrikel kanan pada jantung.
Di dalam jantung, kandungan karbondioksida dalam darah dipompa dan
menuju paru-paru untuk dilepaskan, serta gas oksigen diikat paru-paru.
Kandungan oksigen dalam darah dialirkan menuju ke jantung lagi, masuk
ke atrium kiri, dan bergerak ke ventrikel kiri. Sistem sirkulasi tersebut
dinamakan peredaran darah kecil. Selanjutnya, darah yang kaya oksigen
diedarkan menuju seluruh sel tubuh. Kemudian, pada sel-sel tubuh
kandungan oksigen dalam darah dilepaskan dan gas karbondioksida yang
merupakan sisa metabolisme diikat. Darah yang mengandung
karbondioksida ini dialirkan menuju jantung. Proses tersebut akan terjadi
berulang-ulang dan dinamakan peredaran darah besar.

Sirkulasi pada Hewan Invertebrata


a) Protozoa
Contoh protozoa adalah amoeba dan paramecium. Pada
Paramecium, makanan berupa zat halus diserap melalui permukaan tubuh.
Namun, bahan makanan berukuran besar akan masuk ke sitostoma.
Makanan cair diedarkan oleh vakuola yang mengecil, sedangkan zat
makanan padat dicerna dan diedarkan oleh vakuola makanan. Ini berdifusi
ke dalam endoplasma melalui osmosis.
b) Porifera
Organisme ini tidak memiliki sistem peredaran darah khusus,
dengan kata lain sistem peredaran darah dan sistem pencernaannya
terintegrasi. Tubuhnya terdiri dari dua lapisan sel, yaitu sel ameboid dan
koanosit. Sel ameboid digunakan untuk mengedarkan makanan. Makanan
pada porifera diperoleh dengan air yang mengalir melalui ostia atau pori
dan keluar melalui lubang-lubang kecil (oskulum). Makanan ditangkap
dan dicerna oleh sel leher (koanosit), yang kemudian diberikan ke sel
ameboid. Kemudian, sel-sel ameboid mengembara ke sel-sel lain untuk
menyebarkan makanan.
c) Coelenterata
Tidak ada sistem peredaran darah khusus di coelenterata,
contohnya Hydra. Transportasi dilakukan oleh sistem vaskular lambung,
yaitu fungsi saluran pencernaan dan alat sirkulasi. Saluran pencernaan
Hydra bercabang-cabang ke berbagai bagian tubuh. Meskipun hewan ini
tidak memiliki sistem peredaran darah khusus, zat yang diserap oleh
saluran pencernaan dapat mencapai semua jaringan tubuh, seperti hydra,
dan makanan yang dicerna di rongga pembuluh lambung langsung diserap
oleh sel-sel endoderm, membuat pembuluh darah bagian atas. dinding
rongga. Selain itu, sel endoderm menyediakan makanan bagi sel ektoderm
melalui difusi dan osmosis. Sisa makanan dikeluarkan melalui mulutnya.
d) Platyheminthes
Pada Platyheminthes contohnya planaria pula belum memiliki
sistem peredaran darah spesial, tetapi memakai sistem gastrovaskuler. Dini
mulanya santapan masuk kedalam usus. Berikutnya, dari usus bercabang-
cabang ke segala badan buat mengedarkan santapan. Percabangan tersebut
menimbulkan usus lebih besar sehingga lebih efektif dalam meresap
santapan. Usus tersebut diucap gastrovaskuler, yang berperan selaku
pencerna santapan serta mengedarkannya ke segala badan.
e) Annelida
Sistem perputaran pada cacing tanah ialah peredaran darah
tertutup. Sepanjang dalam peredarannya darah senantiasa terletak di dalam
pembuluh. Perlengkapan peredaran darah cacing tanah terdiri atas
pembuluh darah punggung( dorsal), pembuluh darah perut( ventral) serta 5
pasang lengkung aorta yang berperan selaku jantung. Sebab itu jantung
cacing kerap diucap jantung aorta. Darah dalam cacing tersebar di dalam
pembuluh sehingga tercantum peredaran darah tertutup Darah yang ada
pada pembuluh kapiler hendak mengikat oksigen.
Pembuluh tersebut banyak ada pada kulit. Darah yang sudah
mengikat oksigen ini hendak mengalir ke pembuluh punggung setelah itu
bergerak mengarah lengkung aorta. Jantung aorta pada cacing tanah,
dibagi jadi pembuluh darah dorsal serta ventral. Apabila pembuluh
punggung serta jantung berdenyut, darah mengalir mengarah ke pembuluh
darah perut, kemudian mengalir mengarah ke bagian balik( posterior)
badan serta berikutnya kembali ke jantung aorta lewat poembuluh darah
punggung. Darah yang tersebar mengangkat nutrisi serta oksigen, dan
mengambil sisa metabolisme buat dikeluarkan dari dalam badan.
f) Mollusca
Pada mollusca sistem peredaran darahnya terbuka, jantung terdiri
atas ventrikel serta atrium, aorta bidang dalamnya, serta aorta posterior.
Tidak mempunyai arteri serta vena. Ventrikel memompa darah ke dalam
aorta anterior, setelah itu darah dialirkan tanpa pembuluh ke bagian kaki
dan alat2 badan yang lain kecuali punggung. Ke bagian abdomen, darah
dialirkan lewat rectum serta mantel( kulit luar). Darah yang menggandung
O2 didalam mantel hendak dialirkan ke atrium, darah yang menggandung
CO2 dikumpulkam dalam pembuluh setelah itu masuk kedalam ginjal
serta insang buat mengikat O2 serta kembali ke jantung.
g) Arthropoda
Sistem perputaran arthropoda meliputi jantung serta arteri,
sebaliknya vena tidak terdapat. contohnya pada belalang memiliki sistem
peredaran terbuka sebab darah tidak senantiasa terletak dalam pembuluh
darah, darah kembali ke jantung lewat rongga- rongga badan( hemocoel).
Perlengkapan transportasinya berbentuk pembuluh yang bisa berdenyut
sehingga menyamai jantung. Oleh sebab itu, pembuluhnya diucap “jantung
pembuluh”, Pada dikala jantung pembuluh ini berdenyut, darah keluar dari
jantung pembuluh ke bagian depan lewat aorta.
SIMPULAN

Mahasiswa memahami dan mempelajari materi tentang sel hewan, proses


respirasi pada hewan vertebrata serta invertebrata dan proses sirkulasi pada
hewan vertebrata serta invertebrata. Sistem respirasi pada hewan merupakan
proses pertukaran gas yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam tubuh. Sistem
sirkulasi pada hewan merupakan suatu sistem organ yang memiliki fungsi untuk
memindahkan zat dari dan ke sel.
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar A, Amran WS. 2016. JURNAL RESPIRASI. Vol. 2 No. 3. [Internet].


Tersedia pada: https://e-journal.unair.ac.id/JR/article/download/12630/7267
Campbell, Neil A. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta: Erlangga.
Purnamasari R, Santi DR. 2017. Fisiologi Hewan. [Internet]. [Diakses pada 2021
September 15]. Tersedia pada: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/28172
Ramadhani Y.2021. Rangkuman Proses Inspirasi dan Ekspirasi Sistem
Pernapasan Manusia. [Internet]. [Diakses pada 2021 September 14].
Tersedia pada: https://tirto.id/rangkuman-proses-inspirasi-dan-ekspirasi-
sistem-pernapasan-manusia-gjmp
Rochmah NS, Widayati S, Miah M . 2009. Biologi: SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Rukma D, Purnamasari R. 2017. Fisiologi hewan. [Internet]. [Diakses pada 2021
September 15]. Tersedia pada: http://digilib.uinsby.ac.id/28172/6/Risa
%20Purnamasari%2C%20and%20Dwi%20Rukma%20Santi_Fisiologi
%20Hewan.pdf
Saktiyono. 2004. Sains Biologi SMP dan MTs untuk Kelas VIII jilid II. Jakarta:
Erlangga.
Suartini M. 2016. Sistem sirkulasi invertebrata. [Internet]. [Diakses pada 2021
September 15]. Tersedia pada:
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/c30f5efaa6faff50cb
11f734973359cc.pdf
Syaifudin. 2011. Anatomi Fisilogi (Kurikulum Berbasis Kompetensi). [Internet].
[Diakses pada 2021 September 14]. Tersedia pada:
http://rsudurm.sumbatimurkab.go.id/wp-content/uploads/2019/11/ASRI-
SUSANTI-NIM.-A01401862.pdf
Yustina, D. 2017. BUKU AJAR FISIOLOGI HEWAN. [Internet]. [Diakses pada
2021 September 15]. Tersedia pada: https://fkip.unri.ac.id/wp-
content/uploads/2019/03/2.-Buku-Fisiologi-Hewan.pdf
LAMPIRAN

1. #TanyaJawab
Nama: Assadel Zhafif Alwaini
NIM: J0305211126
Kelompok 2
Pertanyaan:
Untuk sistem sirkulasi hewan laut berada di kedalaman (100m lebih)
apakah masih sama dengan hewan yang ada di kedalaman 100m keatas?

Nama: Dinda Ayu Prameswari


NIM: J0305211177
Jawaban:
Pada sirkulasi pernapasan hewan di bawah laut, beberapa hewan yang
bernapas dengan paru-paru seperti paus cenderung tidak akan menyelam
terlalu dalam karena harus mengambil napas di permukaan. Namun bagi
hewan yang bernapas menggunakan insang cara atau sirkulasi
pernapasannya akan tetap sama yaitu mengolah air dengan oksigen dalam
insang dan membuangnya dalam bentuk CO2, namun perbedaannya
terletak pada adaptasi/kemampuan dalam menerima oksigen tersebut dan
adaptasi terhadap tekanan air dalam laut.
Nama: Awwalu Rohadatil 'Aisy
Nim: J0305211192
Jawab:
Izin menambahkan Pertukaran udara pada terjadi saat burung
mengepakkan sayap nya. Pada saat sayap diangkat ke atas kantung udara
ketiak mengembang sedangkan kantung udara selangka mengempis.
Ketika sayap turun kantung udara ketiak terjepit dan kantung udara di
tulang selangka mengembang sehingga udara mengalir ke dalam kantung
udara diantara tulang selangka melewati paru2

2. #TanyaJawab
Nama: Dinda Ayu Prameswari
NIM: J0305211177
Kelompok 6
Pertanyaan:
Salamander termasuk hewan amphibi, namun mengapa ada beberapa
spesies salamander yang hingga dewasa tetap hidup dalam air?

Nama: Shema Hanida Putri


NIM : J0305211112
Jawaban:
Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di
air dan ada hanya di darat. Namun habitatnya secara keseluruhan dekat
dengan air dan tempat yang lembab seperti rawa dan hutan hujan tropis.
Nama: Enjela Rahmawati
NIM: J0305211189
Jawaban:
Kulit permeabel salamander biasanya membuat mereka bergantung pada
habitat di atau dekat air atau tempat sejuk dan lembab lainnya. Beberapa
spesies salamander sepenuhnya akuatik sepanjang hidup mereka, beberapa
turun ke air sebentar-sebentar, dan yang lainnya sepenuhnya terestrial saat
dewasa. Mereka mampu meregenerasi anggota tubuh yang hilang serta
bagian tubuh yang rusak lainnya.

3. #TanyaJawab
Nama: Fatiyya Ariza
Nim: J0305211109
Kelompok 4
Pertanyaan:
Bagaimanapun perbedaan sistem portal renalis dengan sistem portal
hepatika pada pola sirkulasi ikan primitif?

Nama: Shema Hanida Putri


NIM: J0305211112
Jawaban:
Sistem portal hepatika adalah Bagian dari sistem sirkulasi darah vertebrata
dimana nutrisi dari saluran cerna diserap, masuk ke darah, melalui kapiler-
kapiler dihati sebelum dibawa ke jantung. sistem portal renalis adalah
Sistem vena ikan yang membawa darah dari daerah ekor atau kaki
langsung ke ginjal.

4. #TanyaJawab
Nama: Al Zahra D P
NIM: J0305211011
Kelompok 5
Pertanyaan :
Mengapa burung saat terbang menggunakan kantong udara tidak langsung
menggunakan paru2?

Nama: Nanda Rizki Utami


NIM: J0305211048
Jawab:
Burung punya dua alat pernapasan, yaitu paru-paru dan kantung udara.
Kantung udara burung juga sering disebut sebagai pundi-pundi udara. Saat
terbang, burung tidak bernapas menggunakan paru-paru dalam proses
mengambil udara, melainkan menggunakan cadangan oksigen di kantung
udara. Karena itulah, saat ia tidak terbang, burung menghirup udara
sebanyak-banyaknya untuk disimpan di kantung udara. Jadi, saat terbang,
burung tidak menghirup udara. Namun, udara yang disimpan dalam
kantung udara akan mengalir ke paru-parunya, sehingga ia bisa bernapas.
Nama: Assadel Zhafif Alwaini
NIM: J0305211126
Jawaban:
Pada saat burung tidak terbang, burung menyimpan udara di kantong
udara, sehingga saat terbang burung bisa menggunakan kantong udara
untuk bernafas
Nama: Dinda Ayu Prameswari
NIM: J0305211177
Jawaban:
Izin menambahkan, ketika terbang dan mengepakkan sayap, gerakan otot
sayap akan menekan paru-paru dan menghambat udara masuk sehingga
burung akan menyimpan udara/oksigen pada kantung udara, bukan paru-
paru.

5. #TanyaJawab
Nama: Ayu Shakira Nur Riawan
NIM: J0305211085
Kelompok 1
Pertanyaan:
Apakah frekuensi pernapasan pada saat beristirahat dengan beraktivitas
sama? Jelaskan.

Nama: Hesti Nurpadillah


NIM: J0305211103
Jawaban :
Berbeda. Orang yang tidak melakukan aktivitas atau sedang beristirahat
frekuensi pernapasannya lebih lambat daripada orang yang sedang bekerja
atau melakukan kegiatan, karena pada orang yang sedang melakukan
kegiatan jantungnya akan lebih bekerja untuk memompa darah ke seluruh
tubuh yang berguna untuk memasok energi yang dibutuhkan untuk
mendukung aktivitas tersebut.
Nama: Al Zahra D P
NIM: J0305211011
Jawaban:
Frekuensi pernapasannya akan berbeda karena pada saat beraktivitas tubuh
lebih membutuhkan banyak O2 sehingga frekuensinya lebih cepat dan
memerlukan energi,sedangkan Beristirahat memerlukan sedikit O2
Nama: Nadia Nur Azizah
NIM: J0305211165
Jawaban:
Frekuensi pada saat beristirahat dan beraktivitas berbeda. Jika beraktivitas
energi yang dibutuhkan juga semakin banyak. Oleh karena itu, tubuh
membutuhkan pasokan oksigen yang lebih banyak sebagai bahan untuk
menghasilkan energi
Nama: Assadel Zhafif Alwaini
NIM: J0305211126
Jawaban:
Pada saat burung tidak terbang, burung menyimpan udara di kantong
udara, sehingga saat terbang burung bisa menggunakan kantong udara
untuk bernafas

6. #TanyaJawab
Nama: Selica Banowati
NIM: J0305211064
Pertanyaan:
mengapa cacing tidak mempunyai alat pernapasan khusus , dengan apa
cacing bernapas? jelaskan alur pernapasan nya.

Nama: Mutiara Vania Hesti


NIM: J0305211024
Jawaban:
Cacing bernapas menggunakan permukaan kulitnya. Permukaan kulit yang
basah akan menyerap oksigen kemudian langsung bersirkulasi dengan
darah
Nama: Muh.Daffa Akbar Putra Palsan
NIM: J0305211164
Jawaban:
Cacing tanah bernapas melalui permukaan kulit karena tidak mempunyai
alat pernapasan khusus. Cacing tanah menyukai tempat yang lembab.
Dengan cara demikian, kulit cacing terjaga kelembabannya sehingga selalu
basah dan berlendir, dan di permukaan kulit terdapat banyak sekali
pembuluh darah, itu memudahkan penyerapan oksigen dari udara.
Nama: Windy Anjeli Sitanggang
NIM: J0305211198
Jawaban:
Izin menambahkan, Adapun alur proses pernapasan pada cacing yaitu
pertama terjadi proses difusi oksigen melalui kulit yang tipis dan basah
berlendir. Kemudian, oksigen bergerak ke cairan yang mengisi rongga
internal cacing. ketika cacing bergerak, cairan ikut bergerak ke sepanjang
rongga. Cairan inilah yang membawa oksigen ke jaringan dan organ untuk
pencernaan, reproduksi, dan organ lainnya. Sistem sirkulasi primitif ini
disebut sistem sirkulasi terbuka karena cairan tidak berada dalam suatu
pembuluh. Pembangunan gas karbon dioksida juga terjadi melewati kulit.
Nama: Ayu Shakira
NIM: J0305211085
Izin menambahkan. Proses pernapasannya dengan mengambil oksigen
yang ada di tanah untuk kemudian masuk ke pembuluh darah (pembuluh
darah cacing bisa mengikat O2 karena mengandung hemoglobin) dan
langsung diedarkan ke seluruh tubuh. Hasil sisa metabolisme berupa CO2
langsung dikeluarkan melalui permukaan kulit. Pernapasan cacing melalui
proses difusi dan difusi saingan bergantung pada humiditas permukaan
kulit cacing.

Anda mungkin juga menyukai